HUBUNGAN TAKDIR TUHAN DENGAN KEHENDAK MANUSIA Oleh: Kelompok 10 Alreisha Yulinda Chandra Analis Muhammad Ricky Miranti Sastra Ningrum Pinta Surya Kinanti Rista Eka Suciwulansari Assalamualaikum Wr. Wb
Pengertian Takdir Takdir dalam bahasa Al–Quran yaitu kata takdir terambil dan kata qaddara berasal dari akar kata qadara yang antara lain berarti mengukur, memberi kadar atau ukuran. Jadi, takdir yaitu ukuran sesuatu dan menjadikannya pada ukuran tertentu, atau menciptakan sesuatu dengan ukurannya yang ditentukan.
Pengertian Kehendak Kehendak Manusia: Segala hak yang diinginkan manusia (yang diberi petunjuk) yang ada di bumi ini Kehendak Tuhan: Segala hal yang dikehendaki oleh Tuhan yaitu Allah (yang memberi petunjuk)
Ayat al-quran ttg Takdir بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَإِذَا قَضَى أَمْراً فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia (Al-baqarah,117)
Lanjutan... 2. مَا كَانَ لِلَّهِ أَنْ يَتَّخِذَ مِنْ وَلَدٍ ۖ سُبْحَانَهُ ۚ إِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Maryam, 35)
Lanjutan... قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Ali-Imran ayat 26)
Kesimpulan 3 Ayat Dari kedua ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sangat mudah bagi Allah untuk membuat,menjadikan dan menghapus takdir yang telah dibuatnya karena Allah adalah penguasa bagi makhluknya. Hanya Allah sajalah yang mengetahui tentang takdir makhluk-makhluknya.
Qadha dan Qadar Antara qadha dan qadar selalu berhubungan erat.Qadha adalah ketentuan,hukum atau rencana Allah SWT sejak zaman azali.Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah SWT. Jadi hubungan antara qadha qadar ibarat rencana dan perbuatan. Manusia juga memiliki hubungan dengan Takdir Allah SWT,dengan Qhada dan Qadar
Hakikat Perbuatan Manusia dan Kejadian yang Menimpa Manusia. Manusia itu hidup dan beraktifitas di dalam dua wilayah. Wilayah yang pertama adalah Kehendak Manusia (b) Wilayah yang kedua adalah Kehendak Allah SWT)
Wilayah pertama Wilayah yang pertama adalah wilayah yang di kuasai manusia, Seluruh perbuatan pada wilayah pertama ini atas kesadaran manusia (Kehendak Manusia). Contohnya : apakah kita mau duduk atau berjalan,makan-minum atau tidak,minum sirup atau khamr, berbakti atau durhaka kepada orang tua,belajar atau tidak dan lain-lain.
Wilayah Kedua Wilayah yang kedua adalah wilayah yang menguasai manusia, seluruh perbuatan yang ada disini di luar kekuasaan manusia (Kehendak Allah SWT). Adapun perbuatan dan kejadian yang terjadi pada wilayah kedua, manusia tidak memiliki peran apapun atas kejadiannya. Manusia di paksa untuk menerimanya,suka rela maupun terpaksa, karena memang berada di luar kekuasaan manusia. Contohnya: Keadaan Fisik,lingkungan sewaktu lahir,dll
Manusia dalam melakukan ( atau meninggalkan ) suatu perbuatan telah diatur ataukah ia di beri suatu kebebasan untuk memilih????
Manusia bebas untuk melakukan suatu perbuatan ataupun meninggalkannya dengan menggunakan akalanya yang mampu untuk membeda-bedakan. Allah SWT menyediakan pahala bagi perbuatan baik manusia Sedangkan untukperbuatan jahat, manusia disediakan siksaan, sebab akalnya telah memilih Oleh karena itu manusia bertanggungjawab penuh atas perbuatannya, sebagaimana firman Allah : كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ “ Setiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya” (QS Al-Mudatsir 38).
4 Tingkatan Beriman kpd Takdir 1.Beriman kepada ilmu Allah SWT yang ajali sebelum segala sesuatu itu ada. Di antaranya seseorang harus beriman bahwa amal perbuatannya telah diketahui (diilmui) oleh Allah SWT sebelum dia melakukannya. 2.Mengimani bahwa Allah SWT telah menulis takdir di Lauhul Mahfuzh. 3.Mengimani masyi’ah (kehendak Allah SWT) bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah karena kehendak-Nya. 4.Mengimani bahwa Allah SWT telah menciptakan segala sesuatu. Allah adalah Pencipta satu-satunya dan selain-Nya adalah makhluk termasuk juga amalan manusia
Hubungan antara qadha dan qadar dengan ikhtiar Iman kepada qadha dan qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluknya. Contoh : ”Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah mengutus malaekat untuk meniupkan ruh ke dalamnya dan menuliskan empat ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan (jalan hidupny) sengsara atau bahagia.” (HR.Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud).
Lanjutan… Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa nasib manusia telah ditentukan Allah sejak sebelum ia dilahirkan. Walaupun setiap manusia telah ditentukan nasibnya, tidak berarti bahwa manusia hanya tinggal diam menunggu nasib tanpa berusaha dan ikhtiar. Manusia tetap berkewajiban untuk berusaha, sebab keberhasilan tidak datang dengan sendirinya Janganlah sekali-kali menjadikan takdir itu sebagai alasan untuk malas berusaha dan berbuat kejahatan.
2 Macam Takdir tentang hubungan keduanya Takdir mua’llaq: yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Contoh seorang siswa berhasil meraih cita-citanya karena berusaha & berdoa dengan keras. Takdir mubram:yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh manusia. Contoh. Ada orang yang dilahirkan dengan mata sipit , atau dilahirkan dengan kulit hitam sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih dan sebagainya
Hikmah Beriman kepada Qada dan qadar 1.Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar Firman Allah: وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan (An-Nahl 53).
2.Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa Firman Allah : يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لا يَيْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. (QS.Yusuf ayat 87)
3.Memupuk sifat optimis dan giat bekerja Firman Allah: وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Al- Qashas ayat 77)
4.Menenangkan jiwa Firman Allah: يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً فَادْخُلِي فِي عِبَادِي وَادْخُلِي جَنَّتِي “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam sorga-Ku.( QS. Al-Fajr ayat 27-30)
KESIMPULAN : Sebagai seorang mu’min kita harus ridha kepada Allah SWT, dan termasuk kesempurnaan ridhaNya yaitu mengimani adanya qadha dan qadar serta meyakini bahwa dalam masalah ini tidak ada perbedaan antara amal yang dikerjakan manusia, rizki yang dia usahakan dan ajal yang dia khawatirkan. Kesemuanya adalah sama, sudah tertulis dan ditentukan. Dan setiap manusia dimudahkan menurut takdir yang ditentukan baginya.
KESIMPULAN : Apapun yang kita inginkan di dunia ini adalah (Kehendak Manusia), pasti akan terjadi selaras dengan Takdir( Kehendak Tuhan).Tetapi tanpa adanya kehendak dalam diri kita, maka apapun tidak akan pernah terjadi walaupun tuhan telah memberikan petunjuk (Kehendak Tuhan) Manusia harus menerima takdir yang telah diberikan oleh Allah karena itu merupakan yang terbaik, dan kita harus selalu berupaya agar perbuatannya di jalan yang benar,jalan yang di ridhai oleh Allah SWT.
Sukron Katsiron dan Wassalamualaikum Wr. Wb.