INTEGRASI BASIS DATA DAN SISTEM SUB-SISTEM INFORMASI DIKLAT PERENCANA BAPPENAS BEASISWA, INSTANSI, DIKLAT (PPAN) DAN JFP
PERMASALAHAN Database Dibuat Bertahap Bersifat Desentralisasi Menggunakan 2 (dua) Bahasa Pemrograman Ms. Visual Basic Ms. ASP Menggunakan 2 (Dua) Database Ms. Access Ms. Sql Server Inconsistent Data Rangkap Data Inconsistent Program
KEBUTUHAN SISTEM Intergrasi Database Mengurangi Kerangkapan Data Mempermudah Penggunaan Program Penggunaan Media Intranet Sebagai Wadah Internal Penguna/User Dilingkungan Pusdiklatren Penggunaan Internet Sebagai Lapisan Luar Bagi Masyarakat Luas
ANALISA SISTEM Kerangkapan Perbedaan Bahasa Program Tabel Beasiswa, Daerah/Propinsi, Kabupaten, Instansi, User Program Function, Login, Form Perbedaan Bahasa Program JFP dan PPAN menggunakan Ms. Visual Basic Beasiswa dan Instansi menggunakan Ms. ASP Perbedaan Sistem Database PPAN menggunakan Ms. Access Beasiswa (BeasiswaDb), Instansi (InstansiDB) dan JFP (Kepegawaian) menggunakan Ms. Sql Server Sebagian program tidak ada source program JFP dan PPAN Minimnya Dokumentasi Sistem Tidak Adanya Standarisasi Proses dan Perancangan
TAHAP PENGERJAAN SISTEM MS. SQLServer Mengintegrasikan Kerangkapan Tabel Export Import Data Link Mengintegrasikan Kerangkapan Program Mengintegrasikan Menu Layar Tampilan Persiapan Jaringan Implementasi Membuat Dokumentasi Bapenas Beasiswa Instansi Link Link MS. ACCESS Link PPAN JFP
KENDALA Sistem PPAN Apabila Database Dintegrasikan Maka Database Akan Banyak Link Yang Mengakibatkan Lambatnya Akses Data Database Menggunakan Ms. Acces Sedangkan Sebagian Besar Menggunakan Ms. SQL Server Sistem PPAN Tidak Dapat Dintegrasikan Bahasa Pemrogramannya Menggunakan Ms. Visual Basic dan Tidak Ada Source Program Harus Buat Baru Sistem JFP Tidak Dapat Dintegrasikan Bahasa Pemrogramannya Tidak Ada IP Public Yang Dapat Digunakan Tingkat Kerumitan Akibat Inconsisten Data dan Program Tetap Melakukan Input Data Ulang Terbatasnya Waktu
SARAN – SARAN Karena Tingkat Kerumitan Menjadi Tinggi Akibat Inconsistent Data dan Program Sehingga Hasil Pengintegrasian Tidak Maksimal (Valid) Maka Sebaiknya Sistem Dilakukan Pembuatan Ulang (Rebuilding) Menyiapkan Standarisasi Dan Analisa Proses Dari Awal (Blue Print/IT Master Plan)