e-Procurement Pengadaan barang pemerintah merupakan satu lahan KKN yang sangat subur. Belanja pemerintah Rp. 80 triliun/tahun Siapa yang punya koneksi dan bisa memberikan komisi, akan menjadi pemenang. Adanya kontak fisik saat proses lelang/tender memperbesar terjadinya KKN. Pelelangan bukan ajang kompetisi tetapi berubah menjadi arena arisan
Manfaat e-Procurement Keppres No. 80/2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintahan. Diperlukan mekanisme efisien, efektif, terbuka, bersaing, transparan, dan akuntabel. Menghemat anggaran Membuat proses interaksi antara pengguna dan penyedia jasa, serta masyarakat menjadi lebih mudah serta cepat. Meningkatkan kontrol terhadap berbagai penyimpangan
Manfaat e-Procurement Mengurangi kontak fisik yang bisa meminimalkan risiko KKN Terjadinya pengurangan : Harga pembelian barang Penagihan dan pembayaran Biaya administrasi Dapat mengoptimalkan pengelolaan basis pasokan yang tepat waktu. Merupakan salah satu inisiatif e-Government
Contoh Sukses e-Procurement Pemkot Surabaya mampu menghemat anggaran 25%. British Telecom berhasil memotong biaya rata- rata transaksi pengadaan barang/jasa US$80 menjadi US$8 dalam 1,3 juta transaksi. IBM, Microsoft, The Wall Street Journal, Raytheon, dll Depkimpraswil, Bappenas, ESDM, BPPT.
Kendala e-Procurement Technical complexity Modal awal Hubungan online dengan vendor dan application service provider Kemungkinan mengganggu perkembangan UKM (Usaha Kecil Menengah) Perkembangan infrastruktur Payung hukum yang jelas (RUU ITE) Hambatan dari pihak-pihak tertentu
Studi Kasus Pemkot Surabaya Paket pekerjaan di atas Rp. 50 juta dilaksanakan melalui Internet. Mulai dari Keppres No. 18/2000 tentang pedoman barang/jasa di Instansi Pemerintah Modal Rp.50 juta membangun draf perangkat lunak yang mengacu Keppres tsb. Sosialisasi ke Panitia Pengadaan Barang & Jasa Pemkot Surabaya & Asosiasinya. Menjaring masukan dari stakeholder. Perangkat lunak mulai digunakan
Aspek Penting Dalam Website e-Government -1- AUDIENCE Defenisikan secara jelas siapa audience-nya. Website bukan media broadcast, melainkan medium pelayanan. Dua tipe audience : Seeker : visitor, pemenuhan informasi. Recruits : Target komunikasi pemerintah. Pemerintah harus jeli dalam menentukan kebutuhan yang beragam dari tipe seekers, seperti konstituen, pers, LSM, forum, organisasi, mahasiswa, peneliti, lembaga internasional, dsb.
Aspek Penting Dalam Website e-Government -2- CONTENT