Pengetahuan Auditor tentang Kualitas

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FUNGSI KOMUNIKASI DALAM BISNIS
Advertisements

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES AUDIT
Data Vs. Informasi Data: fakta berupa angka, teks, dokumen, gambar, bagan, dan suara yang mewakili deskripsi verbal tertentu. Data dikumpulkan untuk maksud.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Informasi Manajemen
1 & 2.  Rekayasa = Engineering - pemakaian ‘science’ untuk menyelesaikan’masalah praktis’ - Dari tidak ada menjadi ada.
Mengaudit Sistem/ Teknologi Informasi
Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom Pengantar SI1 Bab I. Pengenalan Sistem Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom.
TUJUAN AUDIT SI/TI Pertemuan 2.
Model Kesuksesan Sistem Informasi
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOMPUTERISASI AKUNTANSI
Analisis Persyaratan Perangkat Lunak dan Spesifikasi
PENYEBAB MASALAH CONTROLLABLE CAUSE. PENYEBAB MASALAH CONTROLLABLE CAUSE.
# P ENDAHULUAN Materi Pertemuan 2. # D EFECT VS F AILURE C ACAT VS K EGAGALAN Defect : merupakan cacat/kekurangan (wrong/missing/extra) didalam sistem.
ANALISA PERANCANGAN SISTEM
KOMPUTER DAN KONTROL FORTUNA ( ) ALPEN PY( )
PROSEDUR AUDIT.
Pengantar Sistem Basis Data
DASAR – DASAR SISTEM INFORMASI
Kuliah 7 – Manajemen Proyek
PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA
Diperbaruhi oleh : Siswanto, Ir. MT. dkk.
KEAMANAN DAN PENGENDALIAN SISTEM
PENGEMBANGAN APLIKASI
Sistem Informasi Manajeman
Konsep Dasar Sistem Informasi
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Oleh Untung Widodo, SE, MM
Human Computer Interaction (HCI)
ANALISA PERANCANGAN SISTEM
Sistem Informasi Akuntansi
ANALISA DAN DESAIN SISTEM DISTRIBUSI BARANG
Informasi.
Materi 4 analisis & perencanaan sistem akuntansi 1
Desain Sistem Pertemuan Ke-3.
Perusahaan sebagai sebuah lembaga bisnis yang mengejar keuntungan atas kegiatan yang dijalankannya harus pula memperhatikan pelayanan yang diberikan agar.
PERENCANAAN Lecture 6 Disampaikan oleh: Dr. Ir. NUDDIN HARA.
Pertemuan 11 : “ MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN “
Bahan Dua SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Jaminan Mutu dalam Kebutuhan Rekayasa
Pengukuran Kinerja Sistem lanjutan
Bahan Dua SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pengukuran Kinerja Sistem
Konsep Dasar Informasi
TEMUAN KEKURANGAN (DEFICIENCY FINDINGS) DAN PELAPORAN HASIL AUDIT MANAJEMEN Defisiensi atau kekurangan dalam hal ini adalah kekurangan yang dimiliki oleh.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Analisis Arsitektur Enterprise
Pengantar Sistem Informasi
ANALISA DAN DESAIN SISTEM DISTRIBUSI BARANG
INTERAKSI MANUSI DAN KOMPUTER
MEMAHAMI EKSPETASI PELANGGAN
Strategi Pengembangan dan Pembelajaran SDM
ANALISIS SISTEM.
KONSEP SISTEM INFORMASI Sistem Informasi Perusahaan
Audit pengolahan Data Elektronik
OPERASI BASIS DATA Bahan Dua
RUANG LINGKUP DAN KLASIFIKASI PENELITIAN BISNIS
Pengukuran Kinerja Sistem
KONSEP SISTEM INFORMASI
DASAR – DASAR SISTEM INFORMASI
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Teknologi Informasi dan Komputer di Era Globalisasi
Analisis Persyaratan Perangkat Lunak dan Spesifikasi
Pengukuran Kinerja Sistem
BAGIAN 12 PENGARUH TI TERHADAP AUDIT
KONSEP DASAR INFORMASI
Kualitas Manajemen Web
Analisis Arsitektur Enterprise
PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kepuasan pelanggan serta menyampaikan pelayanan terbaik kepada orang yang dilayaninya 2.
Transcript presentasi:

Pengetahuan Auditor tentang Kualitas

Audit Kualitas Seorang auditor mengaudit kualitas sebuah teknologi terlebih dahulu harus memahami kriteria kualitas tersebut, diantaranya: Kualitas sistem (system quality) Kualitas informasi ( information quality) Kepuasan pengguna (user satisfaction) Penggunaan (Use) Dampak individual (individual impact) Dampak organisasional (organizational impact)

Kualitas sistem (system quality) Kualitas sistem biasanya berfokus pada karakteristik kinerja sistem. Menurut DeLone dan McLean dalam Livari (2005) kualitas sistem merupakan sistem ciri karakteristik kualitas yang diinginkan dari sistem informasi itu sendiri, Kualitas sistem ini juga berarti kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi (DeLone dan McLean, 1992)

1. Ease of use (Kemudahan Penggunaan) Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika sistem tersebut dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna. Davis (1989) mengungkapkan kemudahan yang dipersepsikan adalah tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu dapat menjadikan orang tesebut bebas dari usaha (free of effort). Bebas dari usaha yang dimaksudkan adalah bahwa saat seseorang menggunakan sistem, ia hanya memerlukan sedikit waktu untuk mempelajari sistem tersebut karena sistem tersebut sederhana, tidak rumit, dan mudah dipahami, sudah dikenal (familiar).

2. Response Time (Kecepatan Akses) Kecepatan akses merupakan salah satu indikator kualitas sistem informasi. Jika akses sistem informasi memiliki kecepatan yang optimal maka layak dikatakan bahwa sistem informasi yang diterapkan memiliki kualitas yang baik. Kecepatan akses akan meningkatkan kepuasan pengguna dalam menggunakan sistem informasi. Response time ini juga dapat dilihat darikecepatan dalam mengkonfirmasi.

3. Reliability (Keandalan Sistem) Sistem informasi yang berkualitas adalah sistem informasi yang dapat diandalkan. Jika sistem tersebut dapat diandalkan maka sistem informasi tersebut layak digunakan. Keandalan sistem informasi dalam konteks ini adalah ketahanan sistem informasi dari kerusakan dan kesalahan. Keandalan sistem informasi ini juga dapat dilihat dari sistem informasi yang melayani kebutuhan pengguna tanpa adanya masalah yang dapat mengganggu ke nyamanan pengguna dalam menggunakan sistem informasi, kaitannya dengan sistem e-filling

4. Flexibility (fleksibilitas)  Fleksibilitas yang dimaksud adalah kemampuan sistem informasi dalam melakukan perubahan-perubahan dengan mudah untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Pengguna akan merasa lebih puas menggunakan suatu sistem informasi jika sistem tersebut fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pengguna.  

5.Security (keamanan) Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika keamanan sistem tersebut dapat diandalkan. Keamanan sistem ini dapat dilihat melalui data pengguna yang aman disimpan . Data pengguna ini harus terjaga kerahasiaannya dengan cara data disimpan oleh sistem informasi sehingga pihak lain tidak dapat mengakses data pengguna secara bebas (Ratih, 2009). Jika data pengguna dapat disimpan secara aman maka akan memperkecil kesempatan pihak lain untuk menyalahgunakan data pengguna sistem informasi. Dalam sistem e-filling ini aspek keamanan juga dapat dilihat dari tersedianya username dan password Digital certificate juga dapat digunakansebagai proteksi data dalam bentuk  encryption (pengacakan) sehingga hanya dapat dibaca oleh sistem tertentu

Kualitas Informasi (Information Quality) Kualitas informasi berfokus pada informasi yang dihasil kan oleh sistem informasi. Kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kualitas informasi antara lain adalah kelengkapan, keakuratan, ketepatan waktu, ketersedia an, relevansi dan konsistensi Menurut Shannon dan Weaver dalam DeLone danMcLean (2003), Kualitas informasi dalam suatu sistem informasi menunjukkan sebagai kesuksesan semantik. Level semantik ini merupakan kesuksesan informasi dalam menyampaikan maksud atau arti yang diharapkan. Jika suatu desain dari sebuah informasi mudah dipahami oleh pengguna maka informasi tersebut dapat dikatakan sukses berkualitas (Ratih, 2009)

1.Completeness (Kelengkapan) Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Jika informasi yang tersedia dalam sistem informasi lengkap maka akan memuaskan pengguna. Pengguna mungkin akan menggunakan sistem informasi tersebut secara berkala setelah merasa puas terhadap sistem informasi tersebut.

2. Relevance (Relevan) Relevansi informasi untuk tiap-tiap pengguna satu dengan yang lainnya berbeda sesuai dengan kebutuhan. Relevansi adalah informasi yang diterbitkan tepat pada orang yang membutuhkannya.

3. Accurate (Akurat) Menurut DeLone dan McLean (1992), informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berperan bagi pengambilan keputusan penggunanya. Informasi yang akurat berarti harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksud informasi yang disediakan olehsistem informasi. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampaike penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

4.Timeliness (Ketepatan Waktu) Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasiyang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Jika pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi sebagai pengguna suatu sistem informasi tersebut. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan sistem informasi baik jika informasiyang dihasilkan tepat waktu.

5.Format (Penyajian informasi) Menurut Ratih (2009), format informasi mengacu kepada bagaimana informasi dipresentasikan kepada pengguna. Duakomponen dari format informasi adalah bentuk dasar dan konteks dari interpretasinya dimana kadang-kadang dipandang sebagai frame. Bentuk dasar format merupakan bentuk penyajian sebagai suatu bentuk sistem informasi, sedangkan konteks interpretasi sistem informasi mempengaruhi pandangan pengguna dan hal ini sering menyebab kan kesalahpahaman

Kepuasan Pengguna Sistem yang efisien dalam menyelesaikan tugas Efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pengguna Rasa puas pada pelayanan sistem Pengalaman yang menyenangkan menggunakan sistem Rasa bangga menggunakan sistem

Penggunaan (Use) Intensitas penggunaan Potensi penggunaan sisitem di masa depan Penggunaan sistem karena membantu pekerjaan pengguna

Dampak Individual Peningkatan produktivitas pengguna Peningkatan kinerja pengguna Peningkatan keefektivan pengguna

Dampak Organisasi Peningkatan kinerja organisasi Peningkatan produktivitas organisasi Peningkatan keefektivan organisasi Penghematan pengeluaran bagi organisasi