U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A SKRIPSI NAMA : Rudi Hartono NPM : 2 0 4 0 3 6 2 5 NIRM : 20033137710150067 JURUSAN : Teknik Mesin PEMBIMBING :Dr. Sri Poernomo Sari, ST.,MT
Biodiesel dari minyak jelantah yang diaplikasikan pada mesin diesel TS50 dengan perbandingan bahan bakar B50
ABSTRAKSI Biodiesel merupakan bahan alternatif pengganti solar yang memiliki sifat fisik yang serupa dengan solar. Sebagai bahan bakar biodiesel memiliki kelebihan, yaitu ramah terhadap lingkungan dan suatu bahan bakar yang dapat diperbaharui juga tidak memerlukan modifikasi mesin. Dalam penelitian ini biodiesel yang digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar adalah hasil dari proses transesterifikasi dari bahan dasar minyak jelantah dengan menggunakan katalis NaOH dan methanol.biodiesel dapat digunakan sebagai bahan bakar murni pengganti solar atau sebagai campuran bahan bakar solar. Campuran biodiesel dengan solar diberi kode B (blending) . Campuran biodiesel 50% dan solar 50% diberi kode B50.
PENDAHULUAN Tingginya konsumsi masyarakat akan BBM, tidak mampu diimbangi oleh produksi dan ketersediaan cadangan minyak bumi yang ada di perut bumi. Stok minyak mentah yang berasal dari fosil yang tidak dapat terbaharukan cadangan nya semakin menipis, hal ini sangat berpotensial menimbulkan krisis energi pada masa mendatang, oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut dan mengurangi ketergantungan akan BBM, perlu diadakan diversifikasi energi salah satunya dengan pengembangan energi alternatif terbaharukan, salah satunya dengan memanfaatkan minyak yang berasal dari tumbuh- tumbuhan untuk diolah menjadi bahan bakar nabati seperti biodiesel.
PERMASALAHAN Permasalahan dalam penulisan ini adalah proses pembuatan biodiesel dengan menggunakan minyak jelantah yang menggunakan methanol (CH3OH) dan katalis natrium hidroksida (NaOH) atau disebut metoksida (NaCH3) serta penggunaan pada mesin diesel dengan campuran solar 50% dan biodiesel 50% dan diberi kode B50.
PEMBATASAN MASALAH Pada penulisan ini penulis akan membatasi masalah pada proses pembuatan biodiesel, perancangan alat dan penggunaan biodiesel pada mesin diesel tipe TS 50. Penulisan ini tidak membahas reaksi kimia pembuatan biodiesel dan efek terhadap mesin diesel
TUJUAN PENELITIAN Merancang alat pembuatan biodiesel dari minyak jelanta menggunakan methanol (CH3OH) dan katalis natrium hidroksida (NaOH) untuk mesin diesel tipe TS50.
LANDASAN TEORI Minyak Nabati Dari Kelapa Sawit Minyak Jelantah Bahan Bakar Minyak Biodiesel Minyak Nabati Dari Kelapa Sawit Minyak Jelantah Esterifikasi Transesterifikasi Hal-hal Yang Mempengaruhi Reaksi Bahan-bahan Katalis Dan Pelarut Keunggulan Biodiesel dari minyak jelantah
Motor Diesel Cara Kerja dan Siklus Mesin Diesel Perpindahan Panas Pancaran (Radiasi) Hantaran (Konduksi) Aliran (Konveksi)
PERANCANGAN ALAT PEMBUAT BIODIESEL Metode Penelitian
Komponen Alat Pembuat Biodiesel Analisa Perancangan Alat Pembuat Biodiesel Bahan Bahan Untuk Pembuatan Biodiesel Tahap-Tahap Pembuatan Biodiesel Penyaringan Minyak Jelantah Larutan Metoksid Pemanasan Bahan Baku Mixing Settling Washing Drying
Set Up Alat Pembuat Biodiesel
Penggunaan Biodiesel pada Mesin Diesel Biodiesel yang telah dibuat lalu diaplikasiakan ke mesin diesel. Mesin diesel yang di gunakan dalam percobaan ini adalah jenis motor Diesel Yanmar TS50 empat langkah, satu silinder sebelum diaplikasiakan ke mesin diesel minyak biodiesel di campurkan dengan solar, dengan perbandingan 50% minyak biodiesel dan 50% minyak solar perbandingan ini di beri kode bending (B50).
Gambar proses pembuatan biodiesel Gambar 1 Pemanasan Minyak Jelantah Ganbar 2 Pemanasan Metoksid Gambar 3 Proses Mixing Gambar 4 Proses Settling Gambar 5 Proses Washing Gambar 6 Driying
PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Bahan Proses Pembuatan Biodiesel minyak jelantah = 3 liter Di konversikan ke satuan gram menjadi : 1 liter = 0,967 kilogram 1 kilogram = 1000 gram Jadi 1 liter = 0,976 × 1000 = 976 gram Maka didapatkan 3 liter minyak jelantah = 3 × 976 = 2928 gram Berat methanol : 25% x 2928 gram = 732 gram Berat NaOH : 1% x 2928 gram = 29,28 gram Berat total = 3689,28 gram Biodiesel yang di hasilkan dari minyak jelantah, methanol dan NaOH 3689,28 gram adalah = 1924,67 gram
Spesifikasi Biodiesel Data Hasil Pengujian Spesifikasi Biodiesel
Spesifikasi Solar
Data Konsumsi Bahan Bakar Tabel Pengujian Bahan bakar Pada Mesin Diesel Gambar Grafik Pengujian Bahan Bakar Jenis Bahan Bakar Waktu (menit) Putaran Mesin 3100 rpm Putaran Mesin 3300 rpm Putaran Mesin 3500 rpm Biodiesel (B50) 20,48 16,32 13,42 Solar Murni 16,34 12,54 10,06
Diagram alir Pengujian biodiesel(B50) dengan solar.
Data Konsumsi Bahan Bakar, Waktu dan Tekanan Kompresor Pada pengujian biodiesel diesel menggunakan B50, yang terdiri dari campuran biodiesel 50% dan solar 50%. dari volume total bahan bakar 250 ml
konsumsi bahan bakar(ml) Perbandingan antara tekanan, konsumsi bahan bakar dan waktu yang diperlukan dengan rpm 3100. jenis bhan bakar waktu (menit) konsumsi bahan bakar(ml) tekanan (bar) biodiesel (B50) 63,04 769.72 30 Solar 59,53 910,81 grafik konsumsi bahan bakar dengan waktu untuk menghasilkan tekanan 30 bar dan rpm 3100.
konsumsi bahan bakar(ml) perbandingan antara Tekanan ,konsumsi bahan bakar dan waktu yang diperlukan dengan rpm 3300 jenis bhan bakar waktu (menit) konsumsi bahan bakar(ml) tekanan (bar) biodiesel (B50) 55,40 904,13 30 Solar 49,12 978,96 grafik konsumsi bahan bakar dengan waktu untuk menghasilkan tekanan 30 bar dan rpm 3300.
konsumsi bahan bakar(ml) perbandingan antara tekanan ,konsumsi bahan bakar dan waktu yang diperlukan dengan rpm 3500 jenis bhan bakar waktu (menit) konsumsi bahan bakar(ml) tekanan (bar) biodiesel (B50) 53,08 813,19 30 Solar 48,47 1204,48 Grafik konsumsi bahan bakar dengan waktu untuk menghasilkan tekanan 30 bar dan rpm 3500.
BAB V KESIMPULAN 1.Proses transesterifikasi merupakan proses utama pembuatan biodiesel karena disini merupakan kunci terbentuk methyl ester yang disebut sebagai biodiesel. 2.Berdasarkan data yang kami dapat dari percobaan Pemakaian bahan bakar biodiesel lebih irit dibandingkan dengan bahan bakar solar. 3.Pembuatan biosolar dapat mengurangi limbah dari sisa pengorengan baik didalam rumah tangga atau pun rumah makan