“Seminar Sehari UHAMKA Menyongsong Masa Depan” Dengan Tema: EKSISTENSI DAN KIPRAH ALUMNI MENJAWAB PERSOALAN MASYARAKAT Oleh: DR. H. KAMALUDDIN, M.Pd Alumni Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
I. MASALAH-MASALAH PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN TINGGI a. Perguruan tinggi diwilayah Provinsi DKI Jakarta terdiri dari 4 PTN dan 324 PTS yang tersebar di kelima wilayah kotamadya. b. Banyaknya PT yang memberikan gelar kesarjanaan dengan melakukan kerjasama dengan PT di luar negeri, dengan tanpa kuliah, dan hanya dengan seminar-seminar di hotel. c. Belum optimalnya pelaksanaan otonomi perguruan tinggi, dan belum adanya kelulusan penuh dalam pengelolaan sumberdaya yang dimiliki, sehingga mengakibatkan tidak meratanya distribusi sumberdaya antar daerah yang dapat mempengaruhi perhatian pemerintah daerah dan masyarakat setempat terhadap pengembangan perguruan tinggi.
d. Mutu dan relevansi perguruan tinggi masih d. Mutu dan relevansi perguruan tinggi masih terus dipertanyakan oleh masyarakat, khususnya para pengguna lulusan tersebut. Untuk mendukung peningkatan mutu dan relevansi dan mutu pendidikan, dituntut tersedianya tenaga pengajar yang mempunyai kompetensi dan kualitas tinggi, namun pada kenyataanya proporsi tenaga akademik yang berpendidikan pasca sarjana masih rendah, yakni tenaga akademik di PTN yang berkualifikasi S2 dan S3 baru sekitar 50%, sedangkan di PTS sekitar 30%. e. Untuk mendukung pelaksanaan riset perguruan tingi yang bermutu, masih perlu dilakukan sistem kompetensi yang berjenjang, seleksi proposal kajian, kualitas tenaga peneliti yang memenuhi persyaratan baik mutu maupun jumlah.
f. Tuntutan akan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan, seperti perlatan laboratorium, kebun percobaan, bahan pustaka, buku dan jurnal ilmiah belum dapat terpenuhi sesuai dengan standar kebutuhan. g. Pemerataan pendidikan jenjang pendidikan tinggi dilihat dilihat dari APKnya masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain. Lulusan PT di Indonesia masih kesulitan mengisi lapangan kerja dengan masa tunggu untuk bekerja (job seeking period) yang masih cukup lama.
h. Dalam hal pembiayaan pendidikan, PTN pada umumnya masih sangat tergantung kepada dana dari pemerintah, sementara disisi lain pengelolaan PTS masih mengalami kesulitan dalam upaya peningkatan mutu yang disebabkan terbatasnya biaya yang dapat diakses dari masyarakat, bahkan ada beberapa PTS yang terpaksa harus ditutup atau digabung (merger) karena kesulitan biaya dan perlu efisiensi dalam pengelolaan biaya.
II. MASUKAN DARI ALUMNI UNTUK MENGEMBANGKAN UHAMKA KE DEPAN: Memperhatikan kebijakan nasional di bidang pendidikan mulai RPJP, RPJM dan Renstra Penyempurnaan grand design pendidikan mulai dari visi/misi/strategi/sasaran/tujuan/program. Penyempurnaan sistem pendidikan yang jelas mulai dari regulasi, kurikulum, TIK dan lain-lain. Peningkatan kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri dan dalam negeri Pengembangan lembaga pendidikan mulai dari perguruan tinggi sampai dengan sekolah.
III. MASUKAN DARI STAKE HOLDER UNTUK MENYIAPKAN SDM UNGGUL DALAM MENGHADAPI TANTANGAN MASA DATANG. Peningkatan kualifikasi dan kompetensi SDM (Tenaga Adm & Dosen) melalui program beasiswa. Mengadakan pelatihan untuk SDM sesuai dengan kebutuhan Mengadakan pertukaran dosen/mahasiswa dengan negara lain Mengadakan pola pengembangan karir yang jelas.
IV. FORUM SILATURAHMI DAN MEMPERKUAT JARINGAN Penyempurnaan kepengurusan alumni dari pusat sampai daerah Penyempurnaan AD/ART Penentuan sekretariat
V. REKOMENDASI Reformasi sistem pendidikan di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA dari mulai sistem, SDM dan kelembagaan Peningkatan mutu pendidikan secara terus menerus Mempertahankan ciri khas ke Muhammadiyahan
SEKIAN DAN TERIMAKASIH