Beberapa Rumus Untuk Kebisingan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kuswanto, Uji Normalitas  Untuk keperluan analisis selanjutnya, dalam statistika induktif harus diketahui model distribusinya  Dalam uji.
Advertisements

FUNGSI KUADRAT.
Persamaan Garis dan Grafik Kuadrat
GARIS SINGGUNG LINGKARAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN
Oleh : Novita Cahya Mahendra
FUNGSI KUADRAT Titik potong dengan sumbu-Y jika x = 0
PENGUJIAN SUMUR Tujuan Metode Analisa Debit Optimum.
LATIHAN SOAL-SOAL 1. Himpunan 2. Aritmatika Sosial 3. Persamaan GL.
Teknik Pencarian Solusi Optimal Metode Grafis
Matematika SMA Kelas X Semester 1.
GARIS SINGGUNG PERSEKUTUAN DUA LINGKARAN
DISTRIBUSI FREKUENSI By. Raharjo
Tentang Assalamuallaikum Warrahmatullahi Wabarakatu
STATISTIKA CHATPER 4b (Ukuran Nilai Letak)
DISTRIBUSI FREKUENSI Daftar yang memuat data berkelompok.
Uji Normalitas.
DISTRIBUSI FREKUENSI Presented by Ast_Dika.
By : Meiriyama Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Global Informatika Multi Data Palembang.
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
UJI DUA VARIANS Varians adalah simpangan baku kuadrat (s kuadrat)
GESERAN ( TRANSLASI ) DALAM MEMBAHAS TRANSLASI DIPERLUKAN BEBERAPA SIFAT DAN PENGERTIAN VEKTOR VEKTOR ADALAH BESARAN YANG MEMPUNYAI BESAR DAN ARAH SECARA.
Persamaan Garis Singgung pada Kurva
BAB 2 PENYAJIAN DATA.
Klik ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi besar energi listrik Alat dan bahan : Power Suplay Amperemeter Voltmeter.
Bab 3. Penyelesaian Sistem Persamaan Linier (SPL)
PENGUKURAN BISING.
GARIS SINGGUNG LINGKARAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN
HUBUNGAN ANTARA GARIS LURUS DAN PARABOLA
Geometry Analitik Kelompok 4 Ning masitah ( )
MATEMATIKA BISNIS PERTEMUAN kedua Hani Hatimatunnisani, S. Si
PERSAMAAN GARIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Oleh Kelompok 4 :
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
Assalamualaikum Wr Wb PERSAMAAN GARIS LURUS BY Yanuar Kristina P
ASSALAMUALAIKUM WR WB.
Teknik Numeris (Numerical Technique)
Distribusi frekuensi Yeni puspita, SE., ME.
PENERAPAN EKONOMI Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam ilmu ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro maupun makro. Dua variabel ekonomi maupun.
Riset Operasional - dewiyani
Persamaan Kuadrat jika diketahui grafik fungsi kuadrat
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
Skoring Pauli.
Pencemaran Bunyi Noise (bising) adalah bunyi yang tidak diinginkan, secara konsekuen dapat dikatakan sebagai bunyi pada tempat yang salah dan waktu yang.
TINGKAT KEBISINGAN EKUIVALEN
PREDIKSI TINGKAT BISING
KEBISINGAN (NOISE).
Fungsi Riri Irawati, M.Kom 3 sks.
Skoring Pauli.
Intensitas atau kekerasan BUNYI,
TANGGAPAN SUBYEKTIF TELINGA MANUSIA TERHADAP BUNYI
ASSALAMUALAIKUM WR WB.
TINGKAT KEBISINGAN Eko Hartini.
Pencemaran Bunyi (noise)
Pelaksanaan Manajemen Pengendalian Bising
Matematika SMA Kelas X Semester 1 Oleh : Ndaruworo
Penyajian Data dan Distribusi Frekuensi
MATERI-6 GRAFIK PENGAMATAN & ANALISA DATA (Sunarta; Drs., M.S.)
BAB III Kurva Non Linear.
Kurva Non Linear.
Pertemuan ke-7 FUNGSI LINIER.
Regula Falsi.
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
Fungsi Kuadrat HOME NEXT PREV a. Persamaan grafik fungsi kuadrat
PENGUJIAN SUMUR Tujuan Metode Analisa Debit Optimum.
BAB I Program Linier Pertemuan 1.
Peta Konsep. Peta Konsep E. Grafik Fungsi Kuadrat.
E. Grafik Fungsi Kuadrat
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
Bab 2 Fungsi Linier.
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
Wiratno A.Asmoro LAB.AKUSTIK - TEKNIK FISIKA ITS
Transcript presentasi:

Beberapa Rumus Untuk Kebisingan Lp = 10 log (p²/Po) Lp = tingkat tekanan suara (dB) P = tekanan bunyi (Pa) Po = tekanan bunyi referensi (20µPa) Li = 10 log ( I / Io ) Li = tingkat intensitas bunyi (dB) I = intensitas bunyi (watt/m²) Io = intensitas bunyi referensi (10-¹² watt/m²) Rumus matematik tingkat tekanan (intensitas/kekuatan) suara Lw = 10 log (W/WO) LW = tingkat kekuatan suara (dB) W = kekuatan suara (watt) WO = kekuatan bunyi referensi (10-² watt)

1. Penjumlahan Dilakukan cara penjumlahan bila kita ingin mengetahui intensitas bising yang ditimbulkan oleh dua buah mesin atau lebih yang dihidupkan secara bersamaan. Beberapa cara menentukan intensitas kebisingan sebagai berikut : Penggunaan rumus Penggunaan grafik Penggunaan chart Penggunaan tabel

A. Penggunaan Rumus Po² i=1 Po² i=1 n n n Li/10 Pi² = ∑ = ∑ 10 P² rata-rata Po² i=1 Po² i=1 n n n Li/10 Pi² = ∑ = ∑ 10

Contoh : Intensitas bising terukur dari ketiga mesin adalah.......dBA Mesin A = 90 dBA ; mesin B = 80 dBA dan mesin C = 70 dBA Intensitas bising terukur dari ketiga mesin adalah.......dBA

Lp = 10 log (P2 Rata – rata / Po2) = 10 log (111 X 107) Cara Perhitungan PA² = 1090/10 = 109 = 100X107 = antilog 9 Po2 PB2 = 1080/10 = 108 = 10 X 107 = antilog 8 Pc2 = 1070/10 = 107 = 1 X 107 = antilog 7 P2 Rata – rata = 111 X 107 Selanjutnya masukkan ke rumus : Lp = 10 log (P2 Rata – rata / Po2) = 10 log (111 X 107) = 10 log (1.11 X 109) = 10 log (1.11) + 90 = 90,5 dBA

B. Penggunaan Grafik Langkah : A. Mengukur tingkat bising dari setiap sumber bunyi B. Menentukan selisih kedua intensitas bising C. Selisih kedua intensitas di masukkan ke sumbu X dari titik tsb. Di tarik garis vertikal ke atas hingga memotong kurva. Dari titik potong di tarik garis sejajar sumbu X hingga memotong sumbu Y. Titik potong ini menunjukkan besarnya intensitas yang harus di tambahkan pada intensitas suara yang lebih tinggi.

Curve For Adding Sound Pressure Levels Two AT A Time

Faktor koreksi dari grafik = 1,7 Contoh : Mesin A = 85 dB, mesin B = 82 dB, selisih = 3 dB Faktor koreksi dari grafik = 1,7 Total noise kedua mesin tersebut adalah 85 + 1,7 = 86,7 dB

c. Penggunaan Chart L1 the higher of the two. The left scale shows the number of decibels (A) to be added to the higher level L1 to obtain the level of combination of L1 and L2

Chart untuk Menentukan Kombinasi Dua SPL Contoh : L1 = 82 dB, L2 = 80 dB (L1 is the higher of the two) Selisih L1 – L2 = 2 dB Dari chart ditemukan selisish 2 dB harus ditambah 2,1 dB pada L1 sehingga hasil penjumlahan L1 dan L2 adalah 82 + 2,1 = 84,1 dB

dB yang harus di tambahkan D. Penggunaan Tabel Selisih (dB) dB yang harus di tambahkan 0 atau 1 2 atau 3 4 atau 9 ≥ 10 3 2 1

2. Pengurangan Pengurangan dilakukan bila intensitas bising di tempat kerja tidak hanya dipengaruhi oleh intensitas bising mesin tetapi faktor lingkungan lainnya ikut mempengaruhi intensitas bising secara keseluruhan.

Penggunaan Chart Cara penggunaan chart sebagai berikut : Mengukur total noise baik sumber bunyi maupun background noise. Mematikan mesin dan mengukur SPL background noise. Mengukur selisih kedua pengukuran tsb. Bila selisih < 3 dB, pengaruh background noise besar, bila selisih 3 – 10 dB perlu dikoreksi, bila > 10 dB tidak perlu koreksi. Untuk koreksi, selisih kedua SPL masuk pada sumbu x, tarik garis vertikal ke atas memotong kurva dan menarik garis sejajar sumbu x memotong sumbu y, sehingga didapat angka koreksi

Curve For Subtracting Background Noise To Obtain Machine Noise

Contoh : BIla total noise terukur 60 dB dan background noise 53 dB. Selisih antara total noise dengan background noise adalah 7 dB. Berdasar chart tersebut faktor koreksi adalah 1 dB, sehingga SPL mesin tsb adalah : 60 dB – 1 dB = 59 dB