Siswo Wardoyo, S.T., M.Eng. KONTAKTOR DAN PENGASUTAN MOTOR 08122898593/siswo@ft-untirta.ac.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Cilegon-Banten Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2010/2011- Genap 1
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA KONTAK PADA KONTAKTOR 1. Kontak utama (main contacts) Adalah kontak dengan kemampuan hantar arus tinggi berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan sumber dengan beban. Kontak utama adalah kontak NO (normally opened) 2. Kontak bantu (auxiliary contacts) Adalah kontak dengan kemampuan hantar arus kecil digunakan untuk rangkaian kontrol. Kontak bantu terdiri dari kontak NC (normally closed) dan NO normally opened) Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2010/2011- Genap 2
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA JENIS KONTAK PADA KONTAKTOR 1. Kontak NO (normally opened) Adalah kontak yang pada posisi normal (kumparan tidak temagnetisasi/berpenguatan) dalam keadaan terbuka (tidak terhubung) dan akan tertutup (terhubung) jika kumparan termagnetisasi/berpenguatan. 2. Kontak NC (normally closed) Adalah kontak yang pada posisi normal (kumparan tidak termagnetisasi/berpenguaan) dalam keadaan tertutup (terhubung) dan akan terbuka (tidak terhubung) jika kumparan termagnetisasi/berpenguatan. Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2010/2011- Genap 3
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA SIMBOL KONTAKTOR SIMBOL KONTAK NO SIMBOL KONTAK NC Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2010/2011- Genap 4
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA Spesifikasi Kontaktor 1. Kemampuan daya kontaktor dalam HP atau Watt 2. Kemampuan hantar arus kontak-kontaknya 3. Kemampuan tegangan dari kumparan (koil) magnetnya 4. Kemampuan perlindungan terhadap tegangan rendah Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2010/2011- Genap 5
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA Keuntungan Kontaktor dibandingkan sakelar manual Dapat digunakan untuk mengontrol arus besar atau tegangan tinggi Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu operator dan dari satu lokasi Lebih efisiendan hemat pada pengontrolan yang berulang Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan peralatan bantu (seperti relay) Dapat didesain untuk kontrol semi otomatis dan otomatis Lebih aman menggunakan kontaktor pada arus besar dan tegangan tinggi Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2010/2011- Genap 6
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA PENGASUTAN MOTOR LISTRIK Untuk mengoperasikan motor listrik diperlukan sumber listrik yang diambil dari jaringan distribusi tegangan rendah PLN yaitu 220 / 380 Volt. Dalam penyambungan motor listrik pada jaringan PLN terdapat dua cara penyambungan yaitu penyambungan langsung dan penyambungan tak langsung. Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2010/2011- Genap 7
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA PENGASUTAN MOTOR Untuk motor listrik yang disambungkan langsung, biasanya adalah jenis motor listrik yang memiliki daya dibawah 2,25kW. Sedangkan untuk motor listrik yang memiliki daya di atas 2,25 kW, penyambungannya tidak boleh langsung melainkan harus menggunakan suatu alat tambahan yang disebut alat pengasut Sistim ini disebut pengasutan motor listrik. Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2010/2011- Genap 8
KENAPA PERLU PENGASUTAN ? Saat motor induksi distarting secara langsung, arus awal motor besarnya antara 500 % sd 700% dari arus nominal. Ini akan menyebabkan drop tegangan yang besar pada pasokan tegangan PLN. Pada motor dengan daya diatas 30 kW sampai dengan 100 kW akan menyebabkan drop tegangan yang besar dan menurunkan kualitas listrik dan pengaruhnya pada penerangan yang berkedip. Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2010/2011- Genap 9
TEKNIK PENGASUTAN MOTOR Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA Hubungan langsung (Direct On Line = DOL) Tahanan depan Stator (Primary Resistor) Auto Transformer Segitiga-Bintang (Star-Delta) Pengasutan Soft Starting Tahanan Rotor Lilit Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2010/2011- Genap 10
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA Direct On Line Pengasutan hubungan langsung (DOL) akan menarik arus 5 s/d 6 kali arus nominal, menghasilkan torsi starting 1,96 kali torsi nominal. Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2010/2011- Genap 11
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA PRIMARY RESISTOR Pengasutan resistor stator dengan memasang resistor secara seri dengan belitan stator. Resistor gunanya untuk menurunkan tegangan ke stator. Jika tegangan diturunkan 50%, arus starting turun 50% dan torsi starting turun 25%. Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2010/2011- Genap 12
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA STAR-DELTA Pengasutan segitiga-bintang menggunakan sakelar segitiga-bintang. Saat hubungan segitiga arus ke stator 1/√3 dari arus start DOL. Torsi starting 1/3 dari T starting DOL = 0,65. Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2010/2011- Genap 13
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA SOFT STARTING Pengasutan soft starting menggunakan komponen solid state Thyristor terpasang antiparalel pada rangkaian belitan stator. Dengan mengatur sudut penyalaaan triger α, tegangan, dan arus starting terkendali. Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2010/2011- Genap 14
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA TAHANAN ROTOR LILIT Pengasutan slipring termasuk pengasutan dengan menambahkan tahanan pada rangkaian rotornya, hanya bisa dilakukan pada motor 3 phasa jenis rotor lilit. Dengan mengatur besaran tahanan rotor, arus, dan torsi starting dapat diatur besarnya. Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2010/2011- Genap 15
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA Latihan…………… Gambarkan pengawatan starting dengan bintang-segitiga, dan jelaskan cara kerjanya saat pengasutan terjadi, terangkan besarnya arus starting dan torsi starting yang dihasilkan. Motor lilit 50 kW/380 V dirancang untuk pengasutan dengan tahanan belitan rotor dengan tiga tahapan. Gambarkan pengawatan rangkaian powernya dan jelaskan cara kerjanya dari tahapan pengasutan. Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2010/2011- Genap 16