ASTRI YULIASTUTI, Analisis Makna Verba UKERU dalam Kalimat Bahasa Jepang
Identitas Mahasiswa - NAMA : ASTRI YULIASTUTI - NIM : PRODI : Pendidikan Bahasa Jepang - JURUSAN : BAHASA & SASTRA ASING - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - anahdzia pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Dra. Rina Supriatnaningsih, M. Pd. - PEMBIMBING 2 : Andy Moorad Oesman, S. Pd., M. Ed. - TGL UJIAN :
Judul Analisis Makna Verba UKERU dalam Kalimat Bahasa Jepang
Abstrak Polisemi dalam bahasa Jepang disebut dengan tagigo. Banyak pembelajar bahasa Jepang yang merasa kesulitan untuk mengartikan kata yang termasuk tagigo. Hal tersebut terjadi karena tagigo merupakan sebuah kata yang memiliki makna lebih dari satu atau makna ganda tetapi saling berkaitan. Walaupun ada keterkaitan antara kata satu dengan kata lain tetapi jika pembelajar bahasa Jepang tidak memahami maksud dari kata tersebut, maka akan terjadi kesalahan dalam mengartikan kalimat. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan makna yang dimiliki verba ukeru dan hubungan antara makna dasar dan makna perluasannya. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik catat. Data yang dijaring berupa kalimat yang mengandung verba ukeru yang diambil dari buku, koran, jurnal dan novel, serta kalimat yang dibuat penulis dan telah diperiksa oleh tenaga ahli bahasa Jepang. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan translasional yang menggunakan teknik pilah unsur penentu sebagai teknik dasar dan menggunakan teknik hubung banding sebagai teknik lanjutannya. Untuk menganalisis data, yang pertama dilakukan adalah menentukan makna dasar dan makna perluasan verba ukeru. Setelah itu, mengklasifikasikan contoh kalimat yang akan dianalisis berdasarkan arti verba ukeru dalam bahasa Indonesia dan yang terakhir mendeskripsikan hubungan antar makna yang dimiliki oleh verba ukeru. Berdasarkan hasil analisa data ini, dapat disimpulkan bahwa makna yang dimiliki verba ukeru ada 10 macam, yaitu menerima sebagai makna dasar, sedangkan makna perluasannya adalah mendengar, menangkap, menampung, menjalani/mengikuti, mengalami, terkena, meneruskan/menggantikan, terkenal dan menghadap. Perluasan makna verba ukeru terjadi karena adanya pengaruh dari majas metafora dan metonimi
Kata Kunci Tagigo/Polisemi, Ukeru, Majas
Referensi Chaer, Abdul Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta ____________ Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Hashimoto Nihongo Kyouiku Handobukku. Tokyo: Taishuukanshouten Jati Kesuma, Tri Mastoyo Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks Keraf, Gorys Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Mardikantoro, Hari Bakti Silabus, Handout dan Media Pembelajaran Linguistik Umum. Semarang: Unnes Press Matsuura, Kenji Nihongo-Indoneshiago Jiten (Kamus Bahasa Jepang- Indonesia). Jakarta: Gramedia Nikelas, Syahwin Pengantar Linguistik Untuk Guru Bahasa. Jakarta: Depdikbud Pateda, Mansoer Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta Sudaryat, Yayat Makna dalam Wacana (Prinsip-Prinsip Semantik dan Pragmatik. Bandung:Yrama Widya Sudjianto dan Ahmad Dahidi Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Bekasi: Kesaint Blanc Sutedi, Dedi Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang (Edisi Revisi). Bandung: Humanora Utama Press ___________ Shokyuu Nihongo Yourei Jiten (Kamus Dasar Bahasa Jepang- Indonesia), Bandung: Humanora Utama Press. ___________ Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama Press
Terima Kasih