1 Pengarah Pilihan Segmen Ada lima buah Pengarah Pilihan Segmen ( Segment Selection Directives ): CSEG, BSEG, DSEG, ISEG, XSEG, masing- masing menunjukkan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
JWASM Input Keyboard.
Advertisements

Oleh Kelompok 4 : Eko Gunawan Ika Erika
erna kumalasari nurnawati
Frekuensi Quartz Crystal atau Ceramic Resonator (kedua istilah ini disebut Osilator) yang dapat digunakan berkisar antara 0 Hz hingga 24 MHz, bahkan.
BAB III INTERAKSI uP DENGAN MEMORI
BUS SYSTEM Latar belakang masalah
Dasar-Dasar Mikroprosesor dan Mikrokontroler
Aplikasi dari program Mikroprosesor
BAB IV MODE PENGALAMATAN
Bahasa Assembley & Program COM
POINTER A. PENDAHULUAN Tanpa pointer untuk memindahkan data dari suatu variabel ke register 8 bit, maka variabel tersebut haruslah 8 bit juga yang dapat.
Desain Memori Utama Dan Semikonduktor
LOGO Sistem Memori Part1 Arsitektur dan Organisasi Komputer danarpamungkas.wordpress.com Danar Putra Pamungkas, S.Kom.
REGISTER Oleh : Oman Somantri, S.Kom
PERTEMUAN KESEPULUH Memory HARDWARE.
Universitas Gunadarma
ARRAY/LARIK Sumber dari : imaru.files.wordpress.com/2008/02/array-struc-pointer.ppt.
Pemrograman Mikroprosesor
BAB III RAM Internal pada MCS-51
Turbo Assembler TASM.
Mode Pengalamatan (Addressing Mode)
BAB IV Teknik Pemrograman
Mode Pengalamatan Mengatasi keterbatasan format instruksi
ADDRESSING MODES Penjelasan dan program lihat pada Pemograman Bahasa Assembly (Ilmu Komputer)
Erna Kumalasari Nurnawati
Johannes Simatupang, MKom, Cobit5-F NIDN :
Johannes Simatupang, MKom, Cobit5-F NIDN :
SISTEM BILANGAN DAN REGISTER
Pointer. Karakteristik Operasi Assembly  Lebar data tujuan dan asal harus sama! Lebar data tidak sama => invalid opcode  Operasi 8bit disimpan pada.
Bahasa Mesin dan Assembly
Instruksi Perpindahan Data
BAB IV PENGALAMATAN MEMORI
Arsitektur Perangkat Lunak 8086
Pada AT89S51, ada 6 sumber interrupt yaitu 1. System reset 2 Pada AT89S51, ada 6 sumber interrupt yaitu 1. System reset 2. External 0 3. Timer 0 4.
Pertemuan 4 (Set Instruksi ARM)
Fitur Assembler yang Tidak Berorientasi Mesin Literal, Statement yang Mendefinisikan Simbol, Ekspresi, Blok Program, Control Sections dan Program Linking.
Mikrokontroler Materi 2
Pengenalan mikrokontroler
Shift Register Application Chapter 22 Subject: Digital System Year: 2009.
Kuliah 3 TKE 321 R. Arief Setyawan, ST. MT.
Pertemuan 5 (SET INSTRUKSI ARM, MOTOROLA, DAN INTEL)
Register.
Pointer.
MEMBUAT PROGRAM COM.
Desain Memori Utama Dan Semikonduktor Oleh : Dr. Ir. H. Sumijan, M.Sc.
Pengenalan Assembler.
BAB IV Teknik Pemrograman
SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER
Pengantar Bahasa Rakitan
Mode Pengalamatan Mengatasi keterbatasan format instruksi
SISTEM MIKROPROSESOR PERTEMUAN 2.
MODE PENGALAMATAN DAN SET INSTRUKSI
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
Pengantar Bahasa Rakitan
Pengenalan Assembler.
PENGANTAR MIKROKONTROLER
MEMBUAT PROGRAM COM.
Perancangan Sistem Mikroprosessor
Pengalamatan Memori Dr. Solichul Huda, M.Kom.
ASSEMBLER #1 MK. PEMROGRAMAN SISTEM
SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER
m e m o r i Sri Koriaty, S.kom.,M.Pd
Sistem Operasi.
Ilustrasi kinerja CPU.
RECORD Denny Agustiawan,M.pd
Manajemen Memori Pertemuan 14 & 15 Sistem Operasi (CSG3E3)
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
Sistem Operasi Teknik Informatika STT Wastukancana Purwakarta
Memori & Pemrograman MCS-51
CHAP 6 SET INSTRUKSI MEMORI
Transcript presentasi:

1 Pengarah Pilihan Segmen Ada lima buah Pengarah Pilihan Segmen ( Segment Selection Directives ): CSEG, BSEG, DSEG, ISEG, XSEG, masing- masing menunjukkan salah satu dari lima buah area memori dari MCS-51

2 CSEGdigunakan untuk memilih lokasi memori program BSEGdigunakan untuk memilih lokasi memori yang dapat dialamati secara pengalamatan bit. DSEGdigunakan untuk memilih lokasi memori RAM Internal ISEGdigunakan untuk memilih lokasi memori RAM Internal yang dialamati secara tak langsung XSEGdigunakan untuk memilih lokasi memori eksternal

3 Contoh : DSEG ; memilih lokasi segmendata agar ; terletak pada lokasi yang ada pada ; counter saat itu BSEG AT 32 ; memilih segmen data bit agar terletak ; pada alamat 32

4 Penyediaan Memori dan Pengarah Penyimpanan DB ( Define Byte ) DB digunakan untuk memberi nilai tertentu pada memori di lokasi tersebut. Contoh : ORG3000H DB50H, 51H Pengarah assembler DB terletak di bawah ORG 3000H. Oleh karena itu, data 50H dan 51H akan menempati lokasi di alamat 3000H dan 3001H.

5 DW ( Define Word ) DW biasanya diikuti dengan label dan berfungsi untuk memberi nilai 2 byte pada lokasimemori tempat DW dituliskan. Nilai 2 byte adalah nilai yang diberikan berasal dari alamat tempat label diberikan. Contoh : Org2100H Lokasi1: Org3000H DWLokasi1 ; Alamat 3000H dan 3001H ; diisi dengan data 21H dan 00H

6 Pengarah assembler DW pada listing ini diikuti dengan label lokasi1. lokasi 1terletak di alamat 2100H. Setelah Proses Assembly dilakukan, data 21H dan 00H akan diletakkan di alamat 3000H dan 3001H pada hasil assembly.

7 DS ( Define String ) Pengarah assembler ini selalu diikuti dengan angka dan berfungsi untuk menyediakan tempat sebesar angka tersebut mulai dari alamat assembler directive ini berada. Temapt yang disediakan selalu terletak pada RAM Internal. Contoh : DSEG Org50H Memori1Ds2 ; Disediakan tempat sebesar 2 ; byte mulai dari alamat 50H ; dari RAM

8 Pada contoh di atas, pengarah assembler ini terletak di alamat 50H dari RAM Internal. Oleh karena itu, mulai dari alamat 50H tersedia tempat sebesar 2 byte yang menempati alamat 50H dan 51H.

9 DBIT Pengarah assembler ini digunakan untuk menyediakan tempat pada segmen bit dan dapat juga digunakan jika segmen yang aktif adalah BSEG. Contoh : BSEG ; Pilih bit segmen PetaI0: DBIT 32 ; Sediakan 32 bit buffer ; untuk I / 0