Pengantar SCM ( Supply Chain Management )
E-business adalah sebuah ilmu untuk membawa proses kepada orang yang tepat dan mengajak orang untuk tertarik pada produk itu sehingga membelinya. Fungsi dari e business yaitu untuk mensupport bagian dari marketing, produksi, accounting, finance, dan human resource management. Proses transaksi online memegang peranan yang sangat penting pada e-business
E-BUSINESS dibagi menjadi 4 bagian : Customer Relationship Management (CRM) : sistem kustomisasi real time yang memanajemen kustomer dan melakukan personalisasi produk dan servis berdasarkan keinginan customer. Enterprise Resource Planning (ERP) : sistem informasi pendukung e-business, yang menyediakan berbagai macam kebutuhan perusahaan seperti supply chain, CRM, marketing, warehouse, shipping, dan payment, serta mampu melakukan otomatisasi proses bisnis atau menyangkut hubungan dalam-internal perusahaan.
Enterprise Aplication Program (EAI) : merupakan konsep integrasi berbagai proses bisnis dengan memperbolehkan mereka saling bertukar data berbasis message. EAI berfungsi sebagai penghubung ERP dengan SCM atau ERP dengan CRM. Supply Chain Management (SCM) : manajemen rantai supply secara otomatis terkomputerisasi. SCM menyangkut hubungan antara perusahaan dengan supplier.
Apa yang dimaksud denganSC? Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja secara bersama-sama untuk membuat dan menyalurkan produk atau jasa kepada konsumen akhir. Rangkaian atau jaringan ini terbentang dari penambang bahan mentah (di bagian hulu) sampai retailer / toko (pada bagian hilir).
Supply Chain Management Supply chain management adalah manajemen terhadap aliran antar dan diantara tahapan supply chain untuk memaksimalkan profitabilitas keseluruhan supply chain
Fungsi SCM SCM secara fisik mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan menghantarkannya ke pemakai akhir . SCM sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa apa yang disuplai oleh rantai supply mencerminkan aspirasi pelanggan atau pemakai akhir tersebut .
ACTIVITIES THROUGHOUT THE SUPPLY CHAIN Physical Market Mediation Sourcing Marketing Research Production Product Design Distribution After Sale Services Warehousing Inventory Controll
Tujuan SCM Tujuan SCM adalah untuk mengurangi ketidakpastian (uncertainty) dan resiko dalam supply chain.
Supply Chain mencakup 3 bagian Upstream Supply Chain Bagian ini mencakup supplier first-tier dari organisasi (dapat berupa perusahaan manufaktur atau asembling) dan suppliernya, yang di dalamnya telah terbina suatu hubungan / relasi. Internal Supply Chain Bagian ini mencakup semua proses yang digunakan oleh organisasi dalam mengubah input yang dikirim oleh supplier menjadi output, mulai dari waktu material tersebut masuk pada perusahaan sampai pada produk tersebut didistribusikan, di luar perusahaan tersebut.
Downstream Supply Chain Bagian ini mencakup semua proses yang terlibat dalam pengiriman produk pada customer akhir
Masalah / Tantangan Supply Chain Kompleksitas Struktur Supply Chain Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda Perbedaan bahasa, zona waktu, dan budaya antar perusahaan
Ketidakpastian Ketidakpastian permintaan Ketidakpastian pasokan : waktu pengiriman, harga dan kualitas bahan baku, dll. Ketidakpastian internal : kerusakan mesin, kinerja yang tidak sempurna, ketidakpastian kualitas produk, dll.
Peran Informasi Informasi penting karena menyediakan fakta yang digunakan oleh manajer supply chain untuk membuat keputusan.
Information Technology Information technology (IT) consists of the tools – hardware & software - used both to gain awareness of the information and to analyze the information to make the best decisions for the supply chain.
Goals Of IT Collect information on each product from production to delivery or purchase point and provide complete visibility for all parties in the supply chain Access any data in the system from a single-point-of-contact Analyze, plan activities and make trade offs based on information from the entire supply chain
Major issues in IT development related to SCM
Peran Internet Internet memungkinkan kolaborasi, koordinasi, dan integrasi dalam praktek di lapangan. Dengan adanya Internet pihak-pihak pada supply chain bisa membagi informasi serta melakukan transaksi dengan lebih cepat, murah dan akurat.
Informasi penjualan di supermarket atau ritel akan mudah bisa dibagi dengan pihak-pihak yang berada di sebelah hulu supply chain dengan menggunakan Internet. Aplikasi internet dalam konteks supply chain management: •Electronic procurement (e-procurement) •Electronic fulfilment (e-fulfilment)
E-Procurement Aplikasi internet untuk mendukung proses pengadaan
Dapat digunakan untuk mendukung: Perusahaan otomotif seperti Volkswagen, General Motors, Daimer Chrysler, dsb menggunakan e-procurement secara ekstensif untuk: Proses pengadaan bahan baku dan komponen Item-item yang masuk dalam kelompok MRO (maintenance, repair, and operations) seperti suku cadang, peralatan tulis kantor, dan sebagainya. Dapat digunakan untuk mendukung: Hubungan jangka pendek: e-Auction Hubungan jangka panjang (kemitraan)
E-Fulfillment Lebih pada bagian hilir supply chain Beberapa kegiatan yang termasuk dalam proses fulfilment adalah: Menerima order dari pelanggan Æ Pelanggan bisa memesan produk melalui telepon, fax, e-mail, atau web-based ordering. Mengelola transaksi termasuk proses pembayaran.
Manajemen gudang meliputi pengendalian persediaan produk dan kegiatan administrasi gudang secara umum. Manajemen transportasi Keputusan mode dan rute transportasi termasuk di dalamnya. Komunikasi dengan pelanggan untuk memberikan informasi status pesanan, dukungan teknis, dan sebagainya.
Solusi Masalah Supply Chain Melakukan outsourcing (dengan menggunakan sumber dari pihak luar) daripada dilakukan sendiri selama ada permintaan yang meningkat. Membeli input secara langsung daripada harus memproduksi terlebih dahulu. Menciptakan “strategic partnership” dengan supplier.
Menggunakan pendekatan “just in time”dalam melakukan pembelian, yang mana supplier mengirimkan material yang dibutuhkan dalam jumlah kecil. Menggunakan supplier seminimum mungkin. Memperbaiki hubungan antara supplier dan buyer. Melakukan proses produksi setelah ada order.