JURNALISME INVESTIGASI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
WORKSHOP WELCOME to STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 PEKALONGAN
Advertisements

SEPUTAR JURNALISTIK…….
BAB IV PROSES MENGHIMPUN BERITA Pertemuan 04
MENULIS BERITA KRIMINAL
HUKUM ACARA PEMBUBARAN PARTAI POLITIK
Penyebab utama mundurnya Presiden Nixon Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat (2012)
HAK PEKERJA.
PUTUSAN PENGADILAN.
MK DAN KEWENANGAN PEMBUBARAN PARTAI POLITIK
MEMULAI PENULISAN BERITA* (Mencari ide, strategi mendapatkan dan menyusun materi tulisan dan technical writing sesuai EYD)
IT FORENSIK/ DIGITAL FORENSIC
TATA CARA PEMERIKSAAN KASUS
BAGI PELANGGARAN LINGKUNGAN 1. Pemahaman ‘Batasan’ Pelanggaran 2. Tinjauan Bukti Kunci 3. Teknik Investigasi 5. Hal-hal yang dihindari 4. Strategi peroleh.
Mata Pelajaran# INVESTIGASI SOSIAL Sub Bahasan# PENGANTAR INVESTIGASI
Investigasi Publik.
Reportase Investigatif
Proses Hukum di KPPU Laporan Pemeriksaan pendahuluan
Presented By Ambang Priyonggo, MA
PERSAINGAN USAHA.
PENGUMPULAN BAHAN BERITA
HUKUM ACARA PEMBUBARAN PARTAI POLITIK
Petunjuk Teknis Pemeriksaan Lapangan Dalam Rangka Pemeriksaan Untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK.
KETENTUAN TENTANG POLITIK UANG dalam UU No. 10 Tahun 2016
ETIKA BISNIS BAHAN AJAR 7 HAK PEKERJA.
PUTUSAN PENGADILAN.
ETCHIC S AND PHILOSOPHY FITRIYANA APRILIA MIRNA NUR ISLAMY NADYA REKHA WICAKSO SILVIA CAROLINE
AUDIT LAPORAN KEUANGAN
HUKUM ACARA PEMBUBARAN PARTAI POLITIK
PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF
MELIPUT DI DAERAH KONFLIK
TEORI PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL
Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
Bekerja Dengan Media.
Pertemuan ke-3 Oleh : Mariyana Widiastuti
METODE PENELITIAN La Tahang metode Penelitian.
Asas, Fungsi dan Tujuan Bank
Etika Komunikasi Massa
K iii: DISHARMONIS PR - MEDIA MASSA/wartawan DAN SOLUSINYA
PENYAMPAIAN Stigma yang baik terlihat dan hanya diketahui oleh orang yang memiliki itu Banyak kasus di mana tampak bahwa stigma individu akan selalu.
Konfidensialitas & Kepentingan Umum
Pengantar Jurnalistik Investigatif
MODUL 4 INTERNAL AUDITING PRELIMINARY SURVEY.
Pertemuan 8 (Pasca-UTS)
PEMERIKSAAN OLEH INTERNAL AUDITOR
KEWARTAWANAN (UU No. 40/1999 tentang pers)
Nama Kelompok IX T. Hendri Munandar /
DISHARMONIS PR - MEDIA MASSA/wartawan DAN SOLUSINYA
Teknik Reportase Meliput berita dan menggali informasi memiliki tahapan • Lapisan pertama: Adalah fakta-fakta permukaan. Seperti: siaran pers, konferensi.
Matakuliah : O Produksi Siaran Radio dan Televisi Tahun : 2010
Jurnalisme Investigasi
MENULIS BERITA KRIMINAL
Kejahatan Kontemporer ?
Reportase Jurnalistik
IT FORENSIC Fahrobby adnan S.KOM., MMSI
Pengantar Teknologi Informasi
Materi Kedua BERITA.
KERTAS KERJA.
IT FORENSIK.
LAPORAN INVESTIGASI TELEVISI
FORMAT BERITA Format penyajian berita TV dapat ditetapkan sesuai dengan bahan yang diperoleh.
LAPORAN INVESTIGASI TELEVISI
AUDIT MUTU INTERNAL (AMI)
Laporan Investigasi Televisi Pertemuan 3
PENELITIAN KUALITATIF
MODEL POSTTEROR MELALUI MEDIA REALITAS TEROR (1) TEROR (2) MEDIA (3) TEKS (4) KHALAYAK (5) POSTTEROR (6)
Indepth Reporting.
AUDIT INVESTIGATIF. Pengertian, Tujuan audit investigasi suatu bentuk audit atau pemeriksaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengungkap kecurangan.
Laporan Investigasi Televisi Pertemuan 3
Wawancara investigatif (investigative interview) merupakan salah satu metode mencari bukti dugaan terjadinya suatu kecurangan, pelanggaran/penyimpangan.
TATA CARA PENANGANAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHATIDAK SEHAT PERATURAN KOMISI NO 1 TAHUN 2010 PERATURAN KOMISI NO 1 TAHUN 2010 PERATURAN KOMISI.
Transcript presentasi:

JURNALISME INVESTIGASI Anggota kelompok : Andri Liska : 1010102020071 Fawzya Amira L : 1010102020039 Maizura : 1010102020042 Zulfahmi : 1110102010013 Iin Farwadi :

Apa itu Investigative Reporting? Reporting berasal dari bahasa Latin reportare, artinya “membawa pulang sesuatu dari tempat tempat lain”. Investigative berasal dari kata Latin vestigum, yang berarti “jejak kaki”. Jadi, Investigative reporting secara harfiah berarti “membawa pulang jejak kaki dari tempat lain”.

Investigative reporting merupakan kegiatan peliputan untuk: mencari menemukan serta menyampaikan fakta-fakta adanya pelanggaran, kesalahan, penyimpangan, atau kejahatan yang merugikan kepentingan umum dan masyarakat.

Menurut Para Ahli “Investigative reporting adalah pekerjaan membuka pintu dan mulut yang tertutup rapat,” kata ahli komunikasi William Rivers. “Investigatif reporting adalah teknik mencari dan melaporkan sebuah berita dengan cara pengusutan,” kata Djafar Hussein Assegaf, ilmuwan sekaligus praktisi pers Indonesia.

Water Gate Para pakar menyebut Watergate sebagai symbol kekuatan investigative reporting. Dua orang wartawan Washington Post, Bob Woodward dan Carl Bernstein, pada rahun 1972 mengekpos praktek politik curang Partai Republik terhadap lawannya Partai Demokrat. Kasus Watergate menjadi mithos popular bahwa pena seorang wartawan bisa menjatuhkan presiden dari sebuah negara terkuat di dunia.

Investigative Reporting di Indonesia Harian Indonesia Raya (1949-1958 dan 1968-1974)  merupakan koran pertama di Indonesia yang mengembangkan dengan serius liputan investigative. Wartawan-wartawan Indonesia Raya yang dipimpin oleh Mochtar Lubis ini betul-betul melakukan amar maruf nahi mungkar.

Sasaran Yang Bisa Diinvestigasi Hugo de Burgh, dalam Investigative Journalism: Context and Practice (2000), menyebut sasaran yang menjadi ladang bagi liputan investigasi sebagai berikut: Hal-hal yang memalukan, biasanya terkait dengan hal yang ilegal atau pelanggaran moral.

Penyalahgunaan kekuasaan 1. Keadilan Yang Korup 2. Manipulasi Laporan Keuangan 3. Pelanggaran Hukum 4. Penyembunyian Hal Dengan Sengaja

Karakteristik Jurnalisme Investigasi Riset dan reportase yang mendalam dan berjangka waktu panjang untuk membuktikan kebenaran atau kesalahan hipotesis. Paper trail yang dilakukan untuk mencari kebenaran dan mendukung hipotesis. Wawancara yang mendalam dengan pihak-pihak yang terkait dengan kasus yang sedang diinvestigasi. Pemakaian metode penyelidikan polisi dan peralatan anti kriminalitas. Termasuk metode penyamaran serta memakai kamera tersembunyi.

Bagaimana Dengan Cara Kerja Investigasi Conception  Feasibility Study  Go – No – Go Decision  Basebuilding  Planning  Original Reseach  Reevaluation  Filling the Gap  Final Evaluation  Writing And Writing  Publication and Follow-Up Stories

Tahapan Kegiatan Investigative Menurut Sheila Coronel, Reporting (PCIJ), mengatakan bahwa tahapan kegiatan investigative dapat dibagi ke dalam dua bagian kerja. Bagian pertama merupakan proses penjajakan dan pekerjaan dasar, sedangkan bagian kedua sudah merupakan penajaman dan pelaksanaan investigasi.

Bagian Pertama First Lead (petunjuk awal) Initial Investigation (investigasi pendahuluan) Forming an investigative hypothesis (pembentukan hipotesa) Literature Search (pencarian dan pendalaman bahan tertulis) Interviewing Experts (wawancara dengan para pakar dan sumber ahli) Finding a paper trail (penjejakan dokumen-dokumen)

Bagian Kedua First hand observation (pengamatan langsung di lapangan) Organizing files (pengorganisasian file dan dokumen-dokumen) More interviews (wawancara lebih lanjut, khususnya konfirmasi dan klarifikasi) Analyzing and organizing data (analisa dan pengorganisasian data) Writing (penulisan) Fact checking (pengecekan fakta) Libel check (pengecekan terhadap kemungkinan pencemaran nama baik)  

Etika Dalam Investigative Repoting Melakukan penyamaran (going undercover) contohnya: Untuk mengetahui bagaimana bisnis narkoba dan kehidupan dalam penjara, seorang reporter di Chicago melamar dan mendapatkan pekerjaan sebagai penjaga keamanan di penjara.

Terima Kasih