Sensasi dan Persepsi Akademi Perawat Panti Waluya
Definisi Sensasi adalah energi dari lingkungan yang dikonversi oleh sistem saraf menjadi pola respon tertentu. Saat itulah ada registrasi informasi di dalam otak – Ketika mata kita disorot oleh sinar lampu panggung Persepsi adalah interpretasi dari informasi tersebut – Kita dapat mengenali wajah teman kita, setelah melihatnya beberapa kali
Sensasi Secara umum dapat diartikan sebagai deteksi terhadap stimulus Stimulus adalah energi yang berasal dari sekitar kita yang bersifat mempengaruhi kita Mata, telinga dan organ-organ sensori yang lainnya dilengkapi dengan reseptor Reseptor adalah sel-sel khusus yang mengubah energi dari lingkungan menjadi sinyal bagi sistem saraf kita
Interpretasi Informasi Sensori Sensory thresholds : intensitas dimana individu dapat mendeteksi 50% dari stimulus yang diberikan pada suatu waktu Ada yang mendeteksi stimulus di bawah ambang batas atau gagal mendeteksi sama sekali Tidak ada perbedaan yang tajam antara informasi sensori yang dapat diterima dan tidak dapat diterima oleh manusia
Teori Deteksi Sinyal Untuk menentukan keakuratan individu dalam mendeteksi sinyal, atau seberapa akurat sebuah tes dapat mendiagnosa sebuah kondisi. Kita tidak hanya menghitung rasio ‘hits to misses’ ketika stimulus dihadirkan Juga hitung rasio ‘false alarm to correct rejection’ ketika stimulus tidak dihadirkan
Subliminal Perception Dalam kondisi tertentu, stimulus yang lemah dan tidak kita sadari dapat mempengaruhi perilaku kita, meskipun hanya secara lemah atau sesaat saja.
Face Recognition Manusia memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mengenali wajah orang lain
Simple Visual Features Desain visual yang sederhana (garis, titik dan gerakan sederhana) dapat dikenali oleh sel detektor pada tahap-tahap awal proses persepsi Dilakukan oleh neuron khusus yang berada di visual cortex
Gestalt Mempersepsi sebagian sebagai keseluruhan Dengan mengidentifikasi kesamaan dan pola yang berkesinambungan pada suatu bentuk yang lebih besar
Visual Constancies Kita menerima bentuk, ukuran dan warna dari obyek-obyek di sekitar kita secara konstan, meskipun pola dari cahaya yang memasuki retina mata kita bervariasi dari waktu ke waktu
Motion Perception Kita dapat melihat suatu obyek bergerak, karena 2 hal: – Obyek tsb benar-benar bergerak – Hasil dari stimulasi retina yang berasal dari gerakan kita sendiri
Depth Perception Untuk dapat memahami tentang kedalaman, kita menggunakan otot-otot mata dan jarak antara kedua retina (mata kanan dan kiri). Kita juga belajar untuk memahami keefektifan untuk melihat dengan 1 atau 2 mata
Optical Illusions Berasal dari kesalahan menginterpretasi gambar 2D sebagai gambar 3D Dapat pula berasal dari kesalahan mengestimasi kedalaman Kita juga terkadang membandingkan gambar yang kita lihat saat ini dengan gambar serupa yang pernah kita lihat sebelumnya