Aktifitas Pengembangan & Pemeliharaan Sistem
Mengapa Penting?
Partisipan dalam SDLC 1. Profesional sistem 2. Pengguna Akhir Membangun sistem (analis, teknisi sistem, dan programer) Mereka yang menggunakan sistem Orang-orang di dalam atau di luar perusahaan yang memiliki kepentingan atas sistem terkait Profesional yang menangani berbagai isu pengendalian, akuntansi, dan audit untuk pengembangan sistem 2. Pengguna Akhir 3. Pemegang Kepentingan 4. Akuntan/Auditor
Mengapa Akuntan dan Auditor dilibatkan dalam SDLC ? Akuntan/auditor terlibat dalam SDLC dikarenakan: 1. Pembuatan sistem informasi berkaitan dengan transaksi keuangan yang signifikan 2. Produk sistem informasi yang dihasilkan melalui SDLC. Kualitas informasi akuntansi tergantung secara langsung pada aktivitas SDLC yang menghasilkan sistem informasi akuntansi
Bagaimana Cara Akuntan dilibatkan dalam SDLC ? Akuntan/auditor terlibat dalam SDLC sebagai: 1. Akuntan adalah pengguna 2. Akuntan berpartisipasi dalam pengembangan sistem sebagai anggota tim pengembang 3. Akuntan dilibatkan dalam pengembangan sistem sebagai auditor
Pengadaan Sistem Informasi Dua cara pengadaan sistem informasi: Mengembangkan sistem khusus secara internal melalui aktivitas pengembangan sistem formal Mendesain sendiri sistem informasi yang dapat disesuaikan dengan operasi bisnis. Membutuhkan keberadaan staf sistem tetap sebagai analis serta programmer 2. Membeli sistem komersial dari vendor peranti lunak Membutuhkan pilihan vendor dan produk yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan organisasi
Keuntungan Commercial Systems 1. Waktu implementasi Bisa langsung diimplementasikan daripada mengembangkan sendiri yang memakan waktu lama 2. Biaya Software bisa dipakai bersama oleh beberapa user sehingga biaya tersebar rata 3. Kehandalan Telah melalui pengujian ketat sebelum diperjualbelikan di pasaran
Kerugian Commercial Systems 1. Ketergantungan Ketergantungan tinggi terhadap vendor bila terjadi sesuatu pada sistem 2. Kebutuhan kustomisasi sistem Tidak bisa memenuhi kebutuhan user yang spesifik 3. Pemeliharaan Bila terjadi perubahan sulit untuk dapat diakomodasi karena harus mengubah sistem keseluruhan
Tahap 1 - Perencanaan Sistem
Tahap 2 – Analisis Sistem Survei atas sistem yang ada dan kemudian analisis kebutuhan pengguna Analis harus memahami permasalahan bisnis agar dapat memformulasi solusi yang tepat Data yang dikumpulkan: Sumber data b) User c) Penyimpanan data d) Proses e) Aliran data f) Kontrol g) Volume transaksi h) Tingkat kesalahan i) Operasi berulang
Tahap 3 – Desain Konseptual Terdapat dua pendekatan yang digunakan untuk merancang konsep sistem: 1. Pendekatan terstruktur Mengembangkan sistem baru secara top down 2. Pendekatan berorientasi-object Mengembangkan sistem secara bottom up dengan penggunaan kembali modul (reusable)
Tahap 4 – Evaluasi dan pemilihan sistem Melibatkan dua aktifitas: 1. Melakukan studi kelayakan a) Kelayakan teknikal – sistem dapat dibangun dengan teknologi yang ada b) Kelayakan hukum – sistem tidak ada masalah dengan legalitas c) Kelayakan operasional – sistem kompatibel dengan prosedur dan skill karyawan operasional d) Kelayakan jadwal – implementasi sesuai dengan waktu yang ditetapkan 2. Melakukan analisis biaya-manfaat a) Mengidentifikasi biaya (cost) b) Mengidentifikasi manfaat (benefit)
a. Identifikasi Biaya 1. Biaya yang timbul sekali Pengadaan peranti keras Persiapan lokasi Pengadaan peranti lunak Desain sistem Pemrograman dan pengujian Konversi data Pelatihan 2. Biaya yang berulang Pemeliharaan peranti keras Kontrak pemeliharaan peranti lunak Asuransi Pasokan Personel
b. Identifikasi Manfaat Manfaat berwujud: 1. Meningkatkan pendapatan 2. Mengurangi biaya Manfaat tidak berwujud: 1. Meningkatkan kepuasan pelanggan 2. Meningkatkan kepuasan karyawan 3. Informasi yang lebih terkini 4. Pengambilan keputusan yang lebih baik 5. Operasional yang lebih efisien 6. Komunikasi internal dan eksternal yang lebih baik
Tahap 5 – Desain Terperinci Menghasilkan penjelasan terperinci sistem yang diusulkan yang dapat memenuhi kebutuhan sistem yang telah diidentifikasi selama analisis sistem dan yang sesuai dengan desain konseptualnya.
Tahap 6 – Pemrograman dan Pengujian Program Memilih bahasa pemrograman dari berbagai bahasa yang tersedia dan yang sesuai untuk aplikasi terkait. Dapat dipilih: 1. Bahasa prosedural 2. Bahasa yang digerakkan peristiwa 3. Bahasa berorientasi object Semua modul program harus diuji sebelum diimplementasikan. Dapat digunakan: 1. Metodologi pengujian 2. Pengujian offline sebelum dijalankan secara online 3. Pengujian data
Tahap 7 – Implementasi Sistem Pada tahapan ini dilakukan: Pembuatan struktur database dan diisi dengan data Perangkat diadakan dan diinstal Para karyawan diberikan pelatihan Sistem didokumentasikan Sistem yang baru diinstal
Dokumentasi Sistem 1. Dokumentasi designer dan programmer Digunakan untuk melakukan debug kesalahan dan melakukan pemeliharaan sistem 2. Dokumentasi operator Berisi penjelasan bagaimana cara menjalankan sistem 3. Dokumentasi pengguna – user handbook Berisi penjelasan bagaimana cara menggunakan sistem
Tahap 8 – Pemeliharaan Sistem Melibatkan perubahan sistem untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan pengguna Dapat berupa perubahan logika maupun perubahan antarmuka Berlangsung selama 5-10 tahun, tergantung organisasi
Mengendalikan Pengembangan Sistem Baru Aktivitas Otorisasi Sistem Aktivitas Spesifikasi Pengguna Aktivitas Desain Teknis
Mengendalikan Pemeliharaan Sistem Otorisasi, pengujian, dan dokumentasi pemeliharaan Pengendalian Perpustakaan Program Sumber
Diskusi Kelompok 1: Audit Sistem Informasi memiliki pengaruh terhadap penggunaan Sistem Informasi Akuntansi (Financial Report) Kelompok 2: Audit Sistem Informasi tidak memiliki pengaruh terhadap penggunaan Sistem Informasi Akuntansi (Financial Report) KELOMPOK 3 DAN 4 PENANGGAP TUGAS: Berikan argumentasi yang kuat agar pernyataan tersebut tidak bisa dipertahankan. Perhatikan kata-kata kuncinya.