TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU Budiarsa Dharmatanna PERILAKU DALAM BERORGANISASI
PERILAKU DALAM BERORGANISASI What is Stress ?? Stres adalah suatu kondisi dinamik yang didalamnya seorang individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang, kendala, atau tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkannya dan hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti dan penting (Robbins; 2002:304). Stres adalah kondisi dinamis dengan rasa tegang dan cemas pada individu atau kumpulan individu dikarenakan ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemampuan respon yang dihadapkan dengan kesempatan pembatas yang diinginkannya dengan ditandai oleh ketegangan emosional yang berpengaruh terhadap kondisi mental dan phisik (Achdiat dkk, 2003:15). Sebagian besar dari definisi tekanan memandang individu dan lingkungan sebagai suatu interaksi perangsang (stimulus), interaksi tanggapan (response), atau interaksi antara perangsang dan tanggapan (stimulus-response interaction). Budiarsa Dharmatanna PERILAKU DALAM BERORGANISASI
PERILAKU DALAM BERORGANISASI What is Stress ?? Stimulus : “ Tekanan adalah kekuatan atau perangsang yang menekan individu yang menimbulkan tanggapan terhadap ketegangan” Response : “Tekanan adalah tanggapan fisiologis atau psikologis dari seseorang terhadap tekanan ling- kungannya, dimana penekannya berupa peristiswa atau situasi ekstern yang dapat berbahaya” Stimulus-Response : “ Tekanan adalah konsekuensi dari pe- ngaruh timbal balik (interaksi) antara rangsangan lingkungan dan tanggapan individu” Budiarsa Dharmatanna PERILAKU DALAM BERORGANISASI
PERILAKU DALAM BERORGANISASI Kerja : “ Tekanan adalah konsekuensi dari setiap tindakan ekstern (lingkungan), situasi atau peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis dan atau fisiologis terhadap seseorang” Secara Umum : “ Tekanan adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang” Budiarsa Dharmatanna PERILAKU DALAM BERORGANISASI
PERILAKU DALAM BERORGANISASI TAHAPAN SESEORANG MENGALAMI STRESS Tahap I Tahap II Tahap III Tingkat normal dari ketahanan Reaksi sinyal Badan menunjukkan perubahan karakteristik dari paparan pertama dan stressor. Pada waktu yang sama, ketahanannya turun. Contoh: Tempat Kerja Suatu permintaan oleh seorang manajer untuk mengajukan anggaran dalam tiga hari Ketahanan Tahap kedua terjadi jika terus terpapar kena stressor tidak sesuai dengan adaptasi. Ketahanan naik di atas normal. Contoh: Tempat kerja Menjadi murah pada suatu pertemuan karena anggaran masih belum selesai dan waktu berlalu tanpa ada pekerjaan anggaran yang terjadi Keletihan Tahap ketiga menyusul terus terpapar kena stressor yang sama badan telah menjadi tersesuaikan. Akhirnya energi adaptasi dikeluarkan. Tidak tidur, insomnia, khawatir tentang anggaran lebih secara total dan fisik Budiarsa Dharmatanna PERILAKU DALAM BERORGANISASI
Consequences of Stress? Akibat Subyektif ; kegelisahan, kelesuan, kebosanan, kemuraman (depresi), kelelahan, kekecawaan (frustrasi), hilang kesabaran, harga diri yang rendah, dan perasaan terpencil. Akibat Perilaku ; mudah terkena kecelakaan, penya- lahgunaan obat, emosi, makan berlebihan, merokok yang berlebihan, dll Akibat Kognitif ; tidak mampu mengambil keputusan yang sehat, kurang konsentrasi, sangat peka terhadap kecaman, dll Budiarsa Dharmatanna PERILAKU DALAM BERORGANISASI
PERILAKU DALAM BERORGANISASI Akibat Fisiologis ; tingkat gula darah meningkat, denyut jantung atau tekanan darah naik, mulut kering, berkeringat, biji mata membesar, panas-dingin. Akibat Keorganisasian ; kemangkiran, produktivitas rendah, mengasingkan diri dari teman sekerja, ketidak-puasan kerja, menurunnya keterikatan dan loyalitas terhadap organisasi Budiarsa Dharmatanna PERILAKU DALAM BERORGANISASI
Penyebab TEKANAN dalam Pekerjaan ?? STRESS and WORK MODEL Lingkungan Fisik ; penerangan, suara, suhu, polusi udara, sampah, ruangan dan lay out.. Individual ; beban pekerjaan terlalu berat, tanggung- jawab yang terlalu besar, konflik peranan, tidak ada kemajuan karir, dll. Kelompok ; hubungan yg kurang baik dengan teman, bawahan, dan atasan. Keorganisasian ; struktur organisasi dan kebijakan tidak jelas. Budiarsa Dharmatanna PERILAKU DALAM BERORGANISASI
PERILAKU DALAM BERORGANISASI Stressor Pekerjaan Lingkungan fisik - cahaya, suara, suhu, udara, polusi Individu - Konflik peran-peran ganda, beban kerja berlebih, tidak ada kontrol, tanggung jawab, kondisi kerja Kelompok - Hubungan buruk dengan kawan, bawahan, alasan Organisasi - Desain struktur jelek, politik jelek, tidak ada kebijakan khusus Stres Proses Penilaian - Bagaimana individu meraka stresor pekerjaan Kensekuensi Subjektif - Ketakutan - Apatis Perilaku - Alkoholisme - Ketergantungan pada obat Kognitif - Kosentrasi rendah - Hambatan Fisiologis - Naiknya tekanan darah Organisasi - Produktivitas rendah - Absensi Perbedaan individual Kognitif/efektif - daya tahan - dukungan sosial Biologis/demografis - umur - pekerjaan Budiarsa Dharmatanna PERILAKU DALAM BERORGANISASI
PERILAKU DALAM BERORGANISASI WORK MODEL Faktor Lingkungan : Ketidakpastian ekonomi Ketidakpastian politis Ketidakpastian teknologis Perbedaan yg dialami : Persepsi Pengalaman pekerjaan Dukungan moral Keyakinan akan tempat kedudukan kendali Sikap bermusuhan Gejala Fisiologis : Sakit kepala Tekanan darah tinggi Penyakit jantung Faktor Organisasi : Tuntutan tugas Tuntutan peran Tuntutan antar pribadi Struktur organisasi Kepemimpinan organisasi Tahap hidup organisasi Gejala Psikologis : Murung Berkurangnya kepuasaan kerja Kecemasan Stress yang dialami Gejala Perilaku : Produktivitas Kemangkiran Tingkat keluarnya karyawan Faktor Individual : Masalah keluarga Masalah ekonomi Kepribadiaan Budiarsa Dharmatanna PERILAKU DALAM BERORGANISASI
Tekanan ; Beban – Prestasi Prestasi Optimal Prestasi Rendah Prestasi Rendah BEBAN TERLALU RINGAN TEKANAN OPTIMUM BEBAN TERLALU BERAT kebosanan motivasi turun kemangkiran kelesuan motivasi tinggi tenaga tinggi persepsi tajam ketenangan insomnia lekas marah kesalahan tinggi kebimbangan Budiarsa Dharmatanna PERILAKU DALAM BERORGANISASI
PENDEKATAN DALAM PENANGANAN STRESS PEKERJAAN PENDEKATAN MEDIS DAN KLINIS/PSIKOLOGI KONSELING (Fokus pada individu langsung) PENDEKATAN REKAYASA PSIKOLOGIS (Fokus pada karakteristik fisik pekerjaan dan tempat kerja yg memberikan tekanan ; dengan re-desain fisik kerja dan tempat kerja) PENDEKATAN PSIKOLOGI ORGANISASI (Fokus hanya pada tempat kerja yang menghasilkan stress ; dengan re-desain tempat/lingkungan kerja) Budiarsa Dharmatanna PERILAKU DALAM BERORGANISASI
METODE PENANGANAN STRESS PEKERJAAN PENANGANAN INDIVIDUAL A. Perawatan medis B. Program-program kesejahteraan C. Program layanan kesehatan D. Program layanan konseling E. Meditasi F. Relaksasi G. Biofeedback Budiarsa Dharmatanna PERILAKU DALAM BERORGANISASI
PERILAKU DALAM BERORGANISASI 2. PENANGANAN UNTUK ORGANISASI a. Mengubah struktur organisasi mendesentralisasi atau mengurangi level hirarki. b. Mengubah sistem imbalan c. Mengubah distribusi sumber daya d. Mengubah kebijakan e. Mengembangkan sistem komunikasi yang lebih baik. f. Menggunakan pengambilan keputusan secara partisipatif. g. Melakukan re-desain jabatan/tugas. Budiarsa Dharmatanna PERILAKU DALAM BERORGANISASI
PERILAKU DALAM BERORGANISASI Mengelola Stres Pendekatan Individual Pelaksanaan teknik-teknik manajemen waktu Meningkatkan latihan fisik Pelatihan pengenduran Perluasan jaringan lingkungan sosial Pendekatan Organisasi Perbaikan seleksi personil dan penempatan kerja Penggunaan penetapan tujuan yang realistis Perancangan ulang pekerjaan Budiarsa Dharmatanna PERILAKU DALAM BERORGANISASI