Love Pome, Love Delima Di Indonesia buah ini dikenal dengan nama buah delima, sedangkan bahasa Perancisnya disebut pomegranate atau apel berbiji, karena bentuknya yang bulat mirip apel dan berisi butiran-butiran yang bila pecah maka isinya akan berhamburan seperti granat yang meledak. Buah pome alias buah delima yang dalam bahasa latin disebut punica granatum, sedang santer diperbincangkan karena diduga mengandung banyak antioksidan. Buah yang berwarna merah elegan ini, berasal dari Iran dan di kembangkan di wilayah Mediterania, sampai menuju Asia Tenggara. Di Indonesia, tanaman delima sudah lama dibudidayakan. Ada tiga macam delima, yaitu delima putih, delima merah, dan delima ungu. Tumbuhan ini menyukai tanah gembur yang tidak terendam air, dengan air tanah yang tidak dalam. Daerah yang baik untuk pertumbuhannya adalah daerah tropika yang musim kemaraunya panjang dan panas dengan ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Tanaman pome atau delima dapat dijadikan sebagai tanaman hias atau tanaman obat. Buah delima dapat dimakan dalam keadaan segar, sebagai campuran rujak buah, salad buah, jus, atau sari buah. Untuk membuat jus delima sebaiknya diminum dengan bijinya karena di dalam biji banyak terkandung senyawa polifenol. Di Asia, sari buahnya juga dikentalkan menjadi suatu sirup yang digunakan sebagai saus. Di Mesir buah ini dijadikan semacam minuman anggur, sirup, dan sari buah. Dalam satu gelas sari delima lebih banyak kandungan antioksidannya dibandingkan dengan satu gelas red wine, green tea atau orange juice. Di Amerika, produk sari buah delima yang dikenal sebagai pom wonderful menjadi tren minuman kesehatan terkini. Minuman sari buah delima dikenal sebagai sari buah sehat, tinggi khasiatnya. Sari buah delima tinggi kandungan ion kalium (potasium), vitamin A, C, dan E serta asam folic. Dari bagian biji yang dapat dimakan, kandungan kalium per 100 gram (259 mg/gr), energi 63 kal, dan 30 mg vitamin C. Komponen ini dianggap sangat penting bagi kesehatan jantung (Time, Desember 2003). Sari buah delima juga tinggi kandungan flavonoidnya, suatu jenis antioksidan kuat yang penting perannya untuk mencegah berkembangnya radikal bebas di dalam tubuh sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, serta mampu dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung, kanker kulit, dan kanker prostat. Antioksidan yang terkandung di dalamnya membantu mencegah penyumbatan pada pembuluh darah arteri oleh kolesterol. Bahkan kandungan antioksidan dalam buah delima jumlahnya tiga kali lebih banyak daripada wine atau teh hijau. Peneliti dari Vanderbilt University Medical Center menemukan bahwa orang yang meminum jus 3 kali atau lebih dalam seminggu, dapat menurunkan risiko terkena alzheimer hingga 76% dibandingkan orang yang tidak minum jus sama sekali. Berdasarkan laporan yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition (2003), seorang yang minum 200 cc per hari selama satu minggu berturut-turut akan meningkatkan aktivitas antioksidan sekitar 9 persen. Namun perlu diperhatikan juga bahwa antioksidan ini dapat berfungsi secara maksimal jika kita juga menjaga pola hidup dengan baik. Selain lezat rasanya, ternyata buah ini dapat bermanfaat untuk membersihkan mulut, mencegah plak pada gigi, serta mengatasi bau mulut karena mengandung antibakterial. Caranya yaitu dengan berkumur dengan jus buah delima. Buah ini juga bermanfaat dalam menjaga pencernaan. Tanin yang terkandung dalam buah pome/delima berkhasiat sebagai astringen, yaitu menyusutkan selaput lendir usus sehingga pengeluaran cairan diare berkurang. Memakan buah delima juga dapat mengurangi derita radang tenggorokan dan membeningkan suara yang serak akibat tenggorokan yang kering. Selain itu, zat tanin yang terkandung dalam buah delima mampu mengusir cacing dalam perut. Cara ini dianggap efektif untuk mengeluarkan cacing dalam perut melalui buang air besar yang banyak dilakukan oleh penduduk Mesir dan Vietnam. Jadi tidak perlu ragu lagi untuk hidup lebih sehat, konsumsi juga buah pome/delima.