REHABILITASI SOSIAL ISTILAH "REHABILITASI" BERASAL DARI BAHASA LATIN, YAITU "HABILIS" YANG ARTINYA MAMPU. JADI SECARA HARFIAH, REHABILITASI ADALAH.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: Prof.Dr.Mungin Eddy Wibowo, M.Pd Universitas Negeri Semarang
Advertisements

BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
FARMASI RUMAH SAKIT.
Prinsip - Prinsip Bimbingan dan Konseling
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN
BKSekolah Luar Sekolah  Sekolah merupakan lembaga formal untuk menyelenggarakan pendidikan  Dalam kelembagaan sekolah ada sejumlah bidang kegiatan.
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Rehabilitation : is a making person aware of his potential and then providing him with the means of attaining that potential. Membuat seseorang menyadari.
• Aktivitas apa saja yg bisa disebut sebagai aktivitas pendidikan?
KEBIDANAN SEBAGAI PROFESI
Tugas keprofesian untuk Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Adriy.weebly.com.
Materi Pertemuan 12 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
PENGANTAR PENDIDIKAN Adriy.weebly.com.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT KRONIS
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
METODE PENDEKATAN SOSIAL dalam PEMBANGUNAN PARTISIPATIF
Konsep Kesehatan Komunitas (Public Health) dan Keperawatan Komunitas
Menghilangkan Rasa Takut pada Anak
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
Dampak Modernisasi Bagi Keluargaku
LINGKUP DAN PERAN FUNGSI KEPERAWATAN GERONTIK
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI.
Konsep-Konsep Kesejahteraan Sosial
Bandar Lampung, 28 Agustus 2016
DOKUMENTASI KLINIS dan REKAM KESEHATAN
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
JURUSAN REHABILITASI SOSIAL
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
Seputar kebijakan kemkes terkait uu 35/2009
PROGRAM NASIONAL KESEHATAN LANSIA
Menyampaikan Berita Duka
1. Mengenal karakteristik peserta didik
NILAI DAN NORMA.
PERAN DAN TUGAS GPK DI SEKOLAH INKLUSI
SEPUTAR BBRSBG KARTINI TEMANGGUNG
Standar Pelayanan Pekerjaan Sosial di bidang kesehatan.
PERTEMUAN II DAN III Dasar- dasar Pendidikan Kesehatan
PRINSIP DAN ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
BIMBINGAN KONSELING.
METODE PENDEKATAN SOSIAL dalam PEMBANGUNAN PARTISIPATIF
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN ATAU KEPENDIDIKAN
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Selamat pagi.
KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN ATAU KEPENDIDIKAN
A. PENGERTIAN BIMBINGAN
LINGKUP,PERAN dan FUNGSI PERAWATAN LANSIA
STUDI KASUS MENCERMATI MASALAH ARTI STUDI KASUS
PERAN GURU DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
KONSEP DASAR ASKEB KELOMPOK KHUSUS
Falsafah dan Paradigma Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
Aspek Etik dan Hukum Kesehatan
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT PERAWAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN
UPAYA MENUJU MUTU PELAYANAN KESEHATAN YANG PARIPURNA STUDI TENTANG AMANAT UNDANG-UNDANG 1945 PASAL 28H AYAT (1) DAN PASAL 34 AYAT (2), (3)
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
DASAR-DASAR ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
• Aktivitas apa saja yg bisa disebut sebagai aktivitas pendidikan?
1 By : Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes. Latar belakang Krisis multidimensional berdampak negatif terhadap status kesehatan dan ketahanan keluarga di Indonesia.
UNDANG UNDANG KESEHATAN
Pelatihan Dasar Konsultan
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
PROSES MANAJEMEN BENCANA
“PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL”
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI. DEFINISI Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan.
Transcript presentasi:

REHABILITASI SOSIAL ISTILAH "REHABILITASI" BERASAL DARI BAHASA LATIN, YAITU "HABILIS" YANG ARTINYA MAMPU. JADI SECARA HARFIAH, REHABILITASI ADALAH MEMAMPUKAN KEMBALI ATAU MENJADIKAN MAMPU KEMBALI.

PENGERTIAN INI MENGANDUNG ARTI IMPLISIT BAHWA TERDAPAT SUATU KEADAAN AWAL DIMANA SESEORANG YANG TADINYA MEMELIKI KEMAMPUAN KEMUDIAN DIA MENGALAMI KETIDAKMAMPUAN SEHINGGA MEMERLUKAN REHABILITASI

PERKEMBANGAN SEJARAH PADA WAKTU ITU REHABILITASI SECARA UMUM DIARTIKAN SEBAGAI PEMULIHAN/ PERBAIKAN (RESTORASI) HAK RAJA ATAU BANGSAWAN YANG HILANG ATAU DIHAPUSKAN. BEBERAPA WAKTU KEMUDIAN REHABILITASI DIARTIKAN SEMAKIN LUAS YANG MENCAKUP PEMULIAH/ PERBAIKAN NAMA BAIK (REPUTASI) SESEORANG DENGAN CARA MENJERNIHKAN TUNTUTAN-TUNTUTAN YANG TIDAK ADIL ATAU TIDAK MENDASAR DAN MENERBITKAN KEMBALI NAMA BAIK ORANG TERSEBUT

SELANJUTNYA MUNCUL PEMIKIRAN-PEMIKIRAN SOSIAL MODERN DAN PENGERTIAN REHABILITASI BERKEMBANG MENJADI PEMULIHAN KAPASITAS FISIK DAN MENTAL SESEORANG KEDALAM KEADAAN SEBELUMNYA.

KONSEP REHABILITASI DALAM SISTEM PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL. Rehabilitasi adalah salah satu fungsi dari sistem pelayanan kesejahteraan sosial. Ketiga fungsi lainnya adalah preventif, remedial dan promotif. Rehabilitasi diartikan sebagai penyembuhan bagi penyandang masalah sosial. Fungsi ini banyak dilaksanakan dalam pekerjaan sosial klinis

DILIHAT DARI TUJUAN PELAYANANNYA, REHABILITASI BERTUJUAN UNTUK MEMBUAT SESEORANG SADAR AKAN POTENSI-POTENSINYA DAN KEMUDIAN MEMBERIKAN SARANA UNTUK MENCAPAI/ MEWUJUDKAN POTENSI-POTENSI TERSEBUT. BILA DILIHAT DARI PENERAPANNYA REHABILITASI MERUJUK KEPADA KOMBINASI DISIPLIN-DISIPLIN ILMU, TEKNIK-TEKNIK DAN FASILITAS-FASILITAS KHUSUS YANG DITUJUKAN UNTUK MEMBERIKAN PEMULIHAN FISIK, PENYESUAIAN DIRI SECARA PSIKOLOGIS, KONSELING PRIBADI, KONSELING KETRAMPILAN KERJA, PELATIHAN DAN PENEMPATAN KERJA.

DEPARTEMEN SOSIAL RI MENGGUNAKAN ISTILAH REHABILITASI SEBAGAI PENUNJUK FUNGSI UTAMA YANG DITERAPKAN OLEH BEBERAPA LEMBAGA PELAYANAN (UPT), SEPERTI PANTI REHABILITASI PENYANDANG CACAT TUBUH, PANTI REHABILITASI PENYANDANG CACAT MENTAL, SASANA REHABILITASI SOSIAL ANAK NAKAL, PANTI REHABILITASI SOSIAL KORBAN NARKOTIKA DAN LAIN-LAIN.

DRS. SUTARSO, MSW (1980 : 12) JUGA MENGATAKAN BAHWA : KESEJAHTERAAN SOSIAL MELAKSANAKAN FUNGSI REHABILITASI ATAU FUNGSI PENYEMBUHAN DAN PEMULIHAN KALAU DIDALAMNYA TERCAKUP SEKUMPULAN KEGIATAN-KEGIATAN YANG DITUJUKAN UNTUK MENGHILANGKAN KONDISI- KONDISI YANG BERUPA KETIDAKMAMPUAN MENGALAMINYA UNTUK BERFUNGSI SECARA NORMAL KEMBALI DIDALAM MASYARAKAT. MENURUT PERNYATAAN DIATAS, SASARAN FUNGSI REHABILITASI ADALAH MEREKA YANG MENGALAMI KETIDAKMAMPUAN FISIK, EMOSIONAL DAN SOSIAL.

DIDALAM KEPUTUSAN MENSOS RI NO : 07/HUK/KBP/II/1984 TENTANG POLA DASAR PEMBANGUNAN BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL, DINYATAKAN BAHWA : FUNGSI REHABILITASI DIARTIKAN SEBAGAI SUATU PROSES REFUNGSIONAL DAN PENGEMBANGAN UNTUK MEMUNGKINKAN PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL MAMPU MELAKSANAKAN FUNGSI SOSIALNYA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT.

DEFINISI REHABILITASI DR. HENRY KESSER. REHABILITASI MERUPAKAN SUATU CARA PEMULIHAN BAGI PARA PENDERITA CACAT SEHINGGA DAPAT MENGGUNAKAN KEMAMPUAN-KEMAMPUAN MEREKA SECARA OPTIMA, BAIK SECARA FISIK, MENTAL, SOSIAL DAN EKONOMI.

SCOTT ALLAN REHABILITASI BUKAN HANYA MERUPAKAN PROSES RESTORASI, TETAPI MERUPAKAN USAHA UNTUK MENCAPAI KEMANDIRIAN, PERAWATAN DIRI DAN UNTUK MEWUJUDKAN POTENSI YANG DIMILIKI.

WHO REHABILITASI ADALAH SERANGKAIAN UPAYA YANG TERKOORDINASI, TERDIRI DARI UPAYA-UPAYA MEDIS, SOSIAL EDUKASIONAL UNTUK MELATIH KEMBALI SESEORANG AGAR DAPAT MENCAPAI KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA TARAF SETINGGI MUNGKIN.

DEPARTEMEN SOSIAL RI REHABILITASI ADALAH SUATU PROSES REFUNGSIONALISASI DAN PENGEMBANGAN UNTUK MEMUNGKINKAN PENDERITA CACAT MAMPU MELAKSANAKAN FUNGSI-FUNGSI SOSIAL SECARA WAJAR DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

DALAM SEBAGIAN DEFINISI DIATAS NAMPAK ADANYA KECENDERUNGAN BAHWA KETIKA ORANG BERBICARA MENGENAI REHABILITASI, MAKA PERHATIAN TERUTAMA DITUJUKAN KEPADA PENYANDANG CACAT ATAU ORANG YANG MENGALAMI KECACATAN, YANG MANA DALAM KONSEP WHO DIBAGI DALAM 3 (TIGA) KONSEP UTAMA YAKNI IMPAIRMENT, DISABILITY DAN HANDICAP

IMPAIRMENT ADALAH KEHILANGAN ATAU KETIDAKNORMALAN STRUKTUR ATAU FUNGSI BAIK SECARA PSIKOLOGIS, FISIKOLOGIS ATAU ANATOMIS. DALAM HAL INI PENYANDANG CACAT TUBUH, CACAT MENTAL, SAKIT MENTAL, TERMASUK DIDALAMNYA

DISABILITY ADALAH KETERBATASAN ATAU KEKURANGAN UNTUK MELAKSANAKAN KEGIATAN SECARA WAJAR BAGI KEMANUSIAAN YANG DIAKIBATKAN OLEH KONDISI IMPAIRMENT

KELOMPOK KETIGA INI ADALAH HANDICAP YAITU ORANG-ORANG YANG MENGALAMI KETIDAKBERUNTUNGAN SEBAGAI AKIBAT DARI KONDISI IMPAIRMENT DAN DISABILITY YANG MEMBATASI ATAU MENGHAMBAT PELAKSANAAN PERANAN SECARA NORMAL. (TERGANTUNG DARI USIA, JENIS KELAMIN DAN FAKTOR SOSIAL SERTA KEBUDAYAAN)

JENIS REHABILITASI BERBAGAI JENIS ISTILAH REHABILITASI, YAKNI : REHABILITASI MEDIS REHABILITASI PENDIDIKAN REHABILITASI VOKASIONAL DAN REHABILITASI SOSIAL

REHABILITASI MEDIS DAPAT DIPANDANG SEBAGAI UPAYA MENGEMBALIKAN KEMAMPUAN KESEHATAN PASIEN MELALUI LAYANAN-LAYANAN KESEHATAN YANG BERSIFAT PENYEMBUHAN DAN PEMULIHAN KESEHATAN, PEMBERIAN ALAT-ALAT PENGGANTI ATAU ALAT BANTU, DAN TERAPI- TERAPI FISIOLOGIS

REHABILITASI MEDIS KHUSUSNYA YANG DILAKUKAN DALAM KONTEKS RUMAH SAKIT UMUM BIASANYA DILENGKAPI DENGAN LAYANAN YANG BERSIFAT PSIKOLOGIS OLEH PSIKOLOG DAN LAYANAN YANG BERSIFAT SOSIAL (SOSIAL MEDIS) OLEH PEKERJA SOSIAL MEDIS

SEDANGKAN REHABILITASI MEDIS YANG DILAKUKAN DI RUMAH SAKIT JIWA MUTLAK MEMERLUKAN LAYANAN PSIKIATER, DAN LAYANAN PENUNJANG OLEH PEKERJA SOSIAL MEDIS KHUSUSNYA DALAM HUBUNGAN DENGAN MASYARAKAT

DALAM PERKEMBANGAN MEDIS DEWASA INI, TERDAPAT KECENDERUNGAN BAHWA LAYANAN PSIKOSOSIAL MEDIS DIRUMAH SAKIT MULAI DILAKSANAKAN OLEH TENAGA-TENAGA PERAWAT TERLATIH DIBIDANG PSIKOSOSIAL MEDIS, WALAUPUN DALAM KENYATAANNYA CAKUPAN PELAYANAN PERAWAT DIBATASI OLEH RUANG DAN WAKTU, YAKNI TERBATAS PADA LOKASI RUMAH SAKIT. DENGAN KENYATAAN INI, MAKA PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM REHABILITASI MEDIS DIRUMAH SAKIT MENJADI PERAN PENUNJANG BAGI KEBERHASILANNYA PELAYANAN MEDIS SAAT INI

REHABILITASI PENDIDIKAN REHABILITASI PENDIDIKAN DAPAT DIPANDANG SEBAGAI UPAYA PENANAMAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI INTELEKTUAL KELAYAN, KHUSUSNYA DILAKSANAKAN PADA SETTING SEKOLAH LUAR BIASA SEPERTI, SLB A UNTUK PENYANDANG CACAT NETRA, SLB B UNTKU PENYANDANG CACAT RUNGU WICARA, SLB C UNTUK PENYANDANG CACAT MENTAL DAN SLB D UNTUK PENYANDANG CACAT TUBUH.

PERAN PEKERJA SOSIAL MERUPAKAN LAYANAN PENDUKUNG TERHADAP PENCAPAIAN TUJUAN PENDIDIKAN. DALAM SLB, PROFESI YANG LEBIH DOMINAN DALAM PELAYANAN ADALAH GURU SLB, SEDANGKAN PROFESI-PROFESI LAINNYA SEPERTI DOKTER- PSIKOLOG, DAN PEKERJA SOSIAL MERUPAKAN PROFESI PENDUKUNG

REHABILITASI VOKASIONAL (KEKARYAAN) REHABILITASI VOKASIONAL (KEKARYAAN) BERKAIATAN DENGAN UPAYA MEMBERIKAN BEKAL KETERAMPILAN KERJA BAGI KELAYAN SEHINGGA KELAYAN MEMILIKI KESIAPAN UNTUK MANDIRI SECARA EKONOMI DIMASYARAKAT. PUSAT-PUSAT LATIHAN KERJA DARI BERBAGAI JENIS KELAYAN, PRSVBD CIBINONG DAN LBK (LOKA BINA KARYA) ADALAH SEBAGIAN KONTEKS REHABILITASI VOKASIONAL

REHABILITASI SEMACAM INI DIPERLUKAN TENAGA-TENAGA YANG MENGUASAI KETERAMPILAN KHUSUS DIBIDANG KEKARYAAN TERMASUK ASSESMENT VOKASIONAL YANG MENGGUNAKAN INSTRUMEN-INSTRUMEN YANG KHUSUS PULA. OLEH SEBAB ITU, PEKERJA SOSIAL YANG BEKERJA DALAM LEMBAGA REHABILITASI VOKASIONAL PERLU DIBERIKAN KETERAMPILAN KHUSUS DISAMPING KEAHLIANNYA DIBIDANG PSIKOSOSIAL

Rehabilitasi sosial Rehabilitasi sosial adalah segenap upaya yang ditujukan untuk mengintegrasikan atau mengintegrasikan kembali seseorang kedalam kehidupan masyarakat dengan cara membantunya menyesuaikan diri dengan tuntutan keluarga, komunitas dan pekerjaan sejalan dengan pengurangan setiap beban sosial dan ekonomi yang dapat merintangi proses rehabilitasi

REHABILITASI SOSIAL ADALAH KEGIATAN PELAYANAN SOSIAL SECARA UTUH DAN TERPADU MELALUI PENDEKATAN FISIK, MENTAL DAN SOSIAL AGAR DAPAT MELAKSANAKAN FUNGSI SOSIALNYA SECARA OPTIMAL DALAM HIDUP BERMASYARAKAT. SEDANGKAN FUNGSI SOSIAL ADALAH KEMAMPUAN DAN PERAN SESEORANG UNTUK BERINTEGRASI MELALUI KOMUNIKASI DAN INTERAKSI DALAM HIDUP BERMASYARAKAT SECARA WAJAR

REHABILITASI SOSIAL UMUMNYA DILAKSANAKAN DALAM KONTEKS PANTI YANG MENYELENGGARAKAN PELAYANAN- PELAYANAN BERUPA PEMENUHAN KEBUTUHAN FISIK,DAN KESEHATAN, BIMBINGAN SOSIAL DAN PSIKOLOGIS, MENTAL KEAGAMAAN DAN KETERAMPILAN REHABILITASI SOSIAL DILAKSANAKAN JUGA DIMASYARAKAT DENGAN PENDEKATAN REHABILITASI SOSIAL BERBASISKAN MASYARKAT YANG LEBIH MEMUNGKINKAN PERCEPATAN PENGINTEGRASIAN KEMBALI KELAYAN DENGAN MASYARAKAT

SASARAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL KETIKA KITA MENYEBUTKAN ISTILAH REHABILITASI SOSIAL, MAKA KITA TIDAK LAGI TERBATAS PADA PEMBICARAAN MENGENAI PENYANDANG CACAT SEBAGAI SASARANNYA, MELAINKAN SUATU PERHATIAN DAN KEPEDULIAN TERHADAP ORANG-ORANG YANG MENGALAMI MASALAH SOSIAL PATOLOGIS YAITU ORANG-ORANG YANG MENUNJUKKAN GEJALA YANG DIANGGAP SEBAGAI "PENYAKIT SOSIAL".

PENYAKIT SOSIAL MENURUT KARTINI KARTONO (1988 : V) ADALAH "SEGENAP TINGKAH LAKU MANUSIA YANG DIANGGAP TIDAK SESUAI, MELANGGAR NORMA-NORMA UMUM DAN ADAT ISTIADAT ATAU TIDAK TERINTEGRASI DENGAN TINGKAH LAKU UMUM ". MASALAH SOSIAL PATOLOGIS INI DISEBUT PULA SEBAGAI DEVIASI ATAU PENYIMPANGAN TINGLAH LAKU DARI TENDENSI SENTRAL ATAU CIRI-CIRI UMUM RAKYAT BANYAK.

ASPEK PSIKOSOSIAL REHABILITASI ASPEK PSIKOSOSIAL REHABILITASI DIJELASKAN OLEH CHARLES ZASTROW SEBAGI REAKSI EMOSIONAL PENYANDANG CACAT TERHADAP KECACATANNYA DAN REAKSI MASYARAKAT TERHADAP KECACATAN. REAKSI EMOSIONAL PENYANDANG CACAT MERUPAKAN ASPEK PSIKOLOGIS REHABILITASI, SEDANGKAN REAKSI MASYARAKAT TERHADAP KECACATAN MERUPAKAN ASPEK SOSIAL DARI REHABILITASI.

Aspek psikologis (Reaksi Emosional Penyandang Cacat terhadap kecacatannya) REAKSI-REAKSI EMOSIONAL ORANG YANG MENGALAMI KECACATAN (IMPAIRMENT) TERSEBUT PERLU DIPAHAMI KELAYAN DAN KELUARGANYA AKAN MENUNJUKAN BERBAGAI REAKSI KETIKA MENGETAHUI KEBERADAAN KECACATANNYA (IMPAIRMENT)

TAHAP REAKSI EMOSIONAL TAHAP I : DENIAL (PENYANGKALAN) BAGI KELAYAN ATAU KELUARGANYA SULIT UNTUK MENGAKUI BAHWA MEREKA MEMILIKI KECACATAN (IMPAIRMENT) JIKA KELAYAN MENYANGKAL KEBERADAAN SUATU MASALAH, KONSELING PERLU DIPUSATKAN PADA PENYANGKALAN INI DENGAN MENGEKSPOLORASI MENGAPA ORANG YAKIN BAHWA SUATU MASALAH TIDAK ADA DAN DENGAN MENGUMPULKAN BUKTI- BUKTI UNTUK MENDOKUMENTASIKAN KEBERADAAN MASALAH BAGI KELAYAN. KEMUDIAN KELAYAN PERLU DIKONFRONTASIKAN DENGAN BUKTI-BUKTI INI, TETAPI DENGAN CARA YANG BIJAKSANA

TAHAP II : Rage and Anger ( Gusar dan Marah) KELAYAN DAN KELUARGANYA TIDAK SUKA TERHADAP FAKTA BAHWA ORANG LAIN TETAP SEGAR BUGAR, SEMENTARA MEREKA CACAT. KELAYAN MERASA BAHWA INI TIDAK ADIL.

PENYAMPAIAN DUKUNGAN EMOSIONAL DAN EMPATI MEMBANTU MENCIPTAKAN SUASANA YANG MENGENAKKAN BAGI MEREKA DALAM MENGHADAPI KECACATANNYA. MEMBIARKAN KELAYAN MELONTARKAN KEMARAHAN DAPAT DAPAT MENGURANGI INTENSITAS KEMARAHANNYA. SEKALI INTENSITAS KEMARAHAN BERKURANG MAKA MEREKA AKAN MAMPU MENGUJI KESULITANNYA SECARA REALITAS DAN LEBIH BAIK

TAHAP III : Bargaiming (menawar) KELAYAN MULAI MENERIMA EKSISTENSI KECACATANNYA TETAPI AKAN MENAWAR BERBAGAI MACAM HAL SEPERTI KELAYAN BERJANJI AKAN MENJADI BAIK ATAU MEREKA MENGHARAPAKAN AKAN ADA PEMECAHAN SECARA ILMIAH YANG AKAN MENYEMBUHKAN KECACATANNYA SEPENUHNYA PELAYANAN SOSIAL UNTUK MEMBANTU ANAK MEREKA TINGGAL DALAM KEHIDUPAN SEUTUHNYA, MISALNYA PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH KHUSUS, DAY CARE CENTERS, BENGKEL KERJA PROGRAM LATIHAN KERJA, DAN LAIN-LAIN.

TAHAP IV : Depression KELAYAN DAN KELUARGANYA TELAH BERHENTI MENYANGKAL KEBERADAAN KECACATAN. KEMARAHANNYA TELAH REDA DAN TIDAK LAGI MENCOBA TAWAR MENAWAR. MEREKA MENGERTI HAKEKAT KECACTANNYA DAN MENYADARI BAHWA MEREKA PERLU MELAKUKAN PERUBAHAN- PERUBAHAN DALAM HIDUPNYA, AKAN TETAPI MEREKA BELUM SIAP UNTUK MENGUSAHAKAN PERBAIKAN KEADAANNYA. MEREKA CENDERUNG MEMIKIRKAN KECACATANNYA DAN MENUNJUKKAN SIKAP : " TERKUTUKLAH AKU". "ALANGKAH MENDERITANYA", "MALANGNYA AKU INI" DAN LAIN SEBAGAINYA

PEKERJA SOSIAL (KONSELOR) PERLU MENUNJUKKAN EMPATI DAN MEMBANTU KELAYAN MELIHAT BAHWA KECACATAN MEREKA TIDAK AKAN SECARA DRAKTIS MEMPENGARUHI KEHIDUPAN MEREKA, SEPERTI YANG MEREKA KIRA. KELAYAN PERLU DIBERIKAN HARAPAN-HARAPAN YANG REALISTIS SEHINGGA MEREKA DAPAT MENNYESUAIKAN DIRI DAN MEMUNGKINKAN MEREKA MENDAPATKAN KEHIDUPAN YANG BERARTI

TAHAP V : Acceptance KELAYAN KINI TELAH MEMPUNYAI MOTIVASI UNTUK MELAKUKAN APA YANG DAPAT MEREKA LAKUKAN UNTUK MENGEMBALIKAN KEHIDUPANNYA. JIKA KELAYAN MENCAPAI TAHAP INI,MAKA MEREKA SIAP DILIBATKAN DALAM PROGRAM REHABILITASI KESADARAN SECARA BERLAHAN DATANG MELALUI INTERAKSI DENGAN ORANG LAIN, SERING MENEMPATKAN NILAI NEGATIF ATAS KECACATANNYA.

Aspek Sosial Rehabilitasi MEMILIKI CIRI-CIRI TUBUH YANG TIDAK MENARIK MERUPAKAN TANDA MANUSIA YANG RENDAH. OLEH KARENA ITU ORANG-ORANG YANG "DISABLE" DINILAI SEBAGAI MAKHLUK YANG KURANG DIINGINKAN. KADANG- KADANG PENILAIAN PADA KEINDAHAN TUBUH MEMBUAT MEREKA YANG CACAT MENJADI SASARAN LELUCON. ADA KALANYA MENYEBABKAN ORANG-ORANG YANG "DISABLE" MENJAUHKAN DIRI ATAU DIPERLAKUKAN SEBAGAI MAKHLUK YANG RENDAH

ADA KALANYA MENYEBABKAN ORANG-ORANG YANG "DISABLE" MENJAUHKAN DIRI ATAU DIPERLAKUKAN SEBAGAI MAKHLUK YANG RENDAH ORANG YANG CACAT SENSITIF TERHADAP INTERAKSI YANG DIBUAT-BUAT. ORANG YANG CACAT TIDAK SUKA DIPERLAKUKAN BERBEDA SECARA SOSIAL KARENA MEREKA MEMPUNYAI GANGGUAN / HAMBATAN FISIK.

TUJUAN REHABILITASI SOSIAL TUJUAN UTAMA : TERCIPTANYA DAN TERBINA SUASANA DAN KONDISI SOSIAL YANG DINAMIS DALAM KEHIDUPAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT YANG DILIPUTI RASA KESELAMATAN, KESUSILAAN, KEAMANAN, KETERTIBAN DAN KETENTRAMAN LAHIR BATIN SERTA MEMILIKI HARGA DIRI SENDIRI MENURUT SUATU KONDISI OBYEKTIF MASING- MASING.

Tujuan Antara : MENINGKAT DAN BERKEMBANGNYA NILAI-NILAI KEAKRABAN DAN TANGGUNGJAWAB KELUARGA BERDASARKAN NILAI-NILAI BANGSA. TERCIPTANYA SISTEM NILAI DAN SIKAP SOSIAL YANG MENDUKUNG USAHA-USAHA PEMBANGUNAN SEHINGGA TERWUJUDNYA KUALITAS HIDUP PERTISIPASI SOSIAL, DISIPLIN SOSIAL DAN LINGKUNGAN YANG MENUNJANG PEMBANGUANAN NASIONAL. USAHA-USAHA KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT MELEMBAGA DIKALANGAN MASYARAKAT LUAS DAN SEMAKIN BERMUTU SERTA MAMPU MENJANGKAU SASARAN GARAPAN YANG LEBIH LUAS.

MENINGKATNYA KEMAUAN DAN KEMAMPUAN PENYANDANG MASALAH SOSIAL UNTUK MENOLONG DIRINYA SENDIRI GUNA MEMPERBAIKI TARAF KESEJAHTERAAN SOSIAL. MENINGKAT DAN BERKEMBANGNYA TARAF KESEJAHTERAAN SOSIAL WARGA DAN KELOMPOK/ KESATUAN MASYARAKAT.

SARANA DAN PRASARANA REHABILITASI SARANA DAN PRASARANA REHABILITASI ATAU LEBIH DIKENAL DENGAN ISTILAH THE TOOLS OF REHABILITATION. SARANA DAN PRASARANA REHABILITASI TERBAGI MENJADI 4 KATEGORI, ANTARA LAIN :

1. PROGRAM PROGRAM ADALAH SUATU RENCANA PROSEDUR YANG LUAS YANG DIPRAKARSAI DAN DILAKSANAKAN OLEH KELOMPOK-KELOMPOK ATAU PERORANGAN TIDAK LANGSUNG BERKAITAN DENGAN HAL-HAL YANG TERINCI TENTANG PEMBERIAN PELAYANAN DALAM BIDANG-BIDANG REHABILITASI YANG KHUSUS TETAPI LEBIH BANYAK BERKAITAN DENGAN KEGIATAN-KEGIATAN PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN TENTANG REHABILITASI SECARA UMUM

PROGRAM REHABILITASI MEMPUNYAI PERBEDAAN DALAM HAL : SCOPE (JANGKAUAN PROGRAM) JANGKAUAN SUATU PROGRAM DAPAT BERSIFAT NASIONAL ATAU SETEMPAT (LOKAL). SEBAGIAN BESAR PROGRAM REHABILITASI DI INDONESIA DILAKSANAKAN PADA KEDUA TINGKATAN TERSEBUT SEHINGGA DAPAT MENGATUR KEGIATAN- KEGIATAN BERSAMA DALAM BIDANG PROMOSI, INFORMASI DAN DAERAH- DAERAH PELAYANAN.

ORGANISASI PROGRAM ORGANISASI DARI SUATU PROGRAM DAPAT DIGOLONGKAN MENJADI : PEMERINTAH (PUBLIC), SWASTA (PRIVATE). SELAIN ITU, ORGANISASI PROGRAM DAPAT DIDASARKAN ATAS SUATU : PROFESI (ALONG PROFESSIONAL LINES, DISIPLIN ILMU, DASAR YANG LEBIH LUAS/ UMUM (GENERAL).

TUJUAN PROGRAM TUJUAN DARI SUATU PROGRAM TERDAPAT PADA SALAH SATU JENIS MASALAH SOSIAL DAN JUGA DAPAT DITUJUKAN PADA KELOMPOK-KELOMPOK MASALAH SOSIAL YANG LEBIH LUAS SERINGKALI TUJUAN PROGRAM BERKAIATAN DENGAN SUATU BAGIAN DARI PROSES REHABILITASI YANG KHUSUS.

PRAKTEK OPERASIONAL PROGRAM PRAKTEK OPERASIONAL DARI SUATU PROGRAM DAPAT BERLANGSUNG MELALUI BERBAGAI BIDANG KEGIATAN SEPERTI : - PENGADAAN BERBAGAI PELAYANAN (ESTABLISHMENT OF SERVICES), - INFORMASI DAN PUBLIKASI - KOORDINASI KEGIATAN, PERTUKARAN IDE-IDE/PEMIKIRAN PROFESSIONAL - PENGUMPULAN DANA, PENELITIAN DAN PENDIDIKAN. SEBAGIAN BESAR PROGRAM MEMILIKI SUATU KOMBINASI DARI BERBAGAI KOMPONEN ATAU KLASIFIKASI SEPERTI YANG DIKEMUKAKAN DIATAS. NAMUN BELUM ADA SATUPUN PROGRAM ATAU ORGANISASI NASIONAL DALAM BIDANG REHABILITASI YANG MENCAKUP SEMUA BIDANG PROFESIONAL DAN DISIPLIN DALAM SEMUA TAHAP-TAHAP KEGATAN REHABILITASI.

2. SERVICES DALAM BIDANG REHABILITASI, SUATU PELAYANAN ADALAH PENERAPAN DARI GABUNGAN ANTARA BAKAT DAN METODE, YANG PADA UMUMNYA BERSIFAT PROFESIONAL ATAU TEKNIS YANG MENDATANGKAN HASIL YAITU MERINGANKAN AKIBAT-AKIBAT DARI MASALAH YANG DIHADAPI. DENGAN DEMIKIAN, TIDAK PERLU UNTUK MENGADAKAN BERBAGAI PELAYANAN REHABILITASI DITEMPAT-TEMPAT TERPISAH ATAU OLEH PERORANGAN SECARA SENDIRI-SENDIRI. SUATU PROGRAM REHABILITASI DAPAT MENYEDIAKAN BERBAGAI PELAYANAN TERSEBUT DALAM PROGRAM REHABILITASINYA.

3. PERSONEL SESUAI DENGAN PRINSIP BAHWA PROGRAM REHABILITASI HARUS DILAKSANAKAN SECARA TERINTEGRASI OLEH BERBAGAI DISIPLIN DAN BADAN/LEMBAGA SEHINGGA PEMBERIAN PELAYANAN BERSIFAT KOMPREHENSIF ATAU PELAYANAN TERHADAP MANUSIA SEUTUHNYA, MAKA TENAGA YANG TERLIBAT DALAM PROSES REHABILITASI TERSEBUT BERASAL DARI BERBAGAI DISIPLIN ILMU DAN PROFESI, ANTARA LAIN :

DOKTER (UMUM DAN SPESIALIS), PERAWAT, TERAPIS FISIK, TERAPIS PENEMPATAN KERJA, TERAPIS KOREKTIF, TERAPIS BICARA DAN PENDENGARAN. PEKERJA SOSIAL DAN MEDICAL SOCIAL WORK, PSIKOLOG KLINIS DAN KONSELOR, GURU (UMUM DAN KHUSUS), KONSULTAN LATIHAN KERJA, DIREKTUR DAN STAF ADMINISTRASI PADA PUSAT-PUSAT REHABILITASI, SHELTERED WORKSHOP DAN SEKOLAH-SEKOLAH LUAR BIASA.

SELAIN TENAGA TERSEBUT, MASIH TERDAPAT LAGI ORANG-ORANG ATAU ANGGOTA MASYARAKAT YANG DAPAT BERPARTISIPASI SECARA TIDAK LANGSUNG DALAM MEMPRAKARSAI ATAU MELAKSANAKAN SALAH SATU ATAU BEBERAPA PROGRAM REHABILITASI, DIANTARANYA : VOLUNTEEERS, PENCARI DANA (FUNDRAISERS), BURUH DAN PENGUSAHA, KELOMPOK ORANG TUA, KELOMPOK-KELOMPOK KEAGAMAAN, DAN LAIN-LAIN. TANPA ADANYA PENGERTIAN, KERJASAMA DAN BANTUAN DARI ORANG-ORANG TERSEBUT MAKA USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN UNTUK PARA TENAGA PROFESIONAL TIDAK AKAN BERHASIL DENGAN BAIK.

4. FASILITAS FASILITAS YAITU SESUATU YANG DAPAT MEMPERLANCAR SUATU TINDAKAN ATAU PELAKSANAAN SUATU KEGIATAN. DALAM HUBUNGANNYA DENGAN URUSAN MEDIS DAN REHABILITASI, FASILITAS TERDIRI DARI : RUMAH SAKIT (KHUSUS BAGI REHABILITASI) LEMBAGA ATAU PUSAT REHABILITASI SHELTERED WORKSHOP (TEMPAT BERUSAHA YANG DILINDUNGI/DIBANTU) PUSAT-PUSAT LATIHAN KERJA DAN SEKOLAH-SEKOLAH LUAR BIASA PERLENGKAPAN/PERALATAN (EQUIPMENT) PERLENGKAPAN YANG DIGUNAKAN DAN DIPERLUKAN DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM REHABILITASI TERDIRI DARI BERBAGAI JENIS DAN JUMLAHNYA SANGAT BANYAK SESUAI DENGAN JUMLAH PROFESI YANG TERLIBAT.

TAHAP-TAHAP REHABILITASI SOSIAL