MANAJEMEN KONFLIK oleh Tri Amiro
Selamat Pagi Namo Buddhaya
PENDAHULUAN Konflik merupakan salah satu esensi dari segi kehidupan dan perkembangan manusia yang mempunyai karakteristik yang beragam.
PENGERTIAN Manajemen Konflik Manajemen = POAC (planning, organizing, actuating and controlling) untuk mencapai suatu tujuan Konflik Konflik => bahasa Latin , configere (saling memukul) Konflik => bahasa Inggris, conflict (bertentangan)
lanjutan Menurut para pakar Menurut Joel A. Digirolamo “ A process that begins when an individual or group perceives differences and opposition between itself and another individual or group about interests and resources, beliefs, or values that matter to them.” Artinya : "Sebuah proses yang dimulai ketika seorang individu atau kelompok memandang perbedaan dan pertentangan antara dirinya dan individu lain atau kelompok tentang kepentingan dan sumber daya, keyakinan, atau nilai yang penting bagi mereka."
Menurut J. Frost & Wilmot “Conflict is the interaction of interdependent people who perceive incompatible goals and interference from each other in achieving those goals” Artinya : "Konflik adalah interaksi saling tergantung orang yang melihat tujuan yang tidak kompatibel dan interferensi dari satu sama lain dalam mencapai tujuan-tujuan"
Manajemen Konflik adalah proses pertentangan yang diekspresikan di antara dua pihak atau lebih yang saling tergantung mengennai objek konflik, menggunakan pola perilaku dan interaksi konflik yang menghasilkann keluaran konflik.
KEYWORD Proses Dua pihak atau lebih Saling tergantung Pertentangan objek konflik Diekspresikan Pola Perilaku Interaksi Konflik Keluaran Konflik
Dasar Konflik Persaingan atau pertentangan antara pihak- pihak yang tidak cocok satu sama lain Keadaan atau perilaku yang bertentangan Perselisihan akibat kebutuhan, dorongan, keinginan atau tuntutan yang bertentangan Perseteruan, konflik berarti adanya beberapa pilihan yang saling bersaing atau tidak selaras
Jenis-jenis Konflik Konflik Personal dan Konflik Interperonal Konflik Interes Konflik Reaalistis dan Nonrealistis Konflik Kostruktif dan Destruktif Konflik menurut Bidang Kehidupan
Konflik Personal dan Konflik Interperonal 1. Konflik Personal Terdiri dari : a. approach to approach conflict b. avoidance to avoidance conflict c. approach to avoidance conflict
lanjutan 2. Konflik Interpersonal Terdiri dari : a. Konflik antarmanajer b. Konflik antara pegawai dengan managernya c. Konflik hubungan industrial d. Konflik antarkelompok kerja e. Konflik antar anggota kelompok kerja dengan kelompok kerjanya f. Konflik interes g. Konflik antara organisasi dan pihak luar organisasi
Konflik Interes Adalah suatu konflik di mana seorang individu – pejabat atau aktor sosial – mempunyai interes personal lebih besar daripada interes organisasinya sehingga memengaruhi pelaksanaan kewajibannya sebagai pejabat sistem sosial dalam melaksanakan kepentingan (tujuan) sitem sosial.
Konflik Realistis dan Non Realistis 1. Konflik Realistis terjadi karena perbedaan dan ketidaksepahaman cara pencapaian tujuan atau mengenai tujuan yang akan dicapai. Dalam konflik ini, objek konflik harus diselesaikan oleh pihak yang terlibat konflik. 2. Konflik Nonrealistis konflik ini dipicu oleh kebencian atau prasangka terhadap lawan konflik yang mendorong melakukan agresi untuk mengalahkan atau menghancurkan pihak lawan konfliknya.
Konflik Konstruktif dan Destruktif Adalah konflik yang prsosesnya mengarah pada mencari solusi mengenai substansi konflik. Pihak-pihak yang terlibat konflik secara fleksibel menggunakan berbagai teknik manajemen konflik.
lanjutan Konflik Destruktif Adalah konflik yang prsosesnya tidak mengarah pada mencari solusi atau penyelesaian konflik. Pihak-pihak yang terlibat konflik tidak fleksibel atau kaku karena tujuan konflik didefinisikan secara sempit.
Perbedaan Konflik Konstruktif dan Destruktif Konflik Destruktif Berusaha menyelesaikan perbedaan mengenai substansi konflik Berhasil mendefinisikan dan mengklarifikasi permasalahan konflik Komunikasi dan negosiasi intensif untuk menjelaskan posisi masing-masing Berupaya mengendalikan emosi, marah, kekhawatiran dan stres Negosiasi give and take Spiral konflik mengerucut ke arah kompromi atau kolaborasi Berupaya mencari solusi win & win solution yang memuaskan kedua belah pihak yang terlibat konflik Polarisasi perbedaan Berkurangnya kerja sama Konflik tidak berpusat pada substansi konflik Terjadi spiral konflik yang makin membesar dan meninggi Perilaku merendahkan lawan konflik Perilaku mengancam Ketegangan, kekhawatiran, stres dan agresi Negosisi minimal Gaya manajemen konflik kompetisi Menginginkan win and lose solution Merusak hubungan Menyelamatkan muka
Siklus Konflik Konstruktif Organisasi lebih sehat Kompromi atau kolaborasi Give and take Respons Positif Konflik
Siklus Konflik Destruktif Koonflik Respon negatif Kompetisi dan agresi Win and lose solution Kesehatan organisasi menurun
Kriteria Organisasi Sehat Terdapat 10 kriteria organisasi yang sehat : Memfokuskan pada pencapaian tujuannya secara terus menerus Kemampuan menyelesaikan masalah yang baik Mempunyai sistem komunikasi dan berkomunikasi secara intensif Pemanfaatan sumber daya Pemberdayaan SDM Kekohesifan Moril Kreativitas dan inovasi Otonomi Adaptasi
Konflik menurut Bidang Kehidupan Konflik Ekonomi Konflik Bisnis Konflik Politik Konflik Agama Konflik Sosial Konflik dalam Organisasi Profesi
Konflik Ekonomi Terjadi karena perebutan sumber-sumber ekonomi yang terbatas Bentuknya dapat konflik antar anggota masyarakat dengan masyarakat lainnya, maupun anggota masyarakat dengan pemerintah.
Konflik Bisnis Konflik bisnis terjadi karena keinginan setiap individu (pengusaha) untuk menguasai bagian pasar seluas mungkin Selain itu konflik juga terjadi antara pengusaha dengan konsumen
Konflik Politik Adalah konflik yang terjadi karena pihak- pihak yang terlibat konflik berupaya mendapatkan dan mengumpulkan kekuasaan yang sama pada jumlahnya terbatas dan menggunakan kekuasaan untuk mencapai tujuan
Konflik Agama Konflik agama adalah konflik di antara pemeluk bukan konflik di antara ajaran atau kitab suci agama Bentuk konfliknya : a. Konflik para penganut suatu agama b. Konflik antara agama dan ilmu pengetahuan c. Konflik di antara para penganut agama yang berbeda d. Konflik karena pemanfaatan agama untuk mencapai tujuan tertentu
Konflik Sosial Muncul karena masyarakat terdiri atas sejumlah kelompok sosial yang mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lain. Terjadi karena kemiskinan Terjadi karena adanya migrasi Adanya karakteristik dan perilaku yang inklusif antar kelompok