Sistem Terdistribusi
Pendahuluan Dalam sebuah database terdistribusi, database disimpan pada beberapa komputer. Komputer- komputer dalam sebuah sistem terdistribusi berhubungan satu sama lain melalui bermacam- macam media komunikasi.
Pada sistem basis data terdistribusi, data ditempatkan di banyak lokasi, tetapi menerapkan suatu mekanisme tertentu untuk membuatnya menjadi satu kesatuan basis data.
Dalam sebuah basis data terdistribusi terdapat 2 jenis transaksi: 1. transakasi lokal: transaksi yang mengakses data pada suatu simpul (mesin/server) yang sama dengan simpul dari mana transaksi tersebut dijalankan. 2. transaksi global transaksi yang mebutuhkan pengaksesan data di simpul yang berbeda dengan simpul mana transaksi tersebut dijalankan atau transaksi dari sebuah simpul yang membutuhkan pengaksesan data ke sejumlah simpul yang lainnya.
KEUNTUNGAN DATA BASE TERDISTRIBUSI Pembagian (pemakaian bersama) Data dan Kontrol yang Tersebar Setiap user pada lokasi (simpul) dapat mengakses data yang berada dilokasi tempat data tersebut berada. Pengontrolan/pengelolaan basis data di setiap lokasi dilakukan secara sendiri-sendiri yang tentu saja akan mengurangi jumlah/besar data yang dikelola di tiap lokasi
2. Kehandalan dan Ketersediaan Jika ada sebuah simpul yang mengalami kerusakan, simpul/lokasi lain akan tetap beroperasi. 3. Kecepatan Query Jika sebuah query melibatkan data di sejumlah simpul/lokasi, maka query tersebut dapat dipilah kesejumlah subquery yang akan dijalankan di simpul-simpul yang bersesuaian.
KELEMAHAN SISTEM BASIS DATA TERDISTRIBUSI Biaya pembangunan perangkat lunak implementasi sistem basis data terdistribusi tentu akan lebih sukar, sehingga butuh biaya yang lebih besar. 2. Potensi bug (sumber kesalahan program) yang lebih besar karena simpul-simpul dalam sistem basis data terdistribusi beroperasi secara paralel, maka akan lebih sulit menjamin kebenaran algoritma/program
3. Peningkatan waktu proses waktu untuk pertukaran data dan tambahan komputasi yang diperlukan untuk mengupayakan koordinasi antar simpul merupakan beban tambahan yang tidak dijumpai dalam sistem terpusat.
DESAIN BASIS DATA TERDISTRIBUSI REPLIKASI sistem memelihara sejumlah salinan/duplikat tabel-tabel data. Setiap salinan tersimpan dalam simpul yang berbeda, yang menghasilkan replikasi data. Jika tabel r direplikasi, salinan dari tabel tersebut disimpan dalam dua atau lebih simpul.
Keuntungan dan Kerugian dari penerapan Metode Replikasi: Ketersediaan yang tinggi jika karena suatu sebab sebuah simpul yang berisi tabel r mengalami kerusakan, maka tabel yang sama masih dapat kita perolah dari simpul yang lain. Dengan begitu, sistem tersebut masih dapat melanjutkan proses query yang melibatkan tabel r itu.
b. Peningkatan Keparalelan pada kasus dimana pengaksesan ke tabel r pada umumnya hanya berupa proses pembacaan data, maka pemprosesan query pada simpul-simpul yang melibatkan tabel r tersebut dapat dieksekusi secara paralel.
c. Peningkatan beban pengubahan data Sistem harus dapat menjaga konsistensi semua salinan dari tabel r tersebut. Artinya jika tabel r di ubah, maka perubahan tersebut harus dijalarkan ke semua lokasi yang memiliki salinan tabel r tersebut. Akibatnya, beban proses pengubahan data menjadi meningkat.
2. FRAGMENTASI Data dalam tabel dipilah dan disebar ke dalam sejumlah simpul yang berbeda-beda.