TEORI SELF CARE OREM
Asumsi Sebagai konsultan di Divisi Pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan, Orem mempertanyakan: “Kondisi yang bagaimana ketika seorang individu membutuhkan asuhan keperawatan?” Jawaban beliau menghasilkan ide bahwa perawat merupakan “another self ”. Hal ini akan berpengaruh terhadap konsep yang dikembangkan oleh Orem dikemudian hari yaitu tentang self care. Bahwa ketika seseorang individu mampu ia harus merawat dirinya sendiri, sedangkan ketika individu tersebut tidak mampu maka perawat dapat membantunya.
Teori Orem Conditional Factor Universal, Development, Health deviation Wholly, Partly, Supportif
PARADIGMA KEPERAWATAN Fisik, kimia, biologi, sosial ( + dan -) LINGKUNGAN KEPERAWATAN MANUSIA Self care agency dipengaruhi usia, sosbud, emosi, mentally Nursing agency SEHAT BPSS
Tahap praktek keperawatan Tahap I Diagnosa keperawatan Tahap II Desain untuk pelaksanaan regulasi Tahap III Produksi dan Manajemen Nursing System
Aplikasi Model konsep/teori Orem (Self care) dalam proses keperawatan Pengkajian didasarkan pada tiga kategori kebutuhan perawatan diri klien yang meliputi: Universal Self Care Developmental (perkembangan) Health Deviation
Perencanaan Komitmen antara perawat dan klien merupakan hal penting dalam keperawatan yang bertujuan untuk kemandirian dalam proses keperawatan sehingga benar-benar dapat memenuhi kebutuhan klien perencanaan juga harus memperhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuhan dan kemampuan klien, yang meliputi: The wholly compensatory nursing system The partially compensatory nursing system The education nursing system
Implementasi Orem memandang implementasi keperawatan sebagai asuhan kolaboratif dengan saling melengkapi antara klien dan perawat, dengan kata lain perawat bertindak dalam berbagai cara untuk meningkiatkan kemampuan klien mengimplementasikan rencana keperawatan, yaitu: Melakukan tindakan langsung Memberikan pedoman atau petunjuk Memberikan support psikologik Memberikan support fisik Memberikan perkembangan lingkungan yang supportif Mengajarkan/memberikan pendidikan kesehatan
Evaluasi klien membutuhkan kemandirian dalam hal mengatasi masalah kesehatannya. Evaluasi difokuskan pada tingkat: Kemampuan klien untuk mempertahankan kebutuhan self carenya Kemampuan klien untuk mengatasi deficit self carenya dan sampai sejauh mana perkembangan kemandirian klien Kemampuan keluarga dalam memberikan bantuan self care jika klien tidak mampu
Factor personal Usia Jenis kelamin TB BB Kebudayaan Suku Status perkawinan Agama Pekerjaan
Developmental self care Kebutuhan khusus untuk proses perkembangan Kebutuhan baru berkaitan dengan kondisi Kebutuhan berkaitan dengan kejadian
Health deviation Kondisi penyakit atau injuri Penatalaksanaan untuk memperbaiki kondisi
Medical problem & plan Kondisi perspektif dari dokter Diagnosa medik Pelaksanaan medik
Self care deficits Perbedaan antara kebutuhan self care dan kemampuan self care
DIAGNOSA KEPERAWATAN Berdasarkan self care defisit
PERENCANAAN Tujuan dan sasaran Sesuai dengan diagnosa keperawatan Berdasarkan self care demand Meningkatkan kemampuan self care Membuat nursing system Wholly compensatory Partially compensatory Supportive-educative Metode yang sesuai untuk menolong Mengarahkan Support Mengajarkan Bertindak Memberikan lingkungan untuk berkembang
IMPLEMENTASI Tindakan perawat-klien untuk: Meningkatkan kemampuan self care Memenuhi kebutuhan self care Menurunkan self care defisit
EVALUASI Keefektifan tindakan perawat-klien untuk: Meningkatkan self care agency Memenuhi kebutuhan self care Menurunkan self care defisit
Universal self care Air, udara, makanan Ekspresi Aktivitas dan istirahat Kesunyian dan interaksi social Hambatan hidup dan kesejahteraan Peningkatan fungsi dan perkembangan manusia
Kesimpulan Model Orem membahas keterkaitan individu, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan, bahwa kondisi sehat akan lebih mudah dicapai apabila individu mempunyai kemampuan dan kesadaran yang tinggi untuk merawat diri dan kesehatannya serta memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang hal tersebut. Peran perawat pada kondisi tersebut lebih ditekankan pada kegiatan membimbing memfasilitasi dan memotivasi individu untuk mampu memenuhi kebutuhan self carenya.