HASIL PENELITIAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS 131810301026 Zulfa Nailul Ilmi Rizka Fithriani S. 131810301049 131810301008 Diah Ayu Nor S.
APLIKASI SPEKTROFOTOMETRI UV/Vis ANALISIS KAFEIN DALAM KOPI BUBUK DI KOTA MANADO MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Spektrofotometri UV/Vis Spektrofotometri UV/Vis adalah teknik analisis spektroskopi yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultra violet dekat (190 nm – 380 nm) dan sinar tampak (380 nm – 780 nm) dengan menggunakan instrumen spetrofotometer.
Prinsip dasar spektrometri UV/Vis Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis adalah interaksi yang terjadi antara energy yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa molekul Spektrofotometri UV-Vis merupakan penyerapan sinar tampak atau UV oleh suatu molekul yang dapat menyebabkan terjadinya eksitasi elektron (transisi elektronik) dari keadaan dasar (ground state) menuju energi yang lebih tinggi (excited state). Prinsip dasar dalam spektrofotometer UV-Vis adalah ketika suatu cahaya atau energy mengenai larutan jernih, maka energi tersebut akan ditansmisikan atau diabsorbsi. Besarnya nilai transmitansi berbanding terbalik dengan absorbansi.
Transisi elektronik Besar energy yang diserap tertentu dan menyebabkan electron tereksitasi dari ground state (orbital keadaan dasar yang berenergi rendah) ke keadaan tereksitasi yang memiliki energy lebih tinggi Serapan tidak terjadi seketika pada daerah ultraviolet-visible untuk semua struktur elektronik tetapi hanya pada system-sistem terkonjugasi yaitu struktur elektronik dengan adanya ikatan p dan non bonding electron. Promosi electron atau electron yang tereksitasi menyebabkan panjang gelombang cahaya UV-VIS yang diserap berbeda. Molekul-molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk promosi elektron akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek. Molekul yang memerlukan energi lebih sedikit akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih panjang
Istrumentasi spektrometri UV/Vis 1. Sumber cahaya 2. Monokromator 3. Kompartemen sampel 4. Detektor 5. Pengukur intensitas cahaya
ANALISIS KAFEIN DALAM KOPI BUBUK DI KOTA MANADO MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Uji kuantitatif kafein metode Spektrofotometri UV-Vis Preparasi sampel Pengenceran Pembuatan Larutan Baku Kafein Penentuan Kadar Sampel Pembuatan Kurva Standar Penentuan Panjang Gelombang Uji Kuantitatif Kafein Uji kuantitatif kafein metode Spektrofotometri UV-Vis
Preparasi sampel Preparasi yang dilakukan adalah proses ekstraksi dengan menggunakan pelarut organik. Pelarut yang digunakan yaitu kloroform. Ekstraksi dilakukan secara berulang sehingga kafein yang dihasilkan benar-benar murni. Penyaringan larutan setelah ekstraksi diperlukan agar diperoleh larutan yang jernih. Larutan didiamkan sehingga terbentuk 2 lapiasan. Lapisan bawah kloroform yang mengandung analit. Lapisan atas kloroform yang mngandung pengotor. Pemilihan pelarut yang digunakan didasarkan pada sifat kafein yang mudah larut dalam pelarut organik terutama kloroform. Kloroform ini dipilih karena mudah larut dengan komponen-komponen organik, mudah menguap sehingga mudah dipisahkan, kloroform bersifat tidak mengalami pembakaran di udara. Selain itu, kloroform merupakan pelarut yang efektif untuk senyawa-senyawa alkaloid, sehingga kloroform ini cocok untuk kafein yang merupakan senyawa alkaloid
Pengenceran Kafein dari hasil ekstraksi kemudian diencerkan Pengenceran Kafein dari hasil ekstraksi kemudian diencerkan. Pengenceran ini dilakukan dengan tujuan agar konsentrasi larutan kafein yang terdapat dalam sampel tidak terlalu pekat yang akan menimbulkan over range dalam pembacaan menggunakan spektrofotometer. Pembuatan Larutan Baku Kafein Larutan standar kafein dipipet sebanyak 2,5 mL dan dimasukkan ke dalam labu takar 25 mL, kemudian diencerkan dengan akuades hingga garis tanda yang digunakan sebagai larutan baku.
Penentuan Panjang Gelombang Pengukuran dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer uv- vis. Larutan yang diukur tdak berwarna dan menggunakan sumber lampu deutorium. Mula-mula pengukuran dilakukan dengan mengukur zero base yang dilakukan dengan mengukur blanko, kemudian dilanjutkan dengan mencari panjang gelombang maksimum dengan cara mengukur salah satu deret standar yang telah dibuat kemudian dibaca panjang gelombang maksimumnya. kafein yang akan diukur akan menyerap pada daerah panjang gelombang antara 200-350 nm
Spektrum UV Kafein Daerah serapan sampel kafein berada sekitar panjang gelombang 200 – 350 nm. Panjang gelombang pada absorbansi maksimum berada pada panjang gelombang 275 nm.
Pembuatan Kurva Standar Larutan standar dibuat dengan mengambil : 0,05; 0,1; 0,15; 0,2; 0,25; 0,3 mL dari larutan standar kafein 2,5 mL/25 mL yang dibuat dari larutan induk 1000 mg/L, kemudian diencerkan lagi ke dalam 5 mL akuades. Konsentrasi larutan standar yang diperoleh berturut-turut adalah : 1; 2; 3; 4; 5; 6; 7; 8 mg/L Penentuan Kadar Sampel Absorbansinya dibaca pada panjang gelombang 275 nm dengan blanko serapan akuades dan dihitung jumlah kafein dari angka serapan masing-masing.
Uji kuantitatif kafein metode Spektrofotometri UV-Vis Kafein yang telah diencerkan kemudian diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Absorbansi dari tiap-tiap sampel dibuat kurva sehingga dapat ditentukan persamaan (Y=mx+C) untuk mencari konsentrasi dari masing- masing sampel.
Data rata-rata dari hasil penelitian diperoleh kadar kafein sampel A 13,81 mg, sampel B 13,63 mg, sampel C 12,33 mg, sampel D 10,10 mg, sampel E 10,13 mg, dan sampel F 9,53 mg