SIKAP DAN TINDAKAN SOSIAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
Advertisements

PERTEMUAN: 1 I. PENULISAN KARYA ILMIAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENDEKATAN.
Disampaikan pada mata kuliah pengantar psikologi sosial Fisip Unair
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
Metodologi Penelitian
PENGANTAR Devi Ari Mariani, S.Psi, M.si
Materi 14 Penelitian Ilmiah dan Non Ilmiah
Selamat datang di mata pelajaran Ipa smk jilid 1a tahun pelajaran 2012/2013 Click !
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Metodologi Posisi Interaksi Simbolis DIKSUSKIM II AFIF NUR ANSHARI,SH / NRS. 067 KOMUNIKASI PUBLIK / DR. LELLY ARIANNIE.
Komunikasi interpersonal dan konseling gizi
METODE ILMIAH DEWI HASTUTI, S.Pt., M.P.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Metodologi Penelitian
PENILAIAN JURNAL.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENDEKATAN.
KOMUNIKASI NON VERBAL.
Thesis MM Widyatama Jenis : Penelitian Bisnis Perancangan Bisnis
PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP
Model discovery learning
Masalah Penelitian.
PERBEDAAN INDIVIDU DAN PERILAKU KERJA
Kelompok II AJI JELLY RINI SYAMSUL.
Kiat menyusun usul penelitian
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
EPISTEMOLOGI ADMINISTRASI
METODE GROUNDED THEORY
Model discovery learning
Judul Penelitian, Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
RUANG LINGKUP OPINI PUBLIK Pertemuan 2
PEMBENTUKAN DAN PERUBAHAN SIKAP KONSUMEN
How To Make A Good Article
PERSEPSI DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSYARATAN UMUM KARANGAN ILMIAH
Konsep Diri Menentukan Identitas Individu
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
Teori Belajar Humanistik
Kecakapan Antarpribadi
Konsep kewirausahaan BY : SUTEGO.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
TAHAPAN PENELITIAN KUANTITATIF
DATA DALAM PENELITIAN ILMIAH
Filsafat Pendidikan dan Pembelajaran
Menyusun Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian (Essei)
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
TOPIK, TEMA DAN JUDUL Kelompok 7 Annisaush Sholihatul Qoriah
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
KOMUNIKASI POLITIK DAN OPINI PUBLIK
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
I. PENULISAN KARYA ILMIAH
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KONSEP DASAR KEPERAWATAN II
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Teori Persepsi dalam Komunikasi Antar Pribadi
komunikasi Interpersonal
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

SIKAP DAN TINDAKAN SOSIAL Diterjemahkan dari Buku “Symbolic Interactionism: Perspective and Methods” by Herbert Blumer, University of California Press, 1986, page 90 – 95” TUGAS KOMUNIKASI PUBLIK NAMA : BONA ROY SIMANUNGKALIT NRS : 074 PENDIDIKAN KHUSUS KEIMIGRASIAN (DIKSUSKIM) II DEPOK, 2013

Keyakinan terhadap Konsep Perilaku 2 keyakinan utama terhadap konsep perilaku menurut teori dan penelitian kontemporer: Kecocokan konsep perilaku untuk menganalisa dan menjelaskan perilaku manusia. Konsepnya memenuhi syarat sebagai konsep ilmiah dan oleh karenanya pengetahuan ilmiah dapat dibangun melalui penelitian yang tepat.

A. Sikap sebagai Konsep Ilmiah Konsep yang memuaskan dalam ilmu pengetahuan empiris harus memenuhi 3 (tiga) persyaratan sederhana yang saling bertautan: Menunjukkan secara jelas contoh penggolongan objek empiris yang diacunya; Membedakan secara jelas antar penggolongan objek; dan Memampukan pembangunan pengetahuan kumulatif tentang penggolongan objek yang diacunya.

Kegagalan Konsep Sikap Yang Dipakai Sekarang Konsepnya ambigu secara empiris. Kita tidak punya ciri atau sifat yang dipercayai untuk kita dapat mengidentifikasikan sikap dengan tepat di dunia empiris yang kita pelajari. Kita bingung untuk mengetahui data apa yang harus ada sebagai bagian dari sikap dan apa yang tidak perlu ada. Pemilihan data didasarkan baik pada kesan pribadi maupun perangkat teknis (mis. skala pengukuran) yang didasarkan pada prasangka.

Kegagalan Konsep Sikap Yang Dipakai Sekarang Konsepnya tidak menunjukkan penggolongan yang dapat dibedakan mengenai objek. Kondisi ini tercermin dengan jelas dalam hubungan yang tidak menentu antara konsep sikap dan konsep-konsep lainnya yang berkaitan (mis. gerak hati, sentimen, kebiasaan, gagasan, pendapat, penilaian, keputusan, perasaan, dan selera makan). Kekurangan acuan empiris yang tegas menghalangi teoritisasi yang kuat.

Kegagalan Konsep Sikap Yang Dipakai Sekarang Konsepnya tidak mampu membangun pengetahuan kumulatif mengenai sikap. Jumlah kajian mengenai sikap yang banyak dan terselenggara selama bertahun-tahun tidak memberikan sumbangsih terhadap pengetahuan umum tentang sifat sikap. Temuan-temuan prosedural yang menarik berkaitan dengan tindakan pencegahan dalam pewawancaraan, penyusunan kalimat pertanyaan, dan konstruksi skala belum menghasilkan pengetahuan umum tentang sifat.

B. Sikap sebagai Penjelasan Mengenai Tindakan Manusia Sikap dipahami sebagai sebuah kecenderungan, keadaan persiapan, atau keadaan kesiapan, yang melatarbelakangi tindakan, mengarahkan tindakan, dan membentuk tindakan. 2 aspek pembuktiannya: Kesesuaian yang erat antara tindakan dengan tidakan yang ditegaskan sebelumnya. Penelusuran cermat terhadap perubahan sikap menjadi sebuah tindakan.

B. Sikap sebagai Penjelasan Mengenai Tindakan Manusia Tindakan manusia bukan merupakan pelepasan dari kecenderungan yang telah terbentuk sebelumnya, melainkan merupakan sebuah konstruksi yang dibangun oleh pelakunya. Adanya proses turut campur yang bertanggungjawab dalam membentuk dan mengarahkan tindakan manusia. Proses ini merupakan aliran interaksi diri di mana seorang individu mengisyaratkan berbagai hal dan objek terhadap dirinya, kemudian mengartikan, menilai, memilih, dan menyatukan hal/objek itu untuk pada akhirnya menentukan tindakan/keputusan. Proses ini bekerja sebaliknya terhadap kecenderungan, terkadang bisa memandunya, membentuknya, merubahnya, menghalanginya, dan bahkan menghapusnya.