NILAI FILOSOFIS SILA I
PENGERTIAN - Pencipta, Tunggal, Sempurna - Keyakinan akan adanya Tuhan - Kepercayaan yang berakar pada pengetahuan yang benar/yang dapat diuji - Menjadi sumber pokok nilai-nilai hidup
T U H A N Paham Ketuhanan Implisit : Keterbatasan manusia/tidak sempurna Tuhan itu Adikodrati/sempurna Eksplisit : Adanya Pengaruh-pengaruh agama besar
ARTI RELIGI Mengikatkan diri kepada Tuhan/manusia menerima ikatanNya Ikatan bukan sebagai penghalang kebebasan dan kebahagiaan Ikatan tersebut bersifat total Religi berdasarkan keyakinan individual Negara tidak dapat memaksakan
Hubungan Antara Religi dan Agama Soekarno : Fungsi negara bagi religi adalah wadah bagi hidupnya agama-agama dan kepercayaan setiap individu atau kelompok Drijarkara : Sila I sebagai prinsip fundamental, Aktualisasinya mengandung kekhasan dan kekhasan tesebut tidak dapat dipaksakan oleh siapapun.
Nasionalisme Religius v.s Nasionalisme Sekuler Sekuler : - Peran agama perlu dibatasi, - masalah hidup lebih spesifik dan kompleks. - Agama bukanlah satu-satunya solusi - Nasionalisme lebih diprioritaskan
Religius : Pengembalian posisi agama Hukum agama sebagai pegangan dasar Kaum sekuler telah merusak tatanan religius Rusaknya tradisi biasanya diikuti dekadensi moral
HUBUNGAN NEGARA - RELIGI Dengan Pendekatan Politik : Negara dan agama menyatu Demokrasi sebagai cara terbaik
Model-model hubungan Negara - Religi Dengan Pendekatan Politik Legal Agar negara dan agama menyatu Pendirian partai adalah cara perjuangan sec. demokratis Dengan Pendekatan Kultural Jalur kultural dianggap lebih ampuh Partai Islam No, Nilai Islam Yes Pemisahan Agama Dengan Negara Berangkat dari kritik hegemoni Negara diurus : eksekutif, legislatif dan yudikatif
Relasi Antar Umat Beragama Toleransi Dialog antar umat beragama Syarat-syarat dialog
Nilai Filosofis Sila II Pengertian : Makhluk yang berbudi Memiliki rasa, karsa dan cipta Memiliki martabat tinggi Keputusan didasarkan pada norma-norma Kesadaran sikap dan perbuatan
Ham dan Perkembangannya Kesadaran pada kodrat Manusia * Manusia itu berakal budi, mengarahkan kepada kebenaran * Memiliki kehendak bebas, mencari kebenaran, keterbukaan terhadap realitas yang ada, mampu menyadari dirinya sendiri
* Manusia itu bersuara hati dan bertangggung jawab * Manusia itu makhluk individual dan makhluk sosial
Kekuatan dan Kelemahan Piagam Ham Bersifat mendasar, sangat pokok, poros bagi sendi kehidupan Dijadikan sebagai rumusan normatif, legal Berkaitan dengan fenomena globalisasi Mendorong,menaspirasi tumbuhnya serikat buruh
Kelemahan Kurang netral, memberikan kemenangan pada pihak kapitalis Digolkan untuk kepentingan ekonomi, militer, politik luar negeri negara kapitalis Pasal 16 tentang kebesan mencari jodoh Pasal 18 tentang kebebasan berpikir,kebebasan beragama Piagam Ham tidak bebas nilai
Nilai Filosofis Sila III Pengertian : * Utuh, tidak terpecah-pecah * Faktor yang dinamis * Memajukan kesejahteraan umum * Mencerdaskan kehidupan Bangsa * Menghargai bangsa lain
Paham Kebangsaan Pengertian bangsa : Cultural unity, Political unity, meliputi berbagai karakter seperti bahasa, wilayah, kebudayaan, atau tujuan bersama * Paham Kebangsaan : - Perasaan setia pada bangsa dan negara - Keterikatan pada hukum dan organisasi politik tertentu
- Kecenderungan atau sikap ekslusif - Sebagai doktrin - Sebagai teori politik
Dinamika Paham Kebangsaan Moh. Hatta : Sebagai penegasan jati diri Ir. Soekarno : Nationale-stat Masa Orde Baru : Kembali pada Pancasila dan UUd 1945 secara murni dan konsekuen Pemahaman Mutahir : Perlunya mengakomodai kepentingan kultural daerah-daerah
Idiologi sebagai acuan bersama Pengertian : a system of ideas, rangkaian ide yang terpadu menjadi satu Watak Idiolagi : menurut Sutarno, Intepretasi dan evaluasi Sebagai pandangan hidup Pemberi harapan Mempersatukan penganutnya Cenderung terbuka atau tertutup
Macam-Macam Idiologi 1. Idiologi dalam arti penuh : Kebenaran yang diterima secara mutlak (tertutup) Idiologi elitis Kapitalistik klasik Liberalisme Konservatisme
2.Idiologi Terbuka : Diangkat dari apa yang dimiliki masyarakat, dirumuskan berdasarkan nilai-nilai yang dimiliki, bersifat tidak memaksa. 3. Idiologi Implisit : Berupa keyakinan-keyakinan yang hidup/ada dalam masyarakat.Biasanya tidak dirumuskan, secara implisit mempengaruhi gaya hidup, pikiran, perasaan/perilaku beragama dan bermasyarakat.
Sikap Terhadap Idiologi Kritis Reintepretasi Terbuka
Nilai Filosofis Sila IV Pengertian : kekuasaan tertinggi di tangan rakyat, selalu mempertimbangkan kesatuan dan persatuan bangsa. Demokrasi : Pemerintahan oleh rakyat
Tolak Ukur Terlaksananya Demokrasi Logika kesamaan politik Paham kedaulatan rakyat Tradisi republikan Paham pemerintahan perwakilan
Ciri-Ciri Negara Demokrasi Negara Hukum Kontrol efaktif pada pemerintah Lembaga pemilihan umum Prinsip mayoritas Jaminan atas hak dasar demokrasi rakyat
Penggagas Demokrasi Thomas Hobes : Teori perjanjian negara, mengesampingkan paham kebebasan manusia, bentuk negara merupakan negara kekuasaan John Locke : Paham negara liberal, bahwa manusia memiliki kebebasan, mempunyai hak dasar. Adanya pembagian kekuasaan : legislatif, eksekutif dan Federatif.
Montesque : Trias Politica, Dengan pembagian kekuasaan sbb : Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif, sangat berpengaruh pada pembentukan pemerintahan demokratis.
Demokrasi di Indonesia Demokrasi Pancasila Diatur dalam UUD 1945 Masalah Demokrasi di Indonesia : Historis Kurangnya Kemandirian Komunikasi Politik Supremasi Hukum
Nilai Filosofis Sila V Pengertian : Semua orang mendapkan apa yang menjadi haknya, semua orang mendapatkan bagian yang sama seperti yang diterima orang lain
Kesadaran Budaya terhadap Keadilan Sosial Budaya Feodalisme : Patron-klien, status sosial adalah nasib, kemiskinan tidak dianggap sebagai akibat buruk struktur patron-klien Budaya Industrialisasi dan Kapitalisme
Masalah Keadilan Sosial di Indonesia Kemiskinan Struktural Masalah Budaya Masalah Daya Beli Masyarakat Masalah Penentuan Orientasi Pasar Masalah Pertanian