FISIKA MODERN oleh Lalu Sahrul Hudha

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Standar Kompetensi: Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator
Advertisements

GERAK LINEAR dan NON LINEAR.
Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB
Standar Kompetensi : 9 Kompetensi Dasar 9.3. INDIKATOR
Kumpulan Soal 10. Kemagnetan Dan Fisika Modern
GERAK LURUS Oleh : Edwin Setiawan Nugraha, S.Si.
Kelajuan, Perpindahan, dan Kecepatan
Teori relativistik khusus.
Relativitas Einstein FISIKA SMA Kelas XII SMA NEGERI 1 SUMBAWA BESAR.
Teori Relativitas Khusus
TE0RI RELATIVITAS KHUSUS
FISIKA MODERN By Edi Purnama ( ).
Departemen Fisika, FMIPA, IPB
By : Dea zharfanisa Indah Athirah Nina Rahayu XII IPA +
# MOMENTUM DAN MASSA RELATIVISTIK
Teori Relativitas.
FISIKA SMA PANITIA SERTIFIKASI GURU (PSG) RAYON 15 UNIVERSITAS NEGERI MALANG.
GERAK LURUS.
GERAK LURUS Hukum-hukum Newton tentang gerak menjelaskan mekanisme yang menyebabkan benda bergerak. Di sini diuraikan perubahan gerak benda dengan konsep.
3. KINEMATIKA Kinematika adalah ilmu yang membahas
Kinematika.
Teori Relativitas.
3. KINEMATIKA Kinematika adalah ilmu yang membahas
4. DINAMIKA.
Kinematika STAF PENGAJAR FISIKA IPB.
Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil
RELATIVITAS KHUSUS FISIKA SMA KELAS XII SEMESTER GENAP
Teori relativitas einstein
Evrita Lusiana Utari, S.T, M.T
Postulat Einstein : Relativitas Einstein Pembuktian pada postulat ke-2
Kesetaraan Massa dan Energi
Relativitas Massa April 2014
Relativitas Panjang x2’ x2 x1 x1’
Postulat Einstein : Relativitas Einstein Pembuktian pada postulat ke-2
TEORI RELATIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA RELATIVITAS HUBUNGAN MASSA
DINAMIKA BENDA (translasi)
Berkelas.
KINEMATIKA.
DINAMIKA FISIKA I 11/5/2017 4:25 AM.
GERAK LURUS Oleh : Zose Wirawan.
FISIKA MODERN Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, Unila 1.
Berkelas.
Teori Relativitas PHYSICS SMK PERGURUAN CIKINI.
Teori Relativitas.
(tanpa gesekan) seperti ditunjukkan oleh Gambar 1.
KERJA dan ENERGI BAB Kerja 6.1
RELATIVITAS Oleh Ugi Sugiarti, S.Si
Bumi Aksara.
TEORI RELATIVITAS.
DINAMIKA BENDA (translasi)
Irnin Agustina D. A, M.Pd FISIKA MODERN Irnin Agustina D. A, M.Pd
TEORI RELATIVITAS By SURATNO, S.Pd. ( ).
GERAK LURUS.
TUGAS FISIKA XII IPA2 FISIKA KUANTUM TEORI ATOM FISIKA INTI
Oleh: Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.pd
HUKUM NEWTON Pendahuluan Hukum Newton
Dinamika FISIKA I 9/9/2018.
FISIKA MODERN By Amir Supriyanto.
RELATIVITAS Created By : Group 2 Dianira G. Maengkom Fernanda Roel
HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI.
Rina Mirdayanti, S.Si., M.Si
KERJA DAN ENERGI Materi Kuliah: Fisika Dasar
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
(Relativitas Gerak Klasik)
Departemen Fisika, FMIPA, IPB
FISIKA MODERN By Edi Purnama ( ).
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
FISIKA Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa MEDIA MENGAJAR UNTUK SMK/MAK KELAS X.
KINEMATIKA.
Teori Relativitas Khusus Fisika Kelas XII Gusti Afifah, S.Pd
Transcript presentasi:

FISIKA MODERN oleh Lalu Sahrul Hudha

Transformasi Galilei Besaran penting Fisika : Ruang(x,y,z) dan waktu(t) Pembahasan tentang transformasi galileo hanya terbatas pada suatu kerangka acuan inersia.

TRANSFORMASI GALILEI Perhatikan Gmbar di bawah ini Ada dua macam obyek dengan kerangka acuannya masing-masing. Obyek O dengan kerangka XYZ dan obyek O' dengan kerangka X'Y'Z'. O melihat O' bergerak dengan kecepatan V ke arah sumbu X'. z’ z V X’ O O’ X Y’ y

Karena sumbu Y sejajar dengan Y' dan sumbu Z sejajar pula dengan Z', maka bisa dikatakan Y = Y' dan Z = Z', sehingga yang perlu diperhatikan hanyalah sumbu X dan X'. Menurut Galileo, O melihat O' bergerak sejauh : . . . . . . . (1) Sementara jika dibalik, O' melihat O bergerak sejauh : . . . . . . . (2) Perhatikan bahwa baik di O maupun O', waktu t senantiasa bernilai sama. Inilah yang dikenal sebagai "transformasi Galileo ". X' = X + Vt X = X' - Vt

Contoh Soal Transformasi Galilei Sebuah kereta api bergerak dengan kelajuan 70 km/jam. Seorang penumpang melemparkan benda dengan kelajuan 15 km/jam. Tentukan kelajuan benda terhadap orang yang diam di tepi rel kereta, jika arah lemparan: a. searah gerak kereta b. berlawanan dengan arah gerak

Answer Orang yang diam di tepi rel kereta kita pilih sebagai kerangka acuan s dan kereta api sebagai kerangka acuan s’ yang bergerak dengan kelajuan v=70 km/jam relatif terhadap s. a. Gerak benda searah gerak kereta api ux’ = 15 km/jam kelajuan benda relatif terhadap orang yang diam di tepi rel kereta: ux = ux’ + v = 15 + 70 = 85 km/jam

Gerak berlawanan arah dengan gerak kereta api ux’ = -15 km/jam kelajuan benda relatif terhadap orang yang diam di tepi rel kereta: ux = ux’ + v = -15 + 70 = 55 km/jam

Postulat Relativitas Khusus 1. Hukum-hukum Fisika memiliki bentuk yang sama pada semua kerangka acuan inersia. Semua gerak adalah relatif. Postulat pertama diungkapkan karena tidak adanya kerangka acuan universal sebagai acuan mutlak dan merupakan perluasan relativitas Newton untuk memasukkan tidak hanya hukum-hukum mekanika tetapi juga hukum fisika lainnya termasuk listrik dan magnet

2. Kelajuan cahaya di ruang hampa adalah sama untuk semua pengamat, tidak tergantung pada gerak cahaya atau pun pengamat. Postulat kedua memiliki implikasi yang sangat luas dimana kecepatan, panjang, waktu, dan massa benda semuanya bersifat relatif sehingga relativitas Newton dan Galileo tidak dapat digunakan.

Transformasi Lorentz Lorentz memandang bahwa transformasi Galileo tidaklah cukup mampu menjelaskan apa yang terjadi pada dunia elektromagnetis dan Lorentz mengusulkan revisinya. Ia berpegang pada asumsi bahwa tiap obyek memiliki " waktu sendiri ". Untuk gambar di atas, waktu bagi obyek O adalah t sementara waktu bagi O' adalah t' dimana t tidak lagi sama dengan t'. Maka persamaan transformasi Galileo kemudian ditulisnya ulang menjadi :

Transformasi Lorentz . . . . . . . (3) dan : X' = k(X + vt) . . . . . . . (3) dan : . . . . . . . (4) dengan k sebuah konstanta, yang tidak dipengaruhi oleh waktu. Inilah " transformasi Lorentz ". X' = k(X + vt) X = k(X' - vt')

Mencari nilai K Dengan mensubstitusikan nilai x’ pada persamaan (3) ke dalam persamaan (4) akan diperoleh x = K[K(x – vt) + vt’] = K2(x – vt) + Kvt’ . . . . . . . . (5) ( ) Kv K x Kt t 2 1 ' - + =