BAB XIII INTERRUPT UNIVERSITAS JENEDERAL ACHMAD YANI RIZAL SURYANA
Suatu kondisi yang memaksa prosessor menghintikan sementara program utama untuk mengeksekusi rutin interrupt tertentu/Interrupt Routine Service INTERRUPT
Jika terdapat interrupt pada waktu yang sama maka mikrokontroller akan melakukan pemilihan Interrupt dengan prioritas tertinggi akan yang dilaksanakan terlebih dahulu. INT0 dan INT1 merupakan prioritas kedua dan ketiga setelah Reset Sumber Interrupt AVR
LOW LEVEL ANY CHANGE FALLING EDGE RISSING EDGE KONDISI INTTERUP INT0, INT1, INT2
MCUCR MCUCSR GISCR GIFR REGISTER INTERRUPT
REGISTER MCUCR
Bit 6 – ISC2 : Interrupt Sense Control INT2 Untuk interrupt INT2 hanya memiliki satu bit ISC, sehingga hanya memiliki 2 kondisi pemicu interrupt 0 = Interrupt terjadi jika terjadi transisi turun pada PIN INT2 1 = Interrupt terjadi jika terjadi transisi naik pada PIN INT2 Sumber Interrupt INT2, perubahan transisi sinyal yang dapat membangkitkan interrupt harus memiliki lebar pulsa minimal sekitar 50 ns MCU Control And Status Register (MCUCSR)
REGISTER GICR
Digunakan untuk menyimpan informasi dan hasil operasi aritmatika terakhir. Bit 7 – I : Global Interrupt Enable digunakan untuk mengaktifkan interupsi secara umum (interupsi global). 1 = Interrupt secara umum aktif 0 = Interrrupt tidak aktif Status Register (SREG)
Mikrokontroller dilengkapi dengan fasilitas komunikasi, sistem komunikasi pada mikrokontroller ada 2 Jenis yaitu : Parallel Serial Agar komunikasi serial dapat berjalan dengan baik dibutuhkan suatu protokol/aturan komunikasi : USART SPI I2C Komunikasi Serial
Synchronous Clock dikirimkan bersama dengan data serial, tetapi clock dibangkitkan sendiri-sendiri baik disisi penerima maupun disisi pengirim Asynchronous tidak diperlukan clock, karena data dikirimkan dengan kecepatan tertentu yang sama baik pada pengirim maupun pada penerima Jenis Komunikasi Serial
Merupakan bagian dari mikrokontroller yang menerjemahkan bit-bit paralel menjadi bit-bit serail. USART protokol komunikasi yang digunakan dalam pengiriman data serial antara device satu dengan yang lainnya. Komponen Utama USART : Penyangga (Buffer) Transmit/Receive Pengendali (Control) Transmit/Receive Kendali Logika Read/Write Kendali Modem Universal Synchronous and Asynchronous Serial Receiver and Transmitter (USART)
Pengiriman data, kecepatan antara pengirim dan penerima harus sama karena paket data dikirim tiap bit mengandalkan clock tersebut. Dalam pengiriman data hanya dibutuhkan satu kabel transmisi. Tetapi model ini akan mendapatkan masalah ketika jarak yang ditempuh menjadi jauh. Hal ini disebabkan semakin cepat dan jauhnya jarak transmisi membuat paket-paket bit data menjadi terdistorsi sehingga data yang dikirim atau diterima bisa mengalami error
Paket data UART, Clock yang dikirimkan bergantung dari nilai baud rate. Baud rate yang ada adalah nilai-nilai tetap yang tidak bisa diubah ubah dari kisaran nilai 110 sampai bps (bit per second) Rumusan untuk mencari Baud Rate = Fosc/(16(UBRR+1)) UBRR = (Fosc/(16*Baud Rate)) – 1 Error (%) = (BaudRateAktual – BaudRateAwal)100% Baud Rate
Register UDR buffer untuk penyimpanan data yang dikirim atau yang diterima Bit 7 – RXC: USART Receive Complete RXC otomatis akan bernilai 1, jika ada data baru di bufer penerima. RXC otomatis akan bernilai 0, jika data sudah dibaca atau bufer penerima kosong. Bit 6 – TXC: USART Transmit Complete TXC otomatis akan bernilai 1, jika data di buffer selesai dikirim. Bit 5 – UDRE: USART Data Register Empty UDRE otomatis akan bernilai 1, jika register UDR kosong. receiver siap menerima data. UDRE=0, UDR ada isinya. Bit 4 – FE: Frame Error FE otomatis akan bernilai 1, jika ada frame eror. Bit 3 – DOR: Data OverRun DOR otomatis akan bernilai 1, jika data datang ketika bufer penuh(terjadi antrian). Bit 2 – PE: Parity Error PE otomatis akan bernilai 1, jika terjadi parity eror. Bit 1 – U2X: Double the USART Transmission Speed kita set U2X=0, kecepatan normal. U2X=1 kecepatan 2xbaudrate. Bit 0 – MPCM: Multi-processor Communication Mode kita set MCM=1 byte pertama yg diterima harus 9 bit, jika tdk data byte akan diabaikan.bit ini terjadi hanya untuk penerimaan saja pd komunikasi banyak microcontroller. Register UASRT
Bit 7 – RXCIE: RX Complete Interrupt Enable kita set RXCIE=1, interupsi receive complete aktif. Bit 6 – TXCIE: TX Complete Interrupt Enable kita set TXCIE=1, interupsi transmit complete aktif. Bit 5 – UDRIE: USART Data Register Empty Interrupt Enable kita set UDRIE=1, interupsi UDRE aktip. Bit 4 – RXEN: Receiver Enable kita set RXEN=1, USART receiver aktif. micon bisa mnerima data. Bit 3 – TXEN: Transmitter Enable kita set TXEN=1, Usart Transmiter aktif. micon bisa mengirim data. Bit 2 – UCSZ2: Character Size kita set UCSZ2:UCSZ1:UCSZ0 = 011, panjang data 8 BIT. (bit UCSZ1 dan UCSZ0 ada di register UCSRC) Register UCSRB
Bit 7 – URSEL: Register Select. memilih UCSRC atau UBRRH kita set URSEL=1, UCSRC aktif,UBRRH tdk aktif, kita set URSEL=0, UBRRH aktif, UCRSC tdk aktif. Bit 6 – UMSEL: USART Mode Select kita set UMSEL=1, mode synceonous. UMSEL=0 mode asyncronous Bit 5:4 – UPM1:UMP0: Parity Mode Bit 3 – USBS: Stop Bit Select kita set USBS=0, stop bit =1 bit, USBS=1 panjang stop bit = 2 bit. Bit 2:1 – UCSZ1:0: Character Size kita set UCSZ2:UCSZ1:UCSZ0 = 011, panjang data 8 BIT. (bit UCSZ2 ada di register UCSRB) Bit 0 – UCPOL: Clock Polarity bit ini digunakan untuk mode syncoronous saja. kita set UCPOL=0 trnasmisi clock naik, UCPOL=1 transmisi clock turun. (khusus yg ini don’t care krn kita menggunakan mode asyncronous) Register UCSRC
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Membuat Rangkuman Mulai dari Awal Perkuliahan sampai Terakhir Di Kumpulkan paling lambat Hari Senin 06 – Tugas