ISSUE ETIKA DAN DILEMA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN SIH RINI HANDAJANI.M.MID
Kenapa etika kebidanan perlu dipertimbangkan untuk dipisahkan? Dengan melihat perubahan struktur dari profesi kebidanan dan karakteristik perhatian yang memotivasi praktek dan delineate (menjelaskan) apakah kebidanan itu. Elemen karakteristik tersebut memerlukan refleksi secara etika. Kebidanan adalah profesi independen, sehingga etika merefleksikan kedinamisan dari praktek kebidanan yang aktual.
Everyday issue Consent in childbirth a. Consent adalah ekspresi dari otonomi, dan hal ini harus diberikan pada setiap awal akan dilakukan suatu prosedur. Prinsip otonomi ditekankan pada dua ide teori moral yang berlawanan yaitu : 1)Otonomi adalah inextricably linked to responsibility (ketika klien memilih sesuatu prosedur maka tanggung jawab mengikuti) 2)Otonomi besrdasarkan pada contention (argument/konflik) bahwa tanpa otonomi individu tidak akan didapatkan inovasi individu, dan tanpa inovasi individu, masyarakat akan stagnan.
Every .. Consent juga merupakan sebagai pengaman dari kepentingan pasien. b. Consent dan klien hamil Pasien memutuskan sesuatu untuk dirinya sendiri, tetapi tidak ketika dia hamil karena ada fetus yang terlibat didalamnya. Concerned ibu hamil, melibatkan status fetus. Kadang mereka berfikir, sampai bayi lahir tidak ada kemandirian status moral dan interest.
Everyday… Posisi bidan bahkan kurang jelas, bukan hanya karena sudut pandanag tentang status fetus yang berbeda dengan ibu hamil, tetapi bidan mempunyai masalah tambahan yaitu menentukan siapa kliennya apakah ibu hamil atau fetus. Bidan hanya bertugas dan selalu bertindak berdasarkan keinginan kliennya, tetapi fetus juga dipertimbangkan sebagai kliennya, kemudian dikebidanan kemungkinan muncul konflik interest antara kliennya dan konflik tugas terhadap kliennya.
Everyday.. Bidan harus menghormati otonomi wanita hamil, concerned ditingkatkan tentang bagaimana otonomi ini dapat dan harus berefek terhadap fetus. Fetus jelas tidak ononomi dan tidak mampu mengekspresikan pandangannya. Ada kepercayaan yang lain bahwa tugas kita adalah meghargai otonomi ibu dan menjaga keamanan/kebutuhan fetus.
everyday c. Apakah constitutes (komponen)consent? Voluntaries Infaormasi Kompeten Keputusan
d. Paternalism dan proxy (alternative) keputusan Paternalism muncul ketika kemampuan seseorang untuk membuat keputusan dikesampingkan. Paternalism muncul ketika prosedur dilaksanan involuntary. Involuntary dan non voluntary yang mengacu pada tindakan yang dilakukan tanpa persetujuan klien sebab klien tidak kompeten untuk persetujuan. Paternalism dilakukan karena mereka (bidan) mengetahui lebih dari klien dimana keinginan klien diabaikan. Ex: episiotomi Proxy keputusan dilakukan ketidakmampuan membuat pilihan. Exp: setelah dibius
Everyday.. e. Keterbatasan otonomi Dapatkah keputusan wanita hamil membawa bahaya bagi fetusnya? Exp: wanita memutuskan untuk SC sebelum aterm. Ada pendapat bahwa asalkan tidak membahayakn banyak ke fetus tidak papa. Ada teori maternal (women’s rights over her own body) dan fetus right Beberapa perbedaan argumen tentang hal ini, menggantungkan behaviour ibu tentang own belief tentang yang terbaik untuk anak-anak mereka. Perbedaan pendapat ini mememrlukan pengoebanan ibu, dibutuhkan pengorbanan orang tua, atau semua orang akan berkorban bahkan untuk orang yang tidak kita kenal (Draper, 1996).
2. Pilihan di Childbirth : Konflik area
ETHICAL ISSUES CONCERNING ULTRASOUND IN PREGNANCY ETHICAL ISSUES CONCERNING ULTRASOUND IN PREGNANCY Profesionla mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan kualitas pelayanan maternitas yang terbaik dengan selalu meng up-to-date kan issue-issue profesional dan tidak melaksanakan prosedur tanpa menerima instruksi yang jelas. Salah satu permaslahan terbesar dengan scanning ultrasound adalah penggunaannya sering diselewengkan (abused), sebab ultrasound mudah digunakan dan semua unit dapat mengakses dengan mudah serta potensial untuk tidak menyadari.
Wanita mempunyai hak untuk selalu mendapat informasi sehubungan dengan semua aspek dari asuhan dan keterampilan berkomunikasi sangatlah penting bagi bidan. Dalam rangka untuk menyediakan asuhan yang berkualitas diperlukan sumber yang adequat, tidak hanya alat yang up-to-date, tetapi juga staff yang mempunyai keterampialn konseling dan mempunyai ilmu tentang technologi terkini yang adequat sehingga mereka dapat membantu wanita membuat keputusan.
Apapun tujuan penggunaan ultra (diagnosis, screening), dalam penggunaannya harus membuat pengalaman yang menyenangkan bagi ibu dan keluarganya, tetapi hal ini hanya bisa terwujud jika menggunakan ethic.
ETHICAL ISSUES IN NEONATAL INTENSIVE CARE Perawatan intensive terhadap neonatal merupakan cabang dari keperawatan/kebidanan yang menawarkan penghargaan yang sangat besar kepada orang yang bekerja pada bidang ini. Melihat bayi yang sangat immature pulang ke rumah dengan ibunya setelah perawatan beberapa minggu dengan keterampilan yang btinggi, dan melihat bayi tersebut kembali sebulan kemudian dengan tersenyum dan perkembangan normal membuat kerja keras kita, kecapaian dan kepanansan terbalaskan (terobati). Merupakan kepuasan juga bagi kita kalau bisa membantu keluarga malalui nyeri (kepoahitan) dan membantu mereka melalui kesedihan
Apa yang membuat praktisi perawatan intensive neonatal bertanya tugas mereka adalah ketika mereka mendengar bayi didalam rahim mengalami kecacatan atau ketika mereka diminta untuk memberikan ventilasi kepada bayi yang mengalami kerusakan otak yang berat tetapi memungkiri kedamaian dan kematian yang terhormat
Jika bekerja di perawatan intensive care unit, antara bidan dan staf medis dapat menekankan atmosfir untuk saling percaya dan berdiskusi secara terbuka sehingga banyak kesulitan etika dapat dikurangi atau dihindari. Formal atau informal dukungan dapat menyediakan kesempatan untuk berbagi beban. Setiap praktisi butuh untuk mengembangkan filosofy diri yang berbasis pada kebijakan (wisdom) dan pemahaman atas issue yang terlibat, sehingga mereka dapat menyediakan servise terbaik kepada bayi dan keluarga yang mereka rawat.