INTERPERSONAL ATTRACTION

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Disampaikan pada perkuliahan Pengantar Psikologi Sosial Fisip
Advertisements

PENGANTAR PSIKOLOGI SOSIAL
Isyu-isyu penting dalam teori Kepribadian.
Manusia & Motivasi Organisasi
Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persuasif 17 Oktober 2014.
Disampaikan pada MK Pengantar Psikologi Sosial
INTIMATE RELATIONSHIP
KONSEP DIRI Definisi Konsep Diri menurut Wiiliam D. Brooks adalah those physical, social, and psychological perceptions of ourselves that we have derived.
MOTIVASI KERJA 2nd meeting.
AFILIASI MOTIVASI BERPRESTASI
Perkembangan Anak dalam Sistem Keluarga
Membangun Saling Percaya
Social Exchange & Equity in a Relationship (Psi keluarga pertemuan 7)
INTIMASI PERSELINGKUHAN PADA PRAMUGARI UDARA YANG SUDAH MENIKAH
TEORI KOMUNIKASI UNCERTAINTY REDUCTION THEORY
JOYCE-4thLecture1 SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL KULIAH 5 Kita mengambil kesimpulan tentang orang lain, dari stimuli yang sampai kepada kita, betapa pun.
SELF & IDENTITAS SOSIAL
CLOSE RELATIONSHIP PSIKOLOGI SOSIAL I.
Teori Motivasi : Process theories Aplikasi Motivasi
Psikologi Dunia Kerja Kepuasan Kerja, Kegairahan Kerja & Keamanan Kerja Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si Pertemuan 8 Dinnul Alfian Akbar, 2010.
Pertemuan 2 Subyek diminta untuk menceritakan setiap gambar pada tester, yang meliputi kejadian yang tampak pada gambar, apa yang menyebabkannya terjadi,
PERSPEKTIF tentang MOTIVASI
Uncertainty Reduction Theory
PROSES MENDENGARKAN AKTIF
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persuasif
DIFUSI INOVASI Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta.
Interkasi sosial Siti Rohmah B.
Perkembangan Anak dalam Sistem Keluarga
Foundations of Group Behavior
KONSEP DIRI.
KONSEP DIRI.
KONSEP DIRI & TEORI JOHARI WINDOWS
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
BAB 14 MOTIVASI 1. BEBERAPA PENDEKATAN MENGENAI MOTIVASI
Persepsi Interpersonal dan Atribusi
Sosial Emosional Dewasa Akhir Psikologi Perkembangan
FOUNDATIONS OF GROUP BEHAVIOR
Konsep Diri By : Afrira Esa Putri.
HUBUNGAN INTERPERSONAL
KONSEP DIRI.
Diri (The Self) Puri Kusuma D. P.
Persepsi tentang orang dan atribusi
KONSEP DIRI.
MOTIVASI.
DAYA TARIK INTERPERONAL
POKOK BAHASAN Pertemuan 01 KESADARAN DIRI
PERILAKU PETANI Sub Pokok Bahasan Ini Mempelajari Teori Perilaku Manusia Dan Faktor Yang Berkorelasi Dng Perilaku Manusia BY : SUTRISNO.
Pertemuan 3 PERILAKU ORGANISASI
SIKAP DAN TINGKAH LAKU. TINGKAH LAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL (HUMAN BEHAVIOR AND SOCIAL ENVIRONMENT)
MOTIVASI DAYA ATAU KEKUATAN YANG ADA DALAM DIRI MANUSIA YANG MENDORONG ATAU MENGGERAKKAN UNTUK BERTINGKAH LAKU TERTENTU YANG DIARAHKAN PADA SUATU TUJUAN.
PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
MENGEMBANGKAN DAYA TARIK ANTUM SEBAGAI MURABBI
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Kepribadian Dan Pembelajaran
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persuasif
KOMPETENSI KOMUNIKASI PENYULUH
CLOSE RELATIONSHIP PSIKOLOGI SOSIAL I.
Atraksi interpersonal
KONSEP DIRI.
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
SELF THEORY Neka Erlyani.
DEFINISI KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Perkembangan Anak Usia Sekolah (Bag 2) Perkembangan Psikososial
PROSES PEMBENTUKAN KESAN
Olivia Tjandra Waluya, M. Si., Psi Psikologi Desain
IKLIM KOMUNIKASI : Dasar Hubungan Personal
Teori Persepsi dalam Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Interpersonal 2
Komunikasi Interpersonal
Transcript presentasi:

INTERPERSONAL ATTRACTION Ike Herdiana, S.Psi.,Psikolog. Disampaikan pada perkuliahan pengantar psikologi sosial Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

? MENGAPA ORANG INGIN BERHUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN ? FAKTOR-FAKTOR APA YANG TERPENTING DALAM MENENTUKAN SEBERAPA JAUH KITA MENYUKAI SESEORANG ?

INTERPERSONAL ATTRACTION KEINGINAN SESEORANG UNTUK MENDEKATI ORANG LAIN (Brehm&Kassin, 1993) KECENDERUNGAN UNTUK MENILAI SESEORANG ATAU SUATU KELOMPOK SECARA POSITIF, UNTUK MENDEKATINYA, DAN UNTUK BERPERILAKU SECARA POSITIF PADANYA (Brigham, 1991)

THE ROLE OF REWARDS Daya tarik merupakan dasar dari pengalaman yang menyenangkan pada seseorang Daya tarik interpersonal yang menyenangkan dihasilkan dari respon emosional yang positif, dimana ketertarikan kita pada orang lain meningkat

Individu mendapatkan reward/imbalan secara langsung atau melalui asosiasi Fritz Heider : Balance Theory Orang menghendaki adanya konsistensi hubungan antara pikir, perasaan dan hubungan sosial dimana hubungan yang balance terjadi jika terjadi reciprocity Unbalanced : jika kita suka pada orang lain dan sebaliknya, namun teman kita tidak suka.

CHARACTERISTICS OF THE INDIVIDUAL SELF ESTEEM : CONFIDENCE VS DESIRE Individu yang memiliki self esteem yang tinggi memiliki ketertarikan yang rendah untuk mendapatkan sosial reward, tetapi merasa yakin dirinya mampu mendapatkan sosial reward. Sedangkan individu yang memiliki self esteem rendah memiliki ketertarikan yang lebih kuat untuk mendapatkan sosial reward, tetapi kurang percaya diri untuk memperolehnya.

2. Social Motives : Affiliation and Intimacy Henry Murray(1938), David Mc.Clelland (1951) dan McAdam Kebutuhan untuk afiliasi aktif dengan penekanan pada kuantitas kontak sosialnya keinginan untuk membentuk dan mempertahankan beberapa hubungan interpersonal yang memberikan reward. Kebutuhan untuk intimacy  pasif dengan penekanan pada kualitas interaksi sosial  memilih hubungan yang hangat, dekat dan komunikatif

3. Social Difficulties : Anxiety and loneliness Kecemasan sosial dan kesendirian berkaitan dengan interaksi sosial yang tidak ber- reward. Kecemasan sosial adalah pengalaman emosional ketika kita tidak nyaman dengan kehadiran orang lain State Social Anxiety : kecemasan pada suatu momentum dan saat tertentu, kemudian dapat hilang. Trait Social Anxiety : lebih bersifat menahan, berlangsung terus, bertahan lama.

Loneliness : perasaan terisolasi  deprivasi seseorang dalam hubungan sosial. Menurut Robert Weis : dalam isolasi sosial orang merasa : Deprivasi network of friend kekurangan relasi dengan teman Emotional Isolation  orang merasa kehilangan hubungan yang intens

WITHDRAWN AND INEFFECTIVE SOCIAL BEHAVIOR SOCIAL ANXIETY NEGATIVE REACTION TO OTHERS NEGATIVE REACTION BY OTHERS WITHDRAWN AND INEFFECTIVE SOCIAL BEHAVIOR

4. Expectations and reality Untuk keperluan menaksir diri, seberapa atraktif kita di mata orang lain dapat menentukan seberapa menariknya mereka sebenarnya Expectation dapat meningkatkan performance Contoh : Guru yang memberi harapan pada murid, mengakibatkan prestasinya lebih baik. Orang extrovert menjadi periang.

CHARACTERISTIC OF OTHERS Physical Attractiveness Orang lebih suka berespon terhadap daya tarik fisik Adanya asumsi bahwa apa yang cantik adalah baik Orang akan membuat suatu kesimpulan tentang sejumlah asumsi kepribadian dan kompetensi, berdasar semata-mata hanya pada penampilan

Orang yang yakin dirinya menarik seringkali merasa tidak harus melakukan sesuatu usaha nonsosial yang berlebihan Pencitraan wanita ideal yang langsing oleh media meningkatkan ketidakpuasan wanita akan tubuhnya Pada jangka panjang, daya tarik fisik tidak menggambarkan kebahagiaan

2.Liking “Likers” vs Pursuing the Hard-to-Get Orang biasa tertarik pada yang menyukainya Tidak pilih-pilih penyuka adalah wajar namun tampak kurang terpelajar Mereka yang agak pemilih biasanya cenderung melampaui mereka yang tidak selektif atau sangat selektif dalam pilihan-pilihan sosialnya

THE FIT BETWEEN US COMPLEMENTARITY = MELENGKAPI Saling melengkapi dalam kebutuhan atau kepribadian tidak berpengaruh terhadap daya tarik Orang yang memiliki need to dominate akan tertarik kepada mereka yang mempunyai need to submissive

2. RESOURCE EXCHANGE Pria menaruh perhatian pada kemudaan dan daya tarik visik sebagai bagian penting pada lawan jenis, sementara wanita pada kesuksesan ekonomi lawan jenisnya Pandangan kaum sosiobiologi melihatnya sebagai produk dasar dari seleksi alam, tetapi pengaruh budaya juga tampak jelas Memilih pasangan seringkali dipengaruhi oleh gender dan orientasi seksual

3. SIMILARITY 5 tipe dari similarity yang menimbulkan daya tarik : demografik, personality, mood, daya tarik fisik, sikap Ke lima hal tadi jika terjadi kesamaan akan menghasilkan daya tarik, namun jika tidak ada kesamaan akan menghasilkan penolakan

Pertama kali orang akan bereaksi terhadap ketidaksamaan, baru setelah itu akan bereaksi terhadap kesamaan Kesamaan demografik (umur, pendidikan,ras, religion dan status sosioekonomik) belum menjamin daya tarik untuk interaksi atau perkawinan Matching hypothesis : orang akan memilih orang yang relatif sama dgn nya (similar other)

Dissimilar  avoidance People You Meet Low Similarity  Indifference The Negative Screen Of Dissimilarity The Positive Screen Of Similarity People You Meet Dissimilar  avoidance Low Similarity  Indifference Not Similar Continuing Contact High Similarity  Attraction

SITUATIONAL INFLUENCES PROXIMITY = KEDEKATAN Studi Festinger menunjukan bahwa orang mencari teman dengan orang yang dekat tempat tinggalnya. Pelanggaran terhadap personal space kita akan meningkatkan reaksi kita terhadap orang lain Personal space adalah jarak personal, dimana ini dipengaruhi oleh budaya, dan situasi sosial pd suatu saat. Kedekatan akan mempersiapkan tempat untuk interaksi sosial Personal space yang dipilih dapat mempertajam indikator dari rasa takut dan prasangka

2. FAMILIARITY = KEAKRABAN Orang yang lebih sering kontak dengan kita biasanya lebih mudah menimbulkan rasa suka kita terhadap dia. Kontak yang berulang-ulang dengan orang yang tidak kita sukai akan meningkatkan hostilitas

3. AFFILIATION, ATTRIBUTIONS, AND OVERCOMING OBSTACLES Hasrat untuk berafiliasi dengan orang lain akan meningkat dalam situasi stresful, orang tsb akan berguna untuk menurunkan stres Situasi yang ambigu akan menurunkan resiko untuk ditolak ketika kita mendekati orang lain Situasi yang dibatasi akan menyulitkan seseorang untuk meningkatkan daya tariknya.

TUGAS Cari kasus real / nyata yang terkait dengan interpersonal attraction, dan bahas dengan teori di atas… Dikumpulkan hari ini paling lambat pukul 14.00 kepada dosen masing2…

DAFTAR PUSTAKA SHARON S. BREHM & SAUL M. KASSIN. SOCIAL PSYCHOLOGY. 1996. HOUGHTON MIFFLIN COMPANY.