Disajikan dan Dikemas Dalam Student Centered Learning BERPIKIR KRITIS Disajikan dan Dikemas Dalam Student Centered Learning
Mengapa Berpikir Kritis 1. Alasan Fisiologis Kritis----5 km 2. Alasan Psikologis Realistis—3 km 3. Alasan Akademis Logis– 2 km
Alasan Fisiologis Perasaan Merasakan Kehendak/keinginan Menghendaki Pikiran Berpikir
Hubungan antara ketiga fungsi benak manusia Perasaan dan kehendak/keinginan tidak dapat mengontrol dirinya sendiri Perasaan dan kehendak/keinginan dapat dikontrol oleh pikiran Perasaan dan kehendak/keinginan cenderung bereaksi lebih dahulu dibandingkan pikiran karena organ-organ fisiologisnya sudah matang Perlu latihan agar pikiran mampu mengontrol perasaan dan kehendak/keinginan dengan: berpikir kritis
Alasan Psikologis Secara alami, manusia cenderung berpikir melibatkan perasaan dan keinginan: pikiran tingkat I. Dengan menimbang-nimbang secara cermat dan hati-hati diperoleh pikiran tingkat II yang bersih dari perasaan dan keinginan. Pemikiran Tk. II Pemikiran Tk. I
Alasan Akademis Sarjana; Mampu mengidentifikasi masalah Mampu menganalisis masalah Mampu menyelesaikan masalah, memperbaiki kesalahan, melengkapi kekurangan dalam masyarakat dengan hasil karyanya.
2. Kuliah diperguruan tinggi berarti; secara mandiri belajar memahami, menganalisi, dan menyelesaikan masalah, melakukan perbaikan di masyarakat. 3. Untuk memperbaiki kondisi masyarakat. 4. Inti berpikir kritis; tidak menerima begitu saja apa yang sudah ada.
Mengapa seorang mahasiswa perlu berpikir kritis ? Setiap orang berpikir sebab manusia adalah makhluk yang berpikir. Tetapi pikiran kita sering bias, terdistorsi, sepotong-sepotong, tak cermat, atau dipengaruhi oleh prasangka; Kualitas hidup kita dan apa yang kita hasilkan, kita buat atau bangun bergantung pada kualitas pikiran kita
Definisi Berpikir Kritis “ …suatu usaha yang dilakukan secara sistematis dan mengikuti prinsip-prinsip logika serta mempertimbangkan berbagai sudut pandang untuk memahami dan mengevaluasi informasi dengan tujuan menentukan apakah informasi itu diterima, ditolak atau ditangguhkan penilaiannya.” (Takwin, 2007)
Dalam definisi Berpikir Kritis terkandung makna: Berpikir kritis sebagai suatu usaha Berpikir kritis sebagai proses yang aktif Berpikir kritis sebagai proses yang sistematis Berpikir kritis didasarkan atas penalaran dengan dasar ‘logika’ (prinsip, metode dan aturan berfikir) Berpikir kritis menggunakan berbagai sudut pandang Berpikir kritis mencakup pemahaman akan informasi yang umumnya berwujud argumen Berpikir kritis mencakup pengevaluasian informasi/argumen Berpikir kritis bertujuan membuat keputusan.
Berpikir kritis, mengandung unsur-unsur: Sistematik dan senantiasa menggunakan kreteria yang tinggi (terbaik) dari sudut intelektual untuk hasil berpikir yang ingin dicapai; Individu bertanggungjawab sepenuhnya atas proses kegiatan berpikir; Selalu menggunakan kriteria berdasar standar yang telah ditentukan dalam memantau proses berpikir; Melakukan evaluasi efektifitas dari kegiatan berpikir yang ditinjau dari pencapaian tujuan yang telah dicapai.
Pengertian Berpikir Kritis Inti Berpikir Kritis adalah : Tidak begitu saja menerima atau menolak sesuatu; Tidak begitu saja menerima apa yang ada.
Pemikir kritis menggunakan kriteria tertentu Untuk mengevaluasi penalaran dan pengambilan keputusan (Diestler, 1998) Deal
PENGGUNAAN BERPIKIR KRITIS Mempertahankan Suatu Keyakinan; (berpikir kritis dalam arti lemah) Mengevaluasi dan Merevisi suatu Keyakinan (berpikir kritis dalam arti luas) (Browney & keely, 2001) ?
Yang Diharapkan dari Berpikir Kritis Mampu berpikir secara jernih (clear), mendalam dan tuntas. Mampu menemukan masalah yang ada di sekitar. Mampu menemukan alternatif solusi bagi masalah. Mampu menyelesaikan masalah.
Alternatif langkah-langkah Berpikir Kritis Memperjelas pernyataan yang diterima atau diajukan; Mencari tambahan informasi; Mencari yang tersirat dari yang tersurat atau maksud-maksud yang tersembunyi Mengevaluasi pernyataan berdasarkan hasil ketiga kegiatan sebelumnya
Gaya Berpikir The Sponge Approach The Punning-for-Gold Approach
Pendidikan dengan berpikir kritis: Mengajar untuk tidak begitu saja menerima atau menolak sesuatu Mengajarkan untuk menemukan hal-hal yang belum ‘ideal’dan menemukan masalah Mengajarkan cara menganalisis permasalahan Mengajarkan cara menyelesaikan permasalahan
BELAJAR DALAM KELOMPOK
Pentingnya Kerja Kelompok: Banyak pekerjaan yang terlalu kompleks untuk dikerjakan sendiri; Tugas kompleks perlu informasi dan pikiran beberapa orang; Kerja kelompok perlu waktu lebih panjang tapi hasilnya lebih sempurna; Kerja kelompok melatih ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam kehidupan nyata.
Ketrampilan yang dibutuhkan dalam kerja kelompok: Empati Mendengarkan secara efektif Menyampaikan pendapat secara persuasif Berargumentasi secara sehat melalui teknik assertiveness Pengambilan keputusan kelompok Saling percaya antar anggota Komitmen bersama Komunikasi yang baik Ketrampilan bernegosiasi Kepemimpinan yang sesuai
Kelompok yang efektif: Hasil kerja kelompok lebih baik dari kerja individual Seluruh individu dalam berkelompok mendapatkan manfaat dari kerja kelompok Tujuan kelompok dipahami oleh setiap anggota Tiap anggota memiliki kemampuan dan pengetahuan yang relevan
Memastikan kelompok berhasil Menciptakan iklim kelompok yang mendukung : Ingat, setiap orang punya perasaan Hadapi kecemasan secara langsung Buat aturan-aturan yang bijak Cari kekuatan kelompok
Ciptakan lingkungan yang efektif: Tetapkan agenda dan batas-batas yang jelas Check kemajuan Alokasi tugas Peranan dalam kelompok (anggota, pengawas waktu, pencatat, penanggung jawab tugas)
PERSYARATAN KUALITAS KAPAL DAN HARGA JUAL No. Kriteria Kapal Penumpang Kapal Pemecah Es Kapal layar 1 Tinggi Tiang Maksimal 2 mm Maksimal 3 mm - 2 Ujung tiang Runcing dan putih Runcing dan putih (1 garis lurus terhadap pemecah es 3 Badan kapal Berwarna, selisih lipatan maksimal 2 mm Berwarna pipih 4 Kondisi kapal Lipatan lurus, tidak sobek/berkerut dan rapih 5 Harga beli kapal Rp. 600.000 Rp. 700.000 6 Waktu Pembuatan kapal 45 detik 60 detik Harga bahan baku: 1-4 lembar : Rp.500.000,-/lembar 9 – dst : Rp. 400.000,-/lembar 5-8 lembar : Rp.450.000,-/lembar Bahan baku yang masih utuh dikembalikan dengan harga Rp. 200.000,-/lembar