Disajikan dan Dikemas Dalam Student Centered Learning

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBELAJARAN DI KELAS, LAB & LAPANGAN
Advertisements

Pengantar Bisnis dan Manajemen
Penalaran, Asumsi, Konteks dan Peta Berpikir
Psikologi Pendidikan Lanjutan Oleh: Bagus Takwin
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Panji Bahari Noor Romadhon
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013 Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013 PPT 3a-4.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
Komunikasi Kepemimpinan
METODE BERPIKIR KRITIS
Komunikasi Lisan Kelompok Manajemen Rapat
Metode Pembelajaran (Ceramah, Ekspositori, Demonstrasi, Drill dan Latihan, Tanya Jawab) Kelompok 6 : Febi Putri Rahmadini Fuji Rahayu Wulandari.
Pertemuan 8 KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN.
ILMU KEALAMAN DASAR ( I K D )
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
MEMBANGUN MAHASISWA METALURGI YANG KRITIS M. FITRULLAH, ST 1) Disampaikan dalam “Metallurgy Day” Kamis, 10 Mei ) Slide ini merupakan “suntingan”
Pertemuan 13 : “ MOTIVASI “
DISKUSI.
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Higher Order Thinking ( HOT )
Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran
Esensi Pekerjaan Manajer
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Hubungan Ilmu, Penelitian
Manajemen Konflik.
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Oleh: Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer, dan Nonilmiah
MANAJEMEN KONFLIK Di sampaikan pada acara student day
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TEORI BANDURA Oleh : Casutri
Feedback Roleplay Novia Sinta R..
Manajemen Konflik Negosiasi.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Penetapan Tujuan dan Pengambilan Keputusan
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
Problem Based Learning
Belajar kelompok dalam.
Model problem based learning
PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS
CHAPTER 1 PENGENALAN TEORI AKUNTANSI KELOMPOK 1 1.SUKMA OKTAVIANINGSARI NIKEN SUSANTI
Materi : Komunikasi, Advokasi, dan Fasilitasi
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Berpikir Kritis.
PT. Tayang Visi Aplikasi Digitasi (TVaD)
strategi pembelajaran // stah dnj
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Perbedaan konseling dengan nasehat. Konseling Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
KELOMPOK KERJA (TEAMWORK) KELAS EAP PENGANTAR MANAJEMEN Disusun oleh : 1. Audhira Syafa Azzahra 2. Maria Ekawati 3. Hasri Fazari 4. Annisya Putri 5. Losdiani.
Penilaian dalam Kontes Debat Mahasiswa Indonesia
Transcript presentasi:

Disajikan dan Dikemas Dalam Student Centered Learning BERPIKIR KRITIS Disajikan dan Dikemas Dalam Student Centered Learning

Mengapa Berpikir Kritis 1. Alasan Fisiologis Kritis----5 km 2. Alasan Psikologis Realistis—3 km 3. Alasan Akademis Logis– 2 km

Alasan Fisiologis Perasaan Merasakan Kehendak/keinginan Menghendaki Pikiran Berpikir

Hubungan antara ketiga fungsi benak manusia Perasaan dan kehendak/keinginan tidak dapat mengontrol dirinya sendiri Perasaan dan kehendak/keinginan dapat dikontrol oleh pikiran Perasaan dan kehendak/keinginan cenderung bereaksi lebih dahulu dibandingkan pikiran karena organ-organ fisiologisnya sudah matang Perlu latihan agar pikiran mampu mengontrol perasaan dan kehendak/keinginan dengan: berpikir kritis

Alasan Psikologis Secara alami, manusia cenderung berpikir melibatkan perasaan dan keinginan: pikiran tingkat I. Dengan menimbang-nimbang secara cermat dan hati-hati diperoleh pikiran tingkat II yang bersih dari perasaan dan keinginan. Pemikiran Tk. II Pemikiran Tk. I

Alasan Akademis Sarjana; Mampu mengidentifikasi masalah Mampu menganalisis masalah Mampu menyelesaikan masalah, memperbaiki kesalahan, melengkapi kekurangan dalam masyarakat dengan hasil karyanya.

2. Kuliah diperguruan tinggi berarti; secara mandiri belajar memahami, menganalisi, dan menyelesaikan masalah, melakukan perbaikan di masyarakat. 3. Untuk memperbaiki kondisi masyarakat. 4. Inti berpikir kritis; tidak menerima begitu saja apa yang sudah ada.

Mengapa seorang mahasiswa perlu berpikir kritis ? Setiap orang berpikir sebab manusia adalah makhluk yang berpikir. Tetapi pikiran kita sering bias, terdistorsi, sepotong-sepotong, tak cermat, atau dipengaruhi oleh prasangka; Kualitas hidup kita dan apa yang kita hasilkan, kita buat atau bangun bergantung pada kualitas pikiran kita

Definisi Berpikir Kritis “ …suatu usaha yang dilakukan secara sistematis dan mengikuti prinsip-prinsip logika serta mempertimbangkan berbagai sudut pandang untuk memahami dan mengevaluasi informasi dengan tujuan menentukan apakah informasi itu diterima, ditolak atau ditangguhkan penilaiannya.” (Takwin, 2007)

Dalam definisi Berpikir Kritis terkandung makna: Berpikir kritis sebagai suatu usaha Berpikir kritis sebagai proses yang aktif Berpikir kritis sebagai proses yang sistematis Berpikir kritis didasarkan atas penalaran dengan dasar ‘logika’ (prinsip, metode dan aturan berfikir) Berpikir kritis menggunakan berbagai sudut pandang Berpikir kritis mencakup pemahaman akan informasi yang umumnya berwujud argumen Berpikir kritis mencakup pengevaluasian informasi/argumen Berpikir kritis bertujuan membuat keputusan.

Berpikir kritis, mengandung unsur-unsur: Sistematik dan senantiasa menggunakan kreteria yang tinggi (terbaik) dari sudut intelektual untuk hasil berpikir yang ingin dicapai; Individu bertanggungjawab sepenuhnya atas proses kegiatan berpikir; Selalu menggunakan kriteria berdasar standar yang telah ditentukan dalam memantau proses berpikir; Melakukan evaluasi efektifitas dari kegiatan berpikir yang ditinjau dari pencapaian tujuan yang telah dicapai.

Pengertian Berpikir Kritis Inti Berpikir Kritis adalah : Tidak begitu saja menerima atau menolak sesuatu; Tidak begitu saja menerima apa yang ada.

Pemikir kritis menggunakan kriteria tertentu Untuk mengevaluasi penalaran dan pengambilan keputusan (Diestler, 1998) Deal

PENGGUNAAN BERPIKIR KRITIS Mempertahankan Suatu Keyakinan; (berpikir kritis dalam arti lemah) Mengevaluasi dan Merevisi suatu Keyakinan (berpikir kritis dalam arti luas) (Browney & keely, 2001) ?

Yang Diharapkan dari Berpikir Kritis Mampu berpikir secara jernih (clear), mendalam dan tuntas. Mampu menemukan masalah yang ada di sekitar. Mampu menemukan alternatif solusi bagi masalah. Mampu menyelesaikan masalah.

Alternatif langkah-langkah Berpikir Kritis Memperjelas pernyataan yang diterima atau diajukan; Mencari tambahan informasi; Mencari yang tersirat dari yang tersurat atau maksud-maksud yang tersembunyi Mengevaluasi pernyataan berdasarkan hasil ketiga kegiatan sebelumnya

Gaya Berpikir The Sponge Approach The Punning-for-Gold Approach

Pendidikan dengan berpikir kritis: Mengajar untuk tidak begitu saja menerima atau menolak sesuatu Mengajarkan untuk menemukan hal-hal yang belum ‘ideal’dan menemukan masalah Mengajarkan cara menganalisis permasalahan Mengajarkan cara menyelesaikan permasalahan

BELAJAR DALAM KELOMPOK

Pentingnya Kerja Kelompok: Banyak pekerjaan yang terlalu kompleks untuk dikerjakan sendiri; Tugas kompleks perlu informasi dan pikiran beberapa orang; Kerja kelompok perlu waktu lebih panjang tapi hasilnya lebih sempurna; Kerja kelompok melatih ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam kehidupan nyata.

Ketrampilan yang dibutuhkan dalam kerja kelompok: Empati Mendengarkan secara efektif Menyampaikan pendapat secara persuasif Berargumentasi secara sehat melalui teknik assertiveness Pengambilan keputusan kelompok Saling percaya antar anggota Komitmen bersama Komunikasi yang baik Ketrampilan bernegosiasi Kepemimpinan yang sesuai

Kelompok yang efektif: Hasil kerja kelompok lebih baik dari kerja individual Seluruh individu dalam berkelompok mendapatkan manfaat dari kerja kelompok Tujuan kelompok dipahami oleh setiap anggota Tiap anggota memiliki kemampuan dan pengetahuan yang relevan

Memastikan kelompok berhasil Menciptakan iklim kelompok yang mendukung : Ingat, setiap orang punya perasaan Hadapi kecemasan secara langsung Buat aturan-aturan yang bijak Cari kekuatan kelompok

Ciptakan lingkungan yang efektif: Tetapkan agenda dan batas-batas yang jelas Check kemajuan Alokasi tugas Peranan dalam kelompok (anggota, pengawas waktu, pencatat, penanggung jawab tugas)

PERSYARATAN KUALITAS KAPAL DAN HARGA JUAL No. Kriteria Kapal Penumpang Kapal Pemecah Es Kapal layar 1 Tinggi Tiang Maksimal 2 mm Maksimal 3 mm - 2 Ujung tiang Runcing dan putih Runcing dan putih (1 garis lurus terhadap pemecah es 3 Badan kapal Berwarna, selisih lipatan maksimal 2 mm Berwarna pipih 4 Kondisi kapal Lipatan lurus, tidak sobek/berkerut dan rapih 5 Harga beli kapal Rp. 600.000 Rp. 700.000 6 Waktu Pembuatan kapal 45 detik 60 detik Harga bahan baku: 1-4 lembar : Rp.500.000,-/lembar 9 – dst : Rp. 400.000,-/lembar 5-8 lembar : Rp.450.000,-/lembar Bahan baku yang masih utuh dikembalikan dengan harga Rp. 200.000,-/lembar