SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR Pertemuan 24
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR Pemasaran bertanggung jawab menentukan apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan,setelah penentuan ini dibuat,dan eksekutif perusahaan memutuskan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut,sekarang merupakan tanggung jawab fungsi manufaktur untuk memproduksi barang itu.
Manufaktur Manajemen manufaktur menggunakan komputer baik sebagai konseptual maupun sebagai suatu elemen dalam produksi fisik. Menggunakan teknologi komputer dari segi fisik a.l : –Computer Aided Design (CAD) –Computer Aided Manufacturing (CAM) –Robotik
1. Computer Aided Design (CAD) Disebut jg dgn computer aided engineering (CAE) Melibatkan penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk yang akan dimanufaktur
2. Computer Aided Manufacturing (CAM) Merupakan penerapan komputer dalam proses produksi. Mesin produksi khusus dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yg diperoleh dari database rancangan
3. Robotik Melibatkan penggunaan robot industrial, alat yang secara otomatis melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur. Robot industrial (IR) diperkenalkan dalam industri mobil sekitar tahun 1974.
Robotik yg populer a/ pengisian bahan baku ke dalam peralatan mesin yg dikendalikan dan diotomatisasi oleh CAM Robot Membuat perusahaan menghemat biaya dna jg mengerjakan pekerjaan yg berbahaya, seperti di suhu yg sangat tinggi
Sistem Informasi Manufaktur Merupakan subsistem CBIS yg menyediakan informasi mengenai operasi produksi. Pendekatan mengelola manufaktur : –ROP –MRP –MRP II –JIT –CIM
a.) Reorder Point Pendekatan paling sederhana adalah Pendekatan reaktif,yaitu menunggu hingga Saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi.
B. GBR DENAGN SAFETY STOCK TITIK PEMESANAN KEMBALI SALDO PERSEDIAAN LEAD TIME TIME SAFETY STOCK TIME SALDO PERSEDIAAN A.GBR TANPA SAFETY STOCK
Gbr 1 mggbrkn situasi ideal, persediaan dipesan tiba tepat pd saat kehabisan persediaan ( tidak tersedia persediaan) Perusahaan melakukan permesanan pd pemasok ketika mencapai titik pemesanan kembali. Lead time = jlh wktu yg dibthkn pemasok u/ mengisi pesanan gbr2 menyisihkan sjlh persediaan u/ safety stock Supaya tdk terlalu ketat.
RUMUS TITIK PEMESANAN KEMBALI R = LU +S Dimana: R= titik pemesanan kembali L = lead pemasok (dalam hari) U = tingkat pemakaian (jumlah unit yang digunakan atau terjual perhari) S = tingkat safety(dalam unit)
Contoh : Jika pemasok membutuhkan 14 hari untuk menyediakan bahan baku yg dipesan, dan perusahaan menggunakan 10 unit perhari, serta safety stock yang disediakan adalah 16 unit, maka berapakah titik pemesanan kembali?
b) Material Requirements Planning (MRP) Strategi material proaktif. Daripada hanya menunggu hingga saat memesan,MRP melihat kemasa depan dan mengindentifikasikan material yang akan diperlukan,jumlahnya dan tanggal diperlukan.
Walau sejumlah besar perusahaan menerapkan mrp,mereka tidak selalu menyadari manfaat yang diperkirakan. Penga laman menunjukkan bahwa mrp cocok untuk lingkungna produksi tertentu daripada yang lain.
c) Manufacturing Resource Planning (MRP II) Oliver Wight George,konsultan,diakui mengembangkan konsep MRP diluar area manufaktur sehinggadapat meliputi seluruh perusahaan hasilnya disebut MRP II.
Manfaat MRP II 1. Penggunaan sumberdaya yang lebih effisien 2.Perencanaan prioritas yang lebih baik 3.Pelayanan pelanggan yang meningkat 4.Semangat kerja pegawai yang meningkat 5.Informasi manajemen yang lebih baik
d) Pendekatan Just In Time Menjaga arus material melalui pabrik Sehingga minimum dengan menjadwalkan material agar tiba distasiun kerja” tepat waktunya”