Kelompok 4 Wafaa Ubaid Salim 10505064 Maria Theodora 10505066 Karim Abdullah 10505068 Kevin Rizky Lismana 10505074 Muhammad Koyimatu 10505076 Marcell F Sinay 10505078 Maria Mortalisa 10505080
Piruvat Kinase Piruvat kinase adalah enzim regulasi ketiga pada glikolisis, seperti PFK Piruvat kinase diregulasi oleh efektor alosterik dan modifikasi kovalen (fosforilasi). Piruvatkinase diaktivasi oleh F-1,6-BP pada hati. ATP dan Alanin (produk biosintetik dari piruvat) bertindak sebagai inhibotor alosterik pada piruvat kinase. Fosforilasi dari piruvat kinase diatur oleh tingkat glukosa dalam darah seperti PFK. Kadar gula dalam darah yang rendah menyebabkan fosforilasi, sehingga menyebabkan enzim tidak aktif.
Regulasi Glikolisis dan Glukoneogenesis Regulasi pada proses glikolisis merupakan kebalikan dari proses glukoneogenesis. Secara umum, aktivator pada proses glikolisis merupakan inhibitor pada proses glukoneogenesis Regulasi dari aktivitas PFK-1 ( piruvat fruktokinase-1 ) dan F-1,6 BPase adalah salah satu komponen yang penting dalam mengontrol oksidasi glukosa atau sintesis glukosa. Proses pengaturan ini dikontrol secara dominant oleh F-2,6BP, yang merupakan inhibitor dari aktifitas F1,6BP
F-2,6 BP dalam hepatocytes akan merespon stimulasi glukagon, sama seperti stimulasi oleh catecholamine Setiap signal ini akan direspon melalui aktifasi dari cAMP-dependent protein kinase (PKA). Salah satu substrat dari PKA adalah PFK-2 yang memiliki fungsi ganda, yaitu sintesis dan hidrolisis F-2.6BP. Ketika PKA-2 difosforilasi oleh PKA, ia bertindakk sebagai fosfatase, yang kemudian melanjutkan proses defosforilasi F-2,6BP, yang berhubungan dengan peningkatan aktifitas F-1,6BP dan penurunan aktivitas PFK-1 Selanjutnya,aktivitas F-1,6BP diregulasi oleh rasio ATP/ADP.ketika rasio ATP/ADP tinggi, proses glukoneogenesis akan berlangsung maksimal Glukoneogenesis juga dikontrol pada tingkatan piruvat melewati PEP. Sinyal ini digunakan untuk proses fosforilasi dan pendeaktivan PK, yang akan memacu terjadinya glukoneogenesis. PK juga diinhibisi secara alosterik oleh ATP and alanine. Sinyal tadi memiliki cukup energi dan pada akhirnya substrat yang dibutuhkan untuk proses gluconeogenesis tersedia. Kenaikan konsentrasi ADP memicu proses inhibisi PC dan PEPCK. Aktifitas alosterik dari PC terjadi melalui acetyl-CoA. Setiap proses regulasi tadi terjadi dalam waktu singkat, dimana dalam waktu pengaturan yang lama dapat berpengaruh pada tingkatan PEPCK. Jumlah enzim ini akan meningkatkan respon untuk stimulasi glukagon Keadaan ini terjadi pada seseorang yang kelaparan atau yang diet tidak teratur
Acetyl Co-A Asetil Co-A dapat menjadi resiprokal regulator pada glikolisis dan glukoneogenesis bertindak sebagai interconvert piruvat dan fosfoenolpiruvat. Asetil Co-A merupakan aktivator pada piruvat karboksilase dan inhibitor pada piruvat kinase serta piruvat dehidrogenase kompleks. Asetil Co-A meneruskan sinyal , pada saat meningkat, substrat yang memadai dapat menghasilkan energi melalui siklus asam sitrat. Sementara atom karbon yang lain menuju glukoneogenesis dan disimpan sebagai glikogen.
Formasi dari Asetil Co-A Piruvat diproduksi oleh glikolisis mitokondria dan dikonversi menjadi asetil Co-A melalui reaksi berikut pyruvate (C3) → acetyl CoA (C2) + CO2 Melalui tahapan ini, NADH diproduksi dari NAD+ + 2H (oksidasi) Tahapan ini berlangsung 2 kali untuk setiap molekul glukosa karena setiap 1 molekul glukosa menghasilkan 2 piruvat dalam proses glikolisis. Dua atom karbon yang dihasilkan menyerang koenzim A untuk menghasilkan asetil Co-A.
Alanin Siklus glukosa-alanin pada umumnya dilakukan pada otot tulang untuk menghilangkan nitrogen saat memulihkan energi. Oksidasi dari glukosa menghasilkan piruvat yang mengalami transisi ke alanin. Reaksi ini dikatalisa oleh glutamate-pyruvate transaminase, GPT atau biasa disebut alanine transaminase, ALT. Saat kita berpuasa, protein otot tulang terdegradasi menjadi energi utama. Akibatnya, alanin berfungsi sebagai asam amino yang paling banyak digunakan pada protein. Prosesnya, alanin masuk kedalam aliran darah dan ditransportasikan ke hati. Di dalam hati, alanin diubah menjadi piruvat sebagai sumber untuk glukoneogenesis. Setelah dibentuk ke glukosa di hati, glukosa diangkut kembali menuju otot melalui darah. Grup asam amino ditransportasikan dari otot ke hati dalam bentuk alanin dan diubah ke bentuk urea dalam siklus urea dan dikeluarkan dari tubuh.