Pemasaran Agroindustri Tomat Andu Rijal M (125100301111034) Dwi Prasetyo (125100302111002) Gita Dwi Septiyana (125100301111088) Uthari Noormalasari (125100301111072) Robiatul Adawiyah (125100301111042)
Latar Belakang Buah tomat sebagai salah satu komoditas sayuran mempunyai prospek pemasaran yang cerah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya buah tomat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat diantaranya adalah sebagai sumber vitamin. Buah tomat sangat baik untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit, seperti sariawan karena mengandung vitamin C. Potensi pasar buah tomat juga dapat dilihat dari segi harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga membuka peluang yang lebih besar terhadap serapan pasar
Rumusan masalah dan Tujuan Masalah yang dibahas pada makalah ini adalah bagaimana strategi pemasaran tomat, dan siapa saja target pasar dari pemasaran tomat.
1. Segmentasi Pasar Pada tingkat pedesaan jumlah tomat yang dibutuhkan pertahunnya lebih sedikit dibandingkan di daerah perkotaan. pada tingkat desa membutuhkan tomat sebanyak 3,33-4,15 ton tomat per tahun, pada tingkat perkotaan membutuhkan tomat senbanyak 8,3 – 14,5 ton pertahun. Pada tingkat provinsi kebutuhan akan tomat setiap tahunnya membutuhkan tomat sebanyak 30-80 ton. Data ini diambil dari data analisis komparatif usaha tani di provinsi Jawa Timur.
2. Segmentasi demografi Segmentasi pasar dalam hal ini menuju faktor semua umur dan jenis kelamin, agama, pendapatan, dan pendidikan. Karena hampir semua kelompok masyarakat menyukai dan membutuhkan tomat untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.
3. Segmentasi psikografi Untuk buah tomat pada variabel gaya hidup dan cara pembelian buah tomat yang masih segar dan berkualitas baik dijual di dalam supermarket atau swalayan yang ada di kota-kota besar, ini diperuntukkan bagi pembeli yang mempunyai kelas menengah keatas. Dan untuk buah tomat yang tergolong kecil-kecil dan berkualitas rendah di jual di pasar-pasar tradisional.
Target market Target pemasaran tomat adalah pasar kuliner dan pabrik saus. Saat tomat akan dipanen, tomat terlebih dahulu digrading sesuai mutu dan ukuran, hal ini dilakukan untuk menentukan ukuran dan kualitas tomat yang akan dipasarkan.Untuk tomat kelas 1 biasanya dikirim untuk dipasarkan di supermarket atau mall-mall besar serta di ekspor ke beberapa negara karena harga tomat segar di negara ekspor dapat bersaing dengan tomat dinegara lainnya yaitu Singapura , sedangkan untuk kelas yang lebih rendah akan dikirim ke pasar-pasar tradisional dan pabrik-pabrik penghasil saus untuk diolah.
Strategi pemasaran Biaya pemasaran merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan atau aktivitas usaha pemasaran komoditas pertanian. Biaya pemasaran komoditas pertanian meliputi biaya transportasi atau biaya angkut, biaya pungutan retribusi, biaya penyusutan dan lain-lain. Besarnya biaya pemasaran berbeda satu sama lain. Hal ini disebabkan lokasi pemasaran, lembaga pemasaran (pedagang pengumpul, pedagang besar, pengecer, dan sebagainya) dan efektivitas pemasaran yang dilakukan serta macam komoditas
lembaga yang secara langsung terlibat dalam mengalirkan barang dari produsen ke konsumen adalah :
1. Pedagang Pengumpul jenis pedagang ini langsung melakukan pembelian pada petani produsen. Kapasitas pembelian yang dilakukan oleh pedagang pengumpul umumnya sangat tergantung pada jumlah hasil panenan petani.
2. Pedagang Grosir/Pedagang Besar Dalam mendapatkan barang, biasanya pedagang grosir sudah banyak mempunyai langganan yang secara rutin memasok kebutuhannya, yaitu dari para pedagang pengumpul.
3. Pedagang Grosir pembantu Tempat kegiatan para pedagang grosir pembantu sama dengan temapat kegiatan pedagang grosir, yaitu di pasar induk. Pedagang grosir pembantu sering dikenal dengan istilah ‘Centeng’. Pembelian yang sering dilakukan oleh para centeng dari pedagang grosir tidak begitu besar untuk kemudian dijual kembali kepada para pedagang pengecer atau langsung ke konsumen rumah tangga.
4. Pedagang pengecer Untuk mendapatkan barang, pedagang pengecer biasanya langsung melakukan pembelian dari pedagang grosir atau membeli dari pedagang grosir pembantu.
Rantai Tataniaga Sebagian besar hasil produksi tomat petani masih ditujukan untuk memenuhi permintaan dalam negeri. Secara umum rantai tataniaga tomat yang ada adalah sebagai berikut:
1. Petani Produsen – Pedagang Pengumpul – Konsumen Lembaga 2 1. Petani Produsen – Pedagang Pengumpul – Konsumen Lembaga 2. Petani Produsen – Pedagang Pengumpul – Pedagang Grosir – Konsumen Lembaga 3. Petani Produsen – Pedagang Pengumpul – Pedagang Grosir – Pedagang Pengecer – Konsumen Rumah Tangga 4. Petani Produsen – Pedagang Pengumpul – Pedagang Grosir – Pedagang Grosir Pembantu – Pedagang Pengecer – Konsumen Rumah Tangga 5. Petani Produsen – Pedagang Pengumpul – Pedagang Grosir – Pedagang Grosir Pembantu – Konsumen Rumah Tangga
Panjang pendeknya rantai pemasaran tomat, sangat berpengaruh terhadap harga di tingkat konsumen. Karena tiap lembaga pemasaran akan mengambil keuntungan dari tomat yang dijualnya, sehingga semakin panjang rantai pemasarannya maka harga tomat juga akan melambung.
Thank You