Pertemuan 8 Alur Pelayaran

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Maneuverability Kapal
Advertisements

KULIAH TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN IKAN VI
Pertemuan 4 Perencanaan Pelabuhan
PERENCANAAN PELABUHAN
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
Kuliah ke-8 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
IV. ALUR PELAYARAN Deskipsi Menjelaskan Alur Pelayaran meliputi Alur Pelayaran, Bagian-bagian alur pelayaran, arah alur pelayaran, kedalaman alur pelayaran,
III. KAPAL Deskipsi Menjelaskan tentang Kapal yang meliputi pengertian kapal, jenis kapal, bagian-bagian kapal, karakteristik kapal, istilah – istilah.
Pertemuan Cahaya Pembiasan dan Dasar-Dasar Optik Geometri
Pertemuan ke I Pendahuluan
Pertemuan 12 Gambar pembesian penulangan
05 CIRI PRASARANA TRANSPORTASI
Pertemuan 13 Turap (cont’d)
Perencanaan Batang Tarik
1 Pertemuan > > Matakuliah: > Tahun: > Versi: >. 2 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : >
DESAIN ALUR NAVIGASI Pemahaman mendasar tentang perilaku kapal diperlukan dalam mendesain sebuah alur navigasi di pelabuhan. Alur navigasi harus cukup.
Matakuliah : S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut
PELABUHAN KHUSUS (PERIKANAN)
Pertemuan 5 Balok Keran dan Balok Konsol
1 Pertemuan 5 PPh PASAL 21 Matakuliah: A0572/ Perpajakan Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
1 Pertemuan 9 Gaya Horisontal Matakuliah: S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut Tahun: 2006 Versi: 1.
Matakuliah : R0022/Pengantar Arsitektur Tahun : Sept 2005 Versi : 1/1
Pertemuan 2 Manajemen Pelabuhan
Pertemuan 2 Galian Tanah
Pertemuan 5 Angin dan Pasang Surut
Pertemuan 3 Pengoperasian Pelabuhan
PELABUHAN Oleh : Eka O. N..
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
Pertemuan 7 Perencanaan Saluran
PELABUHAN ALUR PELAYARAN.
Matakuliah : S2094 / Rekayasa Pondasi Tahun : 2005 Versi : 1.1
UKURAN DERMAGA Panjang Dermaga
Difenisi Pelabuhan menurut Peraturan Pemerintah No
Pertemuan 10 Drainase Jalan Raya
Pertemuan 6a BANGUNAN SILANG DAN BANGUNAN TERJUN
I. PENGERTIAN PELABUHAN
PROSES DAN FAKTOR PEMBENTUKAN GELOMBANG
Pertemuan 5 Konsep Pembentukan dan Proyeksi Benda
II. Perencanaan Pelabuhan
VI. DERMAGA Deskipsi  Menjelaskan tentang Dermaga meliputi prinsip dasar dermaga, Rancangan dermaga, tipe dermaga dan panjang dermaga.
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Matakuliah : R0124 / Teknik Komunikasi Arsitektur
Mengolah Gerak dan Mengendalikan Kapal Perikanan
Matakuliah : K0074/Kalkulus III Tahun : 2005 Versi : 1/0
VII. Fender dan Alat Penambat
PROSES DAN FAKTOR PEMBENTUKAN GELOMBANG
Matakuliah : S0024/Mekanika Bahan Tahun : September 2005 Versi : 1/1
DEFINISI PELABUHAN MACAM – MACAM PELABUHAN JENIS MUATAN PELABUHAN
FASILITAS PELABUHAN.
Ully Wulandari, Skel, Msi
Matakuliah : S0402/Pelabuhan Tahun : 2006 Versi :
Pertemuan 11 Alat Pemandu Pelayaran
OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN
PERENCANAAN PENULANGAN BALOK TPertemuan 10
Pertemuan 7 Ikatan Angin
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Pertemuan 19 Tegangan Lentur dengan Gaya Normal yang bekerja Eksentris
Pertemuan 4 Analisa Network
Bagian-bagian Kapal.
PERENCANAAN PENULANGAN PONDASI DANGKAL Pertemuan 25
Sub sistem transportasi laut.
FASILITAS PELABUHAN PERIKANAN
PERENCANAAN PELABUHAN
O L E H : ZULFATHRI RANDHI
Pertemuan 26 Navigasi dan Tenaga Listrik
I. PENGERTIAN PELABUHAN
FINNY REDJEKI , S.E.,M.M. PERTEMUAN 9
Pelabuhan Penyeberangan adalah pelabuhan yang khusus dipergunakan untuk angkutan penyeberangan dengan menggunakan Kapal Ro-Ro. Memuat atau membongkar.
Deskipsi Menjelaskan tentang Pengertian Pelabuhan meliputi : Perkembangan Pelabuhan, Arti penting pelabuhan, Definisi Pelabuhan, Macam pelabuhan, Pelabuhan.
Transcript presentasi:

Pertemuan 8 Alur Pelayaran Matakuliah : S0403/Pelabuhan Tahun : 2006 Versi : Pertemuan 8 Alur Pelayaran

Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa dapat menghitung alur pelayaran yang memperhitungkan angin, pasang surut dan gelombang

Materi 1:Karakteristik alur Materi 2:Kedalaman alur Outline Materi Materi 1:Karakteristik alur Materi 2:Kedalaman alur Materi 3:Lebar alur Materi 4:Kolam Pelabuhan

Fungsi Alur Pelayaran alur bebas bagi pelayaran masuk dan keluar pelabuhan untuk kapal yang dilayani baik terhadap kedalaman air yang diijinkan dan bangunan bangunan air yang ada 2. Buklhead line merupakan batas terjauh ke arah offshore dimana tidak diperkenankan adanya bangunan struktur pelabuhan ataupun bentuk tumpukan filling yang memba- hayakan untuk pelayaran, kecuali untuk dermaga / pier tambat kapal yang dibatasi oleh pierhead line

3. Channel Lines (Fairway) merupakan garis batas saluran navi gasi yang mempunyai kedala- man air rencana dan selalu dipelihara/dikeruk padakedala- man tertentu, diukur dari muka air rendah (Low water level) sesuai dengan penetapan Penguasa Pelabuhan (Port Authority).

4. Fungsi alur pelayaran adalah mengarahkan pelayaran kapal dengan aman menuju mulut pelabuhan (port entry) dengan patokan rambu-rambu laut yang memberikan isyarat alur lalu lintas kapal.

Persyaratan Alur Pelayaran Channel lines / alignment yang ideal adalah yang lurus dan tegak lurus garis pantai menuju mulut pelabuhan dan minimum garis lengkung (Curve) ataupun S - Curve yang mungkin dapat menyu- litkan gerakan (maneuver) kapal besar. Penetapan garis alur pelayaran tergantung : -Kedalaman air laut -Kondisi klimatologi setempat -Kondisi garis pantai sepanjang lokasi pelabuhan. -Perilaku migrasi sedimen laut sekitar alur pelayaran

Lebar saluran (Channel Width) pelayaran diukur dari kaki ba - wah talud dan kedalaman air).Faktor - faktor yang penting dalam perencanaan lebar saluran : Lebar badan kapal (Beam) Kecepatan dan kemampuan gerak (maneuverability) kapal. Kebutuhan satu atau dua jalur kapal disesuaikan dengan kapasitas jasa pelabuhan. Kedalaman channel. Bentuk memanjang channel alignment (lurus , lengkung, dsb) Stabilitas lereng channel

Rekomendasi dari PIANC (The Permanent International Association of Navigation Congresses)untuk lebar channel navigations : 1.Tidak ada kapal : 3 - 4 x lebar beam kapal. 2.Ada kapal : 6 - 7 x lebar beam kapal. Ketentuan ini berdasarkan faktor keselamatan gerak kapal (maneuvering lane) dan pengontrolan gerak kapal dibagi dalam keadaan : Baik sekali : kapal perang dan sejenis (victory ship class) Baik : kapal angkut baru, tanker, kontainer dan sejenis (Liberty ship class) Buruk : kapal angkut tua atau rusak.

Harbor entrance width merupakan titik kritis dari alur pelayaran : 1. Pintu masuk dan keluar kapal 2. Pusat interaksi gelombang, angin dari laut pada bentuk geometri mulut pelabuhan

Lebar harbor entrance ditetapkan : Persyaratan navigasi Tingkat proteksi dalam peren-canaan pelabuhan. Kedalaman air yang diperhi- tungkan untuk melayani pelayaran kapal.

Persyaratan navigasi : Ukuran kapal yang dilayani Traffic density Number of the entrance Water depth Direction and frequency of the winds, waves and currents