Pengenalan XML Perbedaannya dengan HTML Kebutuhan akan XML
eXtensible Markup Language (XML) Standard W3C ( untuk merepresentasikan data di Internet Markup language seperti HTML Tag-tag XML memiliki nama dan struktur yang berarti XML tool untuk masa yang akan datang: editor, browser, XML database, XML programming.
eXtensible Markup Language (XML) Cross Platform Semi terstruktur Tidak terstruktur: textfile, image Semi terstruktur: XML, HTML Terstruktur: relational database
HTML (i) Bibliografi Bibliografi The Art of War The Art of War Sun Tzu Sun Tzu Elexmedia Komputindo, 1995 Elexmedia Komputindo, 1995 Doraemon Doraemon Fujiko F. Fujio Fujiko F. Fujio Elexmedia Komputindo, 1993 Elexmedia Komputindo, 1993
HTML (ii) Nama-nama tag tidak mencerminkan jenis data Penamaan tag menggunakan nama yang sudah baku Dokumen tidak dapat ditata dalam bentuk hierarki pohon: Tidak dapat dipilah-pilah, mana yang merupakan judul buku, pengarang, penerbit dsb Proses pencarian data tidak dapat dilakukan secara efisien
XML (i) <bibliografi> The Art of War The Art of War Sun Tzu Sun Tzu Elexmedia Elexmedia Doraemon Doraemon Fujiko F. Fujio Fujiko F. Fujio Elexmedia Elexmedia
XML (ii) Doraemon Doraemon Fujiko F. Fujio Fujiko F. Fujio Elexmedia Elexmedia </bibliografi> Nama-nama tag XML mewakili informasi yang disampaikan Elemen tag bisa dinamakan sesuka Anda
XML (ii) Subtag membuat pengelompokan item menjadi lebih kecil sehingga manipulasi data dapat dilakukan dengan lebih mudah PENTING: XML tidak didesain untuk melakukan pemograman tertentu, melainkan hanyalah menyediakan struktur untuk menyimpan dan mengirimkan informasi Yang menerjemahkan kode-kode XML/ mengartikan tag-tag XML adalah program parser
Format Dokumen XML (i) Dari contoh sebelumnya kita dapat melihat konstruksi dasar XML berdasarkan tag …, …, dst Tag-tag ini berfungsi sebagai delimiter (pemisah) antara data individual atau sekelompok data Tag-tag dengan elemen kosong mungkin saja terjadi: = =
Format Dokumen XML (ii) Setiap dokumen XML harus memiliki single root (elemen puncak) Tag-tag XML dapat memiliki atribut untuk menyatakan properti dari suatu elemen, contoh: John John
XML dibuat untuk membawa data XMl tidak untuk menggantikan HTML XML dan HTML dirancang untuk GOAL yang berbeda XML dibuat untuk menjelaskan data dan fokus pada apa itu data HTML dibuat untuk menampilkan data dan fokus pada bagaimana data ditampilkan HTML berfungsi bagaimana menampilkan informasi, sedangkan XML berfungsi bagaimana menggambarkan informasi.
Penulisan Dokumen XML (i) Setiap dokumen XML dimulai dengan deklarasi dari versi XML yang digunakan Deklarasi ini bersifat optional, namun bila digunakan, ia harus muncul di awal dokumen Tag “Document Type” berfungsi untuk mendefinisikan skema dokumen XML Food.dtd di atas merupakan skema yg berfungsi untuk parsing dokumen XML tsb
Penulisan Dokumen XML (ii) Untuk penulisan komentar: Komentar juga bersifat optional, fungsinya untuk meningkatkan keterbacaan dokumen Penulisan elemen dimulai dengan sebuah tag awal, isi elemen, dan sebuah tag akhir Isi elemen dapat berubah karakter, atau data tersarang lain (nested element) Elemen-elemen harus disarangkan dengan tepat dan bersifat case sensitive
HTML vs XML (i) HTML dan XML sama-sama menggunakan tag untuk memformat dokumen secara valid Dalam HTML, tag-tag tersebut telah terdefinisi lebih dulu sebelumnya, sebagai suatu standar Ketika parser membuka sebuah dokumen HTML, parser tersebut sudah tahu arti tag-tag yang ada di dokumen tsb: Title Title
HTML vs XML (ii) Pada XML, tag-tag dapat didefinisikan sendiri sesuai keinginan user Ryan Ryan HTML difokuskan untuk memformat tampilan atau display huruf,,, dst XML didesain untuk mendeskripsikan data yang direpresentasikan di dalamnya Dengan kata lain, XML bukan pengganti HTML
Well-formed vs Valid XML data dikatakan well-formed apabila syntax-syntaxnya ditulis dengan benar, contoh: pembukaan dan penutupan tag XML data dikatakan valid apabila strukturnya mengikuti suatu skema Validasi dari data-data XML dilakukan berdasarkan standar skema yang kita sebut DTD atau XML Schema Dokumen XML yang valid sangat berguna untuk memastikan keseragaman antardokumen yang serupa XML bersifat case sensitive
Transformasi Dokumen XML (i) CSS (Cascading Style Sheet) CATALOG { background-color:“#ffffff”;width:100%;} CD { display:block;margin-bottom:30pt;}
Transformasi Dokumen XML (ii) Display: block: browser menyisipkan blok pemisah sebelum dan sesudah teks elemen inline (default): seperti sequen karakter dalam sebuah paragraf, tidak ada blok pemisah none: elemen tersebut tidak ditampilkan Font: font-family: nama font yang dipakai; Arial, helvetica font-size: ukuran font; xx-small, x-small, 10 pt font-style: mengatur tampilan text; italic, bold font weight: seberapa tebal font tsb; bold, normal, lighter, 100
Transformasi Dokumen XML (iii) font-variant: small-caps, normal font color: blue, red Background: Background-color: yellow Background-image: leaf.bmp Background-position: horizontal dan vertikal; (background-position:.5in.25in) Margin: default 0 margin-top, margin-right, margin-bottom, margin- left Letter-spacing (pt), text-align, dsb
Data Type Definitions / Deklarasi Tipe Dokumen (DTD) Mendeskripsikan struktur file XML dan relasi di antara elemen-elemennya DTD bersifat optional, ditempatkan di awal dokumen setelah deklarasi DTD bisa diletakkan internal (menyatu) atau external (terpisah) dari dokumen XML Deklarasinya sebagai berikut
Data Type Definitions / Deklarasi Tipe Dokumen (DTD) Deklarasi tipe elemen: ? = Nol atau lebih item pengantar + = Satu atau lebih item pengantar * = Nol atau lebih item pengantar
Data Type Definitions / Deklarasi Tipe Dokumen (DTD) Deklarasi atribut: #REQUIRED = Nilai atribut harus disebutkan #IMPLIED = bisa memasukkan atau membuat atribut dari sebuah elemen, tidak ada nilai default AttValue = nilai atribut default, bisa memasukkan data baru, namun bila tidak diisi otomatis akan diberi nilai default