ALGORITMA THINNING Kelompok 12: Slamet Eries Nugroho Indra Setiawan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pengolahan Citra Digital
Advertisements

Pengolahan Citra S.NURMUSLIMAH.
Hidden Surface Removal (HSR)
CS3204 Pengolahan Citra - UAS
Algoritma Thinning dan Aplikasinya
Morphologi.
Image Thinning Kelompok 11 Aldiantoro Nugroho Cininta Dhini Fitriani N. Rifka N. Liputo Yoga Lestyaningrum Kelompok 11 Aldiantoro Nugroho Cininta Dhini.
Thinning Disusun Oleh: Andreas Nataniel ( x)
Pengertian Citra Dijital
Praktikum PTI Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Oleh : SIS - BPS Pengolahan Citra.
Thinning Arief Purnama [ ] David [ X] Kadek Wisnu Arsadhi [ ] Mika Permana [ ] Mirnasari Dewi [ ]
Kelompok 4 : Haryani Diah S Rinawati Sari Widya Sihwi Sita Annisa R
Tugas 2 Pengolahan Citra
KONSEP DATA GEOSPASIAL
Pengolahan Citra Berwarna
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
GALIH WASIS WICAKSONO TEKNIK INFORMATIKA UMM
Praktikum PTI Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Oleh : SIS - BPS
CITRA DIGITAL DALAM TINJAUAN ILMU FISIKA*
Create By: Ismuhar dwi putra
VISION.
Pengolahan Citra Digital: Morfologi Citra
“Mendeteksi Kebakaran Hutan Di Indonesia dari Format Data Raster”
Pengolahan Citra Digital: Peningkatan Mutu Citra Pada Domain Spasial
Thinning Anggota Kelompok : Baihaki AS ( ) Christian Daeli ( ) Fernan ( ) Yanuar R ( X) Ali Khumaidi ( Y)
Thinning Algorithm Arya Dewa Binsar Tampahan
Pertemuan 7 Pengolahan Citra Digital
CS3204 Pengolahan Citra - UAS
Pengolahan Citra Digital
MORFOLOGI CITRA.
Pengolahan Citra Pertemuan 14.
S1 Teknik Informatika Disusun Oleh Dr. Lily Wulandari
1. Pendahuluan Image Processing 1. Content: 1.Aplikasi Citra 2.Pengertian Citra Digital 3.Pengertian Piksel 4.Sampling 5.Kuantisasi 6.Jenis Citra 7.RGB.
2.2 Operasi Dasar Citra : Lokal dan Objek Operasi Ketetanggaan Pixel
ANALISIS OUTLIER 1 Data Mining.
Sistem Informasi Geografis Model Data Spasial Cut Zyllan Zelila, ST. MKM.
Pertemuan 3 – Metode Garis Leleh
2 Pengolahan Citra Digital
Materi 07 Pengolahan Citra Digital
Operasi2 Dasar Merupakan manipulasi elemen matriks :
OPERASI DASAR CITRA DIGITAL
CS3204 Pengolahan Citra - UAS
STEGANOGRAFI.
Pengolahan Citra Digital: Morfologi Citra
Pengolahan Citra Digital: Morfologi Citra
Pengolahan Citra Digital: Morfologi Citra
Model Data Spasial.
Pertemuan 3 Pengolahan Citra Digital
Pengolahan Citra Digital
SIG Model Data Spasial.
Mengenal Object Tracking
REPRESENTASI GRAF PADA MATRIK
STEGANOGRAFI Kriptografi, Week 12.
PERTEMUAN 11 Morfologi Citra
Konvolusi Anna Dara Andriana.
Dasar Pemrosesan Citra Digital
Komputer Grafis by Muhammad R Babo
Pengolahan Citra Digital: Peningkatan Mutu Citra Pada Domain Spasial
Deteksi Tepi Pengolahan Citra Danar Putra Pamungkas, M.Kom
KONVOLUSI DAN TRANSFORMASI FOURIER
PENGOLAHAN CITRA DAN POLA CITRA DIGITAL
Pengolahan Citra Digital
CS3204 Pengolahan Citra - UAS
Konsep Dasar Pengolahan Citra
EDGE DETECTION.
Pertemuan 10 Mata Kuliah Pengolahan Citra
CLUSTERING.
K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING
Implementasi clustering K-MEANS (dengan IRIS dataset)
MODUL.1 DATA SPASIAL DAN DATA NON SPASIAL
Transcript presentasi:

ALGORITMA THINNING Kelompok 12: Slamet Eries Nugroho Indra Setiawan Muhammad Jazman Haris Sahlan

Pendahuluan Thinning merupakan proses awal yang penting dalam melakukan analisa citra, seperti pengenalan karakter optik, pengenalan sidik jari dan pengolahan dokumen.

Pendahuluan (2) Thinning melibatkan penghilangan beberapa titik atau layer yang keluar dari pola sampai semua garis atau kurva memiliki lebar dengan panjang 1 pixel. Hasil dari sekumpulan garis atau kurva ini disebut dengan kerangka dari objek (skeleton of the object).

Pendekatan Umum Tidak ada definisi secara matematik mengenai hasil akhir skeleton tersebut, hal ini bergantung pada metode apa yang diterapkan, penggunaan algoritma thinning yang berbeda mengakibatkan hasil akhir yang berbeda pula.

Pendekatan Umum (2) Pendekatan umum tentang skeleton yang dihasilkan merupakan proses dari penghilangan piksel sisi disetiap iterasinya kecuali piksel dari skeletonnya sendiri. Yang dimaksud dengan piksel sisi tersebut adalah batas-batas yang ada pada sebuah pola gambar.

Masalah Satu algoritma menghasilkan skeleton yang bagus untuk beberapa bentuk tertentu tetapi menghasilkan skeleton yang kurang bagus untuk bentuk yang lainnya. Sangatlah sulit untuk mengembangkan algoritma thinning yang bisa mendapatkan hasil skeleton yang memuaskan untuk semua variasi bentuk pola.

Masalah (2) Salah satu masalah terbesar pada algoritma thinning adalah deformation bentuk dari skeleton yang dihasilkan yang terletak diujung dan daerah persilangan Kekurangan lainnya adalah saat mengenerate dua piksel untuk daerah kurva (curved)

Skeleton Merupakan hasil akhir yang didapat dari penerapan thinning pada suatu obyek gambar yaitu berupa garis atau kurva yang biasanya mempunyai lebar sisi sebesar 1 piksel.

Karakteristik Skeleton Adanya suatu konektivitas/keterhubungan. Jika obyek terhubung, maka seharusnya skeleton juga harus terhubung. Erosi yang berlebihan seharusnya dihindari. Titik terakhir dari sebuah skeleton seharusnya dideteksi sesegera mungkin sehingga panjang dari garis atau kurva yang merepresentasikan gambar tidak dipendekkan secara berlebihan.

Karakteristik Skeleton (2) Skeleton seharusnya kebal terhadap gangguan. Gangguan disini adalah bagian dari obyek yang seharusnya tidak muncul setelah proses thinning dan hal ini harus diminimalisasi.

Distance-Based Algorithm Dalam algoritma Distance Based, kita mengasumsikan image yang diproses image monokrom. Jadi akan ada dua bagian dalam image, yaitu bagian foreground (sebagai objek dari image) dan bagian background. Kemudian dari source image akan dibuat dua temporary image dengan ukuran yang sama dengan source image untuk proses thinning. Dua temporary image tersebut diisi dengan 0 untuk semua pikselnya.

Distance-Based Algorithm (lanjutan) Kemudian temporary image 2 akan diisikan dengan melihat dari source image dengan aturan, semua posisi piksel pada temporary image 2 akan diisi 1 yang sesuai dengan posisi foreground pada source image, sedangkan sisanya dibiarkan 0. Kemudian masih pada temporary image 2, apabila piksel yang bernilai 1 keempat tetanggnya bernilai >= 1, maka piksel tersebut diubah menjadi 2. Proses ini terus dijalankan sampai seluruh piksel dalam temporary image 2 diproses.

Distance-Based Algorithm (lanjutan) Setiap piksel pada temporary image 2 kemudian dibandingkan dengan ke 8 tetangganya, apabila piksel yang lebih besar berjumlah <= 1, maka posisi yang sama dari temporary image 1 akan diisikan dengan 255, sedangkan sisanya dibiarkan 0. Temporary image 1 inilah sebagai result dari proses distance based thinning.

Distance-Based Algorithm (lanjutan) 1. Source Image 255

Distance-Based Algorithm (lanjutan) 2. Temporary_2 image 1

Distance-Based Algorithm (lanjutan) 3. Temporary_2 image 1 2

Distance-Based Algorithm (lanjutan) 4. Temporary_1/Result image 255

Implementasi Distance-Based Thinning Algorithm Lihat source code

Contoh Eksekusi Program

Sekian & Terima kasih