DISUSUN OLEH : ENDANG ADRIYANI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSEDIAAN INVENTORY RISET OPERASI.
Advertisements

PENGAWASAN PERSEDIAAN (INVENTORY CONTROL) BAGIAN DARI RANTAI PASOK .
Peranan Persediaan di Perusahaan
© 2004 Prentice-Hall, Inc Chapter 13 Keputusan Sourcing dalam Supply Chain Supply Chain Management (2nd Edition)
III. PERENCANAAN & PENGENDALIAN operasi
PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI.
Akuntansi Biaya/Ia Kurnia
Pertemuan 4 Manajemen Logistik Perencanaan Kebutuhan Obat
KEY ISSUES IN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
INVENTORY MANAGEMENT Persedian merupakan bagian dari asset lancar dengan proporsi 18 persen dari total asset dan 42 persen dari asset lancar. Oleh karena.
Roesfiansjah Rasjidin Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik – Univ. Esa Unggul.
Activities Based Costing-
MATERIAL RESOURCE PLANNING
PERTEMUAN 10 Inventory Models Mata kuliah: D Analisa Bisnis Kuantitatif Tahun: 2010.
Inventory Management I. Definitions Inventory-A physical resource that a firm holds in stock with the intent of selling it or transforming it into a more.
Economic Order Quantity (EOQ)
PERSEDIAAN ( INVENTORY )
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP)
Inventory Management. Introduction Basic definitions ? An inventory is an accumulation of a commodity that will be used to satisfy some future demand.
SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DAN PENGADAAN OBAT DI IFRS
INVENTORY (Manajemen Persediaan Bahan)
Bab Manajemen Persediaan.
Pengendalian , Pengawasan & Evaluasi Persediaan
1 Pertemuan #3 Probability Distribution Matakuliah: H0332/Simulasi dan Permodelan Tahun: 2005 Versi: 1/1.
MONITORING & EVALUATION (LOGISTICS)
Manajemen Persediaan MANAJEMEN PERSEDIAAN Rita Kusumawati, S.E., M.Si.
Smoothing. Basic Smoothing Models Moving average, weighted moving average, exponential smoothing Single and Double Smoothing First order exponential smoothing.
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
Pengadaan Logistik Farmasi RS
DISUSUN OLEH : DRA. ENDANG ADRIYANI APT, MARS
Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Dr Rilla Gantino, SE., Ak., MM
Model Pengendalian Persediaan
MANAJEMEN PERSEDIAAN Heizer & Rander
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
Metode Pengendalian Persediaan Tradisional
Rerangka Manajemen Logistik
Pengelolaan Manajemen Persediaan
Manajemen Industri.
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP)
By: Evaliati Amaniyah, SE, MSM
MANAJEMEN PERSEDIAAN DASAR MANAJEMEN KEUANGAN, MANAJEMEN, 3 SKS.
ECONOMIC ORDER QUANTITY
PENGELOLAAN LOGISTIK FARMASI DI RUMAH SAKIT
Manajemen Persediaan MANAJEMEN PERSEDIAAN Rita Kusumawati, S.E., M.Si.
Pertemuan 6 Manajemen Logistik Perencanaan Kebutuhan Obat
TINJAUAN MENYELURUH PROSES BISNIS
Engineering Faculty Ulm.
Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi
INVENTORY MANAGEMENT Sumber :
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP)
MODUL : 12 MANAJEMEN PERSEDIAAN INVENTORY MANAGEMENT
SISTEM PENYIMPANAN OTOMATIS (AUTOMATED STORAGE SYSTEMS)
Manajemen Inventory 8-9 Dani Leonidas S ,ST.MT.
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL
Testing power plan unit.
Pengantar Bisnis 7 Sessi.
PENGANTAR SISTEM LOGISTIK
Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi
Manajemen Persediaan (Inventory Management)
Economic Order Quantity (EOQ)
Master data Management
III. PERENCANAAN & PENGENDALIAN operasi
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)
Managemen Pengendalian Persediaan (Inventory Management and Control)
Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM
MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN STOKASTIK
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP)
INVENTORY MANAGEMENT Sumber :
INVENTORY CONTROL IR.H.DADANG HENDRIANA,M.SC
INVENTORY MANAGEMENT Sumber :
Transcript presentasi:

DISUSUN OLEH : ENDANG ADRIYANI ABC ANALYSIS DISUSUN OLEH : ENDANG ADRIYANI

ABC analysis ABC analysis is a business term used to define an inventory categorization technique often used in materials management. Selective Inventory Control. Policies based on ABC analysis: A ITEMS: very tight control and accurate records B ITEMS: less tightly controlled and good records C ITEMS: simplest controls possible and minimal records

ABC Analysis is similar to the Pareto principle in that the 'A' items will typically account for a large proportion of the overall value but a small percentage of number of items.[3] Example of ABC class are ‘A’ items – 20% of the items accounts for 70% of the annual consumption value of the items. ‘B’ items - 30% of the items accounts for 25% of the annual consumption value of the items. ‘C’ items - 50% of the items accounts for 5% of the annual consumption value of the items. Another recommended breakdown of ABC classes:[4] "A" approximately 10% of items or 66.6% of value "B" approximately 20% of items or 23.3% of value "C" approximately 70% of items or 10.1% of value

Best Practice in Inventory Management, by Tony Wild (2nd Ed., p. 40)

Distribution of ABC class ABC class Number of items Total amount required A 5% B 10% C 85% Total 100% ABC class Number of items Total amount required A 5% 70% B 10% 15% C 85% Total 100%

Menurut Calhoun dan Campbell (1985) Pengelompokkan Persediaan pada Analisis ABC, adalah sbb : 1. Kelompok A meliputi 60%--70% dari total nilai persediaan yang terdiri dari 15% jumlah barang /item persediaan 2. Kelompok B meliputi 15%--30% dari total nilai persediaan yang terdiri dari 10%--15% jumlah barang persediaan 3. Kelompok C meliputi dari 5%--15% dari total nilai persediaan yang terdiri 70%--75% dari jumlah barang persediaan

Menurut Heizer dan Render (1991) Pengelompokkan Persediaan pada Analisis ABC, adalah sbb : 1. Kelompok A yaitu kelompok barang yang memiliki volume keuangan persediaan yang tinggi. Jenis barang tersebut mungkin hanya 15% dari jumlah barang persediaan namun mencakup 70% sampai 80% dari jumlah biaya persediaan secara keseluruhan 2. Kelompok B yaitu kelompok barang dengan besar uang tahunan yang sedang. Jenis barang ini mencakup 30% dari jumlah barang persediaan dan memiliki nilai sekitar 5% sampai 25% dari total nilai barang persediaan 3. Kelompok C yaitu kelompok barang dengan nilai volume yang rendah, yang memiliki nilai hanya 5% dari total nilai keuangan tahunan tetapi meliputi sekitar 55% saja dari total barang persediaan.

Penyusunan Indeks Harga dan Indeks Pemakaian Pemakaian barang logistik di rumah sakit menyebabkan biaya meningkat. Peningkatan biaya tersebut disebabkan oleh inflasi dan peningkatan pemakaian. ANGKA INDEKS Indeks digunakan untuk membuat grafik trend, membuat peramalan, monitoring inventory, dan pengukuran efisiensi (Sanderson, 1982).

Menurut Sanderson (1952) Prosedur Pengelompokan barang pada analisis ABC : 1. Mengumpulkan data dari semua item sediaan yang ada 2. Menghitung pemakaian per tahun dalam unit setiap jenis barang 3. Mengalikan pemakaian per tahun dengan biaya per unit guna memperoleh pemakaian setahun, lalu dibuat kumulatifnya 4. Merangking dari nilai penggunaan, dari yang terbesar sampai yang terkecil 5. Mencari nilai penggunaan kumulatif dengan menjumlah nilai penggunaan yang telah dirangking secara kumulatif 6. Mengklasifikasi item-item sediaan tersebut berdasarkan persen nilai penggunaan kumulatifnya

ABC ANALISA PEMAKAIAN INVESTASI KRITIS ABC - PEMAKAIAN : CARANYA : URUT DARI PEMAKAIAN TERSERING (TERBANYAK) S/D TERKECIL. DICARI % PEMAKAIAN DAN % KUMULATIF  DAFTAR -KEBUTUHAN MAKA : S/D 70%  A 71- 90 %  B 91 – 100%  C

ABC - INVESTASI CARANYA : HITUNG JUMLAH PEMAKAIAN/TAHUN : UTK SATUAN UNIT BARANG KALIKAN DENGAN HARGA PER-UNIT (NILAI PEMAKAIAN SETAHUN) URUT KE BAWAH, MULAI DARI YG TERTINGGI HITUNG PERSEN KUMULASI S/D 70%  A 71-90 %  B 91-100 % C 80% INVESTASI DIWAKILI 20% ITEMS (PARETO)

DAFTAR KEBUTUHAN BARANG MINTA USER MENGEVALUASI LANJUTAN…… ABC- NILAI KRITIS DAFTAR KEBUTUHAN BARANG MINTA USER MENGEVALUASI KELOMPOK X  TDK DAPAT DIGANTI (HRS SELALU TERSEDIA) KELOMPOK Y  DAPAT DIGANTI & KOSONG < 48 JAM KELOMPOK Z  DAPAT DIGANTI & KOSONG > 48 JAM DILUAR X,Y,Z  KELOMPOK O = 0 TIAP KELOMPOK DIJUMLAH DAN DIBAGI DENGAN JUMLAH PEMAKAI  NILAI KRITIS RATA RATA DARI TIAP BARANG /OBAT

ABC – NILAI KRITIS Subyek Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Dr 1 Dr 2 Total Rata2 X=3 Y=2 X=2 13 2,6 Z=1 5 1 7 1,4 11 2,2

INDEKS KRITIS 9,5  12 = A 6,5  9,4 = B 4,0  6,4 = C ABC INVESTASI : LANJUTAN…… INDEKS KRITIS ABC INVESTASI : A =3 B = 2 C = 1 ABC PEMAKAIAN : ABC NILAI KRITIS : x = 3 y = 2 z = 1 O = 0 TIAP BARANG MEMPUNYAI 3 NILAI : KRITIS (W1); INVESTASI (W2) ; PEMAKAIAN (W3) INDEKS KRITIS TIAP BARANG = 2W1 + W2 + W3 9,5  12 = A 6,5  9,4 = B 4,0  6,4 = C

ABC ANALYSIS KEL.A : KEL.B : KEL.C : PEMANTAUAN KETAT DIKENDALIKAN DGN PEMANTAUAN KETAT PENCATATAN KOMPLIT &AKURAT PENINJAUAN SCR KETAT (1-3 BL) EOQ & ROP KEL.B : DIKENDALIKAN DGN PENGENDALIAN TDK TERLALU KETAT SIST. PENCATATAN CUKUP BAIK PENINJAUAN BERKALA (3-6 BLN) EOQ KEL.C : PEMANTAUAN YG SEDERHANA SIST. PENCATATAN YG BAIK PENINJAUAN 1 TH SEKALI STANDAR PERSEDIAAN

PERENCANAAN  ASPEK MEDIK & EKONOMIK UNTUK EVALUASI & EFISIENSI PERENCANAAN : ANALISA NILAI ABC EVALUASI ASPEK EKONOMI. ANALISA VEN  EVALUASI ASPEK MEDIK KOMBINASI ABC DAN VEN

ABC ANALISIS CAN BE USED TO : ACTUAL CONSUMPTION & MORBIDITY REDUCE INVENTORY LEVEL  SMALLER QUANTITIES OF CLASS A ITEMS OR MORE FREQUENT PURCHASE OR DELIVERY INVENTORY CONTROL STAFF  CLASS A ITEMS KEUNTUNGAN ABC INDEKS KRITIS : MELIBATKAN PEMAKAI MEMBERIKAN EVALUASI DLM PELAKSANAAN PENYESUAIAN SECARA PERIODIK KERUGIANNNYA : WAKTU YANG LAMA BIAS (KARENA SETIAP USER MEMILIKI KEINGINAN SENDIRI-SENDIRI)

SISTEM VEN Cara untuk memaksimumkan efisiensi dengan dana terbatas dengan melakukan penyusunan daftar berdasarkan dampak tiap jenis obat terhadap pengadaannya didasarkan pada 3 katagori, yaitu: V  Kelompok obat Vital, yang sangat potensial bagi penyelamatan hidup, termasuk jenis obat untuk pelayanan kesehatan dasar (obat lifesaving) E  Kelompok obat Esensial yang tingkat efektifitas daya menyembuhkan tidak terlalu hebat namun dipercaya menyembuhkan penyakit (Antibiotik) N kelompok obat Non esensial atau obat yang secara normal untuk mengobati penyakit ringan (self limiting diseases), obat yang kemanjurannya belum jelas, dan obat dengan biaya tinggi untuk keuntungan terapi yang kecil

PROCUREMENT (ORDER MONITORING, SAFETY STOCK, EOQ, SUPPLIER SELECTION) LANJUTAN…… VEN SYSTEM USES FOR : DRUG SELECTION PROCUREMENT (ORDER MONITORING, SAFETY STOCK, EOQ, SUPPLIER SELECTION) SUPPLY SYSTEM (QUALITY & SERVICE) STOCK CONTROL (VE  TO AVOID STOCK OUT)

A B C ABC, VEN DAN FAST & SLOW MOVING V E N KATEGORY A B C V VA VB VC EA EB EC N NA NB NC F = fast S=slow V E N A B C F VA S VB VC EA EB EC NA NB NC

Email : endangadriyani@yahoo.com References Manufacturing planning and control systems for supply chain management By Thomas E. Vollmann Lun, Lai, Cheng (2010) Shipping and Logistics Management, p. 158 Purchasing and Supply Chain Management By Kenneth Lysons, Brian Farrington Best Practice in Inventory Management, by Tony Wild (2nd Ed., p. 40) Managing Drug Supply, WHO

TERIMA KASIH

Uniform Purchase When you apply equal purchasing policy to all 4000 components, example weekly delivery and re-order point (safety stock) of 2 week supply assuming that there are no lot size constraints, the factory will have 16000 delivery in 4 weeks and average inventory will be 2.5 week supply. Uniform condition Weighed condition Items Conditions Items 4000  Re-order point=2 week supply Delivery frequency=weekly A-class items 200 Re-order point=1 week supply Delivery frequency=weekly B-class items 400 Re-order point=2 week supply Delivery frequency=bi-weekly C-class items 3400 Re-order point=3 week supply Delivery frequency=every 4 weeks

ABC analysis