KOMUNIKASI NON VERBAL
Pentingnya Komunikasi Non-verbal Mengartikan keadaan internal : untuk menyatakan sikap, perasaan dan emosi. Sadar atau pun tidak sadar.
Mengartikan kesan : manusia ingin menunjukkan dirinya dan membuat orang lain terkesan. Mengatur interaksi : memberikan petunjuk kepada lawan bicara tentang percakapan yang terjadi.
Menjelaskan Komunikasi Non-verbal Peran yang disengaja atau yang tidak disengaja : seseorang melakukan komunikasi non-verbal dengan sengaja atau pun tidak, ada pesan yang disampaikan, tergantung orang lain mengartikannya. Hubungan antara komunikasi verbal dan non-verbal : pesan verbal dan non-verbal saling berhubungan.
Mempelajari komunikasi non-verbal Ambigu : satu tindakan non-verbal dapat diartikan berbeda-beda. Tergantung pada penilaian seseorang yang melihatnya. Faktor yang mempengaruhi : perbedaan individu/latar belakang budaya. Seperti yang dikatakan Beamer dan Varner. Kontekstual : untuk menarik perhatian mengenai “situasi atau informasi yang berbeda menghasilkan pesan non-verbal”
Komunikasi dan Budaya non-verbal Budaya anda mengajarkan tindakan non verbal apa yang ditunjukkan , arti dari tindakan tersebut, dan latar belakang kontekstual dari tindakan tersebut. Tidak hanya dapat memahami perbedaan budaya dalam perilaku non verbal, tapi anda juga dapat mengumpulkan petunjuk mengenai tindakan dan nilai yang mendasarinya.
Klasifikasi Komunikasi non-verbal Tubuh
1. penampilan : menilai keindahan, pesan dari warna kulit, pesan dari pakaian. 2. gerakan : postur, gerakan tubuh (menunjuk, idiosinkratik, isyarat, penerimaan dan pemahaman, frekuensi dan intensitas)
3. ekspresi wajah 4. kontak mata
5. sentuhan 6. parabahasa : kualitas vokal, karakteristik vokal, pembeda vokal.
Ruang lingkup : 1. tempat : ruang gerak pribadi, tempat duduk, pengaturan perabotan. 2. waktu : informal (ketepatan dan kecepatan waktu), masa lalu, masa kini dan masa depan, m-time, p-time. 3. sikap diam
T e r I m a k a s I h . Dimas . Nana . Ama . Agassi .