MENUJU GAMPONG SEHAT BANDA ACEH SEHAT MELALUI PENINGKATAN PERAN POKJANAL POSYANDU Oleh : Dr Media Yulizar, MPH Ka Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Pada Pertemuan POKJANAL POSYANDU November 2013
KESEHATAN ADALAH HAK AZASI MANUSIA UUD 1945 SETIAP ORANG BERHAK MEMPERTAHANKAN HIDUP DAN KEHIDUPANNYA SETIAP ORANG BERHAK HIDUP SEJAHTERA LAHIR DAN BATIN, BERTEMPAT TINGGAL DAN MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT SERTA BERHAK MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN. KESEHATAN ADALAH HAK AZASI MANUSIA
PRINSIP-PRINSIP PENDEKATAN KESEHATAN MASYARAKAT SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI Deklarasi Alma Ata (WHO, 1978) Primary Health Care sebagai pendekatan pembangunan kesehatan: Universal coverage Community participation Multi-sectoral collaboration The use of appropriate technology Hal ini sangat relevan dengan 3 prinsip Kesehatan Masyarakat: Tugas Utama nya melindungi masyarakat dari resiko dan ancaman kesehatan. Nilai etis tertinggi nya Equity (Keadilan dan Kesetaraan) Kekuatan Utama nya Prevention (Pencegahan)
4 PRINSIP PHC : POSYANDU ADALAH MERUPAKAN SALAH SATU IMPLEMENTASI PHC Universal coverage Community participation Multi-sectoral collaboration The use of appropriate technology 1. REGISTRATION 2. WEIGHING SESSION FILLING IN THE GROWTH CHART 4. HEALTH PROMOTION 5. BASIC HEALTH SERVICES
SASARAN DAN FUNGSI SASARAN Seluruh masyarakat, utamanya: Bayi Anak balita Ibu hamil, melahirkan, nifas dan ibu menyusui PUS FUNGSI : Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI dan AKB Sebagai wadah untuk mendekatkan yankes dasar terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB
KEDUDUKAN Terhadap Puskesmas Secara teknis medis dibina Puskesmas Terhadap Pemerintahan Desa/kelurahan Secara kelembagaan dibina oleh Pemerintahan desa/kelurahan Terhadap Pokja Posyandu Secara administratif, keuangan dan program dibina oleh Pokja Terhadap berbagai UKBM Sebagai mitra Terhadap Konsil Kesehatan Kecamatan Mendapat arahan dan dukungan sumberdaya dari Konsil Kesehatan Kecamatan
STRUKTUR ORGANISASI Pengurus : ketua, sekretaris bendahara Kader Posyandu yang merangkap anggota
KEPENGURUSAN Kriteria Pengurus : Kader Posyandu : para dermawan dan tokoh masyarakat semangat pengabdian, berinisiatif dan mampu : memotivasi masyarakat bersedia bekerja sukarela Kader Posyandu : berasal dari masyarakat dapat baca- tulis berjiwa pelopor,pembaharu dan penggerak masy bersedia, mampu dan ada waktu
Kriteria tenaga profesional adalah sebagai berikut: Dalam keadaan tertentu, terutama di daerah perkotaan, karena kesibukan yang dimiliki, tidak mudah mencari anggota masyarakat yang bersedia aktif secara sukarela sebagai kader Posyandu. Untuk mengatasinya kedudukan dan peranan kader Posyandu dapat digantikan oleh tenaga profesional terlatih yang bekerja secara purna/paruh waktu sebagai kader Posyandu dengan mendapat imbalan khusus dari dana yang dikumpulkan oleh dan dari masyarakat. Kriteria tenaga profesional adalah sebagai berikut: a. Diutamakan berasal dari anggota masyarakat setempat b. Berpendidikan sekurang-kurangnya SMP c. Bersedia dan mau bekerja secara purna/ paruh waktu untuk mengelola Posyandu
Pemilihan Pengurus dan Kader Orientasi Pengurus dan Pelatihan Kader PEMBENTUKAN Satu Posyandu melayani sekitar 100 balita (120 KK) Langkah-langkah pembentukan : Pendekatan internal Pendekatan eksternal SMD MMD Pembentukan dan pemantauan kegiatan Posyandu, yaitu: Pemilihan Pengurus dan Kader Orientasi Pengurus dan Pelatihan Kader Pembentukan dan Peresmian Penyelenggaraan dan Pemantauan Kegiatan Posyandu
TAMBAHAN/ PENGEMBANGAN KEGIATAN POSYANDU TAMBAHAN/ PENGEMBANGAN KEGIATAN UTAMA KIA KB Imunisasi Gizi Penanggulangan Diare POSYANDU PLUS jika 5 kegiatan utama dilaksanakan dengan baik (grafik SKDN membaik) sumberdaya mendukung penetapan melalui SMD dan MMD
PEMBINAAN POSYANDU Pembinaan dilaksanakan secara terpadu melalui Pokja Posyandu di tingkat desa/kelurahan Pembinaan meliputi Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengurus dan kader Pembinaan administrasi penyelenggaraan dan keuangan Bentuk Pembinaan Rapat koordinasi berkala Pokja Posyandu Kunjungan bimbingan dan fasilitasi Menghadiri rapat-rapat yang diselenggarakan masyarakat Penghargaan kepada pengurus dan kader Posyandu yang berprestasi
Indikator Tingkat Perkembangan Posyandu Indonesia No. Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri 1. Frekuensi penimbangan < 8 > 8 > 8 > 8 2. Rerata kader tugas < 5 5 5 5 3. Rerata cakupan D/S < 50% < 50% 50% 50% 4. Cakupan kumulatif KIA < 50% < 50% 50% 50% 5. Cakupan kum. KB < 50% < 50% 50% 50% 6. Cakupan kum. Imunisasi < 50% < 50% 50% 50% 7. Program tambahan - - + + 8. Cakupan dana sehat < 50% < 50% <50% 50% Jenis indikator yang digunakan untuk setiap program disesuaikan dengan prioritas program tersebut
Indikator Tingkat Perkembangan Posyandu Kota BandaAceh No. Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri 1. Frekuensi penimbangan < 8 > 8 > 8 > 8 2. Rerata kader tugas < 5 5 5 5 3. Rerata cakupan D/S < 50% < 80% 80% 80% 4. Cakupan kumulatif KIA < 50% < 85% 85% 85% 5. Cakupan kum. KB < 50% < 70% 70% 70% 6. Cakupan kum. Imunisasi < 50% < 90% 90% 90% 7. Program tambahan - - + + 8. Cakupan dana sehat < 50% < 50% <50% 50% Jenis indikator yang digunakan untuk setiap program disesuaikan dengan prioritas program tersebut (SPM Kota Banda Aceh)
PROFIL POSYANDU BALITA KOTA BANDA ACEH
Capaian Strata Posyandu tahun 2008 s/d 2012 Pratama 6 3 2 Madya 97 95 85 86 87 Purnama 10 14 24 Mandiri Total 113 112
Jumlah Posyandu Kota Banda Aceh : 113
KADER AKTIF
DISTRIBUSI KADER POSYANDU DENGAN TUGAS RANGKAP NO KADER DENGAN RANGKAP TUGAS JUMLAH PERSEN 1 RANGKAP 5 157 25% 2 RANGKAP 4 262 41,7 % 3 RANGKAP 3 126 16,7% 4 RANGKAP 2 52 8,3% R5=Posyandu balita, lansia,Keswa,Jentik dan KB R4 = 4 dari 5 di atas R3= 3 dari 5 di atas R2= 2 dari 5 diatas (balita dan Lansia)
DISTRIBUSI KADER POSYANDU MENURUT UMUR NO UMUR JUMLAH PERSEN 1 >25 TAHUN 67 10,7% 2 25- 34 TAHUN 227 36,2 % 3 35- 45TAHUN 213 33,8 % 4 >45 TAHUN 121 19,2 %
Posyandu dalam pengamatan Amat penting peranannya dalam penanggulangan masalah kesehatan, termasuk gizi. Betul-betul ujung tombak Jaringan Sosial (Social Network) terbesar, yang artinya Modal Sosial (Social Capital) terbesar di negeri ini Bekerja berbasis kesukarelaan Cenderung perempuan
……. Pengamatan - lanjutan Banyak Posyandu menunjukkan kemampuan kerja berkelompok yang cenderung rendah. Indikasi sbb. Internal Kader senior kurang membangun partisipasi anggota. Semisal, dalam pengambilan keputusan atau pengembangan rencana kerja Isu regenerasi/ kaderisasi/ pembagian kerja atau peran/ penerapan merit system. Kader yang terlihat bekerja itu-itu saja. “Karir” kader- kader yang baru cenderung tergantung dari like and dislike senior, bahkan ada kasus kaderisasi dalam garis hubungan darah Ada sejumlah kasus konflik antar kader yang berujung perpecahan/ mundurnya anggota Banyak kasus, merasa kurang terapresiasi (indikasi ketergantungan?)
……. Pengamatan - lanjutan Banyak Posyandu menunjukkan kemampuan kerja berkelompok yang cenderung rendah External Kader posyandu cenderung bersikap directive sewaktu berkomunikasi pada ibu-ibu, termasuk dengan mereka dari kelompok miskin Posyandu sebagai kelompok teraktif di komunitas kurang terakomodasi di Musrenbang/des. Juga, bargaining position cenderung rendah Keaktifan posyandu cenderung tergantung dengan kondisi stakeholders-nya. Sewaktu Pemerintah Orba yang penuh perhatian, Posyandu aktif. Ketika Pemerintah Indonesia masuk di era reformasi (perhatian mulai berkurang), banyak Posyandu melemah kegiatannya. Ketergantungan juga terindikasi dari posisi tawar yang kurang kuat di hadapan donor, LSM, pemerintah dll. Posyandu belum mendapat apresiasi yang memadai oleh stakeholders komunitas. Banyak pemimpin formal/ informal komunitas menyepelekan posyandu
Permasalahan Posyandu (hasil survey) : Hanya sekitar 40% dari jumlah Posyandu yang ada, dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Peralatan yang tidak memadai. Tidak memiliki tempat pelayanan yang layak dan pembinaan terhadap Posyandu masih belum merata. Belum memiliki jumlah kader yang cukup bila dibandingkan dengan jumlah sasaran dan hanya 30% kader yang telah terlatih. Kader belum mampu mandiri, sementara itu, penghargaan terhadap kader masih rendah. Cakupan Posyandu masih rendah, untuk balita yang sebagian besar adalah anak usia di bawah dua tahun, cakupan di bawah 50%, sedangkan untuk ibu hamil cakupannya hanya sekitar 20%. Hampir 100% ibu menyatakan pernah mendengar Posyandu, namun yang hadir pada saat kegiatan Posyandu kurang dari separuhnya.
Pengamatan Posyandu >80% ibu-ibu menganggap penyuluhan di posyandu lemah, dalam hal: –Materi penyuluhan –Kualitas kader (Khomsan et al.,2007)
MEMENUHI SELURUH KRITERIA 1 s/d 5 4 TINGKATAN DESA SIAGA - 1. YANKES DASAR - 2. UKBM - 3. SURVEILANS - 4. KESIAGAAN - 5. PEMBIAYAAN/LINGK DESA SIAGA MANDIRI MEMENUHI SELURUH KRITERIA 1 s/d 5 DESA SIAGA PURNAMA MEMENUHI KRITERIA 1, 2, 3 & 4 - 1. YANKES DASAR - 2. UKBM - 3. SURVEILANS - 4. KESIAGAAN DESA SIAGA MADYA MEMENUHI KRITERIA 1, 2 & 3 - 1. YANKES DASAR - 2. UKBM - 3. SURVEILANS DESA SIAGA PRATAMA MEMENUHI KRITERIA 1 & 2 -1. YANKES DASAR 2. UKBM Target Desa Siaga Aktif (SPM) 100%, Pencapaian s/d Tahun 2011 64,4 % (58 desa)
Peran Diknas utk Akte Kelahiran
UPAYA-UPAYA PENINGKATAN POSYANDU Komitmen para pengambil kebijakan dan para pembina (Leadership): Pembinaan dan pengelolaan kelembagaan Posyandu melalui POKJANAL Posyandu Dukungan pembiayaan untuk operasional Posyandu Pemantapan Kerjasama Lintas Sektor/Program Pengembangan Forum Desa Siaga Penggerakan dan pembinaan kader : Kompetensi Teknis Kader Dukungan Penyediaan Informasi yg Uptodate Model Pemberdayaan Masyarakat terkait dg Desa Siaga: termasuk pengembangan biaya operasional Posyandu
Sistem Informasi Posyandu Pelayanan di Posyandu: Kompetensi Kader: menyuluh, memberdayakan masyarakat dan keluarga, pemahaman ttg penyakit yang potensial menjadi wabah, dan gizi buruk Revitalisasi 5 Program Pelayanan, khususnya KB. Termasuk Posyandu Pedesaan vs. Posyandu Perkotaan Integrasi Pelayanan dengan PAUD, BKB, dll Universal Coverage (Cakupan Semesta) Pengembangan IPTEK TEPAT GUNA Sistem Informasi Posyandu
TERIMA KASIH