REVIEW MATERI DASAR GIZI
POLA KONSUMSI PANGAN = Kebiasaan Makan = Food Habit = Pola Pangan = Food Pattern = Kebiasaan Makan = Food Habit Cara seseorang atau sekelompok orang untuk memilih makanan yg dikonsumsinya yg dipengaruhi oleh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial
Pangan persoalan Biocultural Bio zat gizi pd pangan yg mengalami proses biologi dlm tubuh dan berpengaruh thd fungsi organ tubuh Cultural faktor budaya berpengaruh thd pemilihan jenis pangan, cara mengkonsumsi, dan pengolahannya Pangan mempunyai fungsi sosial yg sesuai dg keadaan lingkungan, agama,adat, kebiasaan dan pendidikan masyarakat
MINERAL
Fungsi Penyusun struktur tulang dan gigi (kalsium dan fosfor) Kofaktor atau metaloenzim dalam reaksi biologis (peran zat besi sebagai bagian dari hemoglobin pada sel darah merah.) Fasilitator penyerapan dan transport zat gizi (sodium yang berperan penting dalam penyerapan karbohidrat dan kalsium yang memfasilitasi penyerapan vitamin B12.)
Menjaga kesimbangan asam basa tubuh (mineral memiliki tendensi untuk berikatan dengan ionSebagian besar reaksi kimia di tubuh dapat berlangsung bila keasaman cairan tubuh sedikit di atas netral) Menjaga keseimbangan cairan tubuh (Mineral dalam bentuk ion mempunyai pengaruh yang besar terhadap perpindahan cairan tubuh baik dari dan keluar sel maupun intersel ke pembuluh darahproses metabolisme)
Penghantar impuls saraf Penghantar impuls saraf. Prinsip mekanisme ini adalah perpindahan ion mineral antarsel saraf di sepanjang serabut saraf. Natrium dan kalium bekerja menghantarkan impuls antar membran sel, kalsium merangsang sel saraf untuk mengeluarkan molekul neurotransmiter rasa nyeri, melihat, mendengar, menyentuh Regulasi kontraksi otot (otot memerlukan ion kalsium dalam jumlah cukup, sedangkan relaksasi otot dapat berlangsung normal berkat aktivitas ion nartrium, kalium, dan magnesium.)
BESI Tubuh manusia mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5 gram zat besi dua per tiganya ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di dalam hati, sumsum tulang, otot. Peranannya dalam produksi sel darah merah sudah sangat terkenal, terutama untuk kaum wanita. Sel darah merah mengandung protein yang bernama hemoglobinmemiliki 4 atom zat besi. Zat besi dalam hemoglobin inilah yang mengikat oksigen dalam darah pada paru-paru untuk bisa disebarkan ke seluruh tubuh. Setelah melepas oksigen, hemoglobin kemudian mengikat karbondioksida (C02) untuk dilepaskan oleh paru-paru.
Zinc/Seng Seng dapat mudah ditemukan pada berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan protein seperti daging, kacang-kacangan dan polong polongan. Asupan seng yang dibutuhkan tubuh manusia sebenarnya sangat sedikit, namun ternyata penyerapan seng oleh tubuh pun sangatlah kecil. Dari sekitar 4-14 mg/hari jumlah seng yang dianjurkan untuk dikonsumsi, hanya sekitar 10-40% saja yang dapat diserap.
Yodium Di dalam tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang agak besar dan berada di leher depan bagian bawah). Namun, sumber yodium terbesar adalah seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan aneka ikan serta hasil olahannya. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan.
Selenium Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya terhadap kanker akan sangat meningkat.
Lima masalah gizi utama di Indonesia, Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi (AGB), Kurang Vitamin A (KVA), Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Obesitas 2, 3, 4 Sudah dapat dikendalikan, salah satunya melalui suplementasi tablet besi, vitamin A, dan fortifikasi iodium pada garam.
Beban ganda masalah gizi Gizi Lebih + Gizi Kurang Beban ganda masalah gizi meciptakan berbagai persoalan gizi di Indonesia . Kekurangan gizi pada anak dapat menyebabkan pertumbuhan fisik dan otak anak tidak optimal, anak menjadi kurus dan sangat pendek (stunting). Bila hal ini tidak segera diatasi, dalam jangka panjang akan mengakibatkan hilangnya potensi generasi muda yang cerdas dan berkualitas (lost of generation) sehingga anak menjadi tidak produktif dan tidak mampu bersaing di masa depan. kelebihan gizi pada anak memicu munculnya berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, hipertensi, hiperkolesterol dan penyakit jantung. 1 2
KEKURANGAN ENERGI PROTEIN = kwashiorkor Penyakit yg timbul akibat kekurangan protein Kwashiorkor banyak diderita oleh bayi dan anak pd usia 6 bulan sampai usia 3 tahun (Batita)
Tanda pd penderita Kwashiorkor Gagal menambah berat badan Wajah membulat dan sembab Rambut pirang, kusam dan mudah dicabut Pertumbuhan liniar terhenti Endema general (muka sembab, punggung kaki dan perut membuncit) Diare yg tidak membaik Dermatitis perubahan pigmen kulit
8. Perubahan warna rambut yg menjadi kemerahan dan mudah dicabut 9 8. Perubahan warna rambut yg menjadi kemerahan dan mudah dicabut 9. Penurunan massa otot 10. Perubahan mental seperti apatis 11. Tjd perlemakan hati, gangguan fungsi ginjal dan anemia 12. Pd keadaan akhir (final stage) menyebabkan shock berat, koma dan berakhir dg kematian
Endema pd penderita kwashiorkor
Selain kwashiorkor, kekurangan Kalori Protein (KKP) dpt terjadi baik pd bayi, anak-anak maupun orang dewasa. Anak-anak batita serta ibu-ibu mengandung dan ibu yg sdg menyusui merupakan golongan yg sangat rawan thd kekurangan protein Penderita kwashiorkor tdk kelihatan kurus Penderita Marasmus terlihat sangat kurur dan kelihatan lebih tua dr usia sebenarnya.
Marasmus : gangguan gizi krn kekurangan karbohidrat Gejala yg timbul : Muka spt orang tua Tidak terlihat lemak dan otot di bawah kulit (kelihatan tulang di bawah kulit) Rambut mudah patah dan kemerahan Gangguan kulit, gangguan pencernaan (sering diare) Pembesaran hati
Marasmus
Tanda-tanda klinis anak gizi buruk yg marasmus: Tampak sangat kurus Wajah spt orang tua Iga gambang perut cekung Otot paha mengendor (beggy pant) Mengecilnya otot (atrofi) otot lengan dan tungkai
STUNTING Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain seusianya. Stunted merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak.
Anemia Gizi Besi di Indonesia Anemia gizi besi ini timbul akibat kosongnya cadangan zat besi tubuh sehingga cadangan zat besi untuk eritropoesis berkurang yang menyebabkan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Penyebab anemia gizi besi bisa disebabkan oleh beberapa hal. Seperti kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, menderita penyakit ganguan pencernaan sehingga menggangu penyerapan zat besi. Terjadi luka yang menyebabkan pendarahan besar, persalinan, menstruasi, atau cacingan serta penyakit kronis seperti kanker, ginjal dan penyakit.
OBESITAS Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh.
Patofisiologi Terjadinya Penyakit Jantung Koroner Tubuh sendiri memproduksi kolesterol sesuai kebutuhan melalui hati. Bila terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah bisa berlebih (disebut hiperkolesterolemia). Kelebihan kadar kolesterol dalam darah akan disimpan di dalam lapisan dinding pembuluh darah arteri, yang disebut sebagai plak atau ateroma (sumber utama plak berasal dari LDL-Kolesterol.
Sedangkan HDL membawa kembali kelebihan kolesterol ke dalam hati, sehingga mengurangi penumpukan kolesterol di dalam dinding pembuluh darah). Ateroma berisi bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.
Apabila makin lama plak yang terbentuk makin banyak, akan terjadi suatu penebalan pada dinding pembuluh darah arteri, sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah arteri. Kejadian ini disebut sebagai aterosklerosis (terdapatnya aterom pada dinding arteri, berisi kolesterol dan zat lemak lainnya).
Hal ini menyebabkan terjadinya arteriosklerosis (penebalan pada dinding arteri & hilangnya kelenturan dinding arteri). Bila ateroma yang terbentuk semakin tebal, dapat merobek lapisan dinding arteri dan terjadi bekuan darah (trombus) yang dapat menyumbat aliran darah dalam arteri tersebut.
TERIMAKASIH