KRITERIA INVESTASI
Net Present Value (NPV) Kriteria Investasi Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) sering diterjemahkan sebagai nilai bersih sekarang. NPV dari suatu proyek atau gagasan usaha merupakan nilai sekarang (present value) dari selisih antara benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada discount rate tertentu. NPV merupakan kelebihan benefit (manfaat) dibandingkan dengan cost /biaya (A. Choliq dkk, 1994). Jika manfaat dinilai sekarang lebih besar daripada biaya dinilai sekarang, berarti proyek atau gagasan usaha tersebut layak atau menguntungkan. Dengan perkataan lain, apabila NPV > 0 berarti proyek / gagasan usaha tersebut menguntungkan atau layak untuk diusahakan. Adapun cara perhitungan NPV tersebut adalah sebagai berikut :
NPV = (manfaat bersih) x (Discount Factor) Net Present Value (NPV) NPV = (manfaat bersih) x (Discount Factor)
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) Net B/C adalah perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumlah NPV negatif. Net B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat (benefit) yang kita peroleh dari biaya (cost) yang kita keluarkan. Apabila net B/C > 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan layak untuk dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, apabila net B/C < 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan tidak layak untuk dilaksanakan.
Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) Gross B/C merupakan perbandingan antara Present Value Benefit dengan Present Value Cost. Apabila Gross B/C > 1, proyek layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya Gross B/C < 1, proyek tidak layak untuk dilaksanakan
Internal Rate of Return (IRR) Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu proyek tiap-tiap tahun. Selain itu, IRR juga merupakan alat ukur kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. Pada dasarnya IRR menunjukkan tingkat bunga yang menghasilkan NPV sama dengan Nol. Dengan demikian untuk mencari IRR kita harus menaikkan discount factor (DF) sehingga tercapai nilai NPV sama dengan nol. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka langkah-langkah perhitungan IRR adalah sebagai berikut 1. Terlebih dahulu disiapkan tabel cash flow dari proyek atau gagasan usaha. 2. Memilih discount factor tertentu untuk mencapai NPV = 0 3. Pada discount factor pemilihan pertama dihitung besarnya NPV 4. Jika NPV yang diperoleh masih positif, sedangkan yang diharapkan NPV = 0 maka kita pilih discount factor yang ke dua dengan harapan akan memperoleh NPV = 0 5. Misalnya dengan DF pada pemilihan yang ke dua dan seterusnya sampai memperoleh NPV yang negatif ( NPV < 0 )
Internal Rate of Return (IRR) 6. Karena NPV yang kita peroleh positif dan negatif, maka kita harus membuat interpolasi antara DF di mana NPV positif dengan DF di mana NPV sama dengan negatif agar tercapai NPV = 0. 7. Untuk mendapatkan nilai IRR digunakan rumus interpolasi Keterangan : i1 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV positif. i2 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV negatif 8. Hasil perhitungan IRR tersebut kemudian dibandingkan dengan tingkat bunga bank yang berlaku, jika IRR hasil perhitungan > bunga bank yang berlaku maka proyek atau gagasan usaha tersebut layak untuk diusahakan.
Profitability Ratio (PR) Profitability Ratio adalah perbandingan antara Net Present Value di luar investasi dengan Present Value Investasi NPV diluar investasi PR = PV Investasi