Penjelasan Silabusperaturan perkuliahan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MANAJEMEN SISTEM INFORMASI BOBOT 3 SKS
Advertisements

4. Tujuan dan Tipe Investasi Teknologi Informasi Suwirno mawlan, S.Kom., MTI Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 1.
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pentingnya sistem informasi bagi organisasi
Minggu Ke : 1 APAKAH SIA ITU ?
SELAMAT DATANG MANAJEMEN INVESTASI.
KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBIAYAAN MODAL
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOMPUTERISASI AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (PSSI).
Antonius Wahyu Sudrajat, S. Kom., M.T.I. Strategi Bisnis.
1. Paradoks Produktivitas Teknologi Informasi
4. Tujuan dan Tipe Investasi Teknologi Informasi
3. Ragam Teknik Evaluasi Investasi Teknologi Informasi
DAN PERANAN TI BAGI PERUSAHAAN
9. Formula Menghitung Keuntungan Investasi Manajemen Investasi v [STMIK MDP] 1.
Pengembangan Strategi SI/TI
PENGEMBANGAN DAN PERANAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Disusun Oleh : Adhika Brilian R.(071181)
Penjelasan Silabus dan kontrak
Siklus Hidup Sistem Basis Data
SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
Pengantar Sistem Basis Data
Information Economic.
PERENCANAAN (planning)
KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
Sistem Informasi dan Keunggulan Kompetitif
Pengantar Aplikasi E-Bisnis.
KONSEP SISTEM INFORMASI KORPORASI
MANAJEMEN SISTEM INFORMASI BOBOT 3 SKS
DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS
KONSEP & FUNGSI BISNIS Disusun oleh : Lily W.
Bab 4. Tatakelola TI.
Tata Kelola TI.
STRUKTUR, PROSES & MEKANISME TK TI
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
PROSES STRATEGI SI/TI.
Peranan sistem informasi dan teknologi informasi
CISB444 - Strategic Information Systems Planning
STRATEGIS SISTEM INFORMASI (PSSI)
SESI 04: PROSES PERENCANAAN
THE VISIONING PHASE Pertemuan ke M. Chodzirin
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
PERENCANAAN Lecture 6 Disampaikan oleh: Dr. Ir. NUDDIN HARA.
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
Strategi dan Kebijakan Teknologi Informasi
MANAJEMEN SISTEM INFORMASI BOBOT 3 SKS
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Manajemen Pemasaran.
Pengukuran Nilai Bisnis TIK
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
Kontrak Kuliah Pengenalan Sistem Informasi
Pengantar Teknologi Informasi (PTI)
PERENCANAAN STRATEGIK SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
Memamfaatkan Aplikasi Exel untuk Studi Kelayakan
DAN PERANAN TI BAGI PERUSAHAAN
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MATERI 1 : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIS
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
DAN PERANAN TI BAGI PERUSAHAAN
Tata Kelola Teknologi Informasi Information Technologi Gorvernance.
MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS
Transcript presentasi:

Penjelasan Silabusperaturan perkuliahan Manfaat penerapan Teknologi informasi pada Bisnis Contoh investasi teknologi informasi di Indonesia Definisi Investasi Teknologi Informasi Karakteristik Investasi Teknologi Informasi

Pertanyaan Tuliskan contoh SI/TI dalam sebuah bisnis perusahaan? Tuliskan manfaatnya penggunaan SI/TI bagi perusahaan?

Nilai dan keuntungan sistem informasi Peningkatan keuntungan perusahaan Pengurangan biaya bisnis Biaya dan keuntungan sistem Peningkatan pangsa pasar Perbaikan relasi pelanggan Peningkatan efisiensi Perbaikan pembuatan keputusan Pemenuhan peraturan lebih baik Kesalahan lebih sedikit Perbaikan keamanan Kapasitas lebih besar

Manfaat < Biaya Manfaat = Biaya Manfaat > Biaya Manfaat TI Manfaat < Biaya Manfaat = Biaya Manfaat > Biaya

Pendahuluan Teknologi informasi memiliki banyak peranan dalam membantu manusia dan memecahkan masalah. Diantaranya membantu manusia dalam : meningkatkan produktivitas, meningkatkan efektivitas, meningkatkan efisiensi, meningkatkan mutu, meningkatkan kreativitas, Problem solving (pemecahan masalah). Kegunaan utama teknologi infrormasi adalah membantu dalam pemecahan masalah dengan kreativitas tinggi dan membuat manusia semakin efektif dalam memanfaatkannya. Tanggung jawab pemakai teknologi informasi akan memberikan peran yang penting dalam memaksimalkan kinerja teknologi informasi

Pendahuluan Fakta menunjukkan bahwa perusahaan menginvestasikan uangnya utk mengembangkan sistem informasi, membuat aplikasi, dan memasang jaringan komputer karena para pengambil keputusan “percaya” bahwa mereka telah melihat hubungan antara biaya IT dan kinerja perusahaan, yang dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima melebihi biaya yang diinvestasikan. Menurut DR. B. Ranti, manfaat bisnis TI (atau IT Business Value) dapat dipahami sebagai besaran kontribusi TI untuk meningkatkan kinerja organisasi. Selama periode awal perkembangan komputer (sekitar tahun 1950-an), dalam kurun waktu sekitar 30-40 tahun; maka komputer lebih difokuskan “hanya” sebagai  alat pengolahan data elektronik dan untuk menjalankan aplikasi spesifik spt. Payroll dan G/L. Pada periode ini, maka manfaat dan biaya mudah dinyatakan dan diukur, misalnya sebagai Pemindahan biaya. Memasuki periode 2000-an, penggunaan TI telah bergeser dari efisiensi (otomasi), efektivitas (informasi) ke inovasi (transformasi) yang membuat manfaat menjadi lebih intangible sehinggalebih sukar utk dinyatakan dan diukur. Penilaian Investasi TI tak bisa diacuhkan dan menjadi salah satu isu strategi manajemen.

http://economy.okezone.com

http://www.bisnis.com/

http://jogja.antaranews.com

http://www.indonesiafinancetoday.com

Investasi TI Gagal Beberapa hal yang mengakibatkan investasi TI gagal memberikan benefit yang dijanjikan, antara lain: Kurangnya kepemimpinan di bidang TI Investasi TI tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis Manajemen Proyek TI tidak dikelola dengan baik Kurangnya pengelolaan atas perubahan (Change Management) Investasi TI hanya sebatas pengadaan TI

Kurangnya kepemimpinan di bidang TI Sebagaimana dalam bidang lainnya, kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting. Semakin besar dan kompleks sebuah perusahaan maka semakin penting juga kepemimpinan itu. Tanpa kepemimpinan yang kuat dan tepat maka inisiatif TI niscaya sulit untuk secara efektif berdampak signifikan bagi perusahaan. Tanpa kepemimpinan, inisiatif TI sulit untuk diorganisir sehingga yang akan terjadi adalah kekacauan yang berdampak pada gagalnya inisiatif tersebut. Kepemimpinan pun sangat berkaitan dengan otoritas yang melekat padanya. Tanpa otoritas yang memadai maka setiap inisiatif dan program TI yang seringkali bersifat lintas sektoral/divisi/departemen/bagian akan menemui kendala yang sulit untuk dihindari.

Investasi TI tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis Banyak perusahaan yang melakukan investasi bukan berdasarkan kebutuhannya melainkan sekedar mengikuti tren yang sedang berlaku. Banyak juga perusahaan yang menjiplak mentah-mentah investasi yang dilakukan kompetitornya, tanpa memedulikan apakah investasi tersebut sesuai atau tidak dengan kebutuhan ataupun kondisi spesifik perusahaannya. Investasi TI seharusnya dilakukan berdasarkan penilaian/assessment terhadap tujuan, visi, misi, harapan dan kondisi eksisting perusahaan tersebut. Dengan demikian diharapkan investasi yang dilakukan memang dapat meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan, visi dan misi perusahaan tersebut. Investasi TI yang tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis juga dapat menyebabkan investasi TI menjadi sia-sia karena setelah dibuat tidak digunakan karena (mungkin) memang tidak diperlukan oleh perusahaan tersebut.

Manajemen Proyek TI tidak dikelola dengan baik Setiap inisiatif TI biasanya diwujudkan dalam bentuk proyek-proyek. Seringkali proyek-proyek ini dikelola dengan tidak memadai sehingga sering terjadi proyek TI yang melebihi anggaran dan/atau melebihi jadwal penyelesaian yang telah ditetapkan. Prinsip-prinsip manajemen proyek yang baik tentunya perlu dikuasai dan menjadi acuan bagi setiap manajer proyek agar setiap masalah dan rintangan yang dialami selama proyek implementasi TI ini dapat diatasi dengan baik.

Kurangnya pengelolaan atas perubahan (Change Management) Setiap penerapan sistem TI yang baru tentunya menimbulkan perubahan-perubahan di perusahaan yang bersangkutan. Kegagalan implementasi sistem ERP misalnya, sering terjadi bukan karena teknologi ERP kurang bagus/canggih, tetapi karena kurangnya pengelolaan atas perubahan yang terjadi, sehingga perusahaan yang akan menerapkan sistem ERP tersebut tidak siap dan akhirnya mengalami kegagalan. Untuk memastikan perubahan yang terjadi tidak berdampak negatif bagi perusahaan maka perubahan-perubahan tersebut perlu dikelola dengan baik. Manajemen Perubahan (Change Management) memastikan setiap perubahan mengalami proses perencanaan dan evaluasi sebelum diterapkan, sehingga risiko-risiko negatif sebagai akibat penerapan perubahan tersebut dapat diminimalisir.

Investasi TI hanya sebatas pengadaan TI Pandangan bahwa investasi TI berarti pengadaan TI merupakan hal yang sering dijumpai. Padahal jelas bahwa implementasi TI tidaklah sama dengan pengadaan barang atau jasa yang lainnya. Implementasi TI biasanya melibatkan orang dan juga proses. Kegagalan investasi TI dalam memberikan value kepada perusahaan selama ini terjadi antara lain karena anggapan bahwa implementasi TI identik dengan pengadaan TI, sehingga akibatnya setelah sistem TI tersebut diterapkan/dipasang, ternyata penggunanya belum siap untuk menggunakannya dan/atau proses bisnis yang baru belum disosialisasikan dengan baik.

Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah : Manajemen Investasi Kode Mata Kuliah : SI-428 Bobot : 2 sks Deskripsi : Mata kuliah ini membahas dan menjelaskan tentang manfaat investasi teknologi informasi yang berkaitan dengan analisis manfaat dan biaya baik manfaat yang tangible maupun intangible.

Pustaka Buku Wajib: Richardus Eko Indrajit, Kajian Strategis Analisa Cost-Benefit Investasi Teknologi Informasi, 2011. Radiks Purba, Analisis Biaya dan Manfaat, Edisi 1, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1997. Buku Pelengkap: Benny Ranti, Kuliah Manajemen Investasi Teknologi Informasi, Universitas Indonesia. Abdul Halim, Analisis Investasi, Edisi ke-2, Salemba Empat, Jakarta, 2005. Jogiyanto H.M., Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi ke-3, BPFE, Yogyakarta, 2003.

Silabus Manajemen Investasi Pertemuan Pokok Bahasan 1 Paradoks Produktivitas Teknologi Informasi 2 Klasifikasi Model Analisa Cost-Benefit 3 Ragam Teknik Evaluasi Investasi Teknologi Informasi 4 Tujuan dan Tipe Investasi Teknologi Informasi 5 Perhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat yang Tangible 6-7 Perhitungan Biaya dan Manfaat Investasi Ujian Tengah Semester

Silabus Manajemen Investasi Pertemuan Pokok Bahasan 8 Teknik Mengukur Manfaat Intangible dalam Investasi Teknologi Informasi 9 Formula Menghitung Keuntungan Investasi 10 Prinsip Dasar pada Information Economics 11 Manajemen Portofolio Investasi Teknologi Informasi 12-13 Pengawasan Alokasi Biaya Proyek Teknologi Informasi 14 Strategi Menilai Manfaat Teknologi Informasi Ujian Akhir Semester

Definisi Investasi Teknologi Informasi Marc J. Schniderians (2004) mendefinisikan investasi teknologi informasi adalah suatu keputusan investasi dalam mengalokasikan seluruh tipe dari manajemen sistem informasi, termasuk di antaranya manusia dan uang. Sedangkan Weil (1989) mendefinisikan investasi teknologi informasi sebagai biaya-biaya yang dihubungkan dengan perolehan komputer, komunikasi, software, jaringan, dan personel yang mengatur dan mengoperasikan sistem informasi manajemen (SIM).

Tiga Asset Teknologi Informasi

Karakteristik Investasi TI Karakteristik khusus dari investasi dalam bidang TI menurut Remenyi (2001) adalah sebagai berikut: Teknologi Informasi membawa risiko yang tinggi dan biaya yang tinggi tetapi memungkinkan membawa keuntungan yang besar, jadi kita tidak dapat mengesampingkannya. Pengeluaran dalam teknologi informasi merupakan sebuah proporsi yang signifikan terhadap pengeluaran modal organisasi. Laju dari perubahan teknologi dan macam-macam penggunaannya mendatangkan kesulitan bagi para manajer untuk menggunakannya dalam semua aspek pengambilan keputusan. Dalam kebanyakan organisasi tidak ada kepercayaan terhadap pencatatan dalam anggaran belanja, ukuran biaya, dan keuntungan.

Mengapa Investas Di dalam TeknologI informasi dilakukan? Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Grant Thornton LLP, alasan melakukan investasi dalam TI adalah untuk meningkatkan Produktivitaas (35%), komunikasi (15%), dan Kecerdasan (14%). (IIE Solution 1996)

Manfaat melakukan investasi TI Mempertahankan Market share. Market share adalah parameter kunci kesuksesan kinerja para eksekutif. Market share ini dapat dipakai sebagai kekuatan bersaing bagi perusahaan. Menghindari bencana kerugian yang lebih besar. Investasi dalam TI dianggap sukses apabila dapat mencegah kerugian yang sangat besar, seperti: kecurangan atau kelalaian keamanan pengangkutan Menciptakan fleksibilitas danadaptabilitas yang lebih tinggi. Meningkatkan kualitas pelayanan. Meningkatkan kualitas semangat kerja

Investasi TI Investasi TI meliputi: Hardware Software Network/jaringan Brainware Fasilitas.

Investasi TI Secara umum Investasi TI bermanfaat untuk menekan biaya-biaya operasi perusahaan, meningkatkan produktifitas dan menyelesaikan masalah bsnis yang spesifik. Investasi TI juga merupakan keputusan yang diambil oleh organisasi untuk meningkatkan sumber daya dari pengeluaran biaya yang nyata dari TI dengan harapan manfaat dari pengeluaran tersebut bertemu atau mencapai nilai dari pada yang diharapkan.

NILAI INVESTASI TI Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan mengukur penambahan dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan TI dalam operasi bisnis. Proses ini termasuk metode dan alat utk menghitung secara akurat, menjajaki dan akhirnya  menyadari hasil positif bisnis dari investasi TI. Investasi TI dan ROI adalah satu dari topic diskusi hangat, tanpa tergantung industri. CEO dan manajemen senior mengharapkan perubahan dari focus belanja (cost) TI ke kebutuhan dimana investasi menghasilkan perbaikan yg nyata dalam bisnis.

MENGAPA MENILAI INVESTASI TI SUKAR? Manfaat tidak dapat terukur secara alami Manfaat TI direalisasikan dalam jangka panjang Strategi dan keuntungan kompetitif sukar utk dihitung Manfaat TI tdk langsung dan karena itu tidak dapat dibedakan dari beberapa factor yg mengacaukan Teori dan teknik yang tersedia sukar utk mengerti dan menangkap nilai dari system informasi.

TIPE UMUM DARI KESUKARAN PENILAIAN TI Untuk alasan persaiangan mereka tidak dapat berusaha tdk utk berinvestasi dalam IS/IT, tetapi secara economi mereka tidak dapat menemukan pertimbangan yg cukup, dan penilaian praktis tidak dapat memberikan cukup dukungan, utk melakukan investasi.   Karena infratruktur IS/IT menjadi suatu bagian yang tdk dapat dihindarkan dari proses dan struktur organisasi. Sehingga sukar utk dipisahkan dampak TI terhadap asset dan kegiatan lainnya. Ada kesimpangsiuran kelemahan mengartikan kebutuhan informasi sama halnya IS/IT sbg asset modal besar, meskipun tingkat pembelanjaannya tinggi

PRODUCTIVITY PARADOX Menurut beberapa IT-cons, sukar utk menjelaskan bahwa investasi TI mempunyai penambahan output atau gaji. Pertentangan antara ukuran investasi dalam TI dan ukuran output pada tingkat nasional diuraikan sebagai PRODUCTIVITY PARADOX. Pertanyan besarnya adalah: Jika TI tidak meningkatkan produktivitas atau memperbaiki kinerj bisnis, mengapa organisasi menginvestasikan sejumlah uang utk TInya? Jadi IT tidak mempunyai atau memberikan nilai ekonomi yang berarti atau nilai TI tidak pernak digali secara optimal.  

Bukan berarti, perusahaan lokal yang sukses memanfaatkan TI tidak ada Bukan berarti, perusahaan lokal yang sukses memanfaatkan TI tidak ada. Contoh yang rasanya cukup pas adalah BCA. Dengan mengandalkan kekuatan infrastrukturnya — delivery channel dan sistem back office berbasis TI — BCA bisa dengan cepat dan sukses meluncurkan produk dan layanannya. Mulai dari layanan transaksi ATM, kartu debit, Internet banking KlikBCA dan mobile banking M-BCA. Dimulai sejak 1995, pembangunan infrastruktur TI BCA memakan investasi sekitar US$ 40 juta. Sekarang, setiap tahun BCA diperkirakan menganggarkan US$ 20 juta untuk investasi TI. Hasilnya memang kelihatan. Jika pada 1998 volume bisnis ATM BCA sebesar Rp 29,7 triliun, pada akhir 2002 sudah mencapai Rp 185 triliun. Kartu debit BCA yang pada Juli 1999 baru mencatat nilai transaksi Rp 1,19 triliun, pada akhir 2002 menclok di angka Rp 8,3 triliun. Lalu, KlikBCA yang pada Agustus 2000 baru meraih volume bisnis Rp 106 miliar, di akhir 2002 mencatat Rp 3,87 triliun. Sementara itu, M-BCA yang mencatat volume bisnis Rp 151 miliar per September 2001, pada akhir 2002 sudah mencapai angka Rp 2,13 triliun. Jika angka-angka yang diungkapkan GM BCA Stephen Liestyo ini benar, artinya pencapaian yang diraih BCA memang jauh memadai dibandingkan investasinya membangun TI. Belakangan, digandeng salah satu vendor software besar, kabarnya BCA malah makin maju lagi dengan berusaha mengimplementasi teknologi terbaru berbasis XML (eXtensible Markup Language), agar sistem-sistem aplikasinya bisa saling “berkomunikasi”.