MUHAMMAD HAJARUL ASWAD PERTEMUAN 3. 2. ANALISIS KORELASI 2.3. KORELASI PARSIAL 2.4. KORELASI BERGANDA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pengelolaan Keuangan Pribadi tahun Frans Krisnardi Terah
Advertisements

Nama : Holifah Anjani Nim : A. Pemasukan  Bulan September 2013 Gaji Rp  Bulan Oktober 2013 Gaji Rp  Bulan November 2013.
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
P ENGELOLAAN K EUANGAN P RIBADI TAHUN TONY
Teknik Pemisahan Biaya Campuran
INDEKS MUSIMAN DAN GERAKAN SIKLIS
Oleh : Andri Wijaya, S.Pd., S.Psi., M.T.I.
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
Pengelolaan Keuangan Pribadi Tahun ESA141 Motivasi Usaha Seksi 52 Geri Wijanarko
PERAMALAN (FORECASTING)
Bunga sederhana Pertemuan 1.
METODE PENGHALUSAN EKSPONENSIAL
QUANTITATIVE FORECASTING METHOD
Anggaran produksi MATA KULIAH : PENGANGGARAN PERUSAHAAN
RumahBersalin “HARAPAN BUNDA
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
STATISTIK INDUSTRI MODUL 10
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
AKUNTANSI MANAJEMEN SOAL KUIS.
AKUNTANSI MANAJEMEN SOAL KUIS.
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
BAB X INDEKS MUSIMAN DAN GERAKAN SIKLIS
DERET BERKALA DAN PERAMALAN
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
STATISTIK DAN PROBABILITAS pertemuan 5 & 6 Oleh : L1153 Halim Agung,S
Analisis Perilaku Biaya
Rumah Bersalin “ HARAPAN BUNDA “
MANAJEMEN PERSEDIAAN.
BAB 3 PERILAKU BIAYA Pertemuan 3 & 4 – Minggu 2
Anggaran Produksi.
DERET BERKALA DAN PERAMALAN
Analisis Perilaku Biaya
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA” Disusun oleh : Nur Listiyana Devi Kelas XII IPA 1 MAN Sabdodadi Bantul 2012.
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
Indeks Musim dan Gerakan Siklis Tugas Mandiri 01 J0682
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
Rumah Bersalin Harapan Bunda
Rumah Bersalin ‘HARAPAN BUNDA’
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Kriteria.
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
Studi Kelayakan Bisnis (Aspek Pasar dan Pemasaran)
Analisis Perilaku Biaya
DERET BERKALA DAN PERAMALAN
METODE ANALISIS TREND: Trend Non Linier
Rekapitulasi Data ISPU
ANGGARAN PRODUKSI Mispiyanti, S.E., M.Ak., Ak..
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
Rumah Bersalain “HARAPAN BUNDA”
UKURAN PEMUSATAN (Mean)
REGRESI Danniar Rosmawati A.04
PAJAK PENGHASILAN.
BAB 3. Analisis biaya.
Rekapitulasi Data ISPU
Oleh : Keti Purnamasari, S.E.,M.Si
y x TEKNIK RAMALAN DAN ANALISIS REGRESI
DERET BERKALA DAN PERAMALAN
PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI
Anggaran Produksi.
DERET BERKALA DAN PERAMALAN
Rekapitulasi SNI Penetapan Tahun April
JADWAL KEGIATAN SAKERNAS 2019
Pengolahan grafik dan penambahan gambar
Transcript presentasi:

MUHAMMAD HAJARUL ASWAD PERTEMUAN 3

2. ANALISIS KORELASI 2.3. KORELASI PARSIAL 2.4. KORELASI BERGANDA

2.3. Korelasi Parsial Korelasi parsial = tingkat hubungan yang terjadi antara 2 variabel saja, sementara variabel lainnya dianggap konstan. Misalnya: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e, korelasi parsial berarti tingkat hubungan antara variabel X 1 saja dengan Y atau antara X 2 saja dengan Y.

Misalnya X 2 tetap, maka rumus korelasi antara X 1 dengan Y adalah sebagai berikut: Sedangkan rumus korelasi antara X 2 dengan Y bila X 1 tetap adalah:

dengan:

Contoh 1. Diketahui frekuensi penayangan iklan melalui media cetak dan elektronik serta perkembangan jumlah eksemplar harian pagi Kartika Bangsa yang terjual dari bulan Juli 1998 sampai dengan Juni Tentukan: a.Korelasi antara frekuensi penayangan iklan melalui media cetak dengan jumlah eksemplar harian pagi Kartika Bangsa. b.Korelasi antara frekuensi penayangan iklan melalui media elektronik dengan jumlah eksemplar harian pagi Kartika Bangsa.

Bulan Iklan Media Cetak (X 1 ) Iklan Media Elektronik (X 2 ) Jumlah Eksemplar dalam ribuan (Y) Juli7235 Agustus9440 September10342 Oktober11550 November11555 Desember12660 Januari12665 Februari13768 Maret12672 April13877 Mei13880 Juni14885 Hasil perhitungan

BulanX1X1 X2X2 YX1YX1YX2YX2YX1X2X1X2 X12X12 X22X22 Y2Y2 Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Jumlah

a.Korelasi antara frekuensi penayangan iklan melalui media cetak dengan jumlah eksemplar harian pagi Kartika Bangsa = 0,26. Artinya, terdapat hubungan yang positif namun rendah antara frekuensi penayangan iklan melalui media cetak dengan jumlah eksemplar harian pagi Kartika Bangsa. b. Korelasi antara frekuensi penayangan iklan melalui media elektronik dengan jumlah eksemplar harian pagi Kartika Bangsa = 0,64. Artinya, terdapat hubungan yang positif dan cukup antara frekuensi penayangan iklan melalui media elektronik dengan jumlah eksemplar harian pagi Kartika Bangsa.

2.4. Korelasi Berganda Misalnya: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e, korelasi berganda berarti tingkat hubungan secara bersama-sama antara variabel X 1 dan X 2 dengan Y. Atau dengan kata lain, korelasi berganda adalah tingkat hubungan antara variabel-variabel X 1, X 2,..., X n dengan variabel Y secara simultan.

dengan:

Contoh 2. Perhatikan kembali soal Contoh 1. Tentukan korelasi antara frekuensi penayangan iklan melalui media cetak dan elektronik dengan jumlah eksemplar harian pagi Kartika Bangsa. Hasil perhitungan

BulanX1X1 X2X2 YX1YX1YX2YX2YX12X12 X22X22 Y2Y2 X1X2X1X2 Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Jumlah

Telah diperoleh nilai korelasi berganda R = 0,95. Artinya, terdapat korelasi positif dan kuat antara frekuensi penayangan iklan melalui media cetak dan elektronik dengan jumlah eksemplar harian pagi Kartika Bangsa.

NEXT. 3. REGRESI SEDERHANA: MASALAH ESTIMASI SELESAI