PROSES PERANGKAT LUNAK DAN METRIK PROYEK Pertemuan ke-6
Tujuan pengukuran Software Untuk menyatakan kualitas produk Untuk menilai kualitas manusia yang terlibat dalam pembuatan produk Untuk menilai keuntungan pemakaian metode dan alat bantu yang baru Sebagai dasar untuk melakukan perkiraan Untuk membantu penyesuaian pemakaian alat bantu yang baru
PENGUKURAN, METRIK, DAN INDIKATOR Measure (mengukur) mengindikasikan kuantitatif dari luasan, jumlah, dimensi, kapasitas, atau ukuran dari atribut sebuah proses atau produk Measurement (pengukuran) kegiatan menentukan sebuah pengukuran Metrics (metrik) ukuran kuantitatif dari tingkat dimana sebuah sistem, komponen, atau proses memiliki atribut tertentu Indicator (indikator) sebuah metrik atau kombinasi dari metrik yang memberikan pengetahuan ke salam proses software, sebuah proyek software atau produk itu sendiri
METRIK DALAM PROSES DAN DOMAIN PROYEK METRIK PROSES digunakan untuk tujuan strategis cara untuk meningkatkan proses software: Mengukur atribut tertentu dari proses Mengembangkan serangkaian metrik yang berarti Menggunakan metrik itu untuk memberikan indikator yang akan membawa kepada sebuah strategi pengembangan Mengukur reabilitas software secara tidak langsung dengan mengambil serangkaian metrik berdasarkan keluaran yang dapat di ambil dari proses Keluaran menyangkut: Pengukuran kesalahan yang ditemukan sebelum pelepasan PL Cacat yang disampaikan dan dilaporkan oelh pemakai akhir Produk kerja yang dikirim Usaha manusia yang dilakukan Konfirmasi jadwal dll
Pada saat organisasi menjadi lebih nyaman dengan kumpulan dan manfaat metrik proses, derivasi dari indikator sederhana membrikan suatu cara kepada suatu pendekatan yang lebih teliti yang disebut SSPI (Statistical Software Process Improvement) SSPI menggunakan analisis kegagalan PL untuk mengumpulkan informasi seputar semua kesalahan dan cacat yang terjadi saat sebuah aplikasi, sistem atau produk dikembangkan dan dipakai
METRIK PROYEK Tujuan: Untuk meminimalkan jadwal pengembangan dengan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk menghindari penundaan serta mengurangi masalah dan resiko potensial Untuk memperkirakan kualitas prosuk pada basis yang berlaku, dan bila dibutuhkan, memodifikasi pendekatan teknis untuk meningkatan kualitas Pengukuran proyek PL bersifat taktis, yaitu bahwa metrik proyek dan indikator yang berasal dari pengukuran dilakukan oleh manajer proyek dan tim PL untuk mengadaptasikan aliran kerja dan aktifitas teknis Model lain dari metrik proyek mengusulkan bahwa setiap proyek seharusnya mengukur: Input (pengukuran sumber daya) Output (pengukuran kemampuan penyampaian atau produk kerja yang diciptakan selama proses RPL) Hasil (pengukuran yang menunjukkan kemampuan penyampaian)
Metrik harus dikumpulkan sehingga indikator proses dan indikator produk (proyek) dapat dipastikan Indikator proses, memungkinkan: Sebuah organisasi rekayasa PL memperoleh pengetahuan tentang reabilitas sebuah proses yang sedang berlangsung Manajer dan pelaksana memperkirakan apa yang harus dikerjakan dan yang tidak Indikator proyek memngkinkan manajer proyek PL: Memeperkirakan status sebuah proyek yang sedang berlangsung Menelusuri resiko-resiko potensial Menemukan area masalah sebelum masalah menjadai semakin kritis Menyesuaikan lairan kerja atau tugas-tugas Mengevaluasi kemampuan tim proyek untuk mengontrol kualitas hasil kerja RPL
PENGUKURAN PERANGKAT LUNAK Pengukuran perangkat lunak dibedakan menjadi: Pengukuran langsung (direct) Metrik size-oriented Pengukuran tidak langsung (Indirect) Metrik Function-oriented Metrik function point
PENGUKURAN PERANGKAT LUNAK Pengukuran secara langsung: Biaya Pengaruh Jumlah baris perintah yang diproduksi Kecepatan yang dieksekusi Ukuran memori Kesalahan Pengukuran secara tidak langsung: Fungsi Kualitas Kompleksitas Efisiensi Keandalan Kemampuan pemeliharaan