Pertemuan 13 Turap (cont’d)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PONDASI 1.
Advertisements

MODUL KULIAH : REKAYASA PONDASI II SKS : 2
TIANG DENGAN BEBAN LATERAL
MEKANIKA TANAH PERTEMUAN 04: REMBESAN #1 OLEH ABDUL ROCHIM
Pertemuan 7 METODE DISTRIBUSI MOMEN
Matakuliah : S2094 / Rekayasa Pondasi Tahun : 2005 Versi : 1.1
Pertemuan 4 Aplikasi Perhitungan Gaya Dengan Program Komputer
Pertemuan 15 Tekanan tanah Lateral
Pertemuan 23 Pondasi Dalam
Pertemuan 25 Pondasi Dalam
Pertemuan 23 Metode Unit Load
Matakuliah : S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut
Pertemuan 18 Dinding Penahan Tanah
Pertemuan 05 dan 06 Keseimbangan
Pertemuan 5 Balok Keran dan Balok Konsol
Pertemuan 10 Gaya – gaya dalam
Pertemuan Hidrolika Saluran Terbuka
Pertemuan 07 Keseimbangan pada Konstruksi Rangka Kuda-Kuda
1 Pertemuan 9 Gaya Horisontal Matakuliah: S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut Tahun: 2006 Versi: 1.
Pertemuan #11 Perakitan Matriks Kekakuan Struktur Portal 2D
Pertemuan 26 Conjugate Beam Method
Pertemuan 1 Pengantar Mekanika Bahan
Pertemuan 13 Hukum Castigliano I
Pertemuan 8 Analisis Balok Menerus
Pertemuan 7 Tegangan Normal
1 Pertemuan 22 Stiffness method Matakuliah: S0114 / Rekayasa Struktur Tahun: 2006 Versi: 1.
Matakuliah : S2094 / Rekayasa Pondasi Tahun : 2005 Versi : 1.1
METODE PERHITUNGAN (Analisis Stabilitas Lereng)
Pertemuan 23 s.d 26 Garis Pengaruh Rangka Batang
Pertemuan 03 dan 04 Keseimbangan
ANALISIS STRUKTUR Gaya Internal
PERTEMUAN 2 PLAT DAN RANGKA BETON.
Pertemuan 3 MEKANIKA GAYA
Pertemuan 24 Metode Unit Load
Pertemuan 26 Hidrolika Aliran Air Tanah
Pertemuan 10 Tegangan dan Regangan Geser
Pertemuan 16 Tekanan Tanah Lateral
Pertemuan 01 Dasar-Dasar Mekanika Teknik
Pertemuan 19 Besaran dan Sifat Batang (Secara Grafis)
Matakuliah : S0442 / Metode Pelaksanaan Konstruksi
Pertemuan 17 Dinding Penahan Tanah
Turap Cantilever Yulvi zaika.
Pertemuan 5 GAYA-MOMEN DAN KOPEL
Pertemuan 17 Tegangan Lentur dengan Gaya Normal yang bekerja Sentris
Pertemuan 10 ANALISA GAYA PADA KERANGKA BATANG
Pertemuan 4 METODE DISTRIBUSI MOMEN
Pertemuan 9 PORTAL DAN KERANGKA BATANG
KRITERIA DESAIN, STANDAR DESAIN, DAN METODE ANALISIS PERTEMUAN 6
Pertemuan 03 Macam Perletakan dan Stabil / Labilnya Konstruksi
PERENCANAAN KEKUATAN BATAS Pertemuan 04
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
Pertemuan 16 SISTEM AKUNTANSI UTANG
Pertemuan 8 SFD DAN BMD PADA BALOK
Pertemuan 20 Tegangan Geser
Teknologi Dan Rekayasa
Pertemuan 13 Turap (cont’d)
Pertemuan 9 Algoritma Program Analisis Balok
Pertemuan 7 Ikatan Angin
Pertemuan 19 Tegangan Lentur dengan Gaya Normal yang bekerja Eksentris
JONI RIYANTO M. IQBAL PAMBUDI M. NURUL HUDA RIAN PRASETIO
Pertemuan 9 Slope Deflection Method
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
Pertemuan 25 Conjugate Beam Method
KAPASITAS PENAMPANG MENAHAN GAYA LINTANG Pertemuan 13
TURAP KANTILEVER KELOMPOK 5. Anggota Kelompok  Ahmad Ghulam Ibadullah( )  Muhammad Fachry Ramadhan( )  Muhammad Shofaruddin( )
Turap berangkur Yulvi zaika.
 Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah memikul tekanan atau melawan penurunan akibat pembebanan,yaitu tahanan geser yang disebarkan oleh tanah disepanjang.
Pertemuan 11 Pekerjaan plesteran dinding
BEAM Oleh: SARJIYANA.
Kementerian ESDM Republik Indonesia 1 Bandung, November 2018 Oleh : Giva H. Zahara ( ) Kurnia Dewi Mulyani ( ) TUGAS GEOTEK TANAH.
Transcript presentasi:

Pertemuan 13 Turap (cont’d) Matakuliah : S2094 / Rekayasa Pondasi Tahun : 2005 Versi : 1.1 Pertemuan 13 Turap (cont’d) Video : -

Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa mampu memahami konstruksi dinding turap berjangkar

Outline Materi Dinding turap berjangkar Efek beban Permukaan

<<ISI>> Turap berjangkar

5. Turap Berjangkar Cara analisisnya adalah berdasarkan keadaan dan sifat tumpuan pada bagian bawah pemancangan yang dapat bersifat jepit atau tumpuan. Ada 2 Metoda analisis : Metoda Tumpuan Bebas (Free earth support method) Metoda Tumpuan Terjepit (Fixed earth support method)

5.1 Metoda Tumpuan Bebas (Free Earth Support Method) Pada tanah berbutir (non-kohesif) Metoda ini didasarkan pada beberapa anggapan : Turap adalah kaku sempurna dibandingkan dnegan tanah sekitarnya Turap bebas berotasi pada jangkar. Keruntuhan terjadi oleh rotasi terhadap batang jangkar. Dalam keadaan setimbang, tidak ada peralihan lateral di titik jangkar Tekanan tanah aktif dan pasif yang bekerja pada turap dapat dihitung dengan teori Rankine dan distribusi tegangan hidrostatis

5.1 Metoda Tumpuan Bebas (Free Earth Support Method) Pada tanah kohesif Bila tanah berkohesi ( = 0) berada di bawa batas keruk dengan timbunan tanah berbutir kasar, distribusi tekanan tanah pasif akan berupa garis lurus * Penjelasan lengkap dan contoh soal dapat dilihat pada text book Teknik Pondasi 2, Hari Cristady

5.2 Metoda Tumpuan Terjepit (Fixed Earth Support Method) Bila turap ditanam cukup dalam sehingga bagian bawahnya erjepit sempurna maka turap bertingkah laku sebagai struktur terjepit yang ditopang di titik jangkar (vertical propped cantilever) Problem tumpuan terjepit pada turap ini dapat diselesaikan dengan 2 (dua) cara : Elastic Line Method Equivalent Beam Method ++ Elastic line methood tidak lazim digunakan, maka hanya equivalent beam method yang akan dibahas * Penjelasan lengkap dan contoh soal dapat dilihat pada text book Teknik Pondasi 2, Hari Cristady

Cara Blum Metoda ini dikembangkan oleh Blum (1931). Pada metoda ini titik peralihan leentur (point of contraflexure) yang berada sejauh x di bawah batas keruk dianggap sebagai fungsi dari 

Cara Tschebotarioff Berdasarkan penelitian di Princeton, Tschebotarioff (1951) menyarankan untuk melakukan prosedur perhitungan turap berjangkar pada tanah pasir sebagai berikut : Titik balik dianggap pada batas keruk Kedalaman pemancangan, D, dianggap sama dengan 0.43H untuk mendapatkan faktor keamanan sekurang-kurangnya 2.0 Koefisien tekanan tanah aktif disarankan dimodifikasi sebagai berikut : Tekanan aktif di atas batas keruk dianggap hidrostatik Gaya jangkar dihitung dengan mengabil momen semua gaya-gaya pada batas keruk. Hasilnya dapat ditulis sebagai berikut :

5.3 Efek Beban Permukaan Selain berfungsi untuk menahan tanah yang berbeda elevasi dapat digunakan juga untuk menahan beban permukaan. Beban permukaan ini dapat mengakibatkan meningkatnya tekanan lateral yang bekerja di belakang dinding yang dapat mengakibatkan dinding roboh. Contoh beban permukaan misalnya adalah jalan kereta api, jalan raya, dsb Jenis – Jenis beban permukaan : Beban merata penuh (uniform loads) Beban titik (point loads) Beban garis sejajar dengan dinding (line loads parallel to the wall) Beban merata sebagian sepanjang dinding (strip loads paralel to the wall)

Strip Load Point Load Triangular Load Ramp Load

5.4 Efek dari tekanan air akibat aliran steady dan unsteady Seperti kita ketahui pada Mekanika tanah bahwa aliran air sendiri ada 2 macam : Aliran Steady Adalah aliran air yang tidak berubah terhadap waktu, misalnya muka air tanah asli yang biasa dikenal sebagai tekanan hidrostatik Aliran Unsteady Adalah aliran yang berubah-ubah terhadap waktu, misalnya naik turunnya muka air tanah akibat pasang surut yang dapat menyebabkan terjadinya rembesan antara bagian depan dan belakang turap