Asia Pacific: Industrialisasi dan Empat Macan
Anggota Negara Asia Pacific Economic Forum
Review pertemuan sebelumnya Batasan Asia Pacific ? Mengapa Asia Pacific Penting ? Asia Pacific dalam setting global Perdagangan Sumberdaya Situasi Politik Tingkat pembangunan dan standar kehidupan
Membaca Asia Pasifik: Kerangka Analisis Geografi Sejarah Diskusi tentang geografi kesejarahan dunia ketiga umumnya secara bebas dihubungkan dengan istilah “imperialisme”, “kolonialisme”, “neo-kolonialisme”, dan sebagainya. Apa makna istilah-istilah itu?
Imperialisme Imperialisme , dimaknai dengan dua cara Makna Umum: Mengambarkan hubungan ekploitatif antara pusat dan pinggiran Makna Teknis , digunakan oleh para Markist: Mendiskusikan tahap akhir dalam evolusi kapitalisme – sebuah tahapan tingkat tinggi kosentrasi kepemilikan barang produksi sebagai hasil kapitalisme monolitik, atau kontrol ekonomi dunia
Kolonialisme Kolonialisme adalah penegakan kontrol oleh satu masyarakat/bangsa atas masyarakat/bangsa lainnya Kolonialisme dapat terjadi karena motif ekonomi (satu dari sebab ekpansi para imperialist), atau dapat juga karena hanya motif politik: misalnya alasan strategis, pertahanan Kolonialisme adalah lebih tua dibandingkan imperialisme baik sebagai konsep maupun sebagai proses sejarah
Kerangka Analisis Sumber: Smith, 2002 Periode waktu Tipe Imperialisme 1500 1600 1700 1800 1850 1990 1950 1970 2000 Tipe Imperialisme Imperialisme informal Imperialisme formal Fase utama pembangunan asia pasifik Pre-kolonial Kolonialisme Perdangan (Komersial) Transisional Kolonialisme industrial Neo Kolonialisme Utama Akhir Tipe Kolonialisme Pre-kolonialisme Post Kolonialisme Sumber: Smith, 2002
Pre-Kolonialsme Situasi Asia Pasifik pada fase ini beragam menurut tempat dan waktu. Umumnya dominasi wilayah dikuasai oleh karajaaan. Kerajaan China Kerajaan Angor di Kamboja Kerajaan India dan pengaruhnya bagi penyebaran agama Budha dan Hidndu “Indonesia”: Singosari, Majapahit, Sriwijaya Perdangan dengan Arab dan India (gujarat) dan pengaruhnya bagi perkembangan Islam
Kerajaan Angor di Kampoja
Sisa-sisa Kerajaan Singosari
Imperialisme Perdagangan Fase ini ditandai oleh masuknya Eropa dengan malakukan transaksi perdangan dengan didasarkan kepada ekonomi pasar dengan fokus kepada pencarian emas, perak, perselin, sutra, dll. Bidikan utama adalah Asia Pasifik terutama kawasan Asia Tenggara dimana produk tersebut dihasilkan dan perdagangkan (terutama) oleh Cina Tahap awal didominasi oleh Portugis (Malaka), Spayol (Philipina), Belanda (Indonesia), Inggris (Malaysia termasuk Singapura dan Hongkong). Dominasi kewilayahan atas daerah jajahan membawa implikasi dalam dinamika pembangunan di kawasan itu dimasa depan Biaya untuk kegiatan kolonialisme pada fase ini adalah swasta
Kolonialisme Industrial Revolusi industri di Eropa –terutama Inggris, dan bagaimana mendapatkan keuntungan, mendorong pencarian bahan baku murah dan perluasan pasar di luar kawasan Terjadi restrukturisasi kolonialime dari perusahaan ke negara. Perdangan bebas yang sebelumnya terjadi di Asia dan Afrika beralih menjadi proses pengkaplingan dan ekpolitasi sumberdaya sejak tahun 1875
Kolonialisme Akhir Pecahnya perang dunia 1 membawa dampak traumatis bagi masyarakat Eropa Timbulnya depresi ekonomi di Eropa pasca perang dunia kedua Munculnya kekuatan baru di Asia: Jepang Perang dunia kedua merubah kekuatan koloni di kawasan Asia Pasifik: Jepang, Inggris dan USA dan merusak kekuatan koloni Eropa di Malaka, Singapura, India Timur, Pilipina dan Birma
Warisan Kolonialisme Apakah dampak – keuntungan dan kerusakan- yang ditimbulkan oleh kolonialisme di wilayah Asia Pasifik ? Dampak yang ditimbulkan adalah kompleks, berbeda antar waktu, raung, dan antar budaya sejak tahun 1500an
Beberapa warisan kolonialisme yang ada di kawasan Asia Pasifik Secara politik unit-unit pada era tahun 1940an dan 1950an secara esensi merupakan hasil pembagian batas kolonial pada abad sebelumnya yang sedikit memiliki hubungan dengan situasi sebelum pre-kolonial dengan pola-pola fisik atau budaya. Bangsa Melayu di Asia Tenggara dibagi Malaysia, Indonesia, Philipina, sementara Birma merupakan gabungan berbagai suku selama beberapa fase pencaplokan Inggris. Warisan demografis juga kompleks Tingkat pertumbuhan penduduk meningkat sebagai akibat perbaikan layanan kesehatan, akses makanan yang bergizi . Kepadatan penduduk di wilayah perkotaan pusat kolonialisme dan tekanan yang ditimbulkannya bagi lingkungan hasil percampuran suku dan kelompok masyarakat sebagai konsekuensi permintaan tenaga kerja kolonial dan migrasi Secara ekonomis, beberapa wilayah menjadi terspesialiasi memproduksi barang
Demensi Pertumbuhan Industrial Industrialisasi yang ditunjukan dengan nilai ekport menggambarkan situasi menarik. Korea Selatan, Hongkong, Singapura, dan Taiwan –Selain China, menunjukan dominasi di kawasan yang kemudian dikenal sebagai negara-negara industri baru – Empat macan kecil, khususnya dengan pertumbuhan manufaktur mereka yang mengesankan. Malaysia dan Thailand ikut menyusul sebagai negara yang tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Empat Macan Kecil Asia Pasifik 1950 – 1970 Faktor utama yang menghubungkan Hongkong, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan adalah bahwa negara tersebut adalah wilayah koloni: 2 pertama koloni Inggris dan 2 terakhir adalah koloni Jepang. Setelah PD II, Hongkong dan Taiwan menerima pengungsi akibat kontrol komunis terhadap China, yang mayoritas adalah lebih berpendidikan dan kota yang membawa keterampilan dan modal untuk berinvestasi. Begitu juga yang terjadi dengan Korea Selatan selama perang saudara. Selama tahun 1950an, Taiwan dan Korea Selatan mendapatkan bantuan USA dan investasi sebagai bagian strategi membendung komunisme
1980an: Resesi dan Pemulihan Industrialisasi di kawasan mengalami penurunan karena modal asing banyak yang memindahkan pabriknya ke Amerika Latin karena buruh murah Resesi dunia yang memicu penurunan pemintaan barang dan investasi dari negara maju. Kebangkitan kembali melalui revolusi industri, misalnya: Singapura melalui undustri teknologi tinggi dengan mengeser arah industrialisasi ke insetif padat modal dibandingkan padat tenaga kerja
Model Asia Pasifik untuk Pembangunan Industrial: Belajar dari Macan Kecil Pembangunan yang cepat dari negara itu tidak hanya murni faktor ekonomi, namun juga politik dan sosial. Peran negara sebagai perwakilan kapitalisme dalam mengfasilitasi pembangunan: menciptakan zone ekport, memanfaatkan dana perbangkan, memciptakan perencanaan yang pro pada pembangunan Budaya (kombinasi warisan nenek moyang dan modernisasi peninggalan Inggris/Jepang)
Bahan Bacaan David Drakakis –Smith, 2002, Pacific-Asia, Taylor and Francis e-Libraty Bab 1, 2, dan 7