PSIKOLOGI ABNORMAL
Psikologi Abnormal Kriteria perilaku abnormal Suatu ilmu yang mempelajari perilaku abnormal-menyimpang Kriteria perilaku abnormal Infrequency as abnormality The Statistical definition tinggi badan, adanya delusi, halusinasi
Kriteria abnormalitas Feeling discomfort as abnormality The experiential definition Cemas, depresi, merasa sendiri, sakit fisik Breaking the law as abnormality The legal definition mencoba bunuh diri Social unacceptability as abnormality The cultural situation definition
TUJUH UKURAN ABNORMAL (DSM IV) Distress-disability Maladaptiveness Irrationality Unpredictability Unconventionality and Statistical rarity Observer discomfort Violation of moral and standards
Hubungan dengan bidang lain Perkembangan Sosial Pendidikan Klinis Industri-Organisasi Hukum Militer
Kriteria Tingkahlaku Abnormal 1 Dari sudut biologis Ketidakseimbangan zat-zat biokemis di dalam sistem syaraf Adanya simtom jasmani yang mencakup gangguan tidur, makan, dan enerji Gangguan dalam struktur dan fungsi di bagian otak Dari sudut psikologis Pengalaman pengindraan dan persepsi yang tidak normal Penyimpangan dalam proses kognitif Emosi yang terganggu Distress/kesedihan Tingkahlaku maladaptif/malsuai
Kriteria Tingkahlaku Abnormal 2 Dari sudut sosiokultural Pelanggaran normal sosial Menyakiti atau mengganggu orang lain Ada 3 tema untuk menerangkan gangguan psikologi sepanjang masa Secara mistik, bahwa tingkahlaku abnormal hasil kerasukan roh jahat, iblis atau setan Secara ilmiah, mencari penyebab yang sifatnya natural atau alamiah seperti ketidakseimbangan biologis, proses belajar yang salah atau adanya stresor emosional Pendekatan humanitarian, melihat gangguan psikologis sebagai akibat dari kekejaman, ditolak, atau kondisi kehidupan yang miskin Masa pra sejarah tingkahlaku abnormal sebagai kerasukan setan, untuk mengusirnya diadakan upacara Masa Yunani kuno dan Romawi empedu hitam, kunig, lendir dan darah
Pengukuran Psikologis 1 Mengandung evaluasi tentang status psikologis seseorang dilakukan untuk Diagnosis Menentukan kapasitas mental Memprediksi Kesesuaian individu dengan pekerjaan tertentu Menentukan apakah individu secara mental dapat dituntut
Pengukuran Psikologis 2 Beberapa alat pengukuran Wawancara Tes psikologis kepribadian Observasi perilaku Pengukuran psikofisiologis Fisik Neuropsikologis
Pengukuran Psikologis 3 Pemeriksaan status mental Tingkahlaku gerakan badan, katatonia, kompulsi Orientasi waktu, tempat dan identitas Isi fikiran obsesi yaitu pikiran dan bayangan yang repititif yang tidak dikehendaki dan masuk dalam alam kesadaran individu. Kompulsi tingkahlaku yang repititif yang berhubungan dg adanya obsesi. Delusi Kepercayaan yang tidak sesuai dengan nalar dan kebudayaan Gaya berfikir dan bahasa tidak logis dan tidak sistimatik
Pengukuran Psikologis 4 Afek dan suasana hati ekspresi emosi yang dapat dilihat orang lain Sedih akan tetapi tertawa Bicara monoton, tanpa ekspresi Suasana hati kadang disforik-euforik berganti-ganti Pengalaman persepsi halusinasi dan ilusi Perasaan diri depersonalisasi. Kekacauan identitas Motivasi Intelegensi-insight
Pengukuran Psikologis 5 Testing psikologis Pengukuran behavior ABC Pengukuran fisiologis pengukuran dan analisis aktivitas otak Brain electrical activity mapping (BEAM) Pengukuran neuropsikologis MRI-PET Diagnosis dan diagnosis deferensial Merencanakan treatment dengan segera, tujuan jangka pendek-panjang
The ABCs of Observation Observational Assessment Focusesion Antecendent Behavior Consequencyes
Pengukuran Psikologis 6 Macam treatment Kelompok Individual Keluarga lingkungan
A Schematic view of the clinical assessment process Planning data Collection procedures Collecting Assessment data Data processing And hypothesis Formation Communicating Assessment data
Value of Assessment depend on Reliability the degree to which a measurement is consistent Validity the degree to which a technique measures what it is designed to measure Standardization Application of certain standards to ensure consistency across different measurement
Abnormalitas Continuity Discontinuity Mild Disorder Moderate Disorder Severe Disorder NORMAL Normal Mild Disorder Moderate Disorder Severe Disorder
ANXIETY DISORDER (CEMAS-TAKUT DAN PANIK) Kecemasan Kondisi suasana hati Emosi-perasaan yang negatif Ketegangan anggauta badan Rasa cemas tentang masa depan Ditandai dengan perilaku Cemas dan khawatir Gugup Perubahan fisiologis Jantung berdetak lebih keras Ketegangan otot
Anxiety Disorder 1 Takut Kecemasan Suatu tanda yang tiba-tiba sebagai reaksi terhadap bahaya Bentuk reaksi yang mengikut sertakan sistem syaraf otonom Reaksi yang nampak dapat flight atau fight Kecemasan Bentuk reaksi yang masih dapat diorganisir Nilai realitasnya masih baik Subjek masih dapat memisahkan penderitaannya dg fantasi subjektivitas dan realitas dunia luar
Anxiety Disorder 2 Dalam kehidupan sehari-hari siapa saja dapat mengalami kecemasan Tanda-tandanya Ketegangan fisiologis Emosional Ketakutan Yang ditandai denmgan suatu sebab khusus-peristiwa
Anxiety Disorder 3 Macamnya : Anxiety state Phobic disorder Panic attack Generalized anxaiety Phobic disorder Simple/Object phobia Situational phobia Socia phobia Obsessive-compulsive disorder Obsessive reaction Compulsive reaction
Anxiety Disorder 4 Macam PANIC ATTACK Sterss related adjustmen disorder/PTSD PANIC ATTACK Perasaan takut yang kuat-hebat ada doronag untuk bunuh diri Suatu reaksi yang tiba-tiba dan menyeluruh sifatnya tanpa dapat diantisipasi Diiringi dengan gejala fisik Jantung berdetak keras Dada sesak Bernafas sulit pusing
Anxiety disorder 5 Ada tiga macam reaksi panik Situationally bound Unexpected Situationally predisposed GENERALIZED ANXIETY DISORDER Rasa cemas yang bersifat konstan Ketegangan motorik Syaraf otonom hiperaktif Khawatir yang berlebihan Kewaspadaan yang berlebihan
Anxiety Disorder 6 Phobic disorder Ketakutan yang kuat dan tidak masuk akal Menjadi terganggu jika : Objek ketakutan ada disekitar lingkungannya Kemampuannya terganggu Macamnya : Simple/object phobia Ketakutan terhadap objek tertentu Sifatnya tunggal dan khusus anjing, binatang kecil
Anxiety Disorder 7 Situational phobia Social phobia Ketakutan pada situasi tertentu Sifatnya jauh lebih mengganggu takut tempat terbuka Social phobia Jarang terjadi Takut tampil;, merasa perpenampilan bodoh waktu berbicara, menulis dan makan
Anxiety Disorder 8 Obsessive-Compulsive Obsessive Compulsive Disorder Cara individu untuk mengontrol kecemasan dengan intelektualisasi dan ritual Obsessive Compulsive Disorder Obsessive reaction Adanya ide, fikiran yang berulang Bersifat ego distonik Dimulai pada remaja dewasa awal Obs. Seksual Obs. Permusuhan Compulsive reaction Tingkahlaku berulang Tampak bertujuan dan ditampilkan secara stereotype
Anxiety Disorder 9 Stress related adjustment disorder (PTSD) Adanya tekanan yang menyebabkan ketakutan karena kejadian traumatic Disebabkan karena stresor dari luar Perang, kecelakaan dan bencana alam Acute stress reaction Chronic post traumatic disorder
SOMATOFORM AND DISSOCIATIVE DISORDER Somatoform disorder Hypochondriasis Somatozation disorder Conversion disorder Sensory conversion Tactual anesthesia Glove anesthesia Swimsuit anesthesia hyperesthesia
Somatoform disorder lanjutan…… Motor conversion Conversion convulsion Astasia abasia Writers cramp Hysterical aphoni Autonomic conversion Pseudocyesis-Phantom pregnancy Pain disorder-psychogenic disorder Dissociative disorder Dissociative amnesia Dissoiciative fugue Dissociative trance disorder Dissociative identity disorder
SOMATOFORM DISORDER Gangguan tipe somatoform merupakan bentuk gangguan kecemasan yang tidak begitu jelas, karena dimunculkan dalam bentuk keluhan fisik Pada DSM III gangguan somatoform dibagi menjadi dua Melibatkan gejala-gejala fisik artinya tampak betul gangguan fisiknya Gangguan somatisasi/somatozation Psychogenic pain hypochondriasis
Somatization Merupakan gangguan somatis yang dikeluhkan secara berulang-ulang dan macam-macam keluhan yang membutuhkan perhatian medis Secara medis tidak ada bukti Gangguan terjadi mulai umur 25 th Keluhannya Sakit kepala Kelelahan Sakit di dada Perut Saluran kencing Mau muntah/mual Mau pingsan
Somatization lanjutan…….. Wanita lebih banyak daripada pria Secara memikat dapat menunjukkan keluhannya Dapat menyakinkan dokternya
PENENTUAN GANGGUAN SOMATISASI (DSM IV) Paling sedikit ada 4 gejala yang berbeda fungsinya Sakit kepala, dada, punggung, gangguan dalam berjalan, sakit pada waktu menstruasi Ada dua gejala keluhan di sistem pencernaan Mau muntah, mual, diare dan tidak tahan terhadap makanan Ada satu gejala gangguan seksual Gangguan ereksi, menstruasi Ada satu gejala pseudoneurologis Histeria, paralisis, gangguan keseimbangan
Somatoform lanjutan ….. Psychogenic pain Keluhan yang muncul biasanya pada punggung dan leher Diiringi dengan/dicetuskan oleh perubahan yang menyakinkan dalam hubungan antara sakitnya dengan stres emosional Ada kecenderungan menolak dan mengingkari sebab psikologis Individu biasanya tidak menyadario ada hubungan antara sakitnya dengan stres emosional Sulit ditritmen secara psikologis
Somatoform lanjutan……. Hypochondriasis Keluhan hampir sama dengan psychogenic pain Ada kecenderungan salah menafsirkan perasaan-perasaan dan sensasi tentang fisiknya yang normal sebagai indikasi penyakit fisik ynag berat Keluahannya pada setiap bagian tubuh biasanya pada perut dan jantung Pasien selalu datang ke dokter, meskipun dokter tidak mampu melakukan pengobatan Prognosis jelek Untuk sembuh sangat sulit karena ada negative style Pasien dengan hipokhondri sangat pandai berperan sebagai orang sakit dengan tujuan untuk : Mendapatkan simpati Mendapatkan perhatian Diterima kegagalannya
Somatoform lanjutan ……. Conversion disorder Ada hubungan dengan konflik-konflik psikologis Ketidakmampuan fisik tanpa bukti medis Conversion Sensory Motor/autonomic system Sensory conversion Kesulitan/tidak mampu menerima, mengolah stimuli sensosrik
Conversion lanjutan …… Pada kulit mati rasa Tactual anesthesia Tidak mampu merasakan sentuhan Glove anesthesia Mati rasa pada jari-jari tangan dan pergelangan Swimsuit anesthesia Mati rasa pada daerah pantat dan selangkang Hyperesthesia Terlalu-sangat sensitif terhadap rangsang
Conversion lanjutan…… Motor conversion Tidak mampu mengontrol konstraksi otot, termor/seizure tanpa ada dasar fisik Conversion convulsion Gerakannya tidak teratur Tidak menggigit lidah tidak lepas kontrol Jarang menyakiti diri Jatuh pada tempat yang aman
Conversion lanjutan …… Conversion convulsion Astasia abasia Tidak dapat jalan Jika jalan membutuhkan pegangan Writers cramp Kelumpuhan pada saat menulis Berhubungan dengan pekerjaan Hysterical aphoni Tidak mampu berbicara keras Suaranya berbisik
Conversion lanjutan ….. Autonomic Conversion Pengaruhnya pada pencernaan makanan Sistem pembuangan Reproduksi Pseudocyesis/Phantom pregnancy Wanita berhenti menstruasi Perut dan buah dada membesar Mual di pagi hari (seperti mengandung)
DISSOCIATIVE DISORDER Individu merasa terpisah dari dirinya maupun lingkungan sekitarnya Individu merasa bermimpi Merasa hidup dalam gerakan yang lamban Terjadi setelah mengalami kejadian yang penuh dengan stres-mengalami kecelakaan Ketika mengalami kelelahan yang sangat Dibawah tekanan psikis-mental-fisik Peristiwa yang sangat menakutkan
Dissociative disorder lanjutan…… Ada dua macam pengalaman yang dapat dibadi menjadi dua tipe : Depersonalization Ada persepsi yang secara temporer bahwa dirinya merasa lepas dengan realita Derealization Perasaan hubungan dengan dunia luar hilang
Dissociative Disorder lanjutan….. Dissociative Amnesia Individu tidak ingat samasekali tentang dirinya (generalized amnesia) Gagal untuk mengingat kejadian yang spesifik (traumatis) localized-selective amnesia
Dissociative Fugue (Fugue=flight) Tidak dapat mengingat kembali atas kejadian yang spesifik Tidak dapat mengingat bagaimana dan mengapa dia ada di tempat tersebut Menggunakan identitas baru sebab bingung dengan identitas dirinya
DissociativeTrance Disorder across culture Trance or possession Tiba-tiba berubah kepribadiannya karena kerasukan Biasa terjadi pada wanita Karena trauma-stres
Dissociative Identity Disorder (DID) Mengadopsi 100 identitas baru Termasuk perilaku, nada suara, gerakan anggauta tubuh
MOOD DISORDER (Affective disorder) Gangguan ini berpusat pada emosi bukan pada pikiran Dapat dibagi menjadi dua : Unipolar depression Bipolar disorder Unipolar disorder
Mood disorder lanjutan 1…. Unipolar disorder ditandai dengan : Kehilangan minat/ketertarikan terhadap aktivita Gangguan pada selera makan, gangguan tidur (hyper insomnia) Berat badan menurun Agitasi motorik Kesulitan mengontrol gerakan Retardasio psikomotorik Munculnya perasaan bersalah Kesulitan konsentrasi Ingin bunuh diri
Mood disorder lanjutan 2 ….. KASUS Katie (16 th) termasuk anak yang pemalu Jarang berinteraksi dengan orang lain kecuali dengan keluarga Ada kecemasan terhadap situasi sosial Merasa hidupnya kosong dan bodoh Sering menangis seharian Mulai mabuk-mabukan karena minum minuman keras Orientasi terhadap masa depannya dirasa sangat suram Orientasi terhadap dunia luar-orang lain negatif Ada kecenderungan ingin bunuh diri
Mood disorder lanjutan 3 …… Pengalaman Katie ini merupakan bentuk gangguan depresi Mengalami situasi seperti jatuh dalam suatu lobang yang dalam , gelap dan merasa tidak dapat melepaskan diri Merasa sudah berteriak akan tetapi tidak ada orang yang mendengar
Mood disorder lanjutan 4 …. Untuk melakukan diagnosis harus memperhatikan Memiliki episode depresi yang berat Gejala muncul kurang lebih 2 minggu Bipolar affective disorder ditandai dengan : Hyper active Tekanan peda perkataan (banyak ngomong) Flight of ideas Inflated of self esteem Menurunnya kebutuhan untuk tidur Bingung Euphoric dan nampak menjadi on top of the world
Mood disorder lanjutan 5 ….. Post partum depression Kondisi munculnya depresi setelah melahirkan Involutional melancholia Timbul pada usia lanjut mengikuti masa menopause Faktor yang berisiko Wanita dua kali lebih banyak daripada laki-laki Sejarah perkawinan dan status perkawinan Krisis kehidupan
Ciri-ciri klinis unipolar depression Simtom suasana hati (mood symptom) Merasa susah, merana, mental breakdown Apatis terhadap keluarga-pekerjaan Sensitif-mudah tersinggung Simtom kognitif (cognitive symptom) Pikiran negatif Dunia dilihat menolak dirinya Pesimis Putus harapan Tidak mampu Gangguan konsentrasi-ingatan dan pengambilan keputusan
Ciri-ciri klinis lanjutan 6 ….. Physical and behavior symptom Loss energy Lelah Menarik diri Major depressive disorder Dari moderate sampai severe symptom Seasonal affective diorder (SAD)
Beck’s cognitive triad for depression World NEGATIVE COGNITION FUTURE SELF
Affective Disorder Paradigma Biologis Paradigma psikososial Peranan keturunan Peranan genetik pada depresi yaitu adanya zat yang berpengaruh “norepinephrine dan dopamin” Penelitian menunjukkan secara relatif orang yang mempunyai gangguan pada zat tersebut keturunannya mengalami hal yang sama Paradigma psikososial Psikoanalisa yaitu terjadi fiksasi pada awal perkembangan adanya ambivalensi perasaan cinta-benci terhadap ibu
Afffective diorder Paradigma sistem Kognitif distorsi kognitif yaitu menggunakan schema yang tidak benar Teori operant adanya interaksi antara karakteristik personal dan reaksi sosial terhadap karakteristik tersebut Paradigma sistem
SCHIZOPHRENIA Suatu bentuk gangguan yang digambarkan dengan variasi penyebab yang belum diketahui dan perjalanan gangguan ini sangat luas-komplek, serta akibat yang terjadi sangat tergantung dari kondisi fisik, genetik dan sosial budaya Ditandai dengan penyimpangan yang fundamental dengan ciri :
Schizophrenia lanjutan ….. Tanda-tanda Fikiran dan persepsi Perasaan yang tidak wajar atau tumpul Kesadaran yang jernih Kemampuan intelektual yang terpelihara Kemunduran kognitif Macamnya : Paranoid Hebefrenik Katatonik Tak terinci Depresi pasca schizophrenia
Schizophrenia lanjutan ….. Residual Simpleks Schizoprenia lainnya Yang tidak tergolongkan Pedoman Diagnostik Harus ada sedikitnya satu gejala yang amat jelas (biasanya dua atau lebih yang tidak jelas) Thought echo isi pikiran yang ada dalam dirinya yang berulang atau bergema dalam kepalanya
Schizophrenia lanjutan ….. Thought insertion or withdrawl isi fikiran yang dirasa asing dari luar masuk ke dalam fikirannya atau sisi fikirannya diambil keluar oleh sesuatu kekuatan dari luar Thought broadcasting isi fikirannya tersiar keluar, sehingga orang lain mengetahuinya Delusion of control waham tentang dirinya yang dikendalikan oleh kekuatan tertentu dari luar Delusion of influence waham tentang dirinya yang dipengaruhi oleh kekuatan dari luar
Schizophrenia lanjutan …. Delusion of passivity merasa tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar Delusion of perception pengalaman indrawi yang tidak wajar yang bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau suatu mukjizat. Halusinasi auditorik suara yang berkomentar terus menerus terhadap perilaku pasien Mendiskusikan perihal pasien diantara pasien sendiri Jenis suara yang berasal dari salah satu bagian tubuh
Schizophrenia lanjutan ….. Waham-waham yang menetap yanag menurut budaya tidak wajar (mampu mengendalikan cuaca, mampu berkomunikasi dengan makhluk halus) Paling sedikit dua gejala dan harus selalu ada dan jelas Halusinasi yang menetap dari panca indra apa saja Arus pikiran yang terputus inkoherensi, neogolisme Perilaku katatonik, gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu, negativisme, mutisme dan stupor Gejala-gejala negatif sikap apatis, jarang bicara, respon emosional yang menumpul Gejala-gejala tersebut telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih Hilangnya minat, hidup tak bertujuan.
Schizophrenia lanjutan …… Diskripsi dari Connoly 1849 Tanpa sebab menjadi sedih-gembira Lamban-pasif dan apatis Diskripsi dari Morel Sama dengan demintia praecox Dementia Secara progresif kemampuan mentalnya berkurang-hilang
Schizophrenia lanjutan …… Diskripsi dari Kraeplin 1896 Menggunakan paradigma biologis Hukum-hukum genetis Dementia parecox = hebeprenic dan katatonik Diskripsi Bleuler 1930 Menggunakan pradigma psikososial Schizo = split Phrenum = mind
Symptom primer schizophrenia Gangguan dalam Assosiasi Gangguan Affect Ambivalence Autism Kesukaran berfikir Fantasi dan withdrawl
Ciri-ciri dasar Schizophrenia Dysfunction dalam : Behavior Perception Affective Cognitive Verbal
General Dysfunction Schizophrenia Symbolism Ada pola hubungan dalam berbicara, berfikir dan perilaku Warna tertentu simbol Sensitivity Meliputi stimulasi sensorik dan emosional Social withdrawl Loss of ego boundares Orang lain dapat membaca fikiran dirinya atau sebaliknya Ekstrim fusi dengan benda mati radio-televisi
General dysfunction lanjutan…. Variability Tingkahlakunya tidak dapat diduga Behavioral dysfunction Berlebih-kurang Antara orang yang satu dengan yang lain tidak sama 4 jenis dari fikiran yang berbeda pula Psychotic mannerism Gerakan-gerakan aneh
Behavioral dysfunction Echopraxia Perilaku meniru tingkahlaku orang lain Stereotype Mengulang-ulang perilaku Typical slovenly appearance Tidak mau mandi-kebersihan sangat kurang
Cognitive dysfunction Delusion Delusion of influence Orang lain mempengaruhi Delusion of grandeur Delusion of presecution Delusion of reference Delusion of bodily change Delusion of nihilsm Dysfuntion of thinking
Affective dysfunction Emosi yang berubah-ubah Respon emosional kurang/tidak tetap Perasaan datar Verbal dysfunction Mutism diam dalam beberapa hari Incoherent Neologism menciptakan kata-kata baru yang tidak ada dalam bahasa normal Verbigeration ketidakmampuan mengulang kata-kata
CIRI-CIRI UMUM SCHIZOPHRENIA Mempunyai ciri-ciri psikotik tertentu selama aktif gangguannya Adanya gejala yang khas Menurunnya taraf kemampuan fungsional sebelumnya Terjadi sebelum umur 45 tahun Sekurang-kurangnya terjadi selama 6 bulan
Fase-fase schizophrenia Fase prodromal Social withdrawl Tingkahlaku aneh Kemunduran kesehatan Ada masalah dalam komunikasi Reaksi emosi yang tidak tetap
Fase-fase schizophrenia lanjutan… Fase aktif Ada disfungsi secara umum dan spesifik dan kelihatan nyata Fase residual Gejala tampak lagi seperti fase prodromal
Tipe schizophrenia Paranoid Hebefrenik Katatonik Tak terinci Depresi pasca schizophrenik Residual Simpleks Lainnya Yang tidak tergolongkan
Tipe schizophrenia lanjutan …. Paranoid Memiliki kriteria umum diagnosis schizophrenia Adanya halusinasi dan delusi yang menonjol Dengar-pembauan/pengecapan Waham berupa hampir semua jenis Merasa dikontrol Dipengaruhi Dikejar-kejar
Tipe schizophrenia lanjutan…. Hebeprenik Memenuhi kriteria umum diagnosis schizophrenia Terjadi pada usia remaja atau dewasa awal mulai 15 th-25 tahun Untuk menyakinkan perlu pengamatan kontinyu selama 2-3 bulan Menyendiri, mannerism, hampa tujuan dan perasan Perasaan dangkal, tidak wajar, cekikikan, senyum sendiri, menyeringai, mengibul secara bersenda gurau, inkoheren
Tipe schizophrenia lanjutan … Tipe katatonik Memenuhi kriteria umum schizophrenia Stupor Gaduh gelisah Menampilkan posisi tubuh tertentu Negativisme Rigiditas mempertahankan posisi tubuh Afeksi dan psikomotor rusak berat
Tipe schizophrenia lanjutan…. Depresi pasca schizophrenia Pasien telah menderita schizophrenia selama 12 bulan terakhir Gejala schizo masih ada tetapi tidak menonjol Gejala depresi ,menonjol dan mengganggu Schizophrenia residual Gejala negatif schizo menonjol Withdrawl, eksentrik, emosi tumpul Melampaui kurun waktu satu tahun
PERSONALITY DISORDER Cluster A : Eccentric/Odd Paranoid Schizoid Schizotypal Cluster B : Dramatic/Erratic Histrionic Borderline Narcisstic Antisocial Cluster C : Anxious/Fearful Obsessive-Compulsive Avoidant Dependent
Personality Disorder (Gangguan Kepribadian) Ditentukan oleh kemampuan individu dalam menyesuaikan diri dengan : Peraturan masyarakat Harapan-tuntutan masyarakat Gangguan kepribadian bukan karena stres akan tetapi bermula dari perkembangan yang tidak masak dan gangguan penyesuain diri
Gangguan keribadian lanjutan…. Ciri klinis gangguan kepribadian Hubungan pribadi yang retak Gangguan ini berlangsung lama mengganggu orang lain, polanya tetap dan berjangka waktu lama Mempunyai dampak negatif terhadap diri dan berhubungan dengan Kecanduan merusak
Gangguan kepribadian lanjutan …. Ciri klinis …. Ada pola-pola khusus seperti keras kepala, curiga dan tertutup Memberi kesan ingin periksa pada ahli akan tetapi tidak ingin sembuh Merasa normal
Gangguan kepribadian Beberapa dari kondisi dan pola perilaku berkembang sejak dini dari masa pertumbuhan dan perkembangan diri sebagai hasil interaksi faktor konstitusi dan pengalaman hidup
Penegakan diagnostik Kodisi yang tidak berhubungan langsung dengan kerusakan/penyakit otak berat atau gangguan jiwa lain Disharmon sikap dan perilaku yang cukup berat Afek, kesiagaan, pengendalian impuls, cara memandang dan berfikir gya berhubungan dengan orang lain Pola perilaku berlangsung lama Gangguan bersifat pervasif/mendalam Muncul pada masa kanak-kanak sampai dewasa
Diagnostik lanjutan …… Menyebabkan penderitaan pribadi tetapibaru menjadi nyata setelah perjalanan yang lanjut Gangguan ini biasanya tatapi tidak selalu berkaitan secara bermakna dengan masalah-masalah pekerjaan dan kinerja sosial
Paranoid Personality Mempunyai ciri pribadi yang kaku, curiga yang berulang, cemburu dan iri Hypersensitive, mudah marah, cenderung menyalahkan orang lain, menyimpan dendam Kesepian dalam persahabatan Rasa humornya rendah
Schizoid Personality Social withdrawl Suka menyendiri Diam dan tak ramah Sulit mengekspresikan kemarahan Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlaku
Schizotypal Personality Kadang menunjukkan ciri seperti simpel schizophrenia Merasa dapat tembus pandang Komunikasi dan cara berfikir mengalami hambatan
Avoidance Personality Menghindari penolakan dan penghinaan orang lain, sehingga malas berhubungan dengan orang lain Merasa sendirian, rendah diri dan distress serta hubungan dengan orang lain negatif Kriteria diagnosis yaitu perpaduan dari dua kategori schizoid dan dependent
Dependent Personality Ada ketergantungan yang ekstrem Ada kegelisahan Perilaku nampak normal jika tidak dituntut untuk melakukan sendirian
Obsessive compulsive personality Ada perhatian yang berlebihan terhadap aturan, perintah dan efsiensi Perilakunya hati-hati, patuh dan kaku Ada pikiran-pikiran yang selalu muncul dan diujudkan dalam tindakan dan individu tidak dapat mengontrol
Passive aggressive personality Mengekspresikan sikap bermusuhan secara tidak langsung
Histrionic Personality Ciri khususnya tidak masak Kegembiraan yang berlebihan, emosi yang tidak stabil Harapannya tinggi Penyesuaian seksual rendah, perasaan tidak mampu dan pikiran dangkal Ada keluhan fisik dalam rangka mencari perhatian dan jika gagal perasaannya sangat peka dan marah yang meledak-ledak
Nascistic personality Ada ketergantungan yang tinggi Rasa rendah diri Menghindari hubungan yang dalam Sulit mencintai dan sering menekan orang lain Gngguan ini lebih banyak pada laki-laki
Borderline personality Gejlanya meliputi gangguan afeksi Secara tiba-tiba keluar dari realita Mengalami delusi, ilusi, pikiran aneh Tingkahlakunya sering impulsif Pikiran kosong, mudah bosan Mudah frustrasi serta merusak diri
SEXUAL DYSFUNCTIONS AND DISORDER Disfungsi seksual Disfungsi menunjukkan tingkat kesulitan yang menggambarkan : Kelemahan dan ketidakmampuan dalam memperoleh kepuasan seksual Orgasmic dysfuntion in male Male erictile dysfunction Sering dikenal sebagai impotensi Ketidakmampuan laki-laki untuk mencapai sukses dalam menyelesaikan sexual intercouse
Sexual … lanjutan…… Male erictile dysfunction Gangguan primer Tidak pernah sama sekali dapat ereksi Gangguan sekunder Sebelumnya dapat ereksi akan tetapisekarang tidak dapat ereksi Etiologi : Masalah fisiologis karena penyakit DM, cardiorespiratory dan akibat penggunaan obat-obat tertentu Masalah Psikososial
Sexual …. Lanjutan…… Ejaculatory disturbances Ejaculasi awal Etiologi Psikososial adanya kecemasan terhadap penampilan/perilaku seksualnya Ejaculasi retarded Ortodoksi agama, ketakutan akan hamil, pengaruh ibu dan homoseksual
Sexual… lanjutan….. Disfungsi orgasmus pada wanita PARAPHILIAS Frigiditas Primer Tidak pernah mengalami orgamus pada saat berhubungan seksual/masturbasi Sekunder Karena faktor psikososial artinya tidak dapat orgasmus secara normal PARAPHILIAS Suatu gangguan seksual dengan cara pemuasan seks yang berlawanan dengan peran yang seharusnya Tidak mampu berhubungan cinta dengan orang lain dan tidak dapat menikmati keintiman
Sexual lanjutan ….. 1. Fetishism 2. Transvestism Pusat minat dan perhatian pada objek benda mati Pakaian dalam wanita, sepatu, tas, rambut, BH Barang tersebut digunakan pada waktu masturbasi 2. Transvestism Kepuasan diperoleh dengan memakai pakaian curian lawan jenisnya dan sebagaian besar diderita laki-laki
Sexual lanjutan …. 3. Transexualism 4. Incest Pada DSM III disebut Gender Dysphoria Syndrome Menggunakan pakaian kepunyaan jenis kelamin lawan (priai/wanita). Meskipun untuktidak mencari kepuasan seksual 4. Incest Aktivitas seksual antara dua individu yang masih mempunyai hubungan keluarga dekat atau ada hubungan darah (ayah-anak wanitanya)
Sexual lanjutan …. 5. Pedophilia Aktivitas seksual dengan anak-anak Dapat dengan sodomi, fellatio, coitus Orang alkoholik, mental defective dan inadequate
Disordered choice of method of gratification Exhibitionism Memamerkan organ genitalnya kepada wanita/anak-anak yang asing bagi dirinya Kepuasan akan meningkat sesuai dengan keterkejutan sasaran Vayeurism Kepuasan seks diperoleh dengan jalan mengintip orang lain dalam kondisi tanpa busana atau ketika sedang mandi atau sedang melakukan hubungan seks Semakin besar tantangan untuk dapat mengintip semakin puas
Gratification lanjutan…… Masochism dan sadism Merasa puas jika disakiti Merasa puas jika menyakiti Rapist/Perkosaan Kepuasan terjadi jika mampu melakukan hal-hal yang mungkin sangat memberi manfaat Ada tiga bentuk-alasan pemerkosaan Power rapist dengan bentuk mengancam memanfaatkan kelemahan korban Anger rapist pelampiasan kemarahan pada wanita Sadistic rapist
FROTTEURISME Frottage Seorang frottour Bentuk masturbasi dengan jalan menggesekkan alat kelaminnya pada orang lain (wanita) Seorang frottour Orang yang mempunyai dorongan dan fantasi seksual yang dalam dan berulang dengan jalan menggesekkan alat kelaminnya pada orang lain dan orang ini masih asing bagi dirinya
Frotteurisme….. Ketika menggesekkan sambil berfantasi melakukan hubungan intim Supaya tidak tertangkap basah, frottour melakukan dengan cepat dan siap lari Biasanya dilakukan di tempat yang berdesakan bis kota, bis antar propinsi, kereta api Di dapat dari pengalaman masa lalu dan mendapatkan penguat
PERILAKU ANTI SOSIAL DAN AGRESIF Perilaku anti sosial mencakup tibdakan : Tindakan agresif Ancaman verbal Perkelahian Pengrusakan Pencurian Vandalism Kebohongan Kabur dari rumah Pembunuhan
Perilaku anti sosial Istilah perilaku anti sosial Gangguan perilaku Acting out Conduct disorder Disruptive Delinquency Gangguan perilaku Melanggar hak orang lain Melanggar norma sosial
Perilaku anti sosial Dua subtipe gangguan perilaku Tipe kelompok : Tindakan kelompok-bersama-sama Masalahnya hampior sama Loyal terhadap seseorang Agresi fisik Tipe dilakukan sendiri Agresi secara verbal-fisik Dilakukan sendirian Lingkungan menolak dirinya
Perilaku agresi Secara umum : Membahayakan Menyakiti Melukai orang lain mengandung maksud untuk melukai orang lain
Teori yang melatar belakangi Psikoanalisa Dorongan atau naluri dasar Dorongan agresif yang diekspresikan lewat perilaku agresif Hipotesis frustrasi agresif Reaksi terhadap rasa frustrasi Teori belajar Agresi sebagai perilaku yang dipelajari Diperoleh melalui reinfrocement Mekanisme kondisioning Teori belajar sosial Hasil mengamati perilaku agresi orang lain ditiru
Disorder of Self Control Kleptomania Individu mengambil sesuatu di toko-mall, rumah dikerenakan gangguan kontrol diri Ciri-ciri : Ada keinginan yang besaruntuk mencuri tapi bukan untuk memiliki Tingkahlaku mencuri didasari motivasi untuk melepaskan ketegangan Yang dicuri makanan, pakaian, perhiasan, kosmetik, rekaman, mainan, pena dan kertas sampai uang Tingkahlaku terjadi karena kecemburuan dan untuk menarik perhatian
Disorder of self control Gambling Pyromania Sexual impulsivity Trichotillomania Eating disorder Anorexia nervosa Bulimia nervosa
Disorder of self control Rumination disorder Terjadi pada bayi, anak dan remaja Dengan cara memamah (ngemut, nggayemi) Biasa terjadi pada retardasi mental Karena masalah biologis dan psikologis Pica Individu makan cat, paster, rambut dan kain Pada individu yang lebih tua makan pasir, serangga, daun dan bedak
Self control disorder Sleep disorder Dyssomnia Parasomnia Kesulitan untuk tidur yang cukup Kesulitan untuk dapat tidur Parasomnia Abnormalitas atau kejadian fisiologis yang terjadi selama tidur Nglindur dan mimpi buruk