PENGEMBANGAN &PELATIHAN dalam organisasi
INTRODUCTION Pertumbuhan organisasi tergantung pada kemampuan teknis dan profesionalisme para anggotanya, dan hal ini harus terus berlanjut secara berkesinambungan Adanya perkembangan teknologi, perubahan situasi, restrukturisasi organisasi Memerlukan kemampuan yang lebih pada aspek teknis, kognisi maupun hubungan interpersonal
INTRODUCTION Untuk meningkatkan kompetensi TRAINING/PELATIHAN
TRAINING/PELATIHAN Raymond A. Noe Usaha terencana yang dibuat oleh organisasi untuk memfasilitasi proses belajar anggotanya tentang kompetensi yang berhubungan dengan tugas Suatu usaha sistematis untuk menambah kemahiran berkaitan dengan skills, pemahaman aturan-aturan, konsep-kosep, atau perilaku-perilaku yang menghasilkan peningkatan performance Goldstein & Ford
TRAINING/PELATIHAN Sikula (dalam Mangkunegara) Suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisasi untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas Suatu kegiatan peningkatan kemampuan karyawan atau pegawai suatu institusi yang akan menghasilkan suatu perubahan perilaku pada karyawan atau pegawai institusi tersebut Notoatmodjo
Pentingnya TRAINING/PELATIHAN Setiap organisasi yang ingin berkembang, pelatihan bagi anggotanya harus memperoleh perhatian yang besar
Pentingnya TRAINING/PELATIHAN Sumber daya manusia yang menduduki suatu jabatan tertentu dalam organisasi belum tentu mempunyai kemampuan yang sesuai dengan persyaratan yang diperlukan dalam jabatan tersebut Adanya kemajuan ilmu dan teknologi yang akan mempengaruhi organisasi Adanya promosi dalam suatu organisasi Untuk memperoleh efektifitas dan efiensi kerja
TUJUAN TRAINING / PELATIHAN A.A. Anwar Prabu Mangkunegara Meningkatkan produktifitas kerja Meningkatkan kualitas kerja Meningkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja Meningkatkan stimulus agar anggota organisasi mampu berprestasi secara maksimal Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja Menghindari obsolecence (keusangan) Meningkatkan perkembangan diri pegawai
KNOWLEDGE, SKILL & ABILITY (KSA) Knowledge (Pengetahuan) merupakan dasar dibangunnya SKILL (Keahlian) dan ABILITY (Kemampuan) Merupakan keseluruhan pengetahuan, yang jika diterapkan akan dapat menjadikan mungkin suatu kinerja menjadi adekuat
KNOWLEDGE, SKILL & ABILITY (KSA) Skill (Keahlian) Merupakan kesanggupan untuk menunjukkan kegiatan kerja secara cepat dan tepat Seringkali Skill (keahlian) berkaitan dengan aktifitas-aktifitas psikomotor Skill yang spesifik mengimplikasikan suatu suatu standar yang biasanya dibutuhkan untuk pelaksaan kerja secara efektif
KNOWLEDGE, SKILL & ABILITY (KSA) Ability (Kemampuan) Merupakan kemampuan kognitif yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi-fungsi kerja Seringkali ability menghendaki adanya penerapan pengetahuan dasar
PENGKATEGORIAN TRAINING DeSimone and Warner Basic Skill / Literacy Education training yang fokus pada peningkatan kemampuan dasar, yang diperlukan untuk pelaksanaan hampir semua pekerjaan Technical Training pelatihan yang merupakan proses untuk meningkatkan kemampuan teknis Interpersonal Skill Training training yang memfokuskan pada kemampuan hubungan individu dengan individu lain
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN PELATIHAN Perbedaan Individu perserta Hubungan pelatihan dengan analisis jabatan Motivasi Partisipasi aktif peserta Proses seleksi peserta Proses seleksi trainer Metode pelatihan
LANGKAH-LANGKAH DALAM MENDESAIN SUATU PROGRAM PELATIHAN LANGKAH 1 : MENGANALISA KEBUTUHAN PELATIHAN Upaya untuk memastikan apakah pelatihan merupakan suatu hal yang benar-benar dibutuhkan oleh organisasi Meliputi analisa terhadap : organisasi arah dan strategi organisasi dukungan dari manajemen sumber daya pelatihan person pengetahuan dan keterampilan siapa yang mengikuti kesiapan person tugas identifikasi tugas, keterampilan, pengetahuan yang perlu diberikan
LANGKAH-LANGKAH DALAM MENDESAIN SUATU PROGRAM PELATIHAN LANGKAH 2 : MENENTUKAN TUJUAN PELATIHAN Merupakan jawaban atas hasil analisa kebutuhan pelatihan Tujuan pelatihan meliputi 4 kriteria : Dapat diamati Dapat diukur Dapat dicapai Spesifik
LANGKAH-LANGKAH DALAM MENDESAIN SUATU PROGRAM PELATIHAN LANGKAH 3 : MEMASTIKAN KESIAPAN PESERTA PELATIHAN Kesiapan meliputi : karakteristik pribadi lingkungan kerja Manajer dapat meningkatkan kesiapan peserta dengan cara : memberitahuan tentang tujuan pelatihan menunjukkan hasil pelatihan dari karyawan yang telah berhasul setelah mengikuti program pelatihan memberi kesempatan untuk memperoleh umpan balil
LANGKAH-LANGKAH DALAM MENDESAIN SUATU PROGRAM PELATIHAN LANGKAH 4 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR Agar karyawan dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diberikan dalam proses pelatihan dan dapat menerapkannya dalam pekerjaannya, maka program pelatihan perlu melibatkan prinsip-prinsip dalam teori belajar
LANGKAH-LANGKAH DALAM MENDESAIN SUATU PROGRAM PELATIHAN LANGKAH 5 : MENGORGANISASIKAN MATERI PELATIHAN Bagaimana mendesain kurikulum pelatihan : Memberikan materi dengan urutan yang kronologis langkah demi langkah Mengajarkan materi yang lebih dasar sebelum memberikan materi yang lebih rumit
LANGKAH-LANGKAH DALAM MENDESAIN SUATU PROGRAM PELATIHAN LANGKAH 6 : MEMILIH METODE PELATIHAN Metode pelatihan “tradisional” : Metode presentasi metode hands-on OJT, magang, simulasi, role play Metode group building adventure learning, team training Metode pelatihan berbasis teknologi internet
LANGKAH-LANGKAH DALAM MENDESAIN SUATU PROGRAM PELATIHAN LANGKAH 7 : MENGEVALUASI PROGRAM PELATIHAN Tujuan : meyakinkan bahwa program pelatihan telah berjalan dengan lancar dan terorganisir dengan baik peserta dapat belajar dan merasa puas dengan program pelatihan Bentuk evaluasi : Evaluasi formatif : Biasanya menyangkut pengumpulan data kualitatif tentang program Meliputi, opini, keyakinan dan perasaan terhadap program Dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner atau wawancara Evaluasi sumatif Disusun untuk menentukan sejauh mana peserta pelatihan telah berubah sebagai hasil dari keikutsertaan di dalam program pelatihan meliputi pengukuran keuntungan keuangan (ROI – Return of investment) yang diperoleh organisasi atau perusahaan dari hasil pelatihan