JARINGAN KERJA Kuliah ke 25.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENJADWALAN PROYEK DAN ANALISIS JARINGAN KERJA
Advertisements

B A B V Analisa Network.
Manajemen Waktu Proyek
Manajemen Proyek Network Planning CPM.
NETWORK PLANNING (ANALISA JARINGAN)
PERTEMUAN X PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK DENGAN CPM
Analisa Network.
PENJADWALAN PROYEK DENGAN CPM/PERT
Manajemen Waktu Proyek (lanj.)
Proyek.
INISIASI PROYEK Kuliah ke 6.
Nama Anggota Kelompok : Deka Rachmana Putra( D ) Vany Bayu Eko Prasetyo( D ) Wildan Zefron Jamil( D ) Muh. Kaharudin Budi Wayanto(
Pertemuan 9 PERT & CPM.
PENJADWALAN PROYEK DAN ANALISIS JARINGAN KERJA
Manajemen Proyek (Perencanaan Proyek)
Mata Kuliah MANAJEMEN KONSTRUKSI
Sumber Diadaptasi dari : ( (diakses 16 April 2014)
METODE JALUR KRITIS Kuliah Ke 10.
(PROGRAM EVALUATION & REVIEW TECHNIQUE -
Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U
suatu sistem kontrol proyek
Jaringan CPM, PERT dan Program Dinamik
Manajemen Proyek 1.
MANAJEMEN WAKTU.
PRODI SISTEM INFORMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL KAMAL
Teknik Pengambilan Keputusan
William J. Stevenson Operations Management 8 th edition OPERATIONS RESEARCH.
Arta Rusidarma Putra, ST., MM
NETWORK SCHEDULING TECHNIQUES
Jaringan Kerja (Network Schedule)
By: Evaliati Amaniyah, SE, MSM
Analisis jadwal Metode CPM dan PERT
Precedence Diagram Method (PDM)
Materi Manajemen Proyek Smt 5 – S 1 Kesmas
PERENCANAAN / PENJADWALAN
PROGRAM EVALUATION and REVIEW TECHNIQUE (PERT)
4. DIAGRAM JARINGAN KERJA ( NETWORK PLANNING/NETWORK DIAGRAM = NP= NWP) Adalah diagram yg berisi lintasan-lintasan yg terdiri dari kegiatan kegiatan dan.
Tutorial 5 ANALISIS JARINGAN.
Teknik Analisa Jaringan: Critical Path Method (CPM)
Manajemen Proyek Pertemuan XIII
PERENCANAAN PROYEK.
METODE PRESEDEN DIAGRAM
TEKNIK PENAJADWALAN PROYEK : PERT
PENJADWALAN.
“S” CURVE SCHEDUL (SKEDUL KURVE “S”
Teknik Manajemen Proyek
MANAJEMEN PROYEK Pertemuan 24
3. DIAGRAM JARINGAN KERJA ( NETWORK PLANNING/NETWORK DIAGRAM = NP= NWP) Adalah diagram yg berisi lintasan-lintasan yg terdiri dari kegiatan kegiatan dan.
Mata Kuliah : Analisa Disain Sistem Pertemuan VIII Manajemen Proyek
PENJADWALAN.
Teknik Manajemen Proyek
Tutorial 6: ANALISIS JARINGAN KERJA
DIAGRAM BALOK JARINGAN KERJA
Nama Anggota Kelompok :. Deka Rachmana Putra
METODE CPM - PERT MINGGU keempat.
DIAGRAM BALOK JARINGAN KERJA
ANALISIS NETWORK RISET OPERASI.
DIAGRAM BALOK JARINGAN KERJA
PENJADWALAN PROYEK Pengukuran Masa Pekerjaan Proyek
Fajrin Nurman Arifin, S.T., M.Eng
NETWORK PLANNING 2 BUDI SULISTYO.
Operations Management
Operations Management
ANALISIS NETWORK RISET OPERASI.
Project Time Management
Manajemen proyek Metode jalur kritis Biaya dan waktu percepatan proyek
Arta Rusidarma Putra, ST., MM
PROJECT MANAGEMENT CPM & PERT TECHNIQUES
Project Time Management
PENJADWALAN PROYEK MATERI MANAJEMEN PROYEK S 1 KESMAS.
Transcript presentasi:

JARINGAN KERJA Kuliah ke 25

A. Umum Jaringan kerja merupakan metode yang dianggap mampu menyuguhkan teknik dasar dalam menentukan urutan dan kurun waktu kegiatan unsur proyek, dan pada gilirannya dapat dipakai untuk memperkirakan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.

B. Guna jaringan kerja Menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki sejumlah besar komponen dengan hubungan ketergantungan yang kompleks. Membuat perkiraan jadwal proyek yang paling ekonomis. Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan sumber daya.

C. Metode jaringan kerja. Metode Jalur kritis (Critical Path Method-CPM). Teknik Evaluasi dan Review Proyek (Project Evaluation and Review Technique-PERT). Metode Preseden Diagram (Preceden Diagram Method-PDM)

D. Jaringan Kerja dan Metodologi Manajemen Proyek. Dengan pendekatan sistematis dan pemikiran analitis, maka pelaksana dan pimpinan proyek mendapatkan gambaran pengertian yang lebih jelas dan mendalam, tentang persoalan-persoalan dalam mengelola proyek. Merupakan sarana komunikasi yang efektif bagi semua pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan proyek.

E. Sistematika Lengkap Mengkaji dan mengindenfikasi lingkup proyek, menguraikan dan memecahkan-nya menjadi kegiatan-kegiatan yang merupakan komponen proyek. Menyusun kembali komponen-komponen pada butir 1, menjadi mata rantai dengan urutan yang sesuai dengan logika ketergantungan. Urutan ini dapat berbentuk seri atau paralel.

E. Sistematika Lengkap 3. Memberikan perkiraan kurun waktu bagi masing-masing kegiatan yang dihasilkan dari penguraian lingkup proyek. 4. Mengindentifikasi jalur kritis (critical path) dan float pada jaringan kerja. 5. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pemakaian sumber daya, yang meliputi : menentukan jadwal yang paling ekonomis dan meminimalkan pemakaian sumber daya.

F. Defenisi Jalur kritis, ialah jalur yang terdiri dari rangkaian kegiatan dalam lingkup proyek, yang bila terlambat akan menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan. Kegiatan yang berada pada jalur ini dinamakan kegiatan kritis. Float adalah tenggang waktu suatu kegiatan tertentu yang non kritis dari proyek

G. Menggambar Jaringan Kerja. Lukiskan anak panah dengan garis penuh dari kiri ke kanan, dan garis putus untuk dummy. i j

G. Menggambar Jaringan Kerja. Dalam menggambarkan anak panah, usahakan ada bagian yang mendatar untuk tempat keterangan kegiatan dan kurun waktu. j i j

G. Menggambar Jaringan Kerja. Keterangan kegiatan ditulis di atas anak panah, sedangkan kurun waktu dibawahnya. i Kegiatan j Waktu (D)

G. Menggambar Jaringan Kerja. Hindarkan sejauh mungkin garis yang saling menyilang. Kecuali untuk hal khusus, panjang anak panah tidak ada kaitannya dengan lamanya kurun waktu. Peristiwa/kejadian dilukiskan sebagai lingkaran, dengan nomor yang bersangkutan jika mungkin berada di dalamnya.

G. Menggambar Jaringan Kerja. EET i LET EET = Earlies Event Time. LET = Latest Event Time I = Nomor peristiwa

G. Menggambar Jaringan Kerja. EET = Earlies Event Time. LET = Latest Event Time I = Nomor peristiwa 3 A 1 2 3 3

G. Menggambar Jaringan Kerja. Dummy adalah kegiatan fiktif yang tidak memerlukan waktu dan digambarkan dengan garis putus-putus.

METODE JALUR KRITIS

A. Terminologi dan Perhitungan TE = E, Waktu paling awal peristiwa (node/event) dapat terjadi (Earliest Time Of Occurance), yang berarti waktu paling awal suatu kegiatan yang berasal dari node tersebut dapat dimulai. Suatu kegiatan baru dapat dimulai, bila kegiatan terdahulu telah selesai.

A. Terminologi dan Perhitungan TL = L, Waktu paling akhir peristiwa boleh terjadi (Latest Allowable Event/Occurance Time), yang berarti waktu paling lambat yang masih diperbolehkan bagi suatu peristiwa terjadi.

A. Terminologi dan Perhitungan ES, Waktu mulai paling awal suatu kegiatan (Earliest Start Time). Bila waktu kegiatan dinyatakan atau berlangsung dalam jam, maka waktu ini adalah jam paling awal kegiatan dimulai.

A. Terminologi dan Perhitungan EF, Waktu selesai paling awal suatu kegiatan (Earliest Finish Time). Bila hanya ada satu kegiatan terdahulu, maka EF suatu kegiatan terdahulu, merupakan ES kegiatan berikutnya.

A. Terminologi dan Perhitungan LS, Waktu paling akhir kegiatan boleh mulai (latest Alowable Start Time), yaitu waktu paling akhir kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.

A. Terminologi dan Perhitungan LF, Waktu paling akhir kegiatan boleh selesai (Latest Allowable Finish Time) tanpa memperlambat penyelesaian proyek.

A. Terminologi dan Perhitungan D, Adalah kurun waktu suatu kegiatan, umumnya dengan satuan waktu hari, minggu, bulan, dan lain-lain.

B. Hitungan Maju AT-1, Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang mendahului (predecessor) telah selesai. AT-2, Waktu selesai paling awal suatu kegiatan adalah sama dengan waktu mulai paling awal, ditambah kurun waktu kegiatan yang bersangkutan, (EF = ES + D atau EF(i-j) + D(i-j).

B. Hitungan Maju AT-3, Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.

C. Hitungan Mundur Perhitungan mundur dimaksudkan untuk mengetahui waktu atau tanggal paling akhir kita “masih” dapat memulai dan mengakhiri masing-masing kegiatan, tanpa menunda kurun waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan, yang telah dihasilkan dari hitungan maju.

C. Hitungan Mundur AT-4, waktu mulai paling akhir suatu kegiatan adalah sama dengan waktu selesai paling akhir, dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan atau LS = LF - D

C. Hitungan Mundur AT-5, Bila suatu kegiatan memiliki (memecah menjadi) 2 atau lebih kegiatan berikutnya (successor), maka waktu selesai paling akhir (LF) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil.

D. Identifikasi Float Total AT-6, Float total suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir, dikurangi waktu selesai paling awal atau waktu mulai paling akhir, dikurangi waktu mulai paling awal dari kegiatan berikut atau dgn rumus TF = LF – EF = LS - ES

Dapat juga dinyatakan AT6-a, Float total sama dengan waktu paling akhir terjadinya node berikutnya L(j), dikurangi waktu paling awal terjadinya node terdahulu E(i), dikurangi kurun waktu kegiatan yang bersangkutan D(i-j). TF = L(j) – E(i) – D(i-j)

Arti Float Total Menunjukkan jumlah waktu yang diperkenankan suatu kegiatan boleh ditunda, tanpa mempengaruhi jadwal penyelesaian proyek secara keseluruhan.

E. Float Bebas, Interferen, dan Independen AT-7, Float bebas dari suatu kegiatan adalah sama dengan waktu mulai paling awal (ES) dari kegiatan berikutnya dikurangi waktu selesai paling awal (EF) kegiatan yang dimaksud. AT-8, Float interferen sama dengan float total dikurangi float bebas atau IF = FT – FF.

Float Bebas, Interferen, dan Independen AT-9, Float Independen (Fld) = ES kegiatan berikutnya dikurangi LF kegiatan terdahulu dikurangi kurun waktu kegiatan yang dimaksud.