Teori Warna Grafik Komputer 2.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Putu Indah Ciptayani S.Kom
Advertisements

Color Image Processing
Interaksi Manusia dan Komputer - part 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng.
Session 1 GUI (grafik user interface dan Pengenalan warna)
Surface Rendering dan Warna
COLOR SPACE Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
Citra Berwarna.
PENGANTAR DESKTOP PUBLISHING
S1 Tekinik Informatika Disusun Oleh Dr. Lily Wulandari
Pengolahan Citra 2-Akuisisi Citra Dari berbagai sumber
Pengolahan Citra Diah Octivita ( ) Hadi Ismanto ( ) Jan Peter ( ) Yenni Rahmawati ( )
Aplikasi Pengolahan Citra DETEKSI WARNA
Dr. Ir. Nugraha E. Suyatma, DEA Departemen ITP, FATETA IPB 2009
Representasi RGB pada Citra Digital
COLOR MANAGEMENT.
Pengolahan Citra Digital
Citra Digital dan Pengolahannya
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Indonusa Esa Unggul Topik 10 Teori Warna.
Grafika Warna Dewi Octaviani S.T, M.C.s.
W A R N A 4/14/2017.
Citra Abu-abu, Biner, Berwarna,
Pengolahan Citra Berwarna
RENDERING (Warna & Pencahayaan)
Konsep dan Terminologi
IMAGE ENHANCEMENT (PERBAIKAN CITRA)
Pengolahan Citra Berwarna
PRINTING PROSES VCD 0018.
Nurul Hanifah R KDG-15.1.A Menu Pengertian Warna Spektrum Warna
WARNA.
MENGENAL GRAFIS DAN PROGRAM APLIKASINYA
PENGOLAHAN WARNA CITRA
Basic Design Principles
DASAR DESAIN GRAFIS.
6th Meeting Color (Warna).
Hieronimus Edhi Nugroho, M.Kom
--- anna’s file PENGINDERAAN JAUH --- anna’s file.
Pertemuan 3 : Persepsi Citra & Warna
EDY WINARNO fti-unisbank-smg 31 maret 2009
BAB II. PEMBENTUKAN CITRA
Pengolahan Citra Digital
Menggambar Perspektif
Color Image Processing
Transformasi dan Model Warna Citra Digital
Sketsa Ide/Image Store Pertemuan 22-24
Informatics Engineering Dept
COLOR MANAGEMENT.
Teori Warna Grafik Komputer 2.
VISUAL MK Psikologi Faal RDS.
SIFAT FISIK PRODUK PERTANIAN "WARNA"
Dasar Pemrosesan Citra Digital
Operasi Aritmatika dan Geometri pada citra
Informatics Engineering Dept
Nilai & Warna, Ruang, Gerakan
TINGKAT KEABUAN DAN WARNA CITRA
DESAIN GRAFIS IMK 2015 Laseri, S.Kom.
Pengolahan Citra Digital
Pengolahan Citra Digital
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Muhammad Fauzi. M.Ds
Pengertian Pixel Pixel :
Pengolahan Citra Digital. Pembentukan Citra Citra dibagi menjadi 2 macam : 1.Citra kontinyu : adalah citra yang dihasilkan dari sistem optik yang menerima.
COLOURCOLOUR 1.MERAH : RED 2.PUTIH : WHITE 3.BIRU : BLUE 4.HIJAU : GREEN 5.KUNING: YELLOW 6. ABU-ABU : GREY 7. COKLAT: BROWN 8. UNGU : PURPLE 9. MERAH.
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. URAIAN MATERI PCD Pemberian Evek Pada Gambar Vektor dan Bitmap Penggabungan Teks & Citra Bitmap Penggabungan Teks & Citra Vektor.
S1 Teknik Informatika Disusun Oleh Dr. Lily Wulandari
PENCAHAYAAN (LIGHTING)
KONSEP DASAR CITRA DIGITAL (2) dan SISTEM PEREKAMAN CITRA
Bekerja dengan Warna.
Komponen / Elemen Desain Grafis
PERSENTASE Dasar Desain Grafis Sekolah: SMK Telkom Makassar Program Keahlian : Teknologi Komunikasi Dan Informatika Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer.
Mengenal Warna. Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis merupakan bagian.
Transcript presentasi:

Teori Warna Grafik Komputer 2

Apa itu Warna? Warna adalah elemen terpenting dalam desain grafis. Warna menjadi indikator pembeda antara satu objek dengan yang lain. Dari sudut pandang ilmu fisika, warna dihasilkan dari representasi sinar putih yang dihasilkan oleh matahari atau bola lampu pada spektrum prisma.

Teori Warna Warna di Komputer Di dunia komputer ada banyak sistem warna, antara lain RGB (Red-Green-Blue), CMYK (Cyan-Magenta-Yellow-Black), LAB Color (lightness A (Green-red axis) B(blueyellow axis)), HLS (Hue-Lightness-Saturation). Banyaknya sistem warna karena ada perbedaan dalam aplikasi saat cetak.

Teori Warna Berdasarkan fungsinya, aplikasi warna di layar komputer dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. warna additive Warna additive digunakan untuk desain tampilan di layar monitor, tidak untuk kebutuhan cetak. Di antara sistem warna additive adalah RGB, LAB Color dan HLS. Desain yang menggunakan model warna additive, misalnya game, wallpaper, web dan video. 2. warna subtractive. Warna ini merupakan perpaduan beberapa warna primer. Warna subtractive digunakan untuk kebutuhan cetak. Sistem warna yang digunakan adalah CMYK. Sistem warna ini berasal dari tiga warna primer dan perpaduan ketiganya menghasilkan warna hitam.

Spektrum warna Cahaya matahari yang dilewatkan pada prisma menghasilkan spetrum warna. ‘warna’ objek yang diterima oleh penglihatan manusia ditentukan oleh cahaya dipantulkan oleh objek tersebut.

Akromatik vs Kromatik Cahaya akromatik: tidak berwarna, hanya menggunakan intensitas yang diukur dengan tingkat keabuan. Contoh: TV hitam-putih, citra monokrom yang kita gunakan Cahaya kromatik: panjang gelombang 400~700 nm. Tiga satuan yang digunakan untuk mendeskripsikan kualitas dari sumber cahaya akromatik: Radiance Luminance Brightness

Cahaya Kromatik Radiansi: Luminasi: Brightness: jumlah energi yang memancar dari sumber cahaya (dalam satuan watt) Luminasi: jumlah energi yang diterima oleh observer dari sumber cahaya (dalam satuan lumens, lm). contoh: sinar inframerah memiliki radiansi yang besar tapi nyaris tidak dapat dilihat oleh observer Brightness: Deskriptor yang subjektif, mirip dengan pengertian intensitas pada akromatik, walah satu faktor penentu dalam menggambarkan sensasi warna

Gelombang warna

Pemrosesan Informasi oleh Observer Manusia Persepsi visual Berhubungan dg bagaimana persepsi thd citra oleh observer manusia Pemrosesan awal oleh mata Pemrosesan lebih jauh oleh otak Penting utk mengembangkan image fidelity measure Diperlukan utk perencanaan & evaluasi algoritma & sistem DIP/DIV Trichromatic color theory (Thomas Young): color vision adalah hasil dari tiga photoreceptors berbeda

Anatomi Mata

Mata vs Kamera

Persepsi Warna Manusia Retina berisi photo receptors Cones: day vision dp melihat (persepsi) color tone (Hue) Tiga tipe cones (Red, green & blue cones)  overlapping passband dg puncak sekitar merah (560 nm), hijau (530 nm) dan biru (440 nm) Teori Tri-receptors color vision [Young 1802] Rods: night vision, persepsi hanya brightness Sensasi color dikarakteristikkan oleh Luminance (brightness) Chrominance Hue (color tone) Saturation (color purity) Respon dari suatu cone bergantung pd panjang gelombang dan intensitasnya Interaksi diantara paling sedikit 2 tipe cone diperlukan utk mendpka kemmampuan mempersepsi warna Diperkirakan masing2 dari tipe cone HVS dp membedakan 100 gradasi berbeda, otak mengkombinasikan variasi ini shg manusi dp membedakan sekita 1 juta warna berbeda

Trichromatic Color Mixing Dari struktur mata manusia, semua warna dipandang sebagai kombinasi variabel dari primary color: red (R), green (G) dan blue (B) Utk standarisasi CIE (Commission Internationale de l’Eclairage – the International Commission on Illumination): Blue = 435,8 nm Green = 546,1 Red = 700 nm Nilai R, G, dan B yg diperlukan utk membentuk sembarang color disebut nilai tristimulus: X, Y, Z Suatu color dispesifikasikan oleh trichromatic coefficient: x = Z/(X+Y+Z) y = Y/(X+Y+Z)  x + y + z =1 z = Z/(X+Y+Z)

Bagaimana Warna Dinyatakan Warna dinyatakan dalam komponen RGB (red, green, blue), CMYK (cyan, magenta, yellow, black), HSV, HLS atau YIQ. Mengubah RGB ke CMYK: C = 1 - R M = 1 - G Y = 1 - B K = min(C,M,Y) C’ = C - K M’ = M - K Y’ = Y - K RGB color cube

CIE Colorspace CIE (Commision Internationale d’Eclairage) mendefinisikan spektrum warna seperti gambar berikut:

CIE Chromacity Diagram Lebih mudah melihat warna CIE dalam diagram berikut

Color Gamut Beberapa device hanya bisa menampilkan spektrum warna yang terbatas 10

Classical halftone pada suratkabar Dithering Classical halftone pada suratkabar Dithering dilakukan untuk mensimulasikan warna yang lebih banyak daripada yang bisa dihasilkan suatu device Dibutuhkan saat kapan? 11

Dither Pattern Pada komputer, dithering merupakan trade-off antara spatial resolution dan warna.

Membuat Dither Pattern Pattern ukuran berapapun dapat dibuat dengan rule di atas. Lihat contoh pattern 8x8 di atas!

Warna primer vs warna sekunder (pada cahaya) red (R), green (G), blue (B) perhatikan bahwa komponen RGB saja tidak bisa menghasilkan semua spektrum warna, kecuali jika panjang gelombangnya juga dapat bervariasi Warna sekunder: Magenta (R+B), cyan (G+B), yellow(R+G) Campuran 3 warna primer: putih

Warna primer vs warna sekunder pada pigmen magenta, cyan, yellow Definisi: menyerap warna primer cahaya dan merefleksikan/mentransmisikan dua warna lainnya Warna sekunder: R,G,B Campuran ketiga warna: hitam

Brightness, hue, saturation Tiga karakteristik yang digunakan untuk membedakan satu warna dengan lainnya Brightness: intensitas kromatik Hue: panjang gelombang dominan dalam campuran gelombang cahaya (warna dominan yang diterima oleh observer). Kita menyebut suatu benda ‘merah’ atau ‘biru’ -> berarti kita menyebutkan hue-nya Saturasi: kemurnian relatif (pada spektrum warna murni: merah, oranye, kuning, hijau, biru, dan violet tersaturasi penuh, sedangkan pink saturasinya lebih rendah Hue + saturasi  kromatisitas

Model Warna Memfasilitasi spesifikasi warna, model warna digunakan untuk menspesifikasikan sebuah sistem koordinat 3D untuk representasi warna Model warna berorientasi hardware: model RGB untuk monitor warna dan kamera video, model CMY untuk printer warna, model YIQ untuk siaran TV warna

Model RGB- unit cube

Model RGB: kubus warna

Safe RGB Colors Banyak sistem terbatas pada 256 warna walaupun 24-bit citra RGB tersedia Dibentuklah kumpulan warna RGB aman (dapat digunakan pada semua sistem: all-systems-safe) Dari 256 warna tersebut, 40 warna diproses dengan cara yang berbeda oleh bermacam OS, sisanya tinggal 216 warna yang berlaku umum bagi semua sistem.

Safe RGB Colors 216 warna ini telah menjadi standar de facto untuk safe colors, terutama untuk aplikasi internet. Setiap 216 warna ini terdiri dari 3 komponen RGB, tapi masing-masing hanya boleh bernilai 0,51,102, 153, 204, 255 (lihat tabel di bawah) Warna merah murni: FF0000, biru murni: 0000FF, hitam: 000000, putih: FFFFFF

216 safe colors

Asumsikan semua nilai warna dinormalisasi menjadi [0,1] Model CMY Asumsikan semua nilai warna dinormalisasi menjadi [0,1] Model CMY digunakan untuk membuat output hardcopy CMYK  K adalah warna keempat: hitam; karena CMY yang dicampur tidak dapat menghasilkan warna hitam pekat, sedangkan seringkali kita harus mencetak dengan warna hitam pekat. Rumusan: C = 1 – R M = 1 – G Y = 1 – B

Hue (H), Saturation (S), Intensitas (I) Model HSI RGB dan CMY tidak cocok untuk mendeskripsikan colors berdasarkan interpretasi manusia Hue (H), Saturation (S), Intensitas (I) Hue: mendeskripsikan warna murni Saturasi: derajat banyaknya warna murni dilunakkan dengan warna putih Intensitas: menggabungkan informasi warna dari H dan S

Model HSI I (intensity)  garis yang menghubungkan titik black dan white Semua titik pada garis ini adalah abu-abu.

Model HSI H (hue)  semua titik pada bidang yang dibatasi oleh titik black, white dan warna-x, memiliki hue yang sama, yaitu warna-x. Contoh pada gambar sebelumnya: warna-x: cyan S (saturasi)  untuk menentukan saturasi (kemurnian) dari warna-x: buat bidang dari titik warna-x tegak lurus dengan sumbu intensitas dan memiliki hue yang sama. Saturasi adalah jarak terdekat antara titik warna-x dengan sumbu intensitas

Model YIQ YIQ (Y for luminance, I for in-phase and Q for quadrature), like YUV, is a color space used in television signals. YIQ is used predominantly by the NTSC television standard for encoding color information. The Y component, like in YUV, is used to encode luminance information, and is the only component used by black-and-white television receivers. The I and Q signals contain the actual color information. The YIQ color space is actually exactly the same as YUV, except the I-Q plane differs from the U-V plane by a simple 33-degree rotation and axis-swap. This rotation puts the I color axis in the orange region of the color space, which is where flesh tones are found. Since the human eye notices incorrect flesh tones more easily than other color defects, I can then be given a higher bandwidth than Q in a severely limited-bandwidth video signal such as NTSC by modifing the circle-based quadrature modulation into an ellipse-based variant, where the I axis is the major axis of the ellipse and the Q axis is the minor axis.

Model YIQ Most newer systems from PAL onward, that don't suffer from such tight bandwidth limits, prefer the technically easier-to-use YUV color space. A formula exists for converting colors from the RGB color space to YIQ. This formula, where R, G, and B are defined on a scale from zero to one, is shown below. The approximate value of the matrix is: