ESTI RAHAYU, KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VII SMP SEMESTER GENAP PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT TAHUN PELAJARAN 2008/2009
Identitas Mahasiswa - NAMA : ESTI RAHAYU - NIM : PRODI : Pendidikan Matematika - JURUSAN : Matematika - FAKULTAS : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - easty_aja pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Dr. Hardi Suyitno, M.Pd. - PEMBIMBING 2 : Dr. Iwan Junaedi, M.Pd - TGL UJIAN :
Judul KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VII SMP SEMESTER GENAP PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT TAHUN PELAJARAN 2008/2009
Abstrak Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu bentuk kemampuan berpikir tingkat tinggi. Belajar dengan model pembelajaran problem solving dan model pengajaran langsung akan mampu mengembangkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah serta mengambil keputusan secara obyektif dan rasioanl. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematik materi pokok segiempat antara siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran problem solving dengan model pengajaran langsung, (2) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematik materi pokok segiempat antara siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran problem solving dan model pengajaran langsung pada kelas dengan kemampuan tinggi dan kemampuan rendah Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP N 1 Pengadegan. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan cluster random sampling. Terpilih kelas VII B sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas VII A sebagai kelas eksperimen 2. Untuk memperoleh data pengetahuan awal diambil nilai mid semester 2, sedangkan data akhir diperoleh dari tes kemampuan pemecahan masalah Berdasarkan analisis uji normalitas dan homogenitas, kedua sampel berdistribusi normal dan homogen. Untuk menguji hipotesis digunakan ANOVA dua jalur.1) Tolak Ho jika tabehitung l F F, diperoleh hitung F = 12,48162 dan tabel F = 4,08, sehingga Ho ditolak. Ini berarti ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematik materi segiempat siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran problem solving dan model pengajaran langsung. 2) tolak Ho jika hitung tabel F F, diperoleh hitung F = 25,66346 dan tabel F = 4,08 sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah matematik materi segiempat siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran problem solving dan model pengajaran langsung pada kelas dengan kemampuan tinggi dan kemampuan rendah. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran problem solving memberikan rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematik yang lebih besar daripada model pengajaran langsung, tanpa memperhatikan peubah kontrolnnya (kemampuan siswa) model pembelajaran problem solving lebih baik daripada model pengajaran langsung, akan tetapi jika memperhatikan peubah kontrolnya yaitu kemampuan siswa, maka lebih baiknya model pembelajaran problem solving itu hanya untuk siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedangkan bagi siswa yang kemampuannya rendah, model pengajaran langsung yang lebih baik
Kata Kunci Model Pembelajaran Problem Solving, Model Pengajaran Langsung, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik.
Referensi Anni, Catharina T Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES. Arifin, Z Evaluasi instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Bell, Frederick H Teaching and Learning Mathematics In Secondary Schools. USA: Wm.C. Brown Company Publishers. Darsono, dkk Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Hamalik, Oemar Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarata: PT Bumi Aksara Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara. Hudojo, H Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang. Mulyasa, Enco Implementasi Kurikulum Bandung: PT Rosda Karya. Nurhadi Kurikulum Jakarta : PT Gramedia. Ruseffendi Statistika Dasar. Bandung. IKIP Bandung Press. Slameto Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta Sudjana Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Sugandi, Achmad Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES. Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Suherman, Erman, dkk Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA - Universitas Pendidikan Indonesia. Sumarmo, Utari Pembelajaran Matemátika untuk Mendukung Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Makalah disajikan pada Pelatihan Guru Matemátika, April 2003 di Jurusan Matemátika ITB. Susilowati, Heni Pengaruh Keterampilan Berproses Model Pembelajaran Problem Solving terhadap Hasil Belajar Pokok Bahasan Segitiga pada Siswa SMP N 15 Semarang. Skripsi. Semarang: UNNES. Trianto Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Widdiharto, Rachmadi Model-Model Pembelajaran Matemátika SMP. Yogyakarta: PPPG Matemátika.
Terima Kasih